KEMBALI PULANG
KEMBALI PULANG
"Hem...aku pintar melakukannya karena aku mencintaimu Mas." ucap Ayraa tersenyum sambil mencabut pengaman Danish yang sudah penuh.
"Kamu sangat aktif sekali Ayraa, kandungan kamu tidak apa-apa kan?" tanya Danish sambil melihat Ayraa yang membuang pengamannya ke kamar mandi.
"Sepertinya bayi perempuan kita lebih aktif dari pada Danish Mas." sahut Ayraa, sambil membawa baskom yang berisi air untuk merawat Danish sekalian.
"Aku tahu Ayraa, mungkin Danish sifatnya seperti aku. Dan bayi perempuan kita seperti kamu saat kamu masih remaja. Aktif dan tomboi." ucap Danish dengan tersenyum sangat bersyukur sudah mempunyai dua buah hati dari pernikahannya dengan Ayraa.
"Aku tidak meminta apapun dalam sisa hidupku ini, selain bahagia dengan Ayraa dan kedua anakku. Aku tidak akan merasa ragu lagi jika harus meninggalkan mereka, karena aku sudah sangat yakin Chello mampu untuk membahagiakan Ayraa dan anak-anakku." ucap Danish dalam hati dengan pandangannya tak lepas dari Ayraa yang sedang mengambil handuk kecil.
"Semoga saja bayi perempuan kita akan bisa membuatmu lebih bahagia Mas." ucap Ayraa setelah berada di samping Danish.
"Aamiin, aku akan sangat bahagia kalau bayi perempuanku seperti kamu Ayraa, wanita hebat yang pernah aku kenal." ucap Danish dengan tatapan penuh cinta.
"Sudah Mas, jangan memujiku terus. Aku jadi malu." ucap Ayraa sambil membersihkan badan Danish dengan penuh kasih sayang.
"Juniorku sudah lemas, mungkin saat di rumah bisa keras lagi." ucap Danish dengan tersenyum nakal.
"Tidak Mas, ingat pesan Ayah. Mas Danish tetap tidak boleh capek, karena daya tahan tubuh Mas Danish tidak bisa stabil terus." ucap Ayraa mengingatkan Danish yang hasrat geloranya mudah sekali naik.
Danish tersenyum meraih tangan Ayraa yang sudah membersihkan badannya.
"Apa itu berarti kamu melarangku untuk meminta lebih Ayraa?" tanya Danish dengan tatapan menggoda.
"Tentu saja tidak Mas, aku juga pasti menginginkan dirimu Mas. Tapi Mas Danish harus tahu bagaimana menjaga kesehatan Mas Danish. Jangan sia-siakan usahakan Ayah dan Dokter Evan untuk kesembuhan kamu Mas." ucap Ayraa seraya memakaikan pakaian Danish.
Danish terdiam sejenak, kemudian meraih tangan Ayraa dan mengecupnya dengan penuh perasaan.
"Terima kasih Ayraa, kamu begitu sangat mencintaiku. Aku semakin mencintaimu sayang." ucap Danish dengan tatapan penuh cinta.
Ayraa tersenyum kemudian menjepit ujung hidung Danish.
"Aku juga semakin mencintaimu Mas, sekarang Mas Danish sudah terlihat segar dan tampan. Mas Danish tunggu Chello datang, aku mau mandi dulu." ucap Ayraa beranjak ke pintu untuk membuka kunci kamar agar Chello bisa masuk kalau sewaktu-waktu datang.
"Aku sudah tidak sabar pulang ke rumah." ucap Danish setelah Ayraa membuka kunci pintu kamar dan menghampirinya lagi.
"Aku juga Mas. Sekarang Mas Danish istirahat saja, aku mau mandi sebelum Chello datang." ucap Ayraa menatap penuh wajah Danish kemudian mengecup kening Danish dengan perasaan sayang.
Danish tersenyum dengan sikap Ayraa yang begitu manis padanya.
"Tok...Tok... Tok"
Danish menoleh ke arah pintu kamar, dan melihat Chello masuk dengan menggandeng tangan Danish kecil.
"Ayahhh!!" panggil Danish kecil berlari ke arah Danish.
"Anak Ayah, Ayah sangat merindukanmu sayang." ucap Danish sambil menciumi wajah Danish kecil.
"Ayah, kata Paman Chello... Ayah akan pulang?" tanya Danish kecil yang sudah lancar berbicara dan usianya sudah hampir dua tahun.
