Negeri Terbuang (1)
Negeri Terbuang (1)
Zixie melirik Gu Ruoyun dengan tatapan aneh di matanya yang langsung menghilang secepat itu datang.
"Baiklah."
Gu Ruoyun mengangguk, "Semakin cepat kita bergerak, akan semakin baik. Kita butuh sekitar setengah tahun untuk melakukan perjalanan dari sini ke Negeri Terbuang. Kita tak boleh menyia-nyiakan waktu. Tuan Tianqi Yang Terhormat, maukah kamu kembali dan memberitahu kakek dan nenekku situasi ini? Aku akan pulang dalam waktu tiga atau empat tahun."
Memperhatikan desakan Gu Ruoyun, Tuan Tianqi Yang Terhormat menghela nafas dan tersenyum kecut, "Gadis kecil, tak peduli apapun yang terjadi, kamu harus menjaga dirimu. Berhati-hatilah."
"Ya, pasti."
Gu Ruoyun tersenyum tenang. Dengan lambaian tangannya, tubuh Qianbei Ye yang tertidur tiba-tiba menghilang.
Kemudian, dia menghadap Zixie dan berkata, "Zixie, kita bisa pergi sekarang."
Zixie melirik Gu Ruoyun sekali lagi dan berubah menjadi sinar ungu, kembali ke dalam Pagoda Ilahi Kuno.
Tuan Tianqi Yang Terhormat mengerjap kemudian menatap bingung pada sosok gadis muda yang menghilang itu. Dia tidak tahu kemana Gu Ruoyun mengirim Qianbei Ye pergi…
Gadis kecil ini, mungkinkah dia memiliki semacam bendungan khazana? Akan tetapi, kebanyakan bendungan khazana hanya bisa menimbun benda. Sejak kapan bendungan khazana dirancang agar bisa menyimpan makhluk hidup?
"Hm!"
Si Pemilik Racun Yang Terhormat mendengus dingin dan mengarahkan tatapan mengerikan pada Tuan Tianqi Yang Terhormat, "Tuan Tianqi Yang Terhormat, kamu terlalu membuatnya mudah untukku akhir-akhir ini. Baru saja, aku memilih untuk tidak menagih hutang darimu karena kehadiran gadis Gu. Aku ingin melihat bagaimana kamu melarikan diri lagi kali ini!"
Wush!
Suara mengerikan itu langsung membuat bulu kuduk Tuan Tianqi Yang Terhormat berdiri. Tanpa berkata apapun, tubuhnya berubah menjadi sebuah sinar dan melesat ke arah yang sangat jauh…
Pria tua busuk ini seperti orang gila, pikir Tuan Tianqi Yang Terhormat. Dan lagi, seluruh tubuhnya ditutupi dengan racun. Dia sangat sulit dihadapi dan juga hindari!
"Tuan Tianqi Yang Terhormat, kamu akan mati hari ini!"
Si Pemilik Racun Yang terhormat mendengus dan mengejar Tuan Tianqi Yang Terhormat dalam sekejap. Seketika, dua sinar itu menghilang dalam langit dengan yang satu mengikuti yang satunya ketika penonton yang bersembunyi perlahan-lahan menyadarkan diri…
Berita mengenai pertarungan ini segera tersebar dan mereka sudah cukup beruntung untuk menyaksikan ini dan selamat.
Mulai sekarang nama Gu Ruoyun akan tersebar luas. Bahkan Keluarga Dongfang, yang memiliki hubungan dengannya, bangkit dari hasil reputasinya. Tak ada yang berani memprovokasi Keluarga Dongfang lagi.
Gu Ruoyun adalah orang yang berani membunuh para anggota dari Alam Abadi dan juga memiliki hewan-hewan roh yang berada dekat di jajaran Martial Honor. Siapa yang akan berani memprovokasi iblis seperti itu? Kamu mungkin bahkan tak punya waktu untuk bersembunyi dari murka Gu Ruoyun.
Dengan demikian, setelah kejadian ini, orang-orang yang cukup beruntung menyaksikan pertarungan ini langsung kembali ke keluarga masing-masing dan memperingatkan mereka agar tidak pernah memprovokasi iblis ini! Bahkan pelayan kecil yang menjaga pintu Keluarga Dongfang tak boleh disentuh sama sekali! Siapa yang tahu sejauh apa iblis ini akan bertindak? Bagaimana jika pelayan itu menerima berkat darinya, bukankah itu berarti seluruh keluarga mereka akan dimusnahkan?
Iblis seperti dia pastinya akan melakukan hal seperti itu…
...
Jarak antara Gu Ruoyun dan gerbang kota tidak begitu jauh. Dia bergerak dengan cepat dengan langkah yang cepat, tidak repot-repot melirik mayat-mayat anggota Medicine Order yang berserakan di tanah. Dia berpindah secepat angin dan segera mencapai gerbang kota yang terlihat hebat itu.
"Setelah meninggalkan tempat ini, aku akan segera pergi ke Negeri Terbuang! Aku harus mendapatkan Lotus Neraka tak peduli apapun yang terjadi. Tak ada yang bisa menjauhkan Xiao Ye dariku!"
Gadis muda itu menghentikan langkahnya dan menatap gerbang yang tampak sederhana itu. Menguatkan tekad di matanya, dia bergumam, "Xiao Ye, kamu harus menungguku. Aku tak akan membiarkanmu tetap tertidur panjang seperti ini…"