Linlang Melawan Gu Ling (2)
Linlang Melawan Gu Ling (2)
Selain itu, Keluarga Dongfang telah memanjat kembali dengan susah payah. Jika aku menyerah, bukankah aku memaksa mereka mundur?
Jika aku melakukan ini, bagaimana aku menghadapi Nona Gu yang sudah mempercayaiku?
"Aku tak akan menerima kekalahan, Gu Ling, aku akan mengalahkanmu hari ini!"
Linlang menyatakan dengan keras saat dia mendorong balik dengan paksa, membuat Gu Ling terhuyung ke belakang beberapa langkah.
"Kamu melebih-lebihkan kemampuanmu!"
Gu Ling tertawa dingin, mengangkat sudut bibirnya menjadi senyuman menghina. Kemudian, tubuhnya muncul di belakang Linlang dalam sekejap. Sebelum Linlang mengerti apa yang terjadi, Gu Ling mengangkat Linlang ke udara dan melemparkannya ke bawah dengan kejam.
BAM!
Lubang besar muncul di papan kayu yang kokoh di arena pertarungan dimana Linlang mendarat dengan keras. Mulutnya dipenuhi darah dan wajahnya seputih kertas.
"Linlang, aku pikir kamu suka melarikan diri? Akan kubuat agar bagian bawah tubuhmu tak bisa bergerak lagi. Mari lihat caramu melarikan diri sekarang!" Gu Ling perlahan berjalan ke arah Linlang kemudian membungkuk untuk melihat wajah gadis pucat itu. Gu Ling mengejek, "Jika kamu dengan patuh menjadi gadis budak kecilku yang menghangatkan tempat tidurku, bukankah itu akan lebih baik dari ini? Saat ini, aku pasti akan membawamu kembali ke Keluarga Gu. Jika kamu menolak, akan ku gunakan ibumu sebagai pengganti dirimu. Jangan nilai ibumu sebagai wanita setengah baya, dia masih menarik. Bawahanku sudah sangat lama menginginkannya. Aku yakin mereka akan senang untuk merasakannya."
Linlang menggertakan gigi dan matanya terbakar api amarah. Ketika dipasangkan dengan wajahnya yang berlumuran darah, itu adalah pemandangan yang menakutkan.
"Haha!"
Gu Ling tertawa terbahak-bahak dan berkata jijik, "Lihat saja jika aku berani, Linlang. Orang seperti dirimu tidak punya hak untuk berteriak dan berseru pada raja seperti diriku. Hanya karena kamu berhasil mendapat bantuan dari Keluarga Dongfang apa kamu pikir kamu bisa setara dengan diriku? Pelayan tetaplah pelayan. Kamu akan selalu menjadi seorang pelayan!"
BUM!
Tiba-tiba, aura kuat terpancar dari syair tersebut. Setelah merasakan kekuatan ini, Gu Ling terkejut.
"Dia menerobos?"
Mata Gu Ling menjadi gelap. Linlang menerobos disaat-saat seperti ini!
Tapi memangnya kenapa jika dia sudah menerobos? Gu Ling menyeringai sendiri, aku adalah Martial King tingkat tinggi. Kenapa aku harus takut pada Martial King tingkat menengah yang baru menerobos?
"Gu Ling, aku akan membunuhmu!"
Terdengar raungan keras, dan marah. Hal selanjutnya yang semua orang lihat adalah tubuh Linlang yang menerjang bagaikan sambaran petir ke arah Gu Ling.
Mata Linlang memerah. Dia menarik pedangnya dan menunjuk Gu Ling.
Pedang ini bukanlah senjata spiritual yang diberikan Gu Ruoyun padanya. Lagipula, dia tidak akan memakai senjata spiritual berharga itu kecuali dia tak punya pilihan lain.
"Kamu cari mati!"
Gu Ling berseru. Aura dari tubuhnya semakin berkecamuk, seolah-olah badai bangkit dari sekitarnya.
Zinkk!
Kekuatan dari pedang Linlang bertabrakan dengan badai di sekitar Gu Ling. Gelombang kekacauan terpancar dari ledakan tersebut, membuat Linlang terhuyung beberapa langkah ke belakang.
Bagaimanapun, jarak antara Martial King tingkat tinggi dan Martial King tingkat rendah tidaklah kecil.
Namun, Linlang tidak mundur. Sebaliknya, dia menyerbu sekali lagi ke arah Gu Ling, menyerang dengan kekuatan penuh!
Serangan Linlang sangat brutal. Setiap pukulan lebih besar daripada yang sebelumnya dan dia menyerbu lawan seolah nyawanya sendiri tidak penting.
"Linlang, apa kamu sudah gila?"
Akhirnya ekspresi Gu Ling menjadi suram. Dia tak pernah menyangka Linlang akan menyerang dengan bringas. Apa gunanya ini untuk Linlang?
"Gu Ling, aku akan membunuhmu!!!"
Selama aku bisa membunuhnya, pikir Linlang, aku tak peduli jika aku menyakiti diriku sendiri.
Merasakan keganasan yang berputar dalam niat membunuh Linlang, wajah Gu Ling berubah sangat buruk. Wanita ini jelas mengabaikan nyawanya sendiri! Pikir Gu Ling. Jika dia berhasil membunuhku, aku khawatir dia akan berakhir dengan melumpuhkan dirinya sendiri.