aku cinta kamu dan kamu juga cinta aku
aku cinta kamu dan kamu juga cinta aku
"sayang kenapa kita kesini?" tanya Sinta dan dia masih ingin bertanya tentang kontrak itu dan juga pernyataan Daffin yang menurutnya masih belum bisa membuatnya percaya.
Daffin merangkul Sinta dan memeluknya, dia tersenyum dan berkata "aku hanya ingin kita bicara disini saja, sambil melihat bintang diatas, coba kamu lihat pemandangan malam ini cukup indah bukan?"
"iya, sangat indah. sayang aku ingin bertanya, bolehkah itu?" tanya Sinta, dia menatap wajah Daffin yang saat ini tepat berada didepannya.
"apa sayang? coba katakan saja,"
"tentang surat itu, karena kamu sudah merobeknya dan perkataan kamu tadi? apakah itu benar atau kamu hanya ingin menghibur aku saja?" tanya Sinta, dia ingin menegaskan sekali karena dia takut salah dalam pendengarannya.
"surat itu kan sudah tidak ada, jadi kamu adalah milik aku selamanya dan aku memang benar-benar mencintai kamu, sebagai istri dan juga wanita yang paling berarti dalam hatiku, aku tahu mungkin ini terlalu mendadak dan mungkin kamu belum siap atas semuanya, karena kamu juga mengalami patah hati belum lama ini, aku pun tidak akan memaksa kamu untuk membalas cintaku sayang,"
Daffin menghela nafas pendek dan melanjutkan ucapannya "aku akan menunggu kamu sampai bisa menerima aku dengan hati kamu. karena yang aku inginkan adalah kamu, hati kamu dan juga cinta kamu sayang, aku ingin memiliki semuanya. Mungkin ini terdengar egois tapi aku benar-benar mencintai kamu, tanpa kamu aku bisa gila, bahkan saat tadi kamu pergi meninggalkan aku, aku sudah merasa ketakutan aku takut kamu pergi meninggalkan aku dan kembali padanya, aku ... aku ... aku tidak rela jika kamu kembali dengan jeffery, kamu hanya milik aku Sinta!" ucap Daffin, dia menatap mata Sinta dengan serius, dia bersungguh-sungguh dan tidak ada kebohongan yang Sinta tangkap dari matanya.
"sayang, sejak kapan kamu merasakan perasaan ini?"
"sejak kamu menjadi istriku secara sah, aku selalu merindukan kamu, semua bayangan tentang kamu selalu ada dihatiku dan semakin hari perasaan ini semakin jelas jika aku memang benar-benar sudah jatuh cinta dengan istriku sendiri," ucap Daffin, dia mengecup kening Sinta dan melanjutkan ucapannya "itulah mengapa aku sangat marah saat melihat kamu bersama Jeffery, aku cemburu sayang, aku tidak rela satu pria pun mendekati kamu apalagi merebut dari tanganku, mungkin itu terlalu egois tapi aku hanya ingin serakah satu kali ini saja, satu kali karena aku serakah ingin memiliki kamu sendiri, bahkan dengan kakek saja aku tidak mau membagi kamu, kamu hanya milikku sayang, ingat itu!"
mendengar pernyataan Daffin yang seperti memang sangat tulus, Sinta menundukkan kepalanya, dia merasa sangat bersalah karena selama ini sudah menganggap Daffin itu sama dengan Jeffery.
Tapi ternyata mereka berbeda, Daffin lebih tegas daripada Jeffery tapi trauma tentang cinta membuat Sinta merasa sedikit takut, takut untuk mencintai lagi.
Daffin menatap Sinta yang menunduk dan dia pun mulai menitikkan air matanya.
Daffin bertanya kembali "sayang, jika kamu tidak bisa menerima cintaku, kamu boleh memberikan syarat apapun agar aku bisa meyakinkan kamu, aku hanya ingin hati kamu bukan yang lain, aku akan berusaha keras agar kamu bisa mencintai aku."
Sinta mengangkat wajahnya dan menatap Daffin dia pun langsung memeluknya dengan erat "aku juga menyukai kamu, kamu sangat baik dan kamu selalu ada disaat aku membutuhkan orang yang peduli padaku, aku minta maaf karena aku selalu membuat kamu susah, aku ... aku ... memang belum bisa mencintai kamu sepenuhnya tapi hati ini akan aku percayakan pada kamu, aku berharap cinta kamu tidak akan pernah berubah untukku dan bukan hanya sebuah kata-kata, aku percaya kamu sayang, karena kamu adalah suamiku, suami yang paling terbaik diseluruh dunia ini," ucap Sinta, dia mengatakan semua yang ada didalam hatinya dan ternyata setelah mengatakan semuanya membuat hatinya jauh lebih baik.
