Hehehe, Kacang Merahnya Agak Licin
Hehehe, Kacang Merahnya Agak Licin
Di ruang sihir gelang Liuli Guoguo, Cai Gua berbaring di beberapa baris kacang merah. Meringkukkan tubuhnya yang gemuk, serta pikirannya yang sudah dipenuhi dengan chinchilla tampan berbulu ungu, dengan mata biru tua.
Bahkan, walaupun ada alfafa dan juga makanan lezat lain di sampingnya, dia sama sekali tidak nafsu makan. Cai Gua si tukang makan, kini sudah berubah menjadi Cai Gua yang menderita sakit kerinduan.
Pada saat ini, kelinci kecil cantik sudah bangun dari istirahatnya. Setelah menggigit sebuah wortel, dia langsung pergi berlari ke sisi ladang sihir, dan berteriak kepada Cai Gua. "Cai Gua, cepat kemari, bantu aku!"
"Ada apa?" tanya Cai Gua sambil mengangkat kepalanya dengan tidak bersemangat sama sekali.
"Ladang sihir Nyonya kecil belum pernah dibersihkan, ada begitu banyak rumput dan bunga liar yang tumbuh di sana. Kemarilah, dan bantu Nyonya kecil untuk membersihkan ini bersama-sama denganku!" kata kelinci kecil cantik. Dia sudah mengambil sabit dan mulai memotong rumput liar di sisi ladang sihir.
Mungkin dengan menyibukkan diri, aku bisa tidak terlalu merindukan kakak Du Shengyu, batin Cai Gua. Setelah berpikir seperti ini, dia pun berkata dengan patuhnya kepada kelinci kecil cantik, "Oh oh." Lalu, tubuh gemuknya langsung melompat dari kacang merah.
Tapi karena kacang merah cukup licin, Cai Gua pun tanpa sengaja langsung terjatuh ke bawah. Untungnya, sekarang dia adalah binatang yang memiliki kekuatan sihir. Jadi, dengan sedikit usaha dan kekuatannya, dia berhasil menyeimbangkan tubuhnya dan tidak membiarkan dirinya jatuh dan menjadi daging cincang.
"Benar-benar tak berguna," kata kelinci kecil cantik yang menghinanya tanpa belas kasihan. Wajah kelinci yang lembut itu pun penuh dengan ketidaksukaan pada chinchilla kecil gemuk yang hampir jatuh itu.
"Hehehe, kacang merahnya agak licin," jelas Cai Gua yang tampak tidak keberatan karena telah diejek oleh kelinci kecil cantik. Dia hanya menggaruk kepalanya dengan malu-malu, dan dengan cepat mengambil sabit. Lalu menggoyangkan pantat kecilnya yang gemuk, dan ikut bekerja bersama kelinci kecil cantik.
Siapa juga yang tahu, baru saja sabit itu mulai memotong rumput liar yang sudah lama terus tumbuh di sana. Tiba-tiba cakar kecilnya yang gemuk itu, tidak sengaja tersangkut di bunga liar di sisi ladang sihir, lalu...
"Aduhhhh! Tolooooonggggggg!!!"
Bruak!
Tak disangka sama sekali, tubuh gemuk itu akhirnya begitu saja masuk dengan tak terkendali ke dalam ladang sihir.
Yin Ni kelinci kecil cantik tertegun menyaksikan ini. Bahkan dia tidak bisa berkata apa-apa, dan hanya bergegas menuju chinchilla yang jatuh ke dalam ladang sihir dengan secepat kilat.
***
Pada saat ini, Wu Yunfu dan Bai Yue yang telah pindah ke ruangan lain, terdiam dengan pikiran mereka masing-masing.
Bai Yue menggaruk kepalanya, menggerakkan pantatnya, menahan rasa marah yang terus mengelilingi udara di sekitarnya yang begitu menakutkan. Dia juga terus bergerak dan pindah ke samping Wu Yunfu.
Demi, urusan besar seumur hidup bos besarnya ini, Bai Yue pun memberanikan diri untuk berkata, "Kakak Wu Yunfu, kamu jelas-jelas menyukainya, kenapa..."
"Diam!"
Tanpa menunggu Bai Yue selesai bicara, Wu Yunfu berteriak dan melemparkan kartu kristal ungu di tangannya ke lantai. Ucapan Liuli Guoguo masih terus terngiang di otaknya, 'Wu Yunfu, jangan sampai kamu menyukaiku.. Jangan sampai kamu menyukaiku'.
Si gadis jelek itu berpikir siapa dirinya? Bisa-bisanya mengatakan padaku untuk jangan sampai tidak menyukainya. Jika aku menyukainya, bukankah itu sebuah kehormatan untuknya ya?!
Tapi, bisa-bisanya dia membuat dirinya seolah-olah takut disukai oleh diriku. Benar-benar bodoh, aku memberikan hal manis, tapi dia malah minta tamparan! batin Wu Yunfu.
Kemudian Wu Yunfu memegang kepalanya sendiri dan merasa kalau dirinya hampir gila. Sebab, bisa-bisanya dia marah karena seorang gadis jelek seperti itu. Padahal banyak sekali gadis-gadis yang lebih cantik dan harum seperti bunga, tapi dia dengan bodohnya tak bisa kepikiran mereka.
Wu Yunfu terus bertanya-tanya din dalam hati. Entah kenapa hati dan matanya ini dipenuhi dengan Li Guo, gadis jelek dan kampungan yang seperti rumput liar itu.
Hati Bai Yue bergetar. Begitu diteriaki oleh Wu Yunfu, dia pun langsung diam dan tidak berani mengucapkan satu kalimat pun. Dia lalu melihat ke kartu kristal warna ungu yang dibuang oleh Wu Yunfu di lantai.
Karena merasa sayang sekali dengan barang berharga itu. Tangan hitamnya pun perlahan-lahan digerakkan ke arah lantai, dan hendak mengambil kartu kristal warna ungu tersebut.