Tanah Salju Sepi (2)
Tanah Salju Sepi (2)
Gu Ruoyun mengangguk pelan. "Ibu, aku akan segera kembali."
"Baik." Dongfang Yu tersenyum lembut. "Aku sangat yakin dengan kekuatanmu. Aku akan menunggumu kembali."
Saat Gu Ruoyun memandang wajah cantik dan lembut itu, dia ingin mengatakan sesuatu tapi akhirnya memutuskan untuk tidak mengatakannya. Dia menatap orang tuanya lagi dan berbalik meninggalkan kediaman.
Segera, dia menghilang dari pandangan.
"Yu'er," Raja Besar Hong Lian menarik Dongfang Yu dalam pelukan. "Jangan khawatir, kekuatan putri kita sudah meningkat besar. Tambahan pula, ada Xiao Ye bersamanya. Mereka berdua tak mungkin bertemu masalah apapun."
Dongfang Yu mengangguk tapi matanya terus memandang arah kepergian Gu Ruoyun. Dia sama sekali tidak berpaling…
…
Untuk sampai di Tanah Salju Sepi perlu melewati gunung yang besar terlebih dulu.
Saat ini di gunung, ada beberapa wanita yang sedang memetik ramuan obat dan menempatkannya ke dalam keranjang anyaman di punggung mereka.
Berdasarkan jubah mereka, dapat dikatakan wanita-wanita ini berasal dari desa terdekat. Mereka mengambil keuntungan atas ramuan obat yang melimpah yang ada di gunung besar dan memutuskan memetik beberapa ramuan untuk dijual di kota terdekat sebelum mulai gelap.
Seorang wanita memegang gadis kecil berumur sekitar tiga tahun. Gadis kecil tersebut punya wajah yang mulus dan menggemaskan. Satu-satunya kekurangan adalah bintik-bintik di wajahnya.
"Que'er, jangan sembarangan."
Si wanita melihat gadis itu mengulurkan tangan untuk mengambil ramuan obat dan cepat-cepat menariknya kembali. "Kamu akan merusak ramuan obat itu. Kemudian, aku tak bisa menjualnya lagi untuk mendapatkan uang."
Wanita lain melihat wajah menggemaskan gadis kecil itu dan tak bisa menahan tawanya.
"Mama Que'er, di usia muda Que'er sudah bisa membedakan antara ramuan obat dan gulma. Mungkin kamu bisa mengizinkan Que'er mempelajari obat-obatan dan dia mungkin akan menjadi ahli."
Ketika ibu Que'er mendengar ini, senyum putus asa muncul di wajahnya. "Jika dia belajar obat-obatan, dia perlu seorang Master untuk mengajarinya. Uang yang diperlukan tidaklah sedikit. Jika Que'er bisa memetik ramuan sepertiku, setidaknya dia bisa tetap kenyang dan tidak merasa lapar."
Tepat ketika para wanita sedang mengobrol, sosok berjubah hijau perlahan-lahan turun dari langit.
Dia adalah seorang wanita yang tampak cantik, mulus dan murni. Dia punya aura tenang dan mulia dan seseorang tak bisa melakukan apa-apa selain merasa terkagum-kagum dengannya. Disampingnya ada seorang pria rupawan dan indah berambut perak dan memakai jubah merah. Dia berdiri di sebelah si wanita dengan tangan dilipat di dada sementara mata merah iblisnya memandang wanita itu dengan lembut dan penuh kasih.
"Kakak-kakak peri."
Ketika gadis kecil berbintik-bintik melihat dua sosok mengagumkan itu, dia langsung melambaikan tangan dan tersenyum manis.
Gu Ruoyun merendahkan kepala untuk melihat wajah berbintik si gadis kecil. Perasaan merenung melintas di matanya saat benaknya perlahan-lahan kembali ke beberapa tahun yang lalu, kembali ke desa kecil yang bermandikan darah.
"Gadis kecil ini punya bakat alami mengenai obat-obatan."
Gu Ruoyun mengangkat tangan untuk membelai kepala si gadis kecil sambil tersenyum lembut.
"Mama Que'er, sudah ku bilang Que'er punya bakat pengobatan tapi kamu tidak percaya padaku. Lihatlah, bahkan wanita hebat ini juga mengatakannya." Salah-satu wanita menatap ibu Que'er dengan iri.
Gu Ruoyun dan Qianbei Ye baru saja turun dari langit. Karena itu, mereka yakin pasangan ini adalah kultivator kuat.
Seorang kultivator kuat seperti ini sudah cukup untuk menerima kekaguman dari penduduk biasa sepanjang hidup!
Mereka akan mempercayai apapun yang para kultivator ini katakan tanpa keraguan.