My Husband from My First Love

my hero (part 1)



my hero (part 1)

3tidak lama kemudian, Daffin pun sampai didepan gedung hotel itu, dia menghentikan mobilnya dan disana sudah ada Marco yang sudah menunggunya.     

Daffin mendekatinya dan berkata "mana surat undangannya?" tanya Daffin.     

Marco menyerahkan surat undangan itu dan Daffin langsung mengambilnya.     

"kamu tunggu di mobil, saya masuk dulu sebentar!" ucap Daffin dan di pun masuk ke dalam acara itu.     

saat Daffin masuk, semua perhatian tertuju kepadanya, Daffin yang super tampan, dan sangat mempesona membuat para wanita langsung terkejut dan mereka pun mulai terbius dengan wajah tampan dan fisik yang sempurna milik Daffin sehingga banyak wanita yang ingin     

sekali berkenalan dengannya dan berlomba-lomba ingin menarik perhatiannya.     

namun Daffin tidak merasa peduli sekalipun, dia hanya fokus untuk mencari Sinta Daffin berjalan menuju tempat panggung kecil itu tapi matanya hanya fokus untuk mencari Sinta.     

Daffin merasa kesal karena dia tidak menemukan Sinta dan Daffin merasa sangat khawatir, takut ada yang berbuat aneh-aneh pada Sinta.     

Daffin terus berjalan dan tanpa terasa dia sudah ada berada didepan panggung. Daffin menghentikan pencariannya dan dia pun naik keatas panggung untuk memberi salam.     

Daffin bertemu dengan Mark dan juga Vivian, Daffin hanya memberi salam dan tidak mengucapkan apapun, yang dia pikirkan saat ini adalah menemukan Sinta.     

Mark dan Hendri merasa kesal dengan sikap Daffin yang sombong dan juga dingin, dia masih muda tapi bersikap sombong saat didepannya.     

setelah memberi salam, Daffin berjalan mendekati Amanda dan Jeffery yang berdiri bersama ditengah panggung.     

Daffin mendekati mereka dan memberi selamat kepada Jeffery dan Amanda, Daffin tesenyum saat melihat kearah Jeffery dan senyuman terdapat sebuah arti.     

Daffin memeluk Jeffery dan berbisik ditelinganya "selamat untuk pesta pertunangan nya pak Jeffery dan saya harap anda tidak mengganggu Sinta, karena Sinta adalah kekasihku saat ini!" ucap Daffin sambil tersenyum mengejek dan setelah itu Daffin melepaskan pelukan nya setelah membisikkan kata itu.     

Jeffery mengepalkan tangannya dia ingin sekali memukul Daffin tapi karena dia sudah mengambil Sinta darinya tapi Jeffery harus menahan emosinya karena dia tidak mau acaranya rusak dan mengecewakan kedua orang tuanya.     

Daffin menyeringai dan dia pun melihat kearah Amanda.     

Amanda tersenyum menggoda dan langsung tertarik saat melihat Daffin yang terlihat sangat tampan berada tepat didepannya saat ini. jika ini bukan acara pertunangan nya, Amanda pasti akan merayu Daffin dan membawanya ke hotel untuk bersenang-senang bersamanya.     

tapi itu semua adalah fantasi liar nya dan bukan sebuah kenyataan.     

Daffin melewati Amanda begitu saja tanpa mengucapkan satu patah kata pun.     

Amanda merasa sangat kesal karena Daffin sudah menolaknya bahkan ini untuk kedua kalinya.     

Daffin sangat muak saat melihat mereka semua dan segera menjauhi orang-orang yang menurutnya sangatlah menjinjikan. Daffin berjalan turun dari panggung dan matanya masih mencari Sinta namun Sinta belum terlihat sedikit pun.     

Daffin mencari tempat duduk dan setelah mendapatkannya Daffin duduk disana sambil mencari Sinta. namun saat dia mencarinya akhirnya Daffin pun menemukannya, di melihat Sinta yang sedang berjalan membawa minuman diatas nampan, Daffin tersenyum cerah karena akhirnya di bisa menemukan Sinta dan ingin sekali membawanya saat ini.     

Daffin tersenyum dan terus memandangnya.     

"sayang, aku ingin memeluk kamu saat ini. Tapi bagaimana caranya aku membawa kamu, hhhmm ... aku pantau saja dulu saja, jika mereka berani menyentuh Sinta, mereka akan tahu akibatnya!" ucap Daffin sambil menyesap minumannya secara perlahan sambil tersenyum sendiri saat melihat Sinta yang begitu cantik dan sangat menggoda dirinya.     

***     

di tempat lain.     

