Istri Liar Kaisar Jahat

Membakar Pakaian Pria Tua Busuk (1)



Membakar Pakaian Pria Tua Busuk (1)

3Apa ini tidak dianggap sebagai 'musuh di jalan sempit'?     

Gu Ruoyun menghela nafas tak berdaya. Dia pastinya tidak berharap akan menabrak Dongfang Yan di hari kedua dalam kunjungannya ke Keluarga Dongfang.     

"Xiao Yan, apa yang terjadi?"     

Suara yang penuh perhatian terdengar dari belakang Dongfang Yan. Seorang pemuda yang memakai jubah bersulam muncul dari samping Dongfang Yan. Dia mengerutkan kening pada Gu Ruoyun, yang berdiri di depan mereka berdua.     

"Siapa dia?"     

"Lin Shao, kamu datang tepat waktu. Ini adalah wanita yang dibawa masuk oleh Tuan Muda tetapi dia tak tahu apa-apa mengenai aturan disini. Dia memasuki area terlarang Keluarga Dongfang, aku akan memberinya hukuman!"     

Dongfang Yan mengangkat kepalanya dengan angkuh dan menatap Gu Ruoyun dengan jijik.     

"Oh?"     

Pria yang disebut Lin Shao itu menatap Gu Ruoyun dengan jijik dan mengeluarkan sindiran penuh hina, "Wanita yang dibawa oleh Dongfang Shaoze? Ada hubungan apa antara kalian berdua?"     

"Memangnya hubungan apa menurutmu?" Dongfang Yan menghina, "Dongfang Shaoze sangat melindungi wanita ini, kamu tak perlu berpikir terlalu jauh untuk menebak karena menurutku itu adalah hubungan yang memalukan. Seorang nona kecil yang cantik tidak perlu memakai 'keuntungan' untuk menggoda pria. Aku, Dongfang Yan, selalu meremehkan wanita memalukan seperti dirimu."     

Hinaan terpampang jelas di wajah heroik Dongfang Yan. Dari apa yang dia tahu, wanita ini menempel pada Tuan Muda untuk mendapatkan bantuan kekuatan yang berpengaruh. Bagaimana dia bisa berguna? Tetapi hal terburuknya adalah Tuan Dongfang tak akan pernah membiarkan seorang wanita seperti dia memasuki Kediaman Dongfang.     

Juga ada seorang pria berambut perak disisi wanita ini, tetapi terlepas dari seberapa kuat pria itu, dia bukan lawan dari kekuatan Keluarga Dongfang.     

"Benar, wanita seperti dia sangat menjijikan. Hanya kamu, Xiao Yan, yang bisa dibilang luar biasa karena kamu selalu bergantung pada bakat dan kekuatanmu sendiri untuk menjadi seperti ini." Kata Lin Shao saat dia mengusap hidung Dongfang Yan dengan sayang, "Tak seperti orang-orang lain, yang berpikir bahwa jika mereka mendapatkan kebaikan dari orang lain, akan menjamin hidup mereka sehingga mereka tak perlu khawatir tentang pakaian dan makanan selama sisa hidup mereka. Namun, mereka tidak menyadari bahwa di daratan utama ini, hanya yang kuat yang dihormati. Tak ada gunanya bergantung pada pria - hanya dengan kekuatan sendiri seseorang akan mendapatkan pijakan. Aku ingin tahu kapan dia benar-benar bisa memahami prinsip dasar ini."     

Lin Shao berbicara dengan ejekan dan hinaan, tatapannya penuh cemoohan seolah-olah gadis muda di depannya telah melakukan sesuatu yang sangat memalukan.     

Gu Ruoyun hanya melipat tangannya di dada dan memandangi kedua orang itu ketika mereka saling mengoceh dengan setengah senyum di wajahnya.     

"Lin Shao? Apa margamu Lin?" Bibir Gu Ruoyun melengkung dan senyumnya semakin mengembang, "Jadi kamu bukan anggota Keluarga Dongfang? Sepertinya Keluarga Dongfang jumlahnya tidak terlalu banyak karena mereka dengan mudah membiarkan siapapun masuk."     

"Bicara omong kosong apa kamu?"     

Mata Lin Shao menjadi dingin dan dia mencibir, "Aku mungkin harus memberitahumu, adikku akan menjadi istri Tuan Muda Dongfang. Kedua keluarga kami mungkin tidak setara tetapi karena bakat dan penampilan adikku, dia memang cocok untuk Dongfang Shaoze. Bahkan jika dia menjadi istri Dongfang Shaoze, adikku tidak akan dengan mudah menyerahkan dirinya pada Dongfang Shaoze. Ini adalah hal yang wanita seperti dirimu tidak akan bisa memahaminya, hanya tahu untuk menumpang naik pada orang-orang berkuasa, kau tak akan pernah pantas untuknya."     

Paman sedang mencari istri?     

Gu Ruoyun mengerutkan kening dan bertanya-tanya, bagaimana bisa aku tak pernah mendengar dia menyebutkan ini?     

Selain itu, penampilan pamanku bagaikan makhluk surgawi dari lukisan, aku pastinya tidak tahu wanita seperti apa yang bisa berada disisinya dan tidak akan merasa dikalahkan olehnya…     

"Aku lelah," Gu Ruoyun menguap kemudian melengkungkan bibirnya menjadi senyuman, kecuali mata gelapnya yang semakin tenggelam ke dalam jurang tak berdasar, "Jika tak ada hal lain lagi, aku permisi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.