Istri Kecilku Sudah Dewasa

Li Guo, Biarkan Mereka Membuangnya



Li Guo, Biarkan Mereka Membuangnya

3Setelah seorang pemuda kekar dengan kulit hitam dan hanya tersisa giginya saja yang putih memerintahkan kepada dua pengikutnya untuk mengambilkan dua kursi. Kemudian menaruhnya di teras samping halaman untuk kakak besarnya Wu Yunfu dan kakak iparnya Si Tulu.      

Dia lalu berkata dengan sopannya kepada Wu Yunfu dan Si Tulu, "Kakak Wu Yunfu, kakak ipar, kursinya sudah diangkat masuk. Silakan kalian duduk dulu. Setelah kami membuang keluar seluruh barang mereka, kami akan merapikan barang-barang dalam koper kakak ipar."     

Si Tulu menutupi hidungnya dengan kipas di tangannya, berlagak malu-malu dan berkata dengan tidak enaknya, "Bai Yue, kamu tidak perlu membereskan ini. Aku dan Fu Shuizhu bisa mengerjakannya sendiri kok. Tidak perlu sampai merepotkanmu, aku jadi tidak enak sendiri."     

"Heh? Kakak ipar tidak usah merasa tidak enak. Kalau membiarkanmu membereskan dan membersihkan ini sendiri, kakak Wu Yunfu pasti tidak tega. Sudahlah, jangan sungkan, jangan sungkan," jawab pemuda kekar berkulit hitam dan hanya tersisa giginya saja yang putih itu dengan sopan.     

"Sudahlah Bai Yue, minta mereka lebih cepat lagi mengerjakannya. Lebih cepat membuang semuanya, lebih cepat membereskan semua, pokoknya lebih cepat menyelesaikan semua ini deh. Aku masih harus kembali ke asrama Hongfeng untuk makan bersama dengan Zhan Zihao dan yang lainnya. Nanti kamu juga ikut aku pergi," kata Wu Yanfu sambil mengerutkan keningnya.     

"Oke! Siap!" jawab pemuda kekar berkulit hitam dan hanya tersisa giginya yang putih itu. Lalu, dia mendesak para pengikutnya untuk segera mengerjakannya lebih cepat.     

Awalnya, kakak iparnya itu, yaitu Si Tulu, mau tinggal di asrama Meihua yang ada tepat di depan asrama Taohua ini. Bahkan kopernya juga sudah ditaruh di sana. Namun, Si Tulu tiba-tiba merasa kalau asrama Meihua ini membelakangi matahari, karena itu jadi sedikit gelap. Tidak hanya pencahayaan yang jelek, tapi juga banyak nyamuk di sana.     

Namun, ketika Si Tulu menyadari kalau beberapa asrama di sekitarnya sudah penuh. Dia pun meminta dengan manja ke Wu Yunfu untuk menyuruh pengikutnya mencari lokasi yang lingkungannya terbaik di sini.      

Lagi pula, bagaimanapun juga semuanya sudah penuh karena ditinggali oleh yang lain. Jadi Si Tulu merasa kalau dirinya tinggal merebut secara paksa saja. Sebab, siapa juga yang menyuruh Wu Yunfu punya kekuasaan yang besar.     

Wu Yunfu selalu bersikap sangat dominan dan arogan, tidak peduli berat atau ringan permasalahannya. Setelah memilih asrama Taohua, dia pun langsung memerintahkan pengikutnya untuk pergi ke sana, dan membuang semua barang dari dua pemilik asrama Taohua tanpa mengatakan apapun. Bahkan tanpa bertanya apa pemilik asrama itu mau atau tidak.     

Karena di kamus Wu Yunfu, tidak pernah ada yang namanya kata sopan.     

Setelah sahabat baik yang diakuinya yaitu Bai Yue mendesak orangnya, Wu Yunfu pun meletakkan kakinya di atas lutut Si Tulu, dan berkata dengan nada bicara yang begitu arogan, "Kakiku pegal, pijat kakiku." Lalu dia mengeluarkan kuaci dari ruang sihirnya dan mulai makan.     

Awalnya Si Tulu tercengang, namun tidak lama kemudian dia tersadar dan berkata dengan genitnya kepada Wu Yunfu, "Menyebalkan deh." Setelah itu, dia memberikan kipas bulat dengan kupu-kupu warna-warni di tangannya kepada Fu Shuizhu, sahabat baik yang ada di belakangnya. Lalu, dengan malu-malu dia mulai mengelus dan memijat kaki Wu Yunfu dengan pipinya yang memerah.     

Setelah Fu Shuizhu mengambil kipas bulat yang diserahkan Si Tulu, dia lalu mulai mengipasi pemuda berbaju oranye dan gadis berbaju hijau yang duduk di atas kursi di depannya. "Kakak Wu Yunfu, hari ini cuacanya panas sekali. Biarkan aku membantu mengipasi kamu dan Si Tulu," ucapnya.     

Namun, tidak lama setelah mengipasi, tiba-tiba terdengar suara yang manis. Fu Shuizhu lantas mengangkat pandangan matanya. Lalu, yang masuk ke pandangan matanya adalah gadis jelek berbaju merah muda dengan wajah yang penuh dengan bopeng, dua tahi lalat besar di bawah matanya, dan bibir yang agak bengkak.     

Ketika Liuli Guoguo bergegas berlari ke asrama Taohua sambil mengerutkan keningnya ketika melihat koper dan selimutnya dibuang keluar dari kamar. Hanya saja, ketika dia belum selesai melontarkan pertanyaan atas rasa bingung dan marahnya, tiba-tiba lengannya ditarik oleh seseorang. Setelah menoleh, dan ternyata itu adalah Lie Nieduo.     

Li Nieduo segera menarik Liuli Guoguo, lalu berbisik di telinganya dengan telapak tangan yang sudah berkeringat deras, "Li Guo, biarkan mereka membuangnya. Kita nanti cari tempat tinggal yang lain saja."      

Sebenarnya Li Nieduo tadi juga sangat bingung dan tidak senang. Dia bingung, sebab mana ada orang yang begitu saja dengan seenaknya membuang barang-barangnya dan benar-benar tidak sopan. Namun, setelah dia berlari dari dapur dan masuk ke asrama Taohua. Lalu, setelah melihat Wu Yunfu dan Bai Yue, tanpa sadar dia langsung bergidik dan hatinya bergetar.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.