Berlari Dengan Anjing Di Sepanjang Jalan (1)
Berlari Dengan Anjing Di Sepanjang Jalan (1)
"Tetua Er, melihat kakek telah memberikan Segel Tuan padaku, maka semua orang dalam Keluarga Murong harus mendengarkan perintahku. Mereka adalah tamu, tak ada yang berhak mengusir mereka!"
Dalam sekali lihat, Murong Yan sudah melihat niat Tetua Er. Dia tertawa dingin dan memberi peringatan.
"Nona Kedua, jika itu keinginanmu, maka aku tidak keberatan," Tetua Er melotot dingin pada Murong Yan ketika wajah tuanya menjadi dingin, "Namun, aku harap kamu tak akan menyesali keputusanmu! Nona Sulung, ikut denganku. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu."
Kemudian, tanpa melihat mereka lagi, Tetua Er berbalik dan berjalan menuju Kantor Tetua.
Murong Rou'er menggigit bibirnya dan terdiam sebelum mengikuti Tetua Er.
...
Dalam Kantor Tetua, suasananya khidmat, memberikan tekanan berat.
Murong Rou'er tetap diam dan berdiri dengan kepala menunduk. Tak ada yang tahu apa yang sedang dipikirkannya.
"Huh."
Tetua Er bertanya dengan putus asa, "Rou'er, bisakah kamu jelaskan padaku apa yang baru saja terjadi?"
Pada saat ini, Tetua Er tidak memanggilnya 'Nona Sulung'. Sebagai gantinya, dia memilih bentuk panggilan yang lebih akrab, membuat air mata mengalir dari wajah Murong Rou'er.
"Tetua Kedua, aku hanya curiga karena asal-usul mereka berdua tidak diketahui. Aku takut mereka mungkin menyembunyikan niat jahat terhadap Keluarga Murong. Aku juga takut mereka akan menyakiti Yan'er sehingga aku ingin mereka meninggalkan Keluarga Murong, atas kemauan mereka sendiri. Tetapi siapa yang mengira bahwa..."
Murong Rou'er mengangkat tatapannya, yang sekarang buram karena air mata, terlihat begitu sedih, "Tetapi siapa yang mengira bahwa mereka akan sepenuhnya mengabaikan saran dariku. Mereka bahkan memperingatkan ku dan mengatakan untuk mengurusi urusanku sendiri. Kemudian, mereka menjebakku di depan Yan'er. Tetua Er, semua yang ku lakukan semuanya adalah demi Keluarga Murong dan Yan'er."
"Hmm!"
Tetua Er mendengus. Wajah tuanya sekarang suram dan, matanya yang tua dan kusam terbakar api amarah. Dia membanting telapak tangannya di meja.
"Tampaknya mereka berdua memang memiliki ambisi terhadap Keluarga Murong! Yan'er adalah orang yang tidak mempercayai kakaknya sendiri dan sebaliknya memberikan kepercayaan pada orang lain! Jika Yan'er mati karena mereka berdua, itu adalah kesalahannya sendiri!"
"Tidak!"
Murong Rou'er buru-buru menggelengkan kepala, "Tetua Er, Yan'er adalah adikku. Tak peduli seberapa kejam atau jahat dia padaku, itu tak akan mengubah kenyataan. Aku tak bisa tahan melihat Yan'er hidup dibawah tipuan orang luar. Itulah sebabnya, Tetua Er, kamu harus membantuku!"
"Hhh," Tetua Er menghela nafas lagi dan mengamati wajah cemas wanita itu dengan lemah lembut, "Rou'er, kamu terlalu baik. Nona Kedua sudah memperlakukanmu dengan buruk, tapi kamu masih berusaha melindungi si idiot itu? Yan'er telah membawa serigala ke sarangnya sehingga pada dasarnya dia sendiri yang memintanya. Itu adalah kesalahannya karena tidak mendengarkanmu."
Mendengar ini, Murong Rou'er menggelengkan kepala, "Tetua Er, semua ini karena... dia adalah adikku. Dia bisa bertindak tanpa ampun tapi aku tidak bisa memaksa diriku melakukan hal seperti itu. Selain itu, aku sudah mengatakan ini sebelumnya. Demi adikku, bahkan jika aku harus mati, aku tak akan pernah mengeluh. Meski sekarang Yan'er berada di bawah tipuan orang luar, suatu hari nanti, dia akan mengerti bahwa di seluruh dunia ini, selain kakek, satu-satunya orang yang akan memperlakukannya dengan penuh kasih, adalah aku!"
Saat dia berbicara, ekspresi Murong Rou'er benar-benar tabah dan murni. Siapapun akan merasa tersentuh saat melihat tekad seperti itu.
Jika ada yang menyaksikan pidato Murong Rou'er, mereka mungkin akan mengutuk dan menyumpahi Murong Yan.
Murong Yan memiliki kakak yang sangat baik namun mengapa dia tak menghargainya? Pikir Tetua Er. Apakah wanita itu bodoh? Memiliki seorang kakak yang hanya memikirkan apa yang terbaik untuk adiknya, bagaimana mungkin Rou'er ingin melukainya? Hanya orang yang kejam dan tidak bermoral yang tidak percaya pada gadis baik dan lembut seperti Rou'er.