Wu Yunfu, Aku Ingin Menemanimu...
Wu Yunfu, Aku Ingin Menemanimu...
"Aku sudah bersama dan bersenang-senang dengannya bertahun-tahun, tapi ini benar-benar pertama kalinya aku melihatnya begitu menyedihkan seperti ini. Cepat katakan padaku, sebenarnya siapa pendekar hebat itu. Aku harus pergi menyembahnya!"
Bai Yue tercengang. Kakak Zhan Zihao, kamu jangan begini dong, batinnya.
"Sial! Zhan Zihao! Cepat sana keluar dari sini!!" ucap Wu Yunfu. Sebab, Zhan Zihao membuatnya jadi semakin kesal dan marah, sampai-sampai darah di pundaknya keluar lagi.
Fu Shuizhu dan Si Tulu berkeringat tidak karuan. Tuan muda Zhan Zihao ini mananya yang teman baik tuan Wu Yunfu? Teman perusak masih masuk akal, tapi kenapa dia tidak kasihan sedikit saja pada tuan Wu Yunfu kami ini sih. Tuan Wu Yunfu dipukuli sampai semenyedihkan ini, kasihan sekali kan, batinnya.
"Astaga Tuan muda Zhan Zihao, anda apa harus tertawa seperti ini. Lihat, Wu Yunfu kami ini jadi marah sampai lukanya jadi semakin dalam," ucap Si Tulu sambil mengambil sapu tangannya. Lalu menyeka darah di pundak Wu Yunfu, dan menegur Zhan Zihao dengan sopan. Dia tampak berusaha sekali menenangkan Wu Yunfu.
"Wu Yunfu, tahan sebentar ya. Bai Yue sudah meminta pengikutnya untuk mendatangkan Tuan muda Dong Milin. Bagaimanapun, Tuan muda Dong Milin adalah kakak kelas yang hebat dan luar biasa di paviliun Baicao, kampus Huatuo. Dia punya kemampuan dan keterampilan kedokteran yang sangat hebat. Dia pasti bisa segera menyembuhkanmu."
"Dia adalah sahabatku. Hebat tidaknya kemampuannya, mana mungkin aku tidak tahu, hah?! Kamu tidak perlu mengatakannya!" teriak Wu Yunfu kepada Si Tulu sambil mengerutkan kening.
Si Tulu langsung meneteskan air mata lagi begitu dibentak oleh Wu Yunfu, "Hiks hiks hiks, Wu Yunfu, aku tahu kamu marah. Semua ini memang salahku, salahku kenapa aku harus tidak suka lingkungan asrama Meihua itu, sampai memintamu membantu mencari asrama yang baru. Kalau tidak, tidak akan mungkin terjadi hal seperti ini. hiks hiks hiks, Wu Yunfu maaf… Hiks hiks hiks..."
"Sudahlah! Jangan menangis! Aku seorang pria, mana mungkin menyalahkan seorang wanita?! Kamu kembali saja dulu." Sekarang suasana hati Wu Yunfu sangat marah dan mudah tersinggung. Apalagi, di sampingnya ada wanita yang terus saja menangis, jadi dia benar-benar tidak tahan.
"Tidak! Wu Yunfu, aku mau menemanimu! Setelah Tuan muda Dong Milin merawatmu, baru aku akan pergi! Hiks hiks hiks... Wu Yunfu, kamu jangan mengusirku... Hiks hiks hiks..."
Si Tulu awalnya mau menyeka air matanya dengan sapu tangannya. Namun tiba-tiba dia menyadari kalau sapu tangannya penuh dengan bekas darah Wu Yunfu. Jadi, dia pun bergegas menyeka air matanya dengan lengan bajunya, "Hiks hiks hiks, Wu Yunfu, kamu jangan mengusirku. Aku sedih melihatmu seperti ini."
"Luka kecil seperti ini bukan apa-apa untukku. Kamu pergilah dulu," pinta Wu Yunfu mengeratkan kepalan tangannya. Pikirannya saat ini penuh dengan wajah kecil penuh bopeng yang begitu sombong itu.
"Hiks hiks hiks tidak mau! Wu Yunfu jangan menyuruhku pergi! Hiks hiks hiks..."
Alis indah Wu Yunfu naik, keningnya semakin berkerut. Setelah itu dia langsung membuka mulut dan berkata kepada Bai Yue, "Bai Yue, cepat antarkan Si Tulu kembali ke asrama Meihua. Bantu dia dan Fu Shuizhu menaruh kopernya di sana!"
"Baik, kakak Wu Yunfu!" jawab Bai Yue, pria kekar berkulit hitam dan hanya tersisa giginya saja yang putih. Kemudian dia menoleh ke Si Tulu dan berkata, "Kakak ipar, pergilah dulu."
"Tidak mau, Wu Yunfu, aku mau menemanimu. Hiks hiks hiks..."
"Cepat pergi dari sini!" teriak Wu Yunfu yang sudah tidak sabar lagi. Semakin Si Tulu menangis dan merengek, hal itu malah membuatnya menjadi semakin kesal.
Pundak Si Tulu dan Fu Shuizhu langsung bergetar ketika mendengar ini. Si Tulu tampak tercengang, sedangkan Fu Shuizhu yang peka, dengan segera berlari menarik Si Tulu pergi, "Sudahlah Si Tulu, kita pergi dulu saja. Ayo cepat pergi."
Si Tulu melirik Wu Yunfu. Walaupun dia sangat marah, tapi wajahnya yang jahat masih saja tampak keren. Si Tulu benar-benar ingin lebih lama menemani Wu Yunfu, dan tidak rela pergi begitu saja.
Namun, ketika melihat pemuda itu sedang sangat marah, Si Tulu pun tidak berani untuk tetap berada di sana. Kemudian dia membiarkan dirinya ditarik pergi oleh Fu Shuizhu.
Tok tok tok...