Istri Liar Kaisar Jahat

Kembalinya Lingxiao (4)



Kembalinya Lingxiao (4)

3"Baik. Gadis Gu, ikuti aku."     

Tuan Xia melirik Gu Ruoyun dan menghela nafas lagi. Kemudian dia berbalik dan memimpin jalan ke ruang bawah tanah.     

Pada saat ini di ruang bawah tanah, seorang pria tua yang tampak pucat sedang meringkuk di tanah. Dia tampak seolah sedang sangat menderita dan berada dibawah siksaan.     

Pria itu membuka matanya yang lelah. Dia seperti merasakan langkah kaki mereka dari kejauhan. Dia menoleh pada sosok berpakaian hijau yang sedang mendekat padanya dan berusaha berbicara tetapi hanya bisa berbisik dengan lemah, "Kamu disini…"     

"Lingxiao, apa yang terjadi? Pil Panjang Umur seharusnya membantu menambah hidupmu selama sepuluh tahun. Mengapa kamu menjadi seperti ini begitu tiba-tiba?"     

Selanjutnya, untuk mencegah Lingxiao menderita siksaan lagi, aku telah meletakkan tubuh pengganti. Apa yang terjadi padanya?     

Lingxiao tersenyum kecut, "Sepertinya aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Hal yang bagus kamu ada disini jadi aku bisa melihat teman-temanku untuk yang terakhir kalinya. Bisakah kamu melindungi Harimau Putih dan Naga Biru? Sayangnya, aku masih tidak bisa melihat Burung Vermilion. Diantara kami berempat, Burung Vermilion mempunyai pikiran yang paling bersih dan akan dengan mudah jatuh pada kebohongan orang lain. Aku benar-benar tak bisa berhenti khawatir…"     

Tepat ketika Lingxiao berbicara, dua sosok bergegas keluar dari tubuh Gu Ruoyun.     

"Lingxiao, apa yang terjadi padamu?" Seluruh wajah Yunyao dipenuhi kecemasan. Matanya penuh dengan kekhawatiran saat dia bertanya, "Belum lama ini kamu baik-baik saja, bagaimana ini bisa terjadi secara tiba-tiba?"     

Sang Naga Biru, Tianqiong, tidak bicara. Wajah tampannya termenung saat matanya mengamati Lingxiao. Pikirannya tak bisa dibaca.     

"Mohon minggir."     

Gu Ruoyun meminta dengan tenang.     

Mendengar ini, Yunyao dan Tianqiong memberi jalan, membiarkan wanita itu mendekati sisi Lingxiao.     

"Awalnya aku berniat menunggu Zixie kembali hidup sebelum menolongmu mematahkan segel itu. Kini, tampaknya aku tak punya cara lain. Aku hanya bisa mencoba."     

Mata Yunyao bersinar saat dia bertanya, "Suhu, bisakah kamu menyelamatkan Lingxiao?"     

Gu Ruoyun menggelengkan kepala, "Aku tidak yakin seratus persen. Sejujurnya, aku bahkan tidak yakin lima puluh persen!"     

Benar, ini merupakan keyakinan yang paling sedikit yang pernah Gu Ruoyun punya namun juga sesuatu yang harus dia lakukan.     

Yunyao merasa gelisah. Dia tahu karena Gu Ruoyun telah mengatakannya, itu membuktikan dia tidak sepenuhnya yakin apakah dia bisa mengeluarkan Lingxiao dari formasi ini.     

"Pertama-tama aku ingin kalian semua keluar. Aku harus berada disini sendirian. Tuan Xia, ingatlah, sebelum aku dan Lingxiao muncul, kamu tidak boleh mengizinkan siapapun masuk. Kalau tidak, aku tak hanya tak bisa mematahkan formasi ini, baik Lingxiao dan nyawaku tidak akan selamat."     

Wanita itu perlahan-lahan mengangkat kepalanya, matanya yang jernih dan dingin terlihat sangat suram.     

Telah mengikuti Gu Ruoyun untuk waktu yang lama, ini adalah pertama kalinya Yunyao melihat Gu Ruoyun terlihat seperti itu. Bahkan ketika dia berhadapan dengan bahaya yang mengancam nyawa, dia tidak pernah terlihat sesuram ini.     

Mungkinkah… menyelamatkan Lingxiao benar-benar sesulit itu?     

Hati Yunyao mengeras saat memikirkan ini. Dia ingin berbicara tetapi dihentikan oleh Tianqiong.     

"Yunyao, ayo." Tianqiong mengerutkan kening dan menoleh pada wanita berpakaian hijau di hadapan mereka. Bibirnya bergerak sedikit, "Kamu harus menjaga keselamatanmu sendiri. Jika kamu menghadapi hal yang tak bisa kamu lakukan, jangan memaksa. Empat Hewan Ilahi sudah cukup berhutang budi padamu."     

Kemudian, dia memegang tangan Yunyao dan berjalan keluar pintu.     

"Aku akan tinggal denganmu."     

Mata Qianbei Ye tertuju pada wajah cerah dan anggun gadis itu. Sinar yang tak diketahui melintas di wajahnya yang rupawan, "Aku mengkhawatirkan dirimu."     

Mendengar ini, Gu Ruoyun mengangguk dan tersenyum lembut, "Baiklah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.