Kematian Shi Yun (4)
Kematian Shi Yun (4)
BAM!
Sebuah tinju mendarat di dada Wu Yue, menghempaskan tubuh Wu Yue keluar bagaikan layang-layang yang putus benangnya. Darah segar terus menetes dari mulutnya dan jubah putihnya menambah wajahnya yang pucat.
"Adik junior, apa kamu baik-baik saja?"
Leng Yanfeng melotot dingin pada Wu Yue kemudian menatap Shi Yun kembali dan berkata lembut, "Adik junior, maaf aku datang sedikit terlambat. Jangan khawatir, aku akan menjagamu tak peduli apapun. Aku tak akan membiarkanmu mati bahkan jika aku harus mengorbankan nyawaku sendiri."
Sejak wanita muda berpakaian putih itu menariknya keluar dari jurang yang dalam bertahun-tahun yang lalu, nyawanya sudah menjadi milik Shi Yun. Ini tak akan pernah berubah, tidak dalam kehidupan ini.
"Wu Yue!!!!"
Di alun-alun, Wei Yiyi berubah menjadi hembusan angin dan bergegas masuk ke dalam arena. Dia membantu Wu Yue berdiri saat rasa cemas dan khawatir terpampang jelas di wajahnya yang mempesona, "Wu Yue, apa kamu baik-baik saja?"
"Uhuk, uhuk!"
Wu Yue terbatuk dan memuntahkan seteguk darah. Dia menjawab lemah, "Aku hanya ingin… Membunuh Shi Yun dengan tanganku sendiri… aku membenci dirinya karena mengakibatkan penderitaan padaku, bibi, aku… sangat membenci dirinya!"
Bahkan setelah bertahun-tahun, dia tak pernah bisa menghilangkan kebencian yang dirasakannya. Banyak kali, pada tengah malam, dia masih memiliki mimpi buruk dari siksaan yang pernah dia derita.
Jika bukan karena Suhu yang lewat dan menyelamatkanku, pikir Wu Yue, aku khawatir aku sudah lama mati!
"Wu Yue, jangan khawatir. Shi Yun akan mati! Dia tidak akan mati dengan mudah!"
Wei Yiyi menggertakkan gigi dan menjawab penuh benci, kemudian dia merasakan sakit di hatinya ketika melihat keadaan lemah Wu Yue. Dia cepat-cepat mengeluarkan beberapa jarum dan menancapkannya ke tubuh Wu Yue, menghentikan darahnya yang terus mengalir.
"Shi Yun," Gu Ruoyun melirik Wu Yue kemudian menatap Shi Yun dan bertanya, "Apakah kamu tahu siapa dia?"
Shi Yun menggigit bibirnya dan mengalihkan pandangannya, menolak untuk menatap Gu Ruoyun.
"Aku tak tahu."
"Kamu tak tahu?" Gu Ruoyun tersenyum mengintimidasi, "Apa kamu benar-benar sudah lupa bahwa kamu masih memiliki saudara kembar identik? Dulu, kamu tidak mampu berkultivasi tapi kakakmu berada di puncaknya sebagai seorang kultivator berbakat. Kemudian, kamu tak sengaja menemukan buku yang berisi rahasia mengenai menyerap kapasitas mental orang lain untuk berkultivasi dan kekuatanmu tiba-tiba meningkat dengan cepat. Namun, karena kamu tidak suka memiliki orang yang terlihat persis seperti dirimu hadir di dunia yang kamu tinggali, jadi kamu mengurungnya, menghancurkan wajahnya, dan terus-menerus menyiksanya dengan kejam. Dan untuk dunia luar, kamu memberitahu mereka semua orang bahwa saudara kembar identikmu telah mati."
Wajah Shi Yun yang sudah pucat menjadi semakin pucat setelah mendengar ucapan Gu Ruoyun namun dia tetap mengelak, "Sungguh tak masuk akal! Aku tak memiliki saudara kembar identik. Kamu menjebak diriku!"
"Benar, tak banyak yang tahu kamu memiliki saudara kembar identik. Saat kejadian itu terjadi padanya, semua kata-kata mengenai ini telah disegel." Gu Ruoyun tertawa dingin, "Sekarang, akan kubiarkan kamu melihat-lihat wajah yang sepenuhnya mirip denganmu."
Ketika Gu Ruoyun berbicara, dia menatap Wei Yiyi dengan pandangan penuh arti.
Wei Yiyi mengangguk dan perlahan membuka kain sutra putih dari wajah Wu Yue dengan tangan indahnya.
Wajahnya langsung terlihat di depan mata seluruh kerumunan.
Meski begitu, semua orang tak melakukan apa-apa selain terkesiap saat melihat wajah itu.
"Wajah itu, benar-benar identik! Itu benar-benar salinan Shi Yun!"
"Meskipun mantra pengubah bentuk dapat digunakan untuk mengubah penampilan seseorang, tidak mungkin untuk membuat salinan yang sama dari wajah lain. Inilah hal yang tidak dapat dicapai mantra pengubah bentuk. Kecuali jika kamu mengeluarkan wajah orang yang ingin kamu tiru tapi penampilan Shi Yun masih tampak baik-baik saja, jadi hal seperti ini tidak mungkin terjadi."
Berbeda dengan keterkejutan yang mengalir melalui kerumunan, Leng Yanfeng sepenuhnya tidak bergerak dari saat dia melihat wajah tersebut…