Istri Kecilku Sudah Dewasa

Adik Kelas, Giliranmu (Bagian 2)



Adik Kelas, Giliranmu (Bagian 2)

1Mungkin karena Lie Nieduo adalah teman seasrama Liuli Guoguo dan dia juga selalu memasakan hidangan lezat untuk Liuli Guoguo setiap hari. Bahkan membuat Liuli Guoguo jadi agak gemuk hingga begitu imut.      

Jadi Xuanyuan Pofan lebih serius mengaktifkan gelang ruang sihir untuk Lie Nieduo daripada sebelum-sebelumnya. Waktu yang dihabiskan di depan Lie Nieduo bahkan juga lebih lama sedikit dibandingkan dengan murid-murid sebelumnya.     

Sesuai urutan, ketika menghadapi murid-murid baru yang sama seperti Liuli Guoguo. Murid-murid baru itu langsung mengulurkan tangannya ketika Xuanyuan Pofan sudah berjalan di depan mereka.      

Dengan ekspresi yang sangat kaku, Xuanyuan Pofan mengambil gelang yang diberikan mereka. Lalu mengaktifkan gelang ruang sihir mereka dengan sangat cepat sekali.      

Disertai tatapan mata yang begitu dingin, lalu dengan cepat memberikan gelang itu kembali ke mereka. Dalam semua proses ini, Xuanyuan Pofan tidak bicara, bahkan hanya terlihat kaku dan begitu acuh.     

Ada beberapa murid yang nyalinya ciut, bahkan sampai gemetaran tidak karuan ketika menghadapi aura yang menekan dan mencekik dari Xuanyuan Pofan. Padahal, diri sendiri jelas-jelas tidak melakukan kesalahan apapun, dan seharusnya tidak merasa bersalah. Sehingga harusnya bisa berdiri tegak tanpa takut apapun.     

Namun, ketika Raja Huayou dengan aura yang besar itu berdiri di depan mereka untuk mengaktifkan gelang ruang sihir mereka. Tanpa sadar tubuh mereka malah gemetaran dengan sendirinya.     

Lie Nieduo yang punya nyali ciut juga, saat ini sangat bersemangat sekali, tapi juga agak takut. Dengan tubuh gemetaran, dia mengambil gelang yang sudah diaktifkan ruang sihirnya oleh Xuanyuan Pofan.      

Lalu, ketika Lie Nieduo mau menyiapkan tenggorokannya dan ingin berterima kasih kepada Xuanyuan Pofan. Tapi, setelah lama berlalu, dia masih tidak menemukan suaranya ini.     

***     

"Adik kelas, giliranmu."     

Xuanyuan Pofan berjalan ke depan Liuli Guoguo yang masih menundukkan wajah kecilnya yang penuh bopeng itu. Dia yang dari tadi begitu dingin dan tidak bicara sepatah katapun, saat ini tiba-tiba bicara. Apalagi, melontarkan kalimat yang seperti ini.      

Jika bukan karena wajah jelek Liuli Guoguo itu, mungkin orang-orang disekitarnya pasti merasa kalau ucapan tersebut terdengar cukup mesra.     

"Oh oh!" gumam Liuli Guoguo dengan bibirnya yang membentuk huruf 'O' mengarah ke langit. Mata anggurnya yang besar dan sangat menggemaskan itu dengan cepat berkedip.      

Kemudian Liuli Guoguo bergegas mengangkat gelang ruang sihir berwarna hitam yang dari pagi tadi telah dikenakan di tangan putihnya itu setinggi-tingginya. Kemudian menyerahkannya kepada Xuanyuan Pofan yang ada di depannya.     

Kepala kecilnya mendongak tinggi ke atas, seolah melupakan semua tekadnya yang gigih itu begitu saja. Mata besarnya kemudian langsung tertuju ke arah Xuanyuan Pofan. Kemarahan kakak Po pasti sudah hilang, kan? Ini sudah berlalu berhari-hari loh.     

Apalagi, aku sudah sebulan ini tidak makan permen sama sekali. Sungguh menyedihkan sekali, rasanya ingin menangis saja. Em benar sekali, kakak Po pasti sudah tidak marah, batin Liuli Guoguo.     

Apalagi, saat ini kakak Po-nya berdiri di hadapannya, berdiri dengan jarak kurang dari tiga kaki darinya. Liuli Guoguo benar-benar ingin segera memeluknya sekarang, dan memberinya pelukan super besar padanya. Karena sudah sebulan tidak bertemu, jadi dia sangat sangat sangat merindukannya.     

***     

Xuanyuan Pofan bekerja keras untuk mengabaikan mata Liuli Guoguo yang terus berkedip dan menatapnya dengan mata anggurnya yang besar dan jernih itu. Namun dia hanya menundukkan matanya dengan serius, untuk mengaktifkan gelang ruang sihir Liuli Guoguo. Apalagi, dia mengaktifkan dengan kecepatan yang sangat lambat sekali.     

Menghadapi tatapan mata anggur besar milik Liuli Guoguo itu, akhirnya Xuanyuan Pofan tidak bisa menahan diri untuk menggerakkan sudut bibirnya. Dasar si kucing kecil, bukankah dia selalu berhati-hati agar identitas aslinya tidak sampai terungkap ke siapapun. Sekarang, dia malah menunjukkan sifat dan kebiasaannya ini dengan lugunya, batinnya.     

Xuanyuan Pofan sangat tidak peduli dengan segalanya, tapi hanya Liuli Guoguo, gadis imut ini yang membuatnya tidak punya perlawanan sama sekali. Dia takut jika dia terus berdiri di depan Liuli Guoguo sedekat ini, atau menatapnya lebih lama sedetik saja. Mungkin detik berikutnya dia akan langsung menarik Liuli Guoguo pergi dari sini.     

Xuanyuan Pofan menahan seluruh dorongan di dalam hatinya ini, dan memaksakan diri untuk tidak menatap Liuli Guoguo. Dengan mata tertunduk, dia benar-benar serius dalam mengaktifkan gelang ruang sihir milik Liuli Guoguo.     

Kelinci putih kecilnya sendiri berdiri di depannya, tapi dia yang serigala ini tidak bisa langsung membawanya ke pelukannya. Xuanyuan Pofan memikirkan hal ini, dan merasa hal ini sungguh menggelikan. Tapi baginya, yang lebih penting adalah kebahagiaan kelinci putih kecilnya itu. Jadi dia akan menahan diri untuk saat ini.     

Jadi, Xuanyuan Pofan akan mencari perhitungan dengannya, mengenai Liuli Guoguo yang pingsan tapi malah tidak memberitahunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.