Kalau Kamu Seperti Ini, Kamu Bisa Kehilangan Hamba
Kalau Kamu Seperti Ini, Kamu Bisa Kehilangan Hamba
Bibir ceri Liuli Guoguo yang terus bergerak membuat pria di depannya tiba-tiba merasa haus. Xuanyuan Pofan tanpa sadar membungkuk, lalu mengecup bibir ceri lembab berwarna merah muda gadis itu. Setelah itu, dia baru rela untuk melepaskan dagu Liuli Guoguo dan mengambil empat butir bola darah empedu dari ruang sihirnya.
Liuli Guoguo merasa bahagia sekali ketika mengambil keempat butir darah empedu bulat itu. Mata besarnya tanpa sadar melirik ke belakang Xuanyuan Pofan dan melihat lukisan mahal dan juga bingkai kayu yang sudah hancur berkeping-keping. Dia pun segera bertanya karena bingung, "Kakak Po, kenapa itu bisa hancur begitu? apa itu juga kamu yang menghancurkannya? Tadi apa kamu marah, ya?"
Liuli Guoguo sudah bersama Xuanyuan Pofan selama bertahun-tahun. Jadi dia sudah tahu kebiasaan buruk Xuanyuan Pofan yang suka menghancurkan barang jika dia marah. Dulu, setelah menyadari kebiasaan ini ketika dia masih kecil, ada rasa takut dalam hatinya jika dia tanpa sengaja membuat kakak Po-nya itu marah, karena entah apa kakak Po juga akan menghancurkannya begitu saja.
Tapi, begitu Liuli Guoguo mulai beranjak dewasa, pikiran yang tidak masuk akal itu sudah menghilang dengan sendirinya.
Demi mengalihkan perhatian istri kecilnya, Xuanyuan Pofan kemudian segera berkata, "Apa ini kamu sendiri yang membuatnya?" Sambil mengetuk-ketuk kepala kecil Liuli Guoguo dengan dagunya.
Liuli Guoguo kemudian langsung melirik ke atas kepalanya, lalu menjawab dengan begitu menggemaskan, "Kakak Po, apa yang kamu maksud mahkota bunga ini? Bukan aku yang membuatnya. Dandan yang menghadiahkannya kepadaku."
"Cantik kan, ya? Kakak Po, apa aku cantik? Apa kamu suka aku yang berpenampilan seperti ini?" tanya Liuli Guoguo dengan manisnya sambil mundur dari dekapan Xuanyuan Pofan, lalu merapikan mahkota bunga yang ada di kepalanya dan berputar bagaikan seorang Dewi.
"Dandan?" gumam Xuanyuan Pofan. Apa yang dimaksud ini Dandan anak dari Na Lanyan, ya? batinnya.
"Em em! Benar sekali. Dandan! Dandan adalah putra dari paman Na Lanyan. Apa kamu tidak tahu kalau dia sungguh lucu dan imut sekali. Dia..." ucap Liuli Guoguo lagi.
"Jelek," kata Xuanyuan Pofan tanpa menunggu Liuli Guoguo selesai bicara, dan dia sudah mengucapkan kata ini. Kemudian dia langsung mengulurkan tangannya dan mengambil mahkota bunga itu lagi dari kepala Liuli Guoguo. Setelah itu dia segera membuangnya keluar jendela di belakangnya.
Bahkan, hanya dengan hempasan lengan baju Xuanyuan Pofan, pria berambut putih itu telah jatuh dengan menyedihkan di atas tanah. Namun, ketika dia baru saja mau berdiri dan pergi dari sana, tiba-tiba tidak tahu kenapa sudah ada sesuatu yang tidak dikenalnya menabrak pantatnya. Hal tersebut langsung membuat pantatnya terasa sakit.
Dalam sekejap itu juga, pria berambut putih itu langsung mencurigai hidupnya sendiri. Kemudian dia hanya bisa membatin, Yang Mulia Pangeran, aku akan mengatakannya sekali lagi! Jika seperti ini, kamu akan kehilangan hamba, loh!
Liuli Guoguo langsung tercengang dan diam, bahkan dia tidak merespon begitu mendengar satu kata ini. Kakak Po bilang aku jelek? batinnya.
Xuanyuan Pofan lalu melihat gadis kecil itu tercengang dan diam. Dia merasa kalau dirinya baru saja terlalu ceroboh dan mengatakan hal yang buruk. Saat dia mau membuka mulut dan bicara untuk menghibur istri kecilnya dengan berkata kalau yang jelek itu mahkota bunganya, bukan istrinya.
Tapi, sayangnya ucapan ini hanya terhenti di mulutnya saja. Karena Liuli Guoguo sudah lebih dulu memanyunkan bibir dan menggembungkan pipinya, lalu berkata, "Kakak Po! Seleramu buruk sekali. Cih!"
Setelah mengatakan itu dengan sangat kesal, Liuli Guoguo pun langsung membawa keempat darah empedu itu, kemudian dia segera berlari untuk pergi dari sana. Meninggalkan sebuah punggung yang seolah mengatakan 'Aku benci kamu' kepada Xuanyuan Pofan.
Seketika Xuanyuan Pofan hanya bisa tercengang saat melihat ini.
Cih! Dasar Kakak Po jelek! Kamu beraninya bilang aku jelek! Hari ini, besok, lusa, lusa lusanya lagi, aku tidak akan memberimu ciuman ataupun pelukanku! Cih! batin Liuli Guoguo. Dia pun berlari ke arah dapur dengan marah.
Tapi tanpa diduga, ketika baru saja berlari sebentar, tiba-tiba sudah ada sosok berjubah hitam yang terbang dan menghalangi jalan Liuli Guoguo.