Istri Liar Kaisar Jahat

Kemarahan Serigala Roh Salju (3)



Kemarahan Serigala Roh Salju (3)

1"AUM!"     

Kemudian, terdengar lolongan mengamuk dari para Serigala Roh Salju di sebelah mereka.     

Ketika mereka mendengar amarah yang luar biasa dari lolongan tersebut, beberapa pelindung yang memiliki jajaran rendah langsung merasa sedikit goyah dan hampir memuntahkan seteguk darah.     

"Serigala Roh Salju jajaran Martial Honor tingkat tinggi?"     

Pria berpakaian merah mengangkat sebelah alis, "Tampaknya saat ini, aku sendiri yang harus berurusan dengan hewan roh ini. Bai Yin, aku ingin kamu dan yang lainnya melindungi Yun'er."     

Wush!     

Tepat setelah dia selesai bicara, kilatan jubah merah berlari menuju tanah bersalju terdekat bagaikan sambaran api. Seketika, dia sudah muncul di depan Serigala Roh Salju itu.     

Jubah merah pria itu bagaikan api yang melayang di udara. Keningnya yang tegas terangkat keatas sedikit, membuatnya terlihat seperti dewa dari neraka. Dia mencaci dengan kejam, "Dasar bajingan bermulut besar! Kamu berani menentang Raja Besar Hong Lian. Kamu cari mati!"     

BAM!     

Yang bisa semua orang lihat hanyalah tangan pria berpakaian merah yang memukul kepala Serigala Roh Salju. Tanpa aba-aba, kepala Serigala Roh Salju itu terbelah dan dia melolong sambil terjatuh ke tanah.     

Pria itu meletakkan tangannya ke samping, kemudian berdiri di tengah-tengah angin kencang dengan tangan terlipat di punggungnya. Rambut hitam pekat panjangnya menari bersama angin dan dia memunggungi kerumunan. Dibawah langit malam, jubah merah pria itu merupakan pemandangan yang mencolok.     

Dia menatap tubuh Serigala Roh Salju di tanah dengan tatapan menyedihkan. Kemudian dia berbalik dan berjalan menuju Gu Ruoyun.     

Tiba-tiba, terdengar sebuah lolongan dan kekuatan kuat meledak dari pepohonan di sebelah Gu Ruoyun. Kemudian hewan roh tersebut menyerbu wanita itu dengan ganas.     

"Masih ada Serigala Roh Salju lagi? Ini tidak bagus!"     

Ekspresi tegas pria berpakaian merah tiba-tiba berubah. Dia dengan cepat berteriak dan bergegas ke depan. "Bajingan bermulut besar! Berhenti disana! Gadis kecil, cepat pergi dan menyingkir dari sana!"     

Tetapi itu jelas sudah terlambat.     

Serigala Roh Salju itu keluar secara tiba-tiba dan hanya berjarak beberapa langkah dari Gu Ruoyun…     

BUM!     

Ledakan amarah terpancar dari tubuh pria berpakaian merah seolah dia mencoba membakar seluruh Padang Salju. Seluruh tubuhnya bagaikan bola api yang menyala-nyala saat menyerbu ke arah Serigala Roh Salju.     

Pada saat itu, akhirnya Gu Ruoyun melakukan pergerakan dan melepaskan tekanan Martial Honor miliknya dari tubuhnya.     

Pedang panjang muncul dari udara tipis dan melayang di hadapan Gu Ruoyun.     

Pedang tersebut bersinar dengan cahaya putih menyilaukan yang melesat ke langit. Kemudian terdengar raungan naga dari mata pisaunya. Berubah menjadi mata pisau tajam dengan sinar putih terang dan memotong wajah Serigala Roh Salju.     

Sret!     

Darah segar mengalir deras dari kepala Serigala Roh Salju tersebut dan mewarnai langit menjadi merah. Serigala Roh Salju yang awalnya menakutkan, gemetar sebelum terjatuh dalam genangan darahnya sendiri didepan Gu Ruoyun.     

Serigala Roh Salju tersebut mungkin tak tahu bagaimana caranya dia mati. Bagaimana mungkin, wanita yang terlihat rapuh dan lemah ini, berhasil membunuh Serigala Roh Salju?     

Pria berpakaian merah tertegun dan tubuhnya melayang di udara. Dia menatap dengan terkejut pada wajah wanita yang jernih dan dingin itu.     

"Seorang Martial Honor tingkat menengah?"     

Itu benar, saat wanita itu melakukan pergerakan, aku bisa dengan jelas merasakan kekuatannya.     

Seorang Martial Honor tingkat menengah yang berumur dua puluh tahun? Gadis kecil ini benar-benar tidak normal!     

Namun, saat dia melihat bahwa Gu Ruoyun selamat dan tidak terluka setelah membunuh Serigala Roh Salju, pria berpakaian merah merasa amarah dalam hatinya menurun. Dia tertawa getir, "Hm, tampaknya apa yang ku khawatirkan sia-sia saja. Gadis kecil, kamu penuh dengan rahasia. Sebenarnya aku tak berhasil melihat langsung kekuatanmu! Bagaimanapun, sekarang aku adalah ayahmu namun kamu tetap merahasiakan kekuatanmu dariku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.