SEMUA BAIK-BAIK SAJA
SEMUA BAIK-BAIK SAJA
"Ayraa, mengertilah. Percayalah pada Ayah dan Dokter Evan. Tidak akan baik kalau kamu di sini Ayraa. Ayah dan Dokter Evan akan terganggu nanti Ayraa." ucap Chello seraya menuntun Ayraa keluar dari ruang ICU.
"Chello... biarkan aku di sana, aku harus bersama Mas Danish." ucap Ayraa menangis meraung berusaha lepas dari pelukan Chello yang menahannya.
"Ayraa, tenang Ayraa... kamu harus kuat. Jangan seperti ini, kasihan bayi kamu Ayraa." ucap Chello dengan hati menangis melihat Ayraa yang sedih tanpa memperhatikan kandungannya.
"Aku harus di sana Chello, aku tidak bisa di sini... kasihan Mas Danish." ucap Ayraa dengan tubuh lemas dalam pelukan Chello.
"Duduklah Ayraa, kamu harus tenang. Kamu harus ingat kandungan kamu. Ayah dan Dokter Evan pasti akan menangani Mas Danish dengan baik. Kamu harus percaya pada Ayah." ucap Chello seraya mengusap air mata Ayraa dengan perasaan sedih.
Ayraa tidak menjawab ucapan Chello selain hanya diam dalam tangis.
Dengan penuh perasaan Chello mengusap punggung Ayraa agar bisa tenang. Perlahan Chello melepaskan pelukannya setelah tidak mendengar suara tangis Ayraa lagi.
"Apa kamu sudah tenang?" tanya Chello menatap lembut wajah Ayraa.
Ayraa menganggukkan kepalanya dengan pelan.
"Kamu lihat Ayraa, Ayah tidak memanggil kita bukan? itu berarti Ayah dan Dokter Evan sudah menangani Mas Danish dengan baik.
Ayraa mengangkat wajahnya dalam keadaan yang sudah tenang.
"Benarkah Chell? Mas Danish akan baik-baik saja?" tanya Ayraa dengan suara parau.
"Ya... benar, Mas Danish pasti baik-baik saja sekarang. Sebentar lagi kamu bisa menjaga Mas Danish lagi." ucap Chello dengan tatapan penuh.
"Aku percaya padamu Chell." ucap Ayraa dengan suara lirih.
"Sekarang...cobalah untuk tidur. Besok pagi kamu bisa menemani Mas Danish. Mas Danish juga butuh istirahat agar jantungnya tidak berpacu dengan cepat." ucap Chello seraya melepas jaketnya dan di berikan pada Ayraa agar memakainya.
"Untuk apa jaket ini Chell?" tanya Ayraa tak mengerti.
"Pakailah, aku tidak ingin bayi kamu kedinginan. Kamu bisa tidur sebentar, nanti aku bangunkan saat pagi." ucap Chello dengan penuh perhatian.
"Tapi...Mas Danish bagaimana?" tanya Ayraa tidak bisa melepas rasa cemasnya.
"Mas Danish akan baik-baik saja, Ayah sudah memberitahuku kalau Ayah akan menjaga Mas Danish sampai pagi." ucap Chello dengan tatapan teduh.
"Pakailah jaketnya sekarang." ucap Chello seraya membantu Ayraa memakai jaket miliknya.
Ayraa menundukkan wajahnya, hatinya sedikit tenang setelah mendengar ucapan Chello dan perhatian Chello yang bisa menenangkan hatinya.
"Kamu sudah tenang kan? sekarang tidurlah, aku akan menjagamu." ucap Chello berusaha memberikan ketenangan pada Ayraa.
"Baiklah, aku akan tidur." ucap Ayraa menuruti apa kata Chello dengan berbaring di kursi panjang.
Chello merasa lega, melihat Ayraa yang sudah tenang dan mau beristirahat.
Sambil duduk bersandar, Chello menjaga Ayraa yang sedang tidur di sampingnya.
"Semoga kamu bisa tidur nyenyak Ayraa, dan keadaan bayi kamu tetap sehat." ucap Chello menatap wajah Ayraa yang tidur dalam posisi miring.
"Chelo." panggil Raka yang baru keluar dari ruang ICU.
"Ayah." sahut Chello segera bangun dari duduknya dan menghampiri Ayahnya.
"Bagaimana Ayraa? apa Ayraa sudah tenang?" tanya Raka sambil melihat Ayraa yang tidur lelap.
