Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tanda Lahir Kupu-Kupu (2)



Tanda Lahir Kupu-Kupu (2)

1"Kupu-kupu biru ini..." Jantung Xuanyuan Poxi berdebar lebih cepat, "Bagaimana kamu bisa menyulam kupu-kupu ini?" Dia mengangkat matanya, dan langsung tertuju pada mata Ma Jinjiao. Sebab, dia sangat ingin mendapatkan jawaban dari mulut Ma Jinjiao.     

"Kenapa dengan kupu-kupu itu?" Ma Jinjiao bingung ketika dia melihat bahwa Xuanyuan Poxi terlihat aneh. Namun, dia tidak banyak berpikir. Dia hanya berharap Xuanyuan Poxi akan segera mengembalikan kain itu padanya.      

Karena dia ingin melanjutkan menyulam, jadi dia mengangkat tangannya untuk mengambil kain itu dari tangan Xuanyuan Poxi. "Yang Mulia, Xiao Huan akan menikah dengan pemimpin kerajaan Nan Yan. Aku ingin menyulam untuknya, jadi tolong kembalikan kain itu padaku!" Ma Jinjiao mengulurkan pergelangan tangannya, tetapi kain itu tetap digenggam dengan erat oleh Xuanyuan Poxi.      

Kemudian, suara Xuanyuan Poxi terdengar sedikit gemetar, "Katakan padaku, kenapa kamu menyulam kupu-kupu ini? Apa hubungannya kupu-kupu ini denganmu? Terlebih lagi, apa hubungannya dengan wanita bodoh itu?!" Namun, dia tidak berani menebak, dan menaruh harapan terakhirnya pada Ma Jinjiao.     

Melihat Xuanyuan Poxi yang bersikap berlebihan, Ma Jinjiao tampak mengantisipasi keseriusan masalah yang akan terjadi. Tetapi dia tidak dapat menebak, kenapa Xuanyuan Poxi bereaksi begitu berlebihan seperti itu. Jadi dia hanya menjawab pertanyaan Xuanyuan Poxi dengan linglung.      

"Kupu-kupu biru ini... Adalah tanda lahir yang ada di pergelangan kaki Xiao Huan. Kupikir itu sangat indah, jadi aku ingin menyulam saputangan dan dompet untuk Xiao Huan dengan kupu-kupu biru sebagai tema utama..."     

Xuanyuan Poxi tercengang. Dia benar-benar tampak bodoh.     

"Yang Mulia?"     

Ma Jinjiao melihat Xuanyuan Poxi berdiri di tempatnya dengan linglung sambil mencengkeram pergelangan tangannya. Ma Jinjiao merasa tangannya kesakitan, dan dia segera mengerutkan keningnya. "Yang Mulia, ada apa denganmu? Yang Mulia, ada apa dengan kupu-kupu itu?"     

Ma Jinjiao berteriak kepada Xuanyuan Poxi beberapa kali. Lalu, Xuanyuan Poxi segera melepaskan pergelangan tangan Ma Jinjiao, dan menatapnya sebentar. Dengan linglung dia menghampiri Ma Jinjiao dan mengguncang bahunya sambil bertanya. Saat ini, suaranya juga masih terdengar gemetar, "Apa kamu yakin?"     

Matanya memerah, dan pikiran yang campur aduk memenuhi benaknya saat ini. Kemudian, Xuanyuan Poxi mendengar Ma Jinjiao memberi jawaban, "Ya, aku yakin. Kupu-kupu biru itu adalah tanda lahir yang ada di pergelangan kaki Xiao Huan. Sangat indah."     

Ma Jinjiao menjawab dengan bingung. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Xuanyuan Poxi. Namun, begitu dia selesai berbicara, Xuanyuan Poxi bergegas keluar.     

"Yang Mulia!"     

Ma Jinjiao langsung terkejut, tapi dia tidak bisa melakukan apa pun. Untuk sesaat, dia gugup dan bertanya-tanya, apakah dia mengatakan sesuatu yang salah dan apakah itu akan membahayakan Su Muhuan.     

***     

Ketika Su Muhuan pergi ke tempat pencuci pakaian, pelayan-pelayan yang ada di sana segera maju untuk memberi hormat dan memanggilnya 'Nona Su' dengan sangat sopan.     

Istana Kerajaan Dong Xuan sangat besar. Tetapi, selama seorang pelayan istana membuka mulutnya dan seorang kasim juga ikut bergosip, maka semua orang di istana akan segera mendengar setiap berita yang mengejutkan. Jadi, tidak butuh waktu lama untuk menyebarkan sebuah berita heboh.     

Hal yang sama juga berlaku untuk tempat kecil seperti tempat pencuci pakaian ini. Oleh karena itu, para pelayan di tempat pencuci pakaian tidak berani memperlakukan Su Muhuan dengan buruk seperti sebelumnya, dan juga tidak berani mengabaikannya. Jadi ketika mereka bertemu Su Muhuan, mereka tidak lupa untuk menyapanya dengan sebutan 'Nona Su' dengan sopan.     

Namun, Su Muhuan tidak terbiasa dengan perubahan sikap pelayan lain yang tiba-tiba. Tanpa banyak bicara, dia pun berjalan langsung ke kamarnya yang sebelumnya. Lalu, tepat setelah dia memasuki kamarnya, Kasim Cheng baru saja bangun.      

Tadi malam, dia ingin menaklukkan Su Muhuan. Tetapi, secara kebetulan dia melihat dua orang kasim yang dikirim oleh Xuanyuan Pofei untuk membawa Su Muhuan secara paksa. Kasim Cheng sangat terkejut dan hampir membuat tubuhnya basah kuyup oleh hujan lebat. Maka dari itu, setelah kembali ke kamar, dia masih memikirkan Su Muhan dan tidak bisa tidur.     

Namun, ketika Kasim Cheng akan tertidur, dia mendengar seseorang berkata bahwa Yang Mulia Xuanyuan Pofei telah ditangkap oleh pengawal kerajaan yang dikirim oleh Putra Mahkota.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.