Perlahan Mengganti Panggilannya Dengan ‘Tuan’
Perlahan Mengganti Panggilannya Dengan ‘Tuan’
Liuli Guoguo yang terkejut, tanpa sadar langsung menjerit meminta tolong kepada Xuanyuan Pofan. Tapi, ketika sedang menjerit, tiba-tiba roh jiwa yang mengerikan itu malah datang dan mendekat ke arahnya dengan lebih cepat.
Namun, tubuh kecil Liuli Guoguo sudah lebih dulu masuk ke dalam sebuah pelukan hangat dan kekar. Aroma wangi di tubuh pria yang sangat familiar itu langsung menyeruak, dan pria itu kini tengah memeluknya dengan erat di dalam dekapannya.
"Kakak Po!" teriak Liuli Guoguo dengan tubuh yang gemetaran. Dia juga memeluk tubuh Kakak Po dengan sangat erat. Lalu, roh jiwa yang tadi mendekatinya, sekarang sudah tewas dan tergeletak di tanah.
Tanpa diduga, ratusan roh jiwa muncul dan menyerang mereka. Sosok-sosok yang sungguh mengerikan dan menakutkan itu datang menghampiri dengan sangat cepat ke arah Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan. Pemandangan itu sungguh membuat orang rasanya langsung lemah dan seketika bisa membuat kehilangan jiwanya.
Jika itu adalah orang lain, pasti mereka akan langsung menganga karena terkejut, lalu seluruh badannya jadi lemas dan tak bertenaga. Tapi, pria berjubah hitam yang sedang memeluk gadis kecil berbaju merah muda tersebut tidak seperti itu. Tatapan mata elang di wajah tampannya bahkan tidak mendongak sedikitpun ke arah roh jiwa.
Sebab, semua perhatiannya tertuju kepada gadis kecil yang ada di dalam dekapannya sekarang. Pria berjubah hitam tersebut memeluk gadis itu dengan erat. Tangan besarnya perlahan menepuk-nepuk punggung gadis kecil itu, dan dia berusaha sebisa mungkin menenangkan istri kecilnya yang saat ini sedang ketakutan.
Roh jiwa yang sangat mengerikan itu tidak bisa berkata apa-apa, bahkan bingung dan tak mengerti ketika melihat sikap dan ekspresi pria berjubah hitam yang begitu tenang. Tapi, tubuh mereka tetap maju menyerang ke arah pria itu dan juga gadis kecil tersebut.
Sayangnya, begitu mereka datang dengan tangan yang akan menyentuh kening Xuanyuan Pofan. Tiba-tiba tangan itu malah menyentuh sesuatu yang keras seperti sebuah dinding besi yang sangat keras.
Tiba-tiba tampak cahaya ungu yang muncul, diiringi dengan ledakan yang sangat keras. Mereka yang datang menyerang ke arah pria itu satu persatu jatuh terlentang di atas tanah. Mereka langsung berteriak dengan bahasa mereka sendiri yang artinya, "Sialan! Ternyata ini adalah cermin pembunuh jiwa tingkat tujuh!"
Roh jiwa yang jatuh satu persatu semuanya memaki pria itu. Setelah selesai memakinya, mereka langsung memuntahkan darah segar. Kepala mereka miring, lalu akhirnya kehilangan nyawa dan tergeletak mati di atas tanah.
Sebenarnya, susunan simbol cermin pembunuh roh jiwa tingkat tujuh itu adalah simbol yang telah digambar oleh Xuanyuan Pofan dengan tangannya, tepat ketika dia menarik Liuli Guoguo ke dalam pelukannya. Namun ketika para roh jiwa itu belum menabrak lapisan cermin tersebut, mereka tidak bisa melihat dan merasakannya.
Sehingga, mereka langsung terbang ke arah Xuanyuan Pofan tanpa takut. Namun sayangnya, begitu menyentuh dan menabrak cermin itu, mereka akhirnya baru menyadari dan melihat ada lingkaran simbol warna ungu yang mengelilingi Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo.
Sehingga, hamparan bunga morning glory dan berbagai tumbuhan hijau di rerumputan melihat pemandangan seperti ini. Pemandangan di mana pria berjubah hitam dan gadis berbaju merah muda menjadi pusat perhatian mereka. Kemudian tiba-tiba muncul sebuah cermin lingkaran berwarna ungu yang mengelilingi mereka.
Kemudian, bagian luar dari cermin dengan cahaya berwarna ungu itu berisikan penuh dengan jasad roh jiwa yang menumpuk banyak sampai tinggi setinggi gunung. Cairan merah yang terus mengalir di jasad mereka juga mengeluarkan aroma yang membuat udara di sekitarnya menjadi terasa sangat menjijikan.
Di dalam cermin cahaya berwarna ungu itu, Liuli Guoguo menguburkan kepalanya ke dalam pelukan Xuanyuan Pofan. Rasanya dia ingin memasukkan seluruh tubuhnya ke dalam perut Xuanyuan Pofan juga.
Xuanyuan Pofan merasa kalau gadis imut yang ada di dalam dekapannya itu sangat ketakutan. Membuat perhatiannya semakin tajam ke gadis itu, karena hatinya tidak tega dan merasa sakit ketika melihatnya. Dia lalu mengelus kepala gadis itu dan berkata, "Liuli Guoguo, tidak usah takut."
Sebab, membuat seorang gadis kecil berumur sepuluh tahun melihat pemandangan dan kejadian seperti ini, hal itu memang sangat kejam.
***
Pao Baobao melihat Raja Huayou pergi ke luar dan menemani Liuli Guoguo mencari tempat untuk menyelesaikan sebuah urusan. Namun, dia tidak tahu urusan apa yang dimaksud. Dia memikirkan kalau pangeran kedelapan, si tukang jahil dan begitu arogan itu, yang tadi jatuh dari kereta kuda. Mungkin tidak akan apa-apa karena dia punya ilmu bela diri yang cukup tinggi.
Mata aprikot Pao Baobao kemudian melirik ke arah lain, lalu dia mengambil sebuah botol labu dari dalam kotak kayu yang khusus untuk menyimpan air. Setelah itu dia menaruh keranjang bunga yang berisi dua chinchilla yang sedang tidur nyenyak karena kekenyangan.
Pao Baobao lalu mengambil botol labu itu, dan membuka tirai jendela kereta kuda. Dia melihat ada kakak berbaju putih yang duduk sendirian di sana, dan seketika membuat jantungnya berdegup dengan kencang. Setelah ragu sejenak, perlahan dia berjalan ke arah punggung pengawal kesatu yang begitu tegap dan memanggilnya, "Tuan."
Pengawal kesatu lalu menoleh dan melihat wajah imut dan bulat Pao Baobao, entah kenapa hatinya terasa begitu tenang. "Nona Xiao Bao, ada apa?" tanyanya.
"Tuan capek, kan? Ini, minum lah!" jawab Pao Baobao.