"Ya Ayah, Ayraa sudah tenang sekarang. Bagaimana dengan keadaan Mas Danish Ayah?" tanya Chello dengan serius.
"Sudah lebih baik, jantungnya terpacu dengan sangat cepat, kemungkinan Danish kelelahan dan merasa capek." ucap Raka dengan tenang.
"Aku juga berpikir seperti itu Ayah, mungkin Mas Danish terlalu senang bicara dengan Ayraa hingga detak jantungnya terpacu cepat." ucap Chello dengan pemikirannya.
"Yang terpenting sekarang sudah baik-baik saja. Tinggal kita menstabilkan kondisi Danish." ucap Raka seraya menepuk bahu Chello.
"Aku juga merasa lega Ayah, aku tidak sanggup melihat keadaan Ayraa tadi." ucap Chello sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.
"Aku mengerti perasaanmu Chell, kamu harus kuat dan lebih bersabar saja. Sekarang kamu harus istirahat, aku tidak ingin kamu sakit." ucap Raka merasa iba melihat Chello yang harus mengorbankan semuanya demi Ayraa.
"Aku pasti akan Istirahat. Ayah tenang saja." ucap Chello dengan tersenyum.
"Ya sudah, Ayah harus menjaga Danish lagi." ucap Raka memeluk Chello dengan rasa bangga.
Chello menundukkan wajahnya setelah Ayahnya pergi.
"Mungkin ini sudah takdirku Ayah, aku harus menjaga Ayraa dan Mas Danish. Aku akan bahagia kalau Ayraa bahagia." ucap Chello menengadahkan wajahnya dengan kedua matanya terpejam.
Sambil menjaga Ayraa yang sedang tidur, Chello memejamkan matanya berusaha tidur dan beristirahat.
***
Menjelang pagi, Ayraa terbangun dari tidurnya dan melihat Chello masih tertidur dengan wajah yang terlihat lelah.
"Kasihan kamu Chell, demi Mas Danish kamu tidak memperhatikan dirimu sendiri. Terima kasih Chell, aku tidak akan melupakan kebaikanmu ini." ucap Ayraa seraya melepas jaket Chello yang di pakainya dan menyelimuti Chello yang masih tidur tak bergerak.
Setelah menyelimuti Chello, Ayraa pergi ke kantin untuk membeli makanan untuk sarapan dirinya juga sarapan buat Chello.
Perlahan Chello membuka matanya setelah Ayraa meninggalkannya. Sebuah senyuman tampak terlihat di kedua sudut bibir Chello saat memegang jaket yang menempel di dadanya.
"Aku yang harus berterima kasih padamu Ayraa." ucap Chello dalam hati dengan tersenyum. Dengan perasaan bahagia Chello kembali memejamkan matanya kembali.
Di Kantin, setelah membeli beberapa kotak nasi Ayraa segera kembali menemui Chello sebelum melihat keadaan Danish.
"Hem... Chello masih tidur, mungkin Chello sangat lelah." ucap Ayraa seraya meletakkan makanannya di kursi di samping Chello.
"Chell.. Chello, bangun." panggil Ayraa seraya menepuk bahu Chello.
Perlahan Chello membuka matanya dan melihat Ayraa berdiri di hadapannya.
"Ayraa? kamu sudah bangun?" tanya Chello menatap wajah Ayraa yang terlihat bahagia.
"Ya...saat aku bangun kamu masih tertidur pulas. Kamu pasti lelah bukan?" tanya Ayraa sambil memberikan segelas teh hangat untuk Chello.
"Tidak juga Ayraa, mungkin hanya lelah saja." ucap Chello sambil menerima teh dari Ayraa.
"Aku membelikan makanan untukmu, aku harus melihat keadaan Mas Danish." ucap Ayraa dengan perasaan tenang.
"Terima kasih makanannya Ayraa, tapi...kamu sudah sarapan kan?" tanya Chello menatap penuh wajah Ayraa.
"Aku sudah sarapan di kantin, kamu harus sarapan. Aku ke Mas Danish sekarang." ucap Ayraa dengan tersenyum kemudian pergi meninggalkan Chello dan masuk ke ruang ICU.
"Selamat pagi Ayah." sapa Ayraa saat bertemu dengan Raka yang barusan keluar dari ruangan Danish.
"Selamat pagi juga Ayraa, apa kamu mau melihat Danish? Danish masih tidur, kamu bisa bangunkan dia. Semoga kali ini Danish sudah tidak mengalami kesulitan bernapas seperti kemarin." ucap Raka dengan perasaan tenang.