Istri Kecilku Sudah Dewasa

Atas Dasar Apa Dia Bisa Cantik Sekali



Atas Dasar Apa Dia Bisa Cantik Sekali

0Ketika melihat Yan Wu yang hitam karena terkena abu bambu gosong, Xuanyuan Poxi yang dari tadi merasa kalau dia tidak bisa mengucapkan panggilan 'Kakak Dewi' lagi padanya. Sehingga, dia pun mengubah panggilannya itu dengan berkata, "Tabib Dewi, apa kamu tidak apa-apa?! Kenapa cairan hijau di lengan dan pundakmu itu semakin lama jadi semakin banyak? Bagaimana kalau pangeran panggilkan tabib saja!"     

Yan Wu melihat darahnya yang tidak berhenti mengalir juga. Sudah menyekanya cukup lama, tapi tetap tidak berguna. Akhirnya dia malah tidak menyekanya lagi dan membiarkannya. Dia pun membuang sapu tangan yang ternodai dengan darah hijaunya, lalu berkata kepada Xuanyuan Poxi, "Hehe, aku ini adalah tabib. Kamu mau memanggil tabib untuk memeriksaku? Apa kamu hari ini belum minum obat, ya? Jika belum, aku akan mengambilkan dua pil obat untukmu."     

Setelah itu, Yan Wu berjalan melintasi tumpukan bambu gosong yang tersebar dan berantakan di tanah. Tubuhnya begitu kotor sampai seperti ini, rasanya dia mau mati saja karena melihat dirinya yang begitu kotor. Kalau dirinya sendiri tidak akan mungkin mati dalam ledakan itu, tapi dia mungkin mati karena melihat dirinya yang kotor tidak karuan.     

Setiap kalimat yang diucapkan oleh kakak Dewi ini sangat menyakitkan, bagaimana ini? batin Xuanyuan Poxi.     

***     

Sekolah Lushan, Penglaizhou,     

Seiring dengan suara rusa yang menderu, pelajaran kedua di kelas Jianjia pun berakhir. Liuli Guoguo terlihat bersiap sekali lagi untuk berlari ke bangku Pao Meiqing agar bisa bermain lagi bersama Pao Baobao. Tapi, tiba-tiba dia teringat kalau Pao Meiqing dihukum hanya selama dua pelajaran saja. Dengan berakhirnya pelajaran ini, maka Pao Meiqing akan kembali.      

Jadi Liuli Guoguo pun menghentikan langkah kaki kecilnya itu. Bagaimana ini, aku benar-benar ingin duduk bersama Xiao Bao. Pasti bagus sekali jika tidak ada Pao Meiqing, huh! batinnya.     

Liuli Guoguo memikirkan semua ini. Sedangkan Pao Meiqing terlihat sedang berjalan masuk ke dalam kelas sambil menundukkan kepala sesuai sekali dengan apa yang diduga oleh Liuli Guoguo. Aduh malu sekali! memalukan sekali! Nama baikku sendiri sekarang sudah hancur hanya karena dihukum berdiri seperti tadi! Marah sekali aku! Marah sekali! batinnya.     

Setelah Liuli Guoguo melihat Pao Meiqing yang menjengkelkan itu masuk ke kelas sambil menundukkan kepalanya. Lalu, tidak lama kemudian dia mendengar jeritan dari arah belakangnya, suara itu seperti suara Pao Baobao. Pundaknya seketika bergetar, setelah itu dia pun menoleh ke belakang dan bertanya dengan penuh perhatian kepada Pao Baobao, "Xiao Bao, kamu kenapa?"     

Pao Baobao mengedipkan matanya yang memerah dan segera memaksakan diri untuk tersenyum kepada Liuli Guoguo, lalu berkata, "Em, tidak ada apa-apa kok. Hanya..." Dia kemudian menundukkan kepalanya untuk melirik ke tangan Pao Meiqing yang mencubit daging di pinggangnya dengan kencang, "Hanya… Aku yang tadi hampir saja memasukkan kuasku ke kolam air kotor untuk kuas yang kotor, sehingga aku sangat terkejut," terangnya.     

"Oh," jawab Liuli Guoguo, namun dia tidak terlalu percaya dengan ucapan Pao Baobao. Kemudian dia melirik ke wajah Pao Baobao yang memerah, seolah ada yang tidak benar. Lalu, dia melirik ke Pao Meiqing yang ada di samping Pao Baobao.      

Ekspresi Pao Meiqing lebih aneh lagi. Di wajahnya tampak ekspresi sangat terkejut, tapi juga penuh dengan ekspresi marah dan kesal. Perpaduan ekspresi wajah yang seperti itu benar-benar membuat Liuli Guoguo jadi takut.     

Memang benar, sebelum Pao Meiqing melihat wajah Liuli Guoguo ketika Pao Baobao menjerit, dia sangat marah dan kesal sekali. Dia marah karena dia dan Pao Baobao sama-sama mengantuk, tapi kenapa malah dia yang tidur dan akhirnya dihukum berdiri. Sehingga dia pun melemparkan semua kemarahannya kepada Pao Baobao. Dia kemudian mencubit daging di pinggang Pao Baobao dengan sangat kencang.     

Tapi, begitu Liuli Guoguo menoleh kepada mereka, seketika itu juga Pao Meiqing tertegun. Ketika dia baru masuk lagi ke dalam ruang kelas hingga duduk di bangkunya, dia selalu menundukkan kepalanya. Jadi, tidak menyadari kalau Liuli Guoguo yang sudah tidak mengenakan cadar lagi. Tapi sekarang dia sangat tertegun, benar-benar sangat terkejut dan tidak percaya.      

Kenapa? Kenapa bisa seperti ini? Kenapa bisa Liuli Guoguo punya wajah secantik ini? Bukannya dia seharusnya berwajah jelek, ya? Tidak masalah deh kalau dia adalah istri kecil Raja Huayou! Tapi, tapi atas dasar apa dia bisa secantik ini?! Huwaaah! Ini tidak adil! batin Pao Meiqing dengan sangat marah.     

"Xiao… Em Liuli Guoguo, aku tidak apa-apa kok. Hehe," kata Pao Baobao sambil tersenyum ketika melihat Liuli Guoguo menoleh dengan mata hitam gelap yang dikedipkan ketika menatap ke arahnya. Nonanya adalah orang yang suka iri dan cemburu, dan sekarang mungkin di hati Nonanya sudah sangat iri kepada Liuli Guoguo. Dia tidak mungkin membiarkan Liuli Guoguo dibenci oleh orang yang seperti Nonanya ini.     

"Oh oh," jawab Liuli Guogo sambil menggigit bibirnya. Dia kemudian menoleh ke depan lagi dengan penuh kecewa, hatinya terasa sedih. Kenapa Xiao Bao tadi tiba-tiba bersikap begitu sopannya? Apalagi dia juga tidak memanggilku Xiao Guo, dia malah memanggilku Liuli Guoguo. Em kenapa, ya? Apa jangan-jangan... Karena Pao Meiqing yang menjengkelkan itu, ya? batinnya. Dia lalu menggaruk kepalanya dan berpikir sejenak, Em benar sekali pasti begitu, batinnya lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.