Istri Liar Kaisar Jahat

Negeri Terbuang (8)



Negeri Terbuang (8)

1"Nona Besar, Tuan Lu, mengapa kalian kembali… begitu cepat?"     

Pada saat ini, di luar gerbang Kota Batu Hitam, seorang pria setengah baya bergegas menyapa Gu Ruoyun dan yang lainnya setelah mereka sampai. Dia berkata senang, "Apa kalian berhasil menemukan Buah Keramat Tak Terbatas?"     

Pandangan Murong Yan menjadi gelap dan menggelengkan kepala, "Paman Liu, aku tak bisa menemukan Buah Keramat Tak Terbatas, obat untuk penyakit kakek. Kami diserang oleh kawanan hewan roh…"     

Murong Yan akan mengungkapkan pengkhianatan Rou'er tapi Lu Shaochen menatapnya dan menghentikan Murong Yan.     

"Paman Liu, kami ingin bertemu Tuan Tua dahulu."     

Lu Shaochen mengalihkan pandangan dan tersenyum sambil berbicara.     

Paman Liu, yang wajahnya dipenuhi kekecewaan, tiba-tiba menjadi gelisah setelah mendengar penjelasan Murong Yan, "Nona Besar, Tuan Liu, apa kalian berdua baik-baik saja?"     

"Kami baik-baik saja," Lu Shaochen tersenyum, "Kami cukup beruntung karena bertemu Nona Gu. Dia menyelamatkan kami."     

"Oh?"     

Paman Liu tertegun sesaat dan menoleh ke arah wanita berlumuran darah yang berdiri di sebelah Lu Shaochen. Gelombang keraguan melintas di relung hatinya. Akhirnya dia berkata dengan penuh ucapan syukur, "Terimakasih, Nona, karena telah menyelamatkan nyawa mereka."     

Melihat ini, Ye Nuo menimpali, "Dia adalah pengawalku!"     

Dengan kata lain, bagaimana mungkin orang melupakan Ye Nuo jika ada yang memberi ucapan terimakasih?     

Namun, Gu Ruoyun tampak sudah terbiasa dengan Ye Nuo dan mengabaikannya. Dia tersenyum tenang, "Tak perlu berterima kasih. Bisakah kamu mencarikan ku tempat untuk menyegarkan diri?"     

Pada saat ini, darah di wajahnya sudah mengering dan sudah berubah menjadi warna coklat yang sangat tidak menarik. Dia tidak menemukan sumber air di hutan dan tempat air Murong Yan dan Lu Shaochen telah hilang ketika mereka kabur dari kejaran hewan roh jadi dia hanya bisa membersihkan darah dari tubuhnya saat dia sampai di Kota Batu Hitam.     

"Paman Liu, tolong bawa Nona Gu ke kamar mandi." Lu Changchen memerintahkan Paman Liu sebelum menoleh ke arah Gu Ruoyun dan berkata, "Nona Gu, sebagai pendatang, mungkin kamu ingin tinggal di Kota Batu Hitam sedikit lebih lama? Seperti yang terjadi, akan diselenggarakan pelelangan besar di Kota Batu Hitam beberapa hari lagi. Kamu bisa bergabung dengan Keluarga Murong dan menghadiri pelelangan bersama kami."     

Pelelangan?     

Gu Ruoyun mengusap dagunya dengan lembut.     

Zixie hanya mengatakan bahwa aku bisa menemukan Lotus Neraka di Negeri Terbuang tapi dia tak pernah mengatakan lokasi tepatnya. Mungkin aku bisa menguji keberuntunganku dalam pelelangan ini.     

"Baiklah."     

Gu Ruoyun mengangguk, "Jika memang begitu, aku akan tinggal selama beberapa hari lagi."     

Hati Lu Shaochen melompat senang, "Kalau begitu ayo pergi ke rumah Keluarga Murong."     

Melihat Gu Ruoyun tidak keberatan, Ye Nuo secara alami ikut bersama mereka. Bagaimanapun, dia bergabung hanya untuk bersenang-senang, jadi dia tidak begitu peduli kemanapun dia akan pergi.     

Dan yang paling penting adalah, Ye Nuo memiliki ketertarikan tertentu pada pengawalnya ini.     

...     

Rumah Keluarga Murong.     

Murong Yan baru saja akan melangkahkan kaki di depan pintu ketika sosok cantik dan mulus bergegas ke arahnya. Wajah anggun sosok itu bersinar dengan kebahagiaan.     

"Yan'er, akhirnya kamu kembali."     

Dia menggenggam tangan Murong Yan ketika berbicara dengan mata yang dibasahi air mata, "Aku sangat khawatir."     

Tiba-tiba Murong Yan teringat semua yang telah dideritanya di hutan dan merasa sulit untuk mengesampingkan semua perasaan itu. Dia menjawab dengan nada suara dingin, "Kakak, kamu sudah mengalami banyak masalah."     

Murong Rou'er tertegun sesaat dan melihat tangannya sendiri dengan tampilan yang sedikit kotor di wajahnya. Kemudian dia memaksakan wajah cantiknya untuk tersenyum.     

"Ada apa, Yan'er? Kenapa kamu bertingkah begitu aneh pada kakakmu secara tiba-tiba? Kamu tak tahu seberapa banyak aku mengkhawatirkan dirimu karena kamu tak ada. Sayangnya, aku tak punya kemampuan. Jika tidak, aku akan bersikeras mencari obat penyembuh kakek."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.