Murong Rou'er (3)
Murong Rou'er (3)
"Kami diundang oleh Murong Yan."
Ye Nuo bangkit dan mengoreksi Tetua Er, "Aku yakin ada lebih dari satu Nona Muda dalam Keluarga Murong. Kecuali kalau kamu secara tidak langsung mengatakan bahwa tamu Nona Kedua sama sekali bukan tamu yang pantas? Aku, Ye Nuo, selama hidupku di bumi ini, tak pernah mendengar prinsip seperti itu. Pria tua, apa kamu tak lagi peduli tentang martabatmu?"
Setelah menerima omelan dari anak berumur sepuluh tahun, raut wajah Tetua Er semakin buruk setiap menitnya.
"Kalian diundang oleh Murong Yan? Bagaimana aku tak mengetahui ini? Apakah kalian punya bukti?"
Ketika Tetua Er berkata, kelompok itu mendengar suara marah dari belakang mereka yang berkata sambil menggertakan gigi, "Tetua Er, aku secara pribadi akan membuktikannya disini. Akankah ini berhasil?"
Mendengar ini, Tetua Er menatap kosong ke langit-langit. Dia menolehkan kepala ke arah gadis marah yang memakai jubah merah muda dan mengerutkan kening.
Bukankah dia mengunjungi rumah Tuan? Apa yang dia lakukan disini?
"Nona Kedua, ini tak ada hubungannya denganmu. Lebih baik kamu pergi sekarang."
"Apa maksudmu, 'ini tak ada hubungannya denganmu'? Aku adalah putri dari keturunan langsung pewaris Keluarga Murong. Jadi mengapa tamu-tamuku tidak mempunyai posisi di Keluarga Murong?" Murong Yan mengepalkan tinjunya. Jika bukan karena dia tak bisa mengalahkan pria tua busuk ini, Murong Yan sudah memukulnya sekarang.
"Hmm!" Tetua Er mendengus dingin, "Melihat Nona Kedua sudah berkata, maka biarkan aku bertanya: Nona Kedua, Tuan telah menghujanimu dengan kasih sayang dan tak henti-hentinya memanjakanmu. Namun, saat dia membutuhkan, ketika sekarang sakit parah, apa yang sudah kamu lakukan untuknya? Kami mengutusmu untuk mendapatkan Buah Keramat Tak Terbatas tapi kamu, yang hanya tertarik menyelamatkan dirimu sendiri, kembali ke rumah dengan cepat! Jika hal ini tersebar, semua orang akan berpikir rumah Keluarga Murong adalah tempat perlindungan bagi para pengungsi! Bagaimana bisa kamu melemparkan martabat Tuan seperti ini?"
Ekspresi Murong Yan berubah, "Aku dan kakak senior kembali lebih cepat karena Murong Rou'er memanipulasi diriku, membuatku memancing sekawanan hewan roh Martial King dan menyerangku. Jika bukan karena Gu Ruoyun yang menyelamatkan aku dan kakak senior, kami tidak akan kembali kesini lagi!"
Sejujurnya, Murong Yan tidak begitu menyukai Gu Ruoyun. Namun, terlepas dari perasaannya, Gu Ruoyun telah menyelamatkan nyawanya. Jadi, tak peduli seberapa besar dia tak menyukai Gu Ruoyun, dia tak bisa diam saja melihat tamunya ditendang keluar dari rumah.
Jika bukan karena gadis pelayan setia yang menyaksikan pertengkaran ini, Murong Yan tak akan mengetahui tentang cara ekstrim Tetua Er dalam menangani situasi ini!
"Nona Kedua, kamu sungguh mengecewakan!" Tetua Er menghela nafas dan matanya dipenuhi rasa tidak senang, "Kamu harus tahu, jauh didalam hati, bagaimana Nona Sulung memperlakukan dirimu! Dia tak pernah bertengkar denganmu dan tak pernah mengambil apapun darimu. Dia bahkan menyelamatkan bisnis Keluarga Murong. Namun, karena kelahirannya sebagai anak dari seorang selir, dia tak pernah berniat bertengkar denganmu atas warisan Keluarga Murong. Dan kamu? Kamu menuduh Nona Sulung memanipulasi dirimu? Nona Sulung tak hanya memiliki kecerdasan diatas siapapun tetapi juga sangat ramah. Dia bahkan tak bisa menyakiti seekor semut. Beraninya kamu memberikan bukti palsu terhadap orang sebaik dirinya? Aku sungguh tak bisa memahaminya. Apa dosa yang sudah dilakukan Keluarga Murong sehingga melahirkan malapetaka seperti dirimu!"
Wajah Tetua Er sekarang disinari dengan kesedihan. Dia sangat kecewa dengan si bodoh ini.
Pertama, aku pikir dia hanyalah sekedar gadis dengan payudara besar tapi tak punya otak. Namun sekarang, aku baru saja mengetahui bahwa dia juga adalah wanita jahat! Dia berani memberikan bukti palsu terhadap kakaknya sendiri dengan menyatakan bahwa Nona Sulung bersekongkol melawan dirinya!
Bagaimana mungkin ini terjadi?
Bahkan jika Yan'er mengarahkan pedang pada Nona Sulung, dia tak akan menyentuh sehelai rambut dari kepala si bodoh ini.
Murong Yan sudah tahu bahwa Tetua Er sama sekali tidak akan mempercayai ucapannya. Namun ketika dia mendengar Tetua Er melindungi kakaknya dengan penuh semangat, dia tetap merasa hatinya berubah menjadi es.
Jadi, ternyata, wanita itu sudah membohongi semua orang dengan sedemikian rupa.