Sinta masih berjalan sambil memberikan minuman, tiba-tiba ada seorang wanita yang berjalan dan langsung menabrak nya.     

minuman itu tumpah di pakaian Sinta dan gelas itu pun berjatuhan.     

"ahhh ...," Sinta berteriak dan semua orang melihat kearahnya.     

wanita yang menabraknya pun menyeringai dan langsung merubah ekspresinya dan berkata "oops, kamu sebagai pelayan, harusnya kamu kerja yang benar dong! kenapa kamu bisa menumpahkan ini semua!?" teriak wanita itu dan dia langsung menyalahkan sinta seolah-oleh Sinta lah yang bersalah.     

Sinta terkejut dan sudah jelas dia yang ditabrak kenapa jadi dia yang disalahkan.     

"maaf nona, tapi anda lah yang menabrak saya, saya sedang berjalan, jadi tolong jangan membuat tuduhan palsu seperti itu!" ucap Sinta, dia sekarang berani membela diri.     

mungkin jika itu dimasa lalu, dia tidak mungkin berani menjawab seperti ini karena dia menghargai nama baik Jeffery tapi sekarang, dia tidak perlu menahan semuanya lagi.     

wanita itu pun melotot, dia marah dan berteriak "jadi pelayan semacam ini yang dipekerjakan oleh keluarga Alexander? bagus sangat bagus. wanita murahan semacam kamu yang hanya bisa menggoda pria saja dan saat bekerja kamu malah tidak becus sama sekali! woow ... saya harus melaporkan sikap kamu ini pada Tante Vivian!" ucap wanita muda itu, ternyata dia bernama Vina keponakan nyonya Vivian, orang yang dibayar dan disuruh oleh nyonya Vivian untuk mempermalukan Sinta     

Sinta menghela nafas pendek, dia mengambil sapu tangan disakunya untuk membersihkan noda dari minuman yang tumpah tadi ditubuhnya.     

wanita itu merasa kesal karena Sinta tidak bereaksi sama sekali.     

"hei, pelayan yang tidak becus dalam bekerja, kamu ikut dengan saya sekarang dan kamu harus menjelaskan semuanya didepan Tante saya!" ucap Vina, dia menarik tangan Sinta dengan paksa dan membawanya langsung ke arah panggung, dimana disana ada keluarga Jeffery dan juga Amanda.     

Sinta berusaha melepaskan diri tapi Vina terlalu kuat memegang tangannya sehingga Sinta kesulitan untuk melepaskan dirinya.     

tidak lama kemudian, mereka pun Sampai didepan panggung dan Sinta dibawa paksa menghadap nyonya Vivian.     

nyonya Vivian berpura-pura dan berkata "ada apa ini? Vina kenapa kamu membawa Sinta kemari?" tanya nyonya Vivian dengan nada terkejut.     

Jeffery langsung menoleh, dia tahu jika Sinta pasti dalam masalah, Jeffery ingin mendekatinya tapi tangannya diraih oleh Amanda, dia menyeringai karena dia akhirnya bisa menyingkirkan Sinta wanita yang dia pikir adalah saingan terberatnya.     

"Jeff, kamu mau kemana? disini masih banyak tamu yang harus kita sambut. Jangan pergi kemana-mana ya Jeff!" ucap Amanda dan dia pun menarik Jeffery agar menjauhi Sinta.     

karena Amanda sudah mengetahui rencana nyonya Vivian jadi dia bekerja sama untuk menyingkirkan Sinta dan menjadikannya wanita satu- satunya milik Jeffery.     

"Amanda, aku ingin kesana!" ucap Jeffery sambil menatap kearah Sinta     

"sudah lah Jeff, ayo temani aku menyapa tamu yang lain, kita harus ramah kepada mereka!" ucap Amanda dan terus memaksa jeffery untuk ikut dengannya.     

Jeffery menahan amarahnya, dia tidak bisa melakukan apapun saat ini juga, jauh didalam hatinya Jeffery kesal karena tidak bisa menolong Sinta.     

tiba-tiba Jeffery mengingat tentang Daffin, Jeffery menatap kearah Daffin yang duduk santai sambil menyesap minumannya, dan untuk pertama kalinya Jeffery berharap jika Daffin bisa menyelamatkan Sinta dan membawa nya segera dari tempat yang berbahaya seperti ini.     

auto note :     

mohon maaf kalau aku jarang update, lagi kejar tayang dulu disebelah, jadi tangannya enggak kebagian.     

kalau ada salah atau typo mohon maaf nih ya.. nanti aku perbaiki lagi .     

terima masih semua .. hehehehe     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.