Buku Tentang Malam Pertama
Buku Tentang Malam Pertama
"Tapi kakak Po, bukankah kuil Yan yang baru saja kamu katakan itu adalah sebuah organisasi misterius yang sangat kuat yang bayarannya sangat tinggi di dunia bela diri, yang mana mereka mengkhususkan diri dalam berburu dan membunuh roh jiwa dan setan jiwa, serta setan binatang buas ya?" tanya Liuli Guoguo sambil bermain-main dengan kancing hitam di dada Xuanyuan Pofan.
"Iya, salah satu milikku di dunia bela diri," jawab Xuanyuan Pofan sambil mulai menggerayangi daun telinga Liuli Guoguo yang putih dan lembut.
Wow hebat sekali, batin Liuli Guoguo.
"Jadi, organisasi ini benar-benar bekerja dengan mendengarkan perintahmu" Liuli Guoguo berkedip.
Xuanyuan Pofan menjawab dengan lembut, "Em." Lalu melihat ke beberapa rambut panjang Liuli Guoguo yang memikat, tapi agak berantakan di pundaknya. Dia pun melepas jepit rambut kecil dan membuka sanggul berbentuk hati di kepala Liuli Guoguo, membiarkan rambut panjang Liuli Guoguo terurai jatuh bak air terjun hitam yang menyembur ke bawah.
Liuli Guoguo menjulurkan lidahnya, dia bahkan tidak sempat bereaksi terhadap rambut panjangnya yang telah diuraikan oleh Xuanyuan Pofan, dan hanya bergumam, "Kakak Po, tidak heran mereka semua takut padamu. Ternyata kamu di luar sana masih memiliki begitu banyak organisasi misterius yang sangat hebat."
Xuanyuan Pofan telah menguburkan kepalanya di leher dan pundak Liuli Guoguo, mencium aroma manis dan harum di tubuh tersebut, lalu berkata dengan suara rendahnya, "Ini bukan apa-apa."
Iya, baiklah, batin Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo menjulurkan lidahnya lagi, dan mengagumi anjing besar peliharaannya di dalam hati. Kemudian, dia merasa tidak baik kalau membiarkan Lie Nieduo sendirian terlalu lama di halaman Liuli Guoguo. Jadi, dia pun mendorong kepala besar yang tenggelam di pundak depannya, yang telah menggerayai kulitnya.
Setelah itu Liuli Guoguo berkata, "Kakak Po, aku harus pergi menemani Duo gemuk. Malam ini, aku memintanya menginap di kediaman dulu. Karena kamu baik-baik saja kalau begitu aku kembali dulu ke halaman Liuli Guoguo. Kakak Po, tidurlah lebih awal."
Xuanyuan Pofan merasa jika hasratnya belum puas. Namun, dia tetap mengikuti keinginan Liuli Guogu. Setelah menjilati telinga Liuli Guoguo sampai memerah, dia pun membiarkan Liuli Guoguo turun dari pangkuannya.
"Oh iya kakak Po. Aku tiba-tiba memikirkan harus memberi hadiah apa kepada pengawal kesatu. Dia adalah pengawalmu, jadi tidak mungkin kekurangan uang dan baju. Kamu juga pasti telah memberikan banyak senjata berharga kepada mereka. Bagaimana kalau lebih baik menghadiahinya seorang istri?"
Saat Liuli Guoguo membicarakan ini, alisnya naik dengan riangnya. Lalu dia berlari ke depan Xuanyuan Pofan lagi, memeluk paha Xuanyuan Pofan dan berkata, "Kakak Po, besok coba tanyakan kepada pengawal kesatu, apa ada gadis yang dia sukai."
"Jika memang ada, maka minta dia untuk membawa gadis itu tinggal di kediaman ini. Aku baru menyadari kalau kedua belas pengawalmu itu sepertinya hanya pengawal kesembilan dan pengawal ketiga yang saling suka. Sedangkan yang lainnya masih jomblo."
Seolah-olah ada angin musim semi menerpa, Liuli Guoguo tiba-tiba menjadi mak comblang dan menyarankan ini dengan penuh semangat kepada Xuanyuan Pofan. Kemudian dia mulai membicarakan pernikahan untuk para pengawal kakak Po-nya.
Xuanyuan Pofan tertawa dan mengetuk kening Liuli Guoguo yang bersih dengan pelan. "Kamu ini ya. Seharian tidak baik-baik membaca buku, malah memikirkan hal-hal seperti ini."
Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya dan melepaskan telapak tangan besar Xuanyuan Pofan. "Aduh, mana ada aku tidak membaca buku dengan baik. Padahal jelas-jelas aku membaca buku dengan sungguh-sungguh. Aku sudah hampir membaca seluruh buku yang menumpuk di ruang kerja! Bahkan buku tentang malam pertama, aku juga... Ups!"
Gadis ini bisa-bisanya mengakui semuanya tanpa diminta, batin Xuanyuan Pofan.
Tapi, Liuli Guoguo sangat cepat menyadari kalau dirinya salah bicara. Jadi dia langsung menutup mulutnya dan tidak membiarkan kata-kata selanjutkan keluar dari mulutnya.
Xuanyuan Pofan pun hanya diam sambil tercengang.