Perang (3)
Perang (3)
BAM!
Kemudian, aura kuat masuk ke dalam aula dan menyebabkan ekspresi Gu Ruoyun seketika berubah.
"Xiao Ye? Benar. Aura ini memang berasal dari Xiao Ye. Dia sedang berkelahi dengan siapa? Nenek, ayo lekas keluar untuk melihatnya."
Ketika Gu Ruoyun mengatakannya, sosoknya berubah menjadi hembusan angin dan menyerbu melalui pintu…
Dibawah langit malam, pakaian merah darah pria itu berkibar bersama angin sementara rambut peraknya bagaikan sutera. Diselimuti sikap yang mengesankan, tubuhnya seperti diterangi oleh api merah berdarah dari lubang api. Matanya yang bagaikan phoenix menatap dingin pada pria yang memakai jubah hitam yang berdiri di udara.
Pria itu sedang meluruskan jubah hitamnya. Keningnya basah oleh keringat dingin saat dia memegang erat senjata di tangannya. Dia cemas menatap pria berambut perak yang kuat, haus darah namun tampan yang terlihat bagaikan iblis. Dia sangat panik hingga hampir kehilangan cengkeraman pada pedangnya.
Kapan Keluarga Dongfang memperoleh kultivator kuat semacam ini? Aku belum pernah mendengar tentangnya. Dia bahkan mengetahui kehadiranku sebelum aku berhasil menjalankan rencanaku. Pikir Pria itu.
"Shi Tu? Itu dia!"
Ketika matanya tertuju pada pria berjubah hitam yang dipaksa Qianbei Ye untuk tunduk sepenuhnya, ekspresi Tuan Dongfang segera berubah. "Bagaimana Shi Tu bisa masuk ke Kota Dongfang? Mungkinkah para penjaga Keluarga Dongfang adalah sekelompok orang tak berguna? Mereka bahkan tak mampu menyadari penyusupan musuh?"
Rupanya, dia tak pernah menyangka bahwa pria berambut perak yang mengikuti cucunya akan memiliki kekuatan yang begitu besar. Shi Tu terlihat seperti anak kecil, yang berumur beberapa tahun, dan dimainkan seperti mainan di telapak tangan pria itu.
"Xiao Yun."
Qianbei Ye terkejut sesaat ketika dia menyadari banyak orang yang mendekatinya dari belakang. Dia menoleh ke arah wajah cantik dan murni gadis muda itu dan bertanya, "Bolehkah aku membunuhnya?"
Nada suaranya biasa-biasa saja seolah dia sedang bertanya apakah dia bisa memakan semangkuk nasi.
"Gadis kecil, apakah pria ini temanmu?"
Tuan Tian Qi Yang Terhormat mengerutkan kening. Dia tak tahu mengapa tetapi pria ini membuatnya merasa sangat tidak nyaman seolah-olah hanya dengan berdiri di depan pria ini akan membuatnya tercekik.
Bagaimanapun, dia adalah seorang Martial Honor. Karena itu, pria ini pastinya luar biasa kuat karena bisa membuatnya merasa seperti ini.
Selain itu..
Tuan Tian Qi Yang Terhormat berhenti dan cahaya tajam melintas di matanya yang tua.
Walaupun kekuatan pria ini sangat kuat, dia tak bisa mengendalikan kekuatan itu dan dia tidak tahu mengapa. Berdasarkan tampilan kekuatannya saat ini, dia seharusnya adalah seorang Martial Honor atau lebih. Namun, jika seseorang menunggu dia untuk dapat sepenuhnya mengendalikan kekuatannya, maka lupakan tentang daratan utama ini. Bahkan di daratan utama lain yang lebih kuat, tidak banyak yang bisa menyamai kekuatannya...
"Shi Tu? Suhu Sekte dari Sekte Weapon Refining? Kenapa Suhu dari Sekte Weapon Refining ada disini?
Bibir Gu Ruoyun melengkung menjadi senyum dingin dan sinar dingin melintas melewati pandangannya.
"Hm!"
Mata Shi Tu memancarkan api amarah yang kuat, tetapi dia hanya menggertakkan gigi dan tetap diam. Pandangannya penuh hinaan dan cibiran seolah Gu Ruoyun tidak punya hak bertanya padanya.
"Tidak mau bicara?" Gu Ruoyun tersenyum, "Aku yakin Keluarga Dongfang memiliki cara untuk membuatmu bicara. Xiao Ye, jangan bunuh dia sekarang, serahkan dia pada Tuan Dongfang. Sebagai hasil akhir, Keluarga Dongfang akan menangani masalah ini secara pribadi."
Setelah dia berbicara, kondisi pikiran Shi Tu menjadi tenang dan wajahnya memelintir ke arah yang mengejek. Dia bertekad untuk menang atas keluarga Dongfang, apapun yang terjadi.
"Xiao Ye, aku lelah, ayo."
Gu Ruoyun menguap, wajah murni dan cantiknya terlihat kelelahan.