Kakak Po, Kamu Sabar dan Tunggu Aku Sebentar Ya
Kakak Po, Kamu Sabar dan Tunggu Aku Sebentar Ya
Seberapa Fu Shuizhu kagum dengan paras cantik Liuli Guoguo, tapi tetap saja dia masih membenci identitas rendah dari Liuli Guoguo. Bahkan, Si Tulu yang rasa kepercayaan dirinya baru saja hancur berkeping-keping tadi. Saat ini langsung tersadar kembali.
Iya benar, seberapa cantik dia, seberapa luar biasa prestasinya, memangnya kenapa?! Ayahku adalah seorang pejabat tinggi yang bertanggung jawab atas kejaksaan ibu kota kekaisaran! Li Guo si jelek ini... Bukan, si gadis busuk ini, berapa kali pun dilahirkan di dunia ini, tetap saja tidak berhak untuk bisa dibandingkan denganku! batin Si Tulu.
"Seret pergi."
Terdengar lagi suara yang berat dan rendah itu. Hanya saja, kali ini dipenuhi dengan kesuraman yang begitu dingin. Karena mempertimbangkan Liuli Guoguo yang ada di depannya, Xuanyuan Pofan tidak enak jika mengatakan perintahnya dengan sangat jelas. Jadi, dia hanya melontarkan kata-kata yang lebih sopan kepada pengawal kedua belas.
Tapi, para pengawal yang berjaga di luar, semuanya mengerti makna sebenarnya dari ucapan Xuanyuan Pofan ini. Pengawal kedua belas pun mengiyakan, dan hendak membawa orang-orang ini ke tempat yang jauh dari Nyonya kecil, lalu membereskan mereka semua di sana.
"Tunggu dulu!" teriak Liuli Guoguo. Dia tidak bodoh, karena dia sudah bersama Xuanyuan Pofan selama bertahun-tahun. Jadi, dia tentu tahu apa makna sebenarnya dari kata-kata Xuanyuan Pofan yang terdengar lebih sopan ini.
Si Tulu dan Fu Shuizhu memang dua orang yang punya niat jahat, karena ingin menculiknya untuk meluapkan kemarahan mereka. Hal ini memang sudah sepantasnya mendapatkan balasan yang buruk juga.
Tapi. jika hanya karena ini, mungkin itu terlalu kejam. Selain itu, itu adalah hal yang tidak baik dan tabu. Jika kakak Po meminta para pengawalnya ini berlumuran darah, dari dua orang gadis ini.
Xuanyuan Pofan tidak suka repot-repot dalam melakukan sesuatu, jadi dia segera menarik sosok merah muda kecil yang masih membuka pintu kereta kuda itu ke dalam pelukannya. Dia lalu memegang gadis itu erat-erat dengan kakinya, sambil suara dingin dan beratnya terdengar lagi, "Tidak perlu memedulikan mereka."
"Kakak Po, kamu tidak tahu. Sebenarnya mereka ini teman sekelasku. Mungkin karena melihatku memperoleh peringkat pertama dalam ujian kemampuan pengalaman lapangan dengan mudahnya. Mereka jadi marah dan ingin memberiku pelajaran."
"Aku punya caraku sendiri untuk menghukum mereka!" ucap Liuli Guoguo. Tidak perlu kakak Po yang menghukumnya! batinnya.
"Oh?" ekspresi Xuanyuan Pofan terlihat tertarik dengan ini.
"Kakak Po, kamu sabar dan tunggu aku sebentar ya!" kata Liuli Guoguo sambil memeluk leher Xuanyuan Pofan dan membuat mencium bibir tipis pria itu.
Agar tidak menimbulkan kecurigaan, Liuli Guoguo sedikit mengacak-acak rambut 'Li Guo', lalu mengambil jubah besar bertudung merah dari ruang sihirnya untuk menutupi pakaian 'Li Guo'.
***
"Hei, Li Guo! Kamu hanya orang rendah dari luar daerah! Apa menurutmu memperoleh peringkat pertama dalam ujian kemampuan pengalaman lapangan, lalu memperlihatkan wajah cantikmu merupakan hal yang hebat, hah? Cih, kami hanya ingin menculikmu, memangnya kenapa?!"
"Jika bukan karena seni bela diri dari dua pengawal buta yang kamu pelihara itu hebat, mungkin kami dari tadi sudah berhasil memukulmu sampai ibumu tak bisa mengenalimu lagi! Apa kamu tahu siapa ayah Si Tulu?! Ayah Si Tulu adalah pejabat tinggi di ibu kota kekaisaran ini!"
"Kamu yang hanya putri dari pejabat kecil di tempat kecil semacam itu, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengannya! Jika kamu berani menyuruh orang menyentuh kami sedikit saja, maka Tuan besar Si Tu tidak akan membiarkan seluruh keluargamu dalam delapan belas generasi begitu saja. Dia juga akan mengirim kalian semua ke pelosok yang jauh!"
Ayah Fu Shuizhu juga seorang pejabat. Walaupun dia tidak setinggi ayah Si Tulu jabatannya, tapi juga merupakan salah satu pejabat penting yang memiliki relasi dan identitas tertentu di ibu kota kekaisaran.
Fu Shuizhu dengan kesombongan di dalam hatinya, langsung memandang rendah Liuli Guoguo yang berasal dari luar daerah ini. Dia berpikir, di pihaknya ada sahabat baiknya yang berdiri di sebelahnya, dan akan terus membelanya.
Dengan adanya dukungan keluarga Si Tulu, maka Fu Shuizhu pun meluapkan kesombongannya ini. Bahkan dia bicara satu persatu kata dengan sombongnya.