Daffin tertawa senang, cintanya tidak bertepuk sebelah tangan, Sinta juga menyukainya dan juga Sinta mencintainya walaupun dia belum bisa mencintainya seutuhnya tapi Daffin akan berusaha agar Sinta benar-benar mempercayakan seluruh cintanya, untuknya.
"terima kasih sayang, terima kasih, aku berjanji akan berusaha menjadi suami kamu yang paling terbaik dan jika kamu memiliki keluhan apapun, kamu harus mengatakannya padaku, jangan seperti tadi, kamu memendam semuanya sendiri, aku tidak menyukainya sayang," ucap Daffin sambil mengecup kening Sinta.
Sinta tersenyum dan dia pun mengangguk.
"aku tadi melakukan hal itu, karena surat kontrak itu, sebenarnya aku sangat cemburu karena suami aku berduaan dengan wanita lain apalagi wanita itu adalah mantan kekasihnya, jadi aku memilih pergi dan menangis sendiri saja," ucap Sinta dia menunduk malu saat mengakui semuanya.
Daffin tertawa senang, karena akhirnya dia bisa mendengarkan kata-kata itu, kata-kata yang dia ingin dengar sejak tadi siang.
Sinta cemberut dan melepaskan pelukannya "kenapa kamu tertawa? memangnya ada yang lucu ya? tadi juga, aku marah kamu malah tertawa senang, seperti kamu memang ingin melihat aku marah ya?"
"hahahhaha, oke ... oke, jangan cemberut begitu, sayang kamu terlihat jelek jika seperti itu. Aku merasa sangat senang saja, akhirnya istriku ini mengakuinya, ahhh ... padahal aku sudah menunggunya sejak tadi siang tapi istriku ini terus menyembunyikan perasaannya, hahahhha ... senangnya Karen akhirnya istriku mengakui jika dia memang merasa cemburu," ucap Daffin, dia masih tertawa senang karena semua masalah cintanya sudah terselesaikan dan kontrak itu sudah tidak ada lagi, jadi mulai sekarang Daffin akan semakin bebas untuk melakukan apapun pada Sinta termasuk menyatakan perasaan cintanya tanpa harus menahannya lagi.
"kamu aneh sayang, semua pria menyukai jika istrinya baik, lembut dan tidak marah-marah tapi kamu malah menyuruh aku untuk marah, kamu itu terdengar sangat lucu dan juga aneh, hehehhehe ...," ucap Sinta, dia terkekeh sendiri.
"aku suka jika kamu marah dan cemburu jika ada wanita yang mendekati aku, apalgi kamu memukul wanita itu dan mengusirnya dari sekitar aku, ahhh ... aku pasti jauh merasa lebih senang sayang, karena jika kamu seperti itu, berarti kamu menunjukkan jika aku ini hanya milik kamu saja dan orang lain tidak boleh mendekati aku, ahhh ... sayang bisakah kamu melakukannya? aku sangat menginginkan kamu seperti itu," ucap Daffin dengan senyum nakalnya.
Sinta tertawa keras, dia berfikir jika Daffin benar-benar sangat aneh dan berbeda dengan pria lainnya bahkan Jeffery saja tidak mau jika Sinta seperti itu.
"hahahhaha, kamu sangat lucu sayang, jika aku seperti itu, semua orang akan menyangka jika aku ini adalah penjaga suami dan terlihat ketakutan jika suaminya akan direbut oleh orang lain, aduh ... aku tidak bisa seperti itu!" ucap Sinta, dia tertawa keras hingga air matanya keluar.
Daffin pun ikut tertawa dan menjawab "hahahhaha, aku benar-benar ingin melihat kamu seperti itu sayang, biarkan saja mereka sibuk dengan pemikiran mereka sendiri, aku memang menginginkan kamu memiliki perasaan yang sama dengan aku, aku pun merasakan perasaan itu, perasaan takut kehilangan kamu sayang. Jadi, aku mohon bersikaplah seperti aku ya! ayolah sayang, aku mohon," pinta Daffin dia merengek dan ingin disayang oleh Sinta.
Sinta mengangguk setuju.
"baiklah, aku akan menjadi scurity cinta kamu ya sayang, hehehhehe ...," Sinta terkekeh sendiri.
akhirnya Sinta dan Daffin tertawa bersama sambil berpelukan di bawah sinar bulan dan pemandangan indah oleh langit bertabur bintang.
Malam ini adalah saksi dari awal dari hubungan mereka, hubungan yang dimulai dengan cinta.