Kakak Berbaju Putih Kenapa Begitu Baik!
Kakak Berbaju Putih Kenapa Begitu Baik!
"Tabib Huang, dia baik-baik saja, kan? Dia juga pingsan seperti ini kemarin malam, apa alasan ini terjadi sebenarnya?" tanya pengawal kesatu sembari menarik tabib ke sisi lain.
"Ini..." gumam tabib itu sambil ragu sejenak, lalu dia pun melanjutkan, "Mungkin penyebabnya karena tubuhnya yang sedang memproduksi darah hijau. Juga mungkin, karena beban berat yang ditanggung hatinya, sehingga menyebabkan syok sementara. Namun, alasan detailnya... Kemampuan saya juga punya batas tertentu jadi masih tidak bisa memberikan jawaban yang pasti untuk anda. Mungkin saran saya Anda bisa meminta tabib yang tingkat kemampuannya lebih tinggi di Luo Hui untuk memberikan diagnosis dan pengobatan untuk Nona ini."
"Em, baiklah!" jawab pengawal kesatu sambil menghela napas setelah mendengar ucapan tabib itu. Setelah selesai mengobrol dengan tabib, dia lalu berbalik dan melihat kalau gadis kecil itu sudah siuman dari pingsannya, dan saat ini sedang berdiri di belakang mereka.
Pao Baobao melihat kakak berbaju putih berbalik, dan dia pun kemudian tersenyum sambil berkata, "Itu… Em… Aku… Aku pingsan... Ini… Ini adalah kebiasaan lamaku. Aku adalah orang yang gampang terlalu bersemangat. Hehehe, aku baik-baik saja kok. Terima kasih Tuan, atas semua perhatian anda."
"Apakah kamu merasa lebih baik sekarang?" tanya pengawal kesatu.
"Em em, kalian memberikanku obat yang begitu mahal, pasti aku jauh lebih baik. Jangan khawatir dan terima kasih juga atas perhatiannya. Kakek tabib, terima kasih sekali," kata Pao Baobao kepada pengawal kesatu dan juga kepada tabib Huang yang tidak jauh darinya sambil membungkuk dan memberi hormat. Tampak rona merah karena malu di pipinya sekarang.
"Nona, masalah kecil kok ini!" jawab tabib itu kepada Pao Baobao.
Ya ampun, gadis kecil ini sungguh sopan sekali. Aku benar-benar tidak pantas menerima ucapan terima kasih darinya. Bagaimanapun juga, gadis kecil ini adalah orangnya Raja Huayou dan istri kecilnya. Aku benar-benar terlalu tidak pantas menerima ini semua.
Gadis muda yang begitu sopan dan baik hati seperti ini, tidak heran kalau mendapatkan berkat dan kebahagiaan dari Tuhan. Sehingga Tuhan membuat Raja Huayou dan istrinya menyukai gadis ini. Dia sudah menerima begitu banyak kepahitan selama bertahun-tahun, dan akhirnya bisa mendapatkan buah yang manis dari segala kepahitan ini, batin tabib tersebut.
Kemarin malam, tabib itu jelas-jelas masih asyik di dalam mimpinya. Lalu, tiba-tiba pengawal menerobos masuk, dan tanpa mengatakan apa pun, pengawal tersebut langsung membawanya pergi dari rumah sakit untuk memeriksa Nona ini.
Pada saat itu, tabib tersebut merasa tertekan dan sangat enggan. Tapi, begitu melihat Pao Baobao yang tubuhnya memar penuh luka tidak karuan serta berlumuran darah hijau, dia pun terkejut sekali, sehingga dia sudah tidak memedulikan lagi rasa enggannya.
Namun, yang mengagetkan tabib itu, pertama adalah karena Pao Baobao memiliki tubuh yang dialiri darah hijau, lalu yang kedua adalah karena asal usulnya yang sangat menyedihkan. Dia adalah seorang tabib, jadi banyak sekali melihat orang-orang yang miskin dan kasihan. Tapi, ini pertama kalinya dia melihat orang yang sangat menyedihkan hidupnya seperti Pao Baobao.
Sejak bayi, ketika masih menangis dan merengek, bahkan sudah diambil oleh orang untuk menjadi obat. Kalau memang mau dijadikan obat, ya sudah tinggal membesarkannya seperti membesarkan anak biasa. Tapi, bisa-bisanya keluarga ini malah memperlakukan gadis ini dengan tidak baik.
Tubuh gadis itu juga penuh dengan bekas luka lama, dan bekas luka lama itu sangat mencolok sekali. Hal ini benar-benar membuat tabib itu sangat terkejut. Gadis yang hidupnya sungguh keras dan menyedihkan menurutnya.
"Nona Pao Baobao, baguslah kalau kamu baik-baik saja. Kamu istirahatlah dulu, aku akan menyuruh orang untuk membawakan obatnya dari dapur ke sini. Kamu harus minum obatnya tepat waktu, agar tubuhmu bisa pulih dengan baik," kata pengawal kesatu dengan begitu hangatnya kepada Pao Baobao.
Kakak berbaju putih kenapa begitu baik, ya? batin Pao Baobao. Dia hanya merasakan kalau hidungnya jadi masam, serta matanya pun tampak memerah karena terharu. Sebab, sejak kecil hingga sekarang, tidak ada satupun yang pernah perhatian seperti ini kepadanya selain nenek Ye.
Namun sekarang, tidak hanya ada Liuli Guoguo, tapi juga ada kakak berbaju putih di depannya ini yang sangat peduli dengan dirinya yang sedang sakit ini. Aduh bagaimana ini, hiks hiks hiks, aku benar-benar ingin menangis rasanya, batin Pao Baobao.
Pengawal kesatu terkejut dan bingung sendiri ketika melihat gadis kecil di depannya ini tiba-tiba matanya memerah, sambil menarik ingus dalam hidungnya, seolah ingin menangis. Dia pun kemudian maju dan bertanya, "Nona Xiao Bao, kamu, kamu jangan menangis. Apa ada masalah yang lain? Kamu, kamu bisa mengatakannya padaku."
Pengawal kesatu adalah pria yang hanya tahu bela diri saja. Jadi mana mungkin dia paham bagaimana cara menghibur seorang gadis kecil. Pao Baobao tiba-tiba mau menangis seperti ini, hal itu membuatnya bingung harus melakukan apa. Dia tiba-tiba mendekat, namun langkahnya ini malah membuat wajah kecil Pao Baobao yang tadinya merah, malah jadi semakin merah seperti lobster yang sedang dipanggang.
Pao Baobao pun buru-buru menghisap ingus di hidungnya, lalu menyeka air matanya dan berkata, "Aku sendiri saja yang pergi ke dapur!" Dalam sekejap, dia pun sudah lari keluar.