Aku Hanya Akan Menyukai Liuli Guoguo yang Ini (1)
Aku Hanya Akan Menyukai Liuli Guoguo yang Ini (1)
Xuanyuan Poxi juga melirik ke dalam ruangan kecil sambil mengunyah terong yang ada di dalam mulutnya. "Nyali si kecil tiga Bao ini terlalu kecil. Aku khawatir kalau dia akan sulit menjadi seorang ahli penangkap jiwa kedepannya," ucapnya.
Liuli Guoguo mengambil sumpitnya lagi, kemudian dia segera menjelaskan, "Xiao Bao bukan karena nyalinya kecil. Itu karena jantungnya tidak terlalu baik. Nanti, ketika sampai di kerajaan Lan Hai, aku akan membawa Xiao Bao ke kakak Yan Wu. Kakak Yan Wu pasti dapat menyembuhkannya dengan baik."
Anehnya, sejak Liuli Guoguo membawa Pao Baobao masuk dan tinggal di dalam kediaman Raja Huayou. Padahal dia sudah merengek dan meminta Kakak Po-nya untuk memanggil begitu banyak dokter ke kediaman Raja Huayou hanya untuk memeriksa Pao Baobao.
Kemudian, Pao Baobao juga sudah diberi begitu banyak obat yang beraneka ragam maupun makanan yang sangat mahal, berharga dan juga bermanfaat. Dan hasilnya memang sudah terbukti bagus sekali. Sebab, penyakitnya yang gampang terlalu bersemangat dan akhirnya pingsan itu sudah cukup membaik.
Hanya saja, itu belum menyembuhkan akar penyakitnya. Jadi kalau seandainya akar penyakit ini belum juga disembuhkan, penyakit Pao Baobao ini terkadang juga akan kambuh lagi.
Tapi, pemandangan yang mengerikan tadi, itu sangat wajar sekali kalau Pao Baobao sampai pingsan seperti ini. Bahkan, orang biasa kalau melihat pemandangan tersebut, pasti juga akan pingsan. Namun, Liuli Guoguo memang sudah tidak terlalu merasa aneh dengan itu semua.
Begitu mendengar nama kakak Yan Wu, nama tersebut terus terngiang di otak Xuanyuan Poxi. Kakak Yan Wu, kakak Yan Wu, kakak Yan Wu, batinnya. Alisnya kemudian naik menjadi lengkungan yang sangat tinggi di wajahnya. Dia bahkan juga sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Liuli Guoguo. Karena seluruh perhatiannya tiba-tiba tenggelam dalam tiga kata ini, yakni 'Kakak Yan Wu'.
Selanjutnya, Xuanyuan Poxi lalu duduk di samping meja. Terlihat pemuda berbaju putih, gadis kecil berbaju merah muda, dan satu gadis lagi di belakang mereka kini tengah makan hotpot dengan lahapnya. Sedangkan pria berjubah hitam di sana sedang asyik memainkan rambut Liuli Guoguo. Topik pembicaraan mereka pun kini sudah berganti jadi membicarakan mengenai Yan Wu, Yan Wu, Yan Wu dan Yan Wu.
"Kakak keenam, kamu dan kakak Dewi kapan kenalnya?" tanya Xuanyuan Poxi.
"Sudah lupa," jawab Xuanyuan Pofan.
Pemuda berbaju putih itu pun kemudian langsung mengalihkan pertanyaannya ke Liuli Guoguo, "Si persik madu, kapan kamu dan kakak Dewi kenalnya?"
Liuli Guoguo lalu memikirkan ini dengan serius, dia tampak memiringkan kepalanya, lalu menjawab, "Em… Sepertinya..."
Padahal Liuli Guoguo belum selesai menjawab, tapi Xuanyuan Poxi sudah bertanya lagi, "Si persik madu, apa kamu tahu, apakah kakak Yan Wu punya seseorang yang disukai, atau pernah suka dengan seseorang?"
"Ehh… Ini..." gumam Liuli Guoguo.
***
Setelah setengah bulan berlalu, mereka pun akhirnya tiba di ibukota kerajaan Lan Hai. Walaupun pada saat ini di kerajaan Lan Hai masih sedang musim dingin, tapi suhu dan musimnya itu berbeda dengan kerajaan Dong Xuan.
Karena suhunya berubah dengan cepat sepanjang tahun ini. Sehingga, ketika berada di kerajaan Dong Xuan yang sedang musim dingin dan cukup bersalju. Namun, cuaca di kerajaan Lan Hai yang sekarang musim dingin malah terasa seperti sedang musim semi di kerajaan Dong Xuan.
Ini adalah apa yang juga dirasakan oleh Liuli Guoguo, ketika baru saja turun dari kereta kuda. Serta, cuaca di kerajaan Lan Hai ini juga sangat bagus sekali baginya. "Kakak Po, aku ingin makan permen Hulu manis!" katanya yang tangan kecilnya sekarang sedang digandeng oleh Xuanyuan Pofan.
Setelah menghela napas mengenai cuaca di kerajaan Lan Hai ini, mata besar bagai anggur Liuli Guoguo lalu melirik ke sebuah pedagang penjual permen Hulu yang tak jauh darinya.
Pemuda berbaju putih yang ada di belakang Liuli Guoguo, yang juga baru turun dari kereta kuda lalu melirik dagu kakak keenamnya. Kemudian dia menepuk keningnya dan menghela napas berat. Cih, benar-benar membawa seorang anak kecil yang sangat manja ke sebuah pertandingan, benar-benar hal yang tidak mudah! batinya.
Padahal, perjalanan yang bisa dilakukan hanya sehari sampai dua hari ini, tapi malah harus dijalani selama setengah bulan. Bahkan, sampai jenggot kecil di dagu kakak keenam Xuanyuan Poxi juga sudah mulai tumbuh. Menurutnya, kakak keenamnya ini benar-benar cukup malang sekali dalam hal memanjakan istri kecilnya yang satu ini.
Setelah melihat kakak keenamnya menggandeng tangan si persik madu untuk pergi membeli permen labu manis. Tanpa sadar, Xuanyuan Poxi kemudian mengelus dagunya sendiri. Untung saja aku masih belum punya jenggot. Kalau masih muda memang benar-benar enak sekali, batinnya.
Xuanyuan Poxi tiba-tiba merasa bersimpati terhadap kakak keenamnya. Ternyata, benar-benar hal yang tidak mudah ketika harus membesarkan seorang istri kecil yang imut. Sebab, dia harus menahan malu dan berusaha sabar. Terkadang menjadi ayah, dan terkadang juga menjadi ibu untuk bisa membesarkan si persik madu itu dengan sangat baik.
Tapi sayangnya, kakak keenam Xuanyuan Poxi tersebut hanya bisa mencium dan memeluk istri kecilnya, tanpa bisa melakukan hubungan seks. Sungguh benar-benar kasihan sekali.
Inilah yang dipikirkan oleh Xuanyuan Poxi. Karena sudah setengah bulan terus ada di dalam kereta kuda bersama mereka. Jadi, semua rasa irinya terhadap Xuanyuan Pofan di masa lalu karena punya istri kecil, kini sudah menghilang dan lenyap begitu saja.