"Ya my Son, Ayah akan pulang hari ini. Apa kamu senang." ucap Danish dengan tersenyum bahagia.
"Ya Ayah, aku sangat merindukan Ayah." ucap Danish kecil dengan wajah gembira.
"Apa semuanya sudah di siapkan Mas?" tanya Chello memisahkan barang yang akan di bawa pulang.
"Sudan Chell, ada di meja atas semuanya." ucap Danish dengan tatapan kagum pada Chello yang punya hati penuh kebaikan.
"Sebaiknya barangnya aku bawa dulu, sekalian aku tunggu di mobil." ucap Chello seraya mengambil beberapa tas yang ada di atas meja kemudian membawanya keluar.
Danish tersenyum menatap kepergian Chello kemudian beralih ke Danish putranya.
"Danish, apa kamu sayang sama Paman Chello?" tanya Danish sambil menangkup wajah Danish kecil.
Danish kecil menganggukkan kepalanya dengan cepat.
"Ya Ayah, aku sayang sekali sama Paman Chello. Paman Chello sangat baik." ucap Danish kecil dengan jujur.
"Apa Danish mau memanggil Paman Chello dengan memanggil Ayah? jadi Chello punya Ayah dua." ucap Danish dengan tatapan penuh.
Danish kecil terdiam, memikirkan apa yang di katakan Ayahnya.
"Bagaimana sayang? apa kamu mau?" tanya Danish dengan tatapan sayang.
Danish kecil menganggukkan kepalanya dengan pelan.
"Ya Ayah, aku mau." ucap Danish kecil dengan tatapan gembira.
"Sekarang tunjukkan pada Ayah, coba panggil Ayah Chello." ucap Danish dengan tersenyum.
"Ayah Chello." ucap Danish kecil dengan cepat.
"Anak Ayah memang pintar." ucap Danish seraya mengecup puncak kepala rambut Danish kecil.
"Danish!!!" panggil Ayraa dengan keras saat keluar dari kamar mandi melihat putranya sedang duduk di pangkuan Danish.
"Bundaaaa!!!" panggil Danish kecil turun dari pangkuannya Danish dan berlari ke arah Ayraa.
"Aduh anak Bunda, sangat tampan sekali. Dengan siapa kamu datang sayang?" tanya Ayraa sambil mengusap wajah Danish kecil dengan hati bahagia.
"Dengan Ayah Chello, Bunda." jawab Danish kecil dengan jujur.
"Ayah Chello? sejak kapan Danish memanggil Paman Chello dengan Ayah Chello?" tanya Ayraa menatap penuh wajah Danish kecil.
"Ayah bilang, Ayah Chello juga sayang padaku dan aku juga sayang sama Ayah Chello." ucap Danish kecil dengan jujur.
Ayraa menatap wajah Chello kemudian beralih menatap ke arah Danish.
Danish hanya tersenyum mendapat tatapan aneh dari Ayraa.
"Aku yang meminta Danish untuk memanggil Chello dengan panggilan Ayah. Seperti halnya kamu memanggil Ayah Chello dengan panggilan Ayah." ucap Danish menjelaskan sesuatu.
Ayraa menganggukkan kepalanya sangat mengerti dengan penjelasan Danish.
"Baiklah Mas, tidak apa-apa. Akan baik, kalau Danish punya dua Ayah dan dua Bunda." ucap Ayraa dengan tersenyum.
"Syukurlah kalau istri cantikku tidak marah, sekarang kita bisa pulang." ucap Danish sambil turun dari tempat tidurnya menghampiri Ayraa dan Danish kecil.
"Memang Chello ada di mana Mas?" tanya Ayraa saat menyadari tidak ada Chello.
"Chello sudah menunggu kita di mobil. Semua barang-barang sudah di bawa Chello mobil. Kita tinggal ke sana sekarang." ucap Danish seraya menggenggam tangan Danish kecil dan menunggu Ayraa yang masih mengambil tasnya.
Dengan tersenyum Ayraa menggenggam tangan Danish kecil yang satunya dan keluar bersama-sama berjalan menuju ke mobil di mana Chello sudah menunggunya.
"Chello, maaf kamu menunggu lama." ucap Ayraa dengan tersenyum setelah berada di dalam mobil.
"Tidak apa-apa, santai saja Ayraa." ucap Chello dengan sebuah senyuman.