Sebuah Tantangan! Satu Serangan! (5)
Sebuah Tantangan! Satu Serangan! (5)
Kerumunan langsung diam, semua orang memperhatikan setiap langkahnya.
Tuan Murong mengusap janggutnya dengan lembut. Aku juga lumayan penasaran, aku ingin menyaksikan sendiri kemampuan teman Yan'er!
"Gadis kecil, saat aku menyerang itu akan bersamaan dengan segala yang aku punya. Aku tak akan memudahkanmu hanya karena kamu masih muda. Lebih baik kamu bersiap menghadapi penghinaan!" Tetua Er mengejek saat wajah bangganya dipenuhi cemoohan.
"Tetua Er, silahkan menyerang."
Gu Ruoyun tersenyum lembut tetapi senyumnya tak mencapai matanya yang sedingin dan sejernih es.
"Haha, gadis kecil, karena kamu tak meninggalkan ruang untuk berkompromi, aku tak akan begitu sopan padamu."
BAM!
Seluruh tubuh Tetua Er berubah menjadi angin topan tajam yang memancarkan kekuatan kuat dari dalamnya. Memaksa beberapa murid Keluarga Murong mundur dan menatap terkejut pada tubuh pria tua yang diselimuti angin yang menderu itu.
Kemudian pria tua itu menyerbu Gu Ruoyun dan menghancurkan pohon di sekitarnya dengan suara keras. Bahkan seorang Martial King dapat merasakan tekanan besar dari dalam energi itu dan tak akan mampu menahan kekuatan tersebut.
Kilatan jubah hijau berkibar lembut di tengah angin kencang. Gadis itu mengangkat wajah cantik dan mulusnya saat menatap tanpa emosi pada pria tua di depannya.
Kemudian, akhirnya dia memulai pergerakan…
Tak ada yang benar-benar bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi. Yang mereka lihat hanyalah Tetua Er yang menghentikan langkahnya dan seketika, tinju Gu Ruoyun mendarat dengan keras pada si pria tua.
BUM!
Tubuh Tetua Er terlempar sejauh sepuluh meter dengan satu serangan itu. Dia menabrak dinding dengan keras, menyebabkan dinding itu hancur.
Tubuhnya terkapar di tanah dan memuntahkan seteguk darah. Matanya diselimuti ketakutan.
Bahkan Tetua Er sendiri tak tahu apa yang terjadi. Ketika dia mendekati Gu Ruoyun, jiwanya telah diserang dan benaknya menjadi kosong sepenuhnya.
Saat dia tersadar, Gu Ruoyun sudah memukulnya ke udara!
Dan lagi, dia bahkan tak punya kesempatan untuk bereaksi!
Gu Ruoyun dengan hati-hati meletakkan tangannya di samping dan menatap tenang pada Tetua Er yang linglung. Suaranya jernih dan segar bagaikan hembusan angin di hari yang cerah namun menarik perhatian semua orang. Mereka menatapnya dengan mulut ternganga.
"Sudah kukatakan, aku hanya akan menggunakan satu serangan dan aku akan mengalahkanmu."
Terkesiap!
Semua orang tak bisa melakukan apa-apa selain terkesiap sambil melebarkan mata dengan tak percaya. Mereka menatap Gu Ruoyun seolah-olah sedang melihat hantu.
Satu serangan!
Dia hanya memakai satu serangan untuk mengalahkan Tetua Er!
Ini… bisakah ini digambarkan sebagai tindak tanduk Dewa? Ini jelas adalah sihir!
"Hehe."
Tetua Er tertawa dan bangkit dari tanah. Dia menyeka darah dari sudut bibirnya dan menyeringai besar di wajahnya yang bagaikan krisan yang besar.
"Kamu benar-benar anak muda yang sangat berbakat. Aku mengaku kalah!"
Pada saat ini, Tetua Er tak lagi memiliki keangkuhannya. Bahkan nada suaranya menunjukan rasa hormat yang besar.
Bagaimanapun, bahkan Tuan tak bisa menjamin kekalahan Tetua Er hanya dengan satu serangan!
Namun gadis ini mampu melakukannya!
"Karena aku sudah kalah, jadi jika Nona Gu mengambil alih Keluarga Murong, aku tidak keberatan."
Gu Ruoyun tersenyum tenang sambil berkata, "Aku hanya meminta Keluarga Murong menjanjikan kesetiaan, aku tak berniat mengambil alih Keluarga Murong. Juga tak akan ada perubahan dalam kedudukan Tuan dari Keluarga Murong. Tentu saja, jika ada yang ingin berkhianat, aku akan memberi mereka takdir yang lebih buruk daripada kematian!"