Aku Bersedia Melahirkan Seorang Anak Untukmu
Aku Bersedia Melahirkan Seorang Anak Untukmu
Selama tiga hari tidak bertemu, Xuanyuan Pofan sangat merindukan istri kecilnya, merindukan sampai hampir gila rasanya. Tapi, istri kecilnya malah terlihat tidak seperti itu sama sekali. Apa jangan-jangan, Liuli Guoguo tidak merindukanku sama sekali, ya? Malam itu aku tidak melakukan apa-apa kepadanya. Ini semua kan salahnya dia yang bergerak dengan sembarangan di tubuhku, batinnya.
Mungkin karena terlalu peduli, jadi ketika Xuanyuan Pofan melihat Liuli Guoguo sangat senang dan sepertinya tidak terpengaruh dengan situasi ini. Seketika, muncul berbagai macam gelembung dan pikiran negatif di otaknya. Hal itu membuat hatinya tertegun dan jadi sangat tidak tenang.
Xuanyuan Pofan kemudian mengerutkan keningnya, lalu menarik dirinya kembali melangkahkan kaki keluar dari sana, berbalik pergi dan menuju ke bangunan Chiming. Namun, baru beberapa langkah pergi dari sana, ada sesuatu yang empuk dan sedang memeluknya dari belakang.
Sebuah tangan ramping yang lembut sedang memeluk pinggang Xuanyuan Pofan dengan erat dari belakang. Lalu, suara yang sangat dirindukannya kemudian terdengar, "Kakak Po, jangan pergi. Aku sangat merindukanmu."
Liuli Guoguo kini tengah memeluk erat Xuanyuan Pofan dan mengucapkan kalimat itu, dengan mata besar bagai anggurnya yang terlihat sembab. Uh, ini semua salahku! Kakak Po begitu baik seperti ini, tapi aku malah tidak menghiraukannya sama sekali, batinnya.
Baru saja Liuli Guoguo melihat makanan yang habis dan tidak ada sisa di atas mejanya, lalu dia menghela napas beberapa kali. Sebab, dia tidak bisa berhenti memikirkan Xuanyuan Pofan. Kemudian dia melompat dari kursinya dan bersiap untuk lari ke bangunan Chiming untuk menemui kakak Po-nya.
Namun, ketika baru saja dia keluar dari pintu, Liuli Guoguo melihat sosok yang berjalan dari belakang di dinding pintu bulan. Hidungnya tiba-tiba terasa berair, dan dia pun dengan cepat segera menghampiri sosok itu, lalu langsung memeluknya, memeluk Kakak Po yang sangat dirindukannya.
Hati Xuanyuan Pofan seketika bergetar, dan seluruh hatinya terasa seperti sedang tersesat di atas kapas yang lembut. Dia lalu merapatkan bibir tipisnya, kemudian akhirnya dia pun berbalik dan memeluk balik istri kecilnya itu. "Gadis bodoh, aku yang salah," ucapnya. Aku membuatmu takut, lanjutnya dalam hati.
Selanjutnya, terdengar banyak ucapan di bangunan Liuli Guoguo. Kemudian, tampak terasa udara yang tersenyum manis ketika mendengarnya.
"Kakak Po, aku akhir-akhir ini cukup lama merasakan perang batin. Pada akhirnya, aku mengerti, dan aku, aku bersedia melahirkan seorang anak untukmu! Tapi, aku ingin kita melakukan acara pernikahan dulu, lalu saling memberi hormat kepada semuanya dan baru acara masuk kamar. Setelah itu, baru kita bisa punya anak!"
"Kakak Po, demi mendapatkan anak dariku, apa kamu akan memukul pantatku? Apakah akan sakit? Aku, aku, aku takut sekali, apa kamu bisa pelan saja memukul pantatku? Kakak Po, apakah sakit kalau melahirkan seorang anak? Apakah aku bisa mati? Kakak Po, nama untuk anak kita apa ya enaknya? Bagaimana kalau..." ucap Liuli Guoguo dengan panjang.
"Gadis bodoh," seru Xuanyuan Pofan.
"Em? Kenapa kakak Po?" tanya Liuli Guoguo. Udara di kediaman Raja Huayou kemudian terasa tersenyum lagi, sedangkan Xuanyuan Pofan rasanya ingin muntah darah saat mendengar ini semua.
Bunga kebahagiaan bermekaran dengan indah. Satu persatu bunga itu seolah sedang membukakan kelopak bunganya lebar-lebar, lalu menyebarkan udara sambil berseru 'aku mencintaimu', dan terasa begitu hangat, serta begitu manis.
Cahaya matahari yang hangat selalu saja membuat hari-hari berlalu dengan begitu cepat. Dalam sekejap, tiga bulan berlalu. Hingga hari pertandingan Feng Sirius tingkat besar akan segera dimulai.
Semua orang di kediaman Raja Huayou sibuk ke sana kemari, dan terasa begitu ramai tidak karuan. Di bangunan Liuli Guoguo, tidak terkecuali.
"Ding Xiang, ingat, masukkan lebih banyak pakaian Nyonya kecil. Terutama pakaian yang sangat disukai Nyonya kecil, yaitu pakaian satu stel yang motifnya kupu-kupu warna-warni dan bunga teratai. Lalu ada juga pakaian yang roknya rumbai dengan motif bunga persik dan daun merah muda. Ingat ya, jangan sampai lupa!" kata Cui Le.
Walaupun tiga hari lagi baru berangkat, tapi Cui Le takut kalau dia jadi terlalu terburu-buru, hingga tidak akan sempat menyiapkan semua persiapan dengan baik. Jadi, dia pun terus berbicara dan menyuruh para pelayan di bangunan Liuli Guoguo untuk mulai menyiapkan, serta memasukkan semua kebutuhan perjalanan.
Ding Xiang pun menjawab, "Oke siap!"
Cui Le kemudian berkata lagi, "Mo Li, masukkan jepit rambut dan juga kaus kaki yang ada di lemari. Oh iya, jangan lupa anting-anting dan hiasan lainnya juga, ya!"
Walaupun Nyonya kecil ini pergi hanya untuk menemani Raja Huayou ke sebuah pertandingan, dan bukan ke kontes kecantikan. Tapi Cui Le ingin tetap membuat Nyonya kecilnya ini terlihat sangat cantik.
Mo Li pun kemudian menjawab, "Hah! Oke oke aku tahu, kakak Cui Le!"
Cui Le lalu berkata lagi, "Xiao Denglong, jangan lupa bawa lebih banyak payung. Di kerajaan Lan Hai sering sekali hujan."
Xiao Denglong pun menjawab lagi, "Kakak Cui Le. Bibi Zhang sudah menyiapkan banyak sekali payung di dalam kotak. Kepala pelayan Yang sudah memerintahkan ini kemarin-kemarin."
"Iya iya iya! Baguslah kalau begitu!" jawab Cui Le.