Membakar Pakaian Pria Tua Busuk (4)
Membakar Pakaian Pria Tua Busuk (4)
"Kamu…" Wajah pria tua itu menjadi suram saat dia memelototi Gu Ruoyun dan berkata, "Lalu kamu mau apa? Jangan pernah lupa, aku adalah kakekmu! Apa yang salah dengan membiarkan kakekmu melihat-lihat batu permata itu?"
"Huh," Gu Ruoyun menggeleng dan menghela nafas pelan, "Aku sedang berpikir untuk mengajak nenek turun dari gunung tetapi aku terlahir sebagai orang penakut. Jika kamu berteriak dan menggertakku seperti itu, aku akan merasa takut. Aku pikir aku tidak bisa tinggal lama di rumah Keluarga Dongfang. Jika tidak, kamu akan membuatku takut sampai mati jadi aku memutuskan untuk pergi sekarang. Dan untuk nenek… Kupikir lebih baik kamu membujuknya sendiri."
Wajah pria tua itu berubah dari hijau menjadi putih, kemudian dari putih kembali hijau, perubahannya bermacam-macam. Orang bisa bayangkan Gu Ruoyun sangat membuatnya marah sampai ke ubun-ubun.
Lagipula, di Kota Dongfang, selain orang yang sekarang tinggal di gunung belakang, siapa yang tidak akan melihat, mendengar dan mematuhi perintahnya?
Gadis sialan ini berani mengancamku! Pikir Tuan Dongfang. Dan tanpa disangka, ancaman ini membuahkan hasil!
"Kamu mungkin satu-satunya di seluruh dunia yang berani berbicara pada tetua dengan sikap seperti ini," Pria tua itu sangat marah, "Katakan saja, apa yang harus kulakukan untuk membujuk nenekmu turun dari gunung? Dia sudah berada disana selama lebih dari sepuluh tahun dan aku hanya diizinkan bertemu dengannya tiga kali dalam setahun. Hanya surga yang tahu seberapa sengsaranya diriku. kenyataan aku tidak menjadi gila sudah dianggap cukup bagus."
"Lain kali, gunakan nada suara yang lebih baik saat kamu berbicara padaku."
"Kamu tidak boleh memutuskan apa pun mengenai pernikahan paman, kamu tidak boleh memaksanya menikahi siapapun yang dia tidak suka. Dan siapapun yang dia sukai, terlepas dari orang macam apa gadis itu, kamu tak boleh mencegahnya."
"Aku ingin kebebasan penuh! Artinya aku tidak akan dibatasi dalam peraturan Keluarga Dongfang. Jika orang tuaku masih hidup, kamu harus menerima ayahku. Jika mereka memang sudah tiada, aku ingin mereka diabadikan di Aula Leluhur Keluarga Dongfang."
"Jika kamu mampu berjanji atas syarat ini, maka aku berjanji akan membantumu membujuk nenek turun dari gunung." Gu Ruoyun menatap Tuan Dongfang dengan senyuman.
Tuan Dongfang terdiam sesaat sebelum menjawab, "Baik, aku akan menyetujui persyaratanmu tetapi aku juga memiliki permintaan! Nomor satu, hari ulang tahun nenekmu tinggal setengah bulan lagi, aku ingin dia turun sebelum itu. Nomor dua, pada hari ulang tahun nenekmu, aku akan mengumumkan pada semua orang bahwa kamu adalah putri dari Keluarga Dongfang."
"Baiklah."
Gu Ruoyun menjawab tanpa berpikir dua kali, "Aku setuju dengan permintaanmu."
Tuan Dongfang tertegun sesaat. Sebelumnya, gadis ini bersikeras menolak mengakui aku sebagai kakeknya, namun sekarang dia setuju mengakui aku? Pikir Tuan Dongfang.
Sebenarnya, jika bukan karena ucapan Lan Yage dan sikap pilih kasih yang Tuan Dongfang tunjukan sebelumnya, Gu Ruoyun mungkin tak akan pernah mengakui Keluarga Dongfang…
"Kamu benar-benar setuju?" Si pria tua tidak berani mempercayai telinganya.
Gadis ini selalu cerdik dan nakal, mungkinkah dia sedang merencanakan sesuatu?
"Tampaknya kamu tak mau kalau aku setuju," Gu Ruoyun menghela nafas dan berkata tak berdaya, "Jika memang begitu, aku akan menarik ucapanku jika seandainya ada orang mulai berpikir bahwa aku dengan tanpa malu menempel pada Keluarga Dongfang."
"Apa? Menarik ucapanmu? Tidak boleh!"
Tuan Dongfang buru-buru menarik wajahnya, "Apa kamu belum pernah mendengar ungkapan bahwa, 'seorang pria tak pernah menarik kembali kata-katanya'? Seseorang tidak boleh menarik kembali ucapannya begitu sudah diputuskan, sekarang kamu harus segera pergi dan membantuku membujuk nenekmu turun dari gunung. Aku sudah menggunakan semua kesempatanku tahun ini. Aku belum melihatnya selama berbulan-bulan dan aku harus menunggu selama lima hingga enam bulan lagi untuk tahun depan. Aku sungguh tak bisa menunggu lebih lama lagi. Dulu aku hanya iri pada Ze'er tetapi sekarang kamu sudah muncul, dasar gadis sialan. Kalian semua pasti akan membuatku sangat marah!"