Istri Kecilku Sudah Dewasa

Terlalu Gembira Sampai Hampir Pingsan



Terlalu Gembira Sampai Hampir Pingsan

2Baru saja melangkah keluar dari pintu, namun sebuah suara keras tiba-tiba memanggil Pao Baobao. "Nona Xiao Bao, apakah kamu merasa lebih baik sekarang?" tanya pengawal yang menjaga di pintu dan langsung menghampiri Pao Baobao, serta merta langsung menanyakan keadaannya begitu melihat Pao Baobao keluar dari pintu kamar.     

Pao Baobao pun menoleh ketika mendengar suara itu. Dia adalah seorang kakak laki-laki berbaju putih, sinar matahari musim semi seolah sedang menyinari tubuh kakak itu. Wajahnya bahkan terlihat sangat cocok dengan posturnya yang tegak dan begitu kuat.     

Pao Baobao hanya merasakan kalau tiba-tiba ada sinar matahari tak terlihat yang menyinari sekujur tubuhnya, dan terasa begitu hangat. Dia pun setelah itu membatin, Apakah dia adalah pengawal yang mulia Raja Huayou, yang tidak terlihat dan punya kehebatan seni bela diri yang hebat itu? Bukannya para pengawal Raja Huayou itu sedingin dan seserius Raja Huayou, ya? Kenapa aku merasa kalau kakak berbaju putih di depanku ini malah begitu lembut dan perhatian.     

"Em, sangat jauh lebih baik," jawab Pao Baobao sambil mengangguk. Selesai menjawabnya, dia lalu menggertakkan giginya. Wow aku jadi gadis yang begitu lembut seperti ini? Apa ini masih aku? batinnya.     

"Aku telah menyuruh seseorang ke dapur untuk memasak bahan obat yang berguna agar bisa menyembuhkan lukamu. Nanti, aku akan meminta seseorang menghidangkannya kepadamu kalau sudah selesai. Jangan lupa untuk meminumnya, ya!" kata pengawal kesatu yang kemudian berbalik dan berencana berlari ke dapur.     

Namun, Pao Baobao malah menutupi dadanya dan terlihat terhuyung ke belakang sejenak. Untungnya, pengawal kedua belas yang tidak jauh darinya langsung memapahnya. Langkah pengawal kesatu yang mau menghampirinya pun langsung terhenti, karena dia selangkah lebih lambat daripada pengawal kedua belas.     

"Nona Xiao Bao, apa kamu baik-baik saja?" tanya pengawal kedua belas sambil memapah Pao Baobao setelah itu melepaskannya.      

Pao Baobao lalu menutupi dadanya lagi, dan kaki lembutnya juga hampir sempoyongan lagi. Tapi, kali ini pengawal kesatu bergegas maju dengan cepat, dan dia menjadi lebih cepat ketimbang pengawal kedua belas dalam memapah Pao Baobao. Pengawal kesatu pun kemudian langsung menggendong Pao Baobao, setelah itu dia berlari ke kamar tabib sambil menggendongnya.     

Pengawal kedua belas yang masih tercengang hanya terlihat bingung dan diam di tempatnya. Wah, kakak kenapa begitu panik dan khawatir terhadap gadis itu, ya? batinnya.     

Pao Baobao yang ada dalam gendongan pengawal kesatu malah terlihat lebih bingung. Entah karena malu atau terlalu senang, tapi wajah kecilnya langsung memerah seperti tinta merah, bahkan sangat merah tidak karuan. Hantu pun tahu kalau dia sedang menutupi dadanya untuk menenangkan dirinya sendiri yang sedang sangat bersemangat. Karena dia khawatir kalau dirinya akan pingsan.      

Kemarin malam, ketika Liuli Guoguo berkata kalau Raja Huayou telah meminta pengawalnya untuk menjaga pintu kamarnya, Pao Baobao bahkan sudah pingsan sekali. Tapi, dia sekarang malah sedang digendong oleh pengawal Raja Huayou.     

Huwaaaah! Tidak! Aku ingin menolak semua ini! Tapi, tapi... kata Pao Baobao dalam hati. Dia pun kemudian memegang dadanya lagi, kepalanya miring secara tak terkendali dan akhirnya dia pingsan lagi. Sebab, ini semua karena dia terlalu senang dan bersemangat sekali.     

Pengawal kesatu pun terkejut, jadi dia langsung mempercepat langkahnya ketika mengarahkan kakinya dan terbang dengan cepat menuju kamar tabib.     

***     

Xuanyuan Pofan sekarang telah masuk ke kamar dan melihat Pao Baobao sudah bangun, tapi istri kecilnya masih mendengkur dan tidur di dalam selimut. Dengkurannya itu seolah menjalin sebuah irama, sehingga membuatnya tersenyum ketika melihat semua ini.     

Xuanyuan Pofan mondar-mandir di sana, lalu akhirnya dia pun duduk di samping ranjang dan mulai memainkan serta menggoda gadis kecil yang sedang tidur nyenyak di selimut itu. Pertama, dia menggigit mulut merah dan kecil istri kecilnya itu, lalu dia mulai memainkan pipi lembut Liuli Guoguo.      

Hanya bermain sebentar, tiba-tiba kepalan tangan gadis kecil itu sudah terbang ke arah Xuanyuan Pofan. Kemudian dia mengulurkan tangannya untuk memegang tangan kecil istrinya, lalu meraih tangan itu dan menciumnya.     

Tepat setelah menciumnya kedua kali, kaki kurus kecil yang sedang mengenakan stoking putih susu itu pun dilemparkan ke udara, lalu terbang ke arahnya. Namun, Xuanyuan Pofan langsung mencengkeram kaki itu dengan mudah, setelah itu segera terasa sentuhan kulit yang lembut di tangannya sekarang. Dia mengira kalau istri kecilnya terbangun karenanya.      

Namun, siapa sangka ketika Xuanyuan Pofan melihat wajah kecil istri kecilnya, kening istrinya hanya mengernyit, lalu memanyunkan bibirnya yang kemerahan, kemudian terus mendengkur dan kembali tidur dengan nyenyak. Ekspresi di wajah dan bentuk bibir yang manyun itu seolah berkata, 'Berani-beraninya kamu mengganggu tidurku! Apa tidak ingin hidup lagi, ya?!'.     

Ekspresi ini benar-benar membuat pria yang berjubah ungu itu merasa kalau istri kecilnya sangat imut sekali. Xuanyuan Pofan pun menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya saat melihat Liuli Guoguo. Dia pun kemudian mengembalikan kaki kecil Liuli Guoguo ke dalam selimut. Tampak bibir tipisnya tengah melengkung dan penuh dengan rasa ingin menggoda.      

Liuli Guoguo ini masih saja tidur. Kalau begitu, aku tidak akan segan. Hahahaha, ayo main-main sebentar, batin Xuanyuan Pofan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.