Legenda Futian

Terbangun



Terbangun

1Saat berdiri di atas reruntuhan, Ye Futian tidak terburu-buru untuk memasuki mode meditasi, karena dia bisa merasakan kekuatan yang tidak diketahui asalnya di tempat tersebut. Hal itu membuat tubuhnya merinding.     

Dia mengangkat kepalanya dan menatap langit gelap yang dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan itu. Kehadiran kekuatan penghancur ini berada dimana-mana. Reruntuhan Kaisar Agung tersebar di setiap sudut dalam pandangannya. Bahkan aura mengintimidasi itu bisa dirasakan dari setiap lokasi reruntuhan tersebut.     

Dia mencoba memeriksa kekuatan yang misterius itu setelah menyebarkan jiwa spiritualnya ke kejauhan dan mencapai jangkauan maksimalnya, namun kekuatan itu tetap tidak terdeteksi, seolah-olah kekuatan tersebut tersembunyi jauh di dalam sana.     

Sementara dia memeriksa area sekelilingnya, semua kultivator lainnya bergegas mendekati reruntuhan para kaisar, mencoba membuka dan mewarisi harta karun para kaisar yang telah binasa itu.     

Melihat bahwa para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei dan Istana Kekaisaran Barat tidak dapat menahan antusiasme mereka, Ye Futian pun berkata, "Pergilah."     

"Baik, Pemimpin Istana." Mereka langsung bergerak ke arah yang berbeda-beda. Karena perjalanan kultivasi setiap orang berbeda, mereka pun pergi menuju reruntuhan yang bisa membawa keuntungan bagi mereka. Namun, Hua Jieyu tidak bergerak dari tempatnya. Dia masih berdiri di samping Ye Futian dan bertanya, "Apakah kau bisa merasakannya?"     

"Aku tidak yakin," jawab Ye Futian. "Ada sebuah kekuatan misterius yang tersimpan di dalam reruntuhan ini. Tempat ini mungkin tidak sesederhana penampilan luarnya."     

Hua Qingqing mengambil langkah dari belakang, lalu mengalihkan pandangannya ke atas langit dan berbisik, "Aku juga bisa merasakannya. Kekuatan ini tampaknya berasal dari sesuatu yang jahat."     

Ye Futian mengangguk dan tetap terdiam untuk beberapa saat. Dia mengamati sekelilingnya, lalu berkata, "Mari kita mulai proses meditasi kita."     

Banyak kultivator telah memulai proses meditasi mereka, berharap untuk mewarisi sesuatu dari para Kaisar Agung yang telah binasa. Jadi, ketiganya harus bergerak cepat.     

Ye Futian berjalan ke satu arah yang tidak mengarah menuju semua Senjata Kekaisaran itu, melainkan ke arah bunga teratai yang dia lihat sebelumnya.     

Saat berdiri di depan teratai itu, Ye Futian bisa merasakan kekuatan kehidupan yang melimpah darinya. Bunga itu telah mekar sempurna. Cahaya Kehidupan Ilahi terpancar darinya dan menyinari sekelilingnya, menembus area yang luas itu secara diam-diam. Dalam waktu singkat, seluruh penjuru area itu sudah berada di bawah pengaruh aura teratai tersebut.     

'Teratai ini sangat cocok untuk Qingyuan,' pikir Ye Futian dalam hati. Xia Qingyuan tidak bergabung dengan tim ekspedisi kali ini. Tapi dia tidak sengaja menemukan setangkai bunga teratai saat pertama kali mengunjungi Reruntuhan Dewa kala itu—bunga teratai yang pernah menjadi tempat kultivasi bagi seorang Kaisar Agung.     

Faktanya, ada kemungkinan bahwa teratai ini adalah peninggalan dari seorang Kaisar Agung. Jika Xia Qingyuan dapat menggabungkan dirinya dengan bunga ini, tingkat kultivasinya jelas akan menerobos ke tingkat berikutnya. Karena alasan itulah, dia ingin membawa bunga ini kembali bersamanya.     

Setelah memperluas jiwa spiritualnya ke tingkat maksimal, Ye Futian memasukkan aura Jalur Agung ke dalam teratai itu untuk menciptakan sebuah resonansi dengannya. Kemudian, dia memejamkan matanya, mencoba memasuki dunia dari teratai tersebut.     

Kekuatan Pohon Dunia dari dalam tubuhnya kini mengelilingi teratai itu dan perlahan-lahan memasuki bunga tersebut. Tidak lama kemudian, sebuah koneksi terbentuk antara dirinya dan teratai itu, dan koneksi tersebut menjadi semakin kuat seiring berjalannya waktu.     

Setelah menyaksikan pemandangan itu, sebagian besar kultivator di dekatnya meninggalkan Ye Futian sendirian dan tidak berusaha bersaing dengannya untuk mendapatkan bunga tersebut. Bagaimanapun juga, dia adalah orang yang membuka jalan ini. Semua orang mengetahui seperti apa kekuatannya, jadi tidak ada gunanya untuk bersaing dengannya.     

Selain itu, ada banyak reruntuhan Kaisar Agung di tempat ini. Oleh karena itu, mereka tidak punya alasan untuk berlama-lama di sana.     

Namun, pertarungan yang berlangsung di lokasi lain sangatlah sengit. Beberapa orang sedang bermeditasi; sementara itu, kultivator lainnya mencoba untuk menjarah Senjata Kekaisaran secara paksa. Pertempuran terjadi dimana-mana saat penjarahan itu dimulai.     

Ye Futian tidak akan membiarkan ada gangguan yang bisa mempengaruhinya dan fokus pada kultivasinya saat koneksinya dengan teratai itu terus meningkat. Tidak lama kemudian, jiwa spiritualnya memasuki dunia dari teratai tersebut. Di sana, cahaya suci dari teratai itu bersinar terang. Sinar-sinar cahaya kehidupan yang tak terhitung jumlahnya tersebar di atas langit, menutupi area yang luas. Pada saat itu juga, dia melihat bahwa jangkauan dunia ini telah mencapai Senjata-Senjata Kekaisaran dan semua reruntuhan Kaisar Agung lainnya. Tidak hanya itu saja, mereka semua terhubung satu sama lain.     

Ye Futian melihat banyak cahaya di sana, dimana masing-masing cahaya mewakili reruntuhan seorang Kaisar Agung. Tidak ada satu pun dari mereka yang tersebar secara acak. Sebaliknya, mereka ditempatkan dengan pola khusus sehingga membentuk sebuah matriks ilahi berskala besar.     

Jantung Ye Futian berdegup kencang. Sejak awal, dia telah terganggu oleh sensasi tidak menyenangkan ketika dia melangkahkan kaki ke tempat ini. Menyaksikan hal ini justru memperburuk ancaman yang dia rasakan.     

Pada saat ini, para kultivator lainnya bertarung satu sama lain untuk menjarah harta karun yang tersisa di reruntuhan para Kaisar Agung. Pertarungan mereka semakin melemahkan matriks ilahi yang sudah tidak stabil ini, menghancurkannya secara perlahan-lahan.     

Tiba-tiba, satu sosok ilusi muncul dalam jangkauan jiwa spiritual Ye Futian. Itu adalah seorang permaisuri dengan temperamen yang agung—seorang dewi sejati yang juga merupakan pemilik dari teratai tersebut.     

"Jangan hancurkan matriks itu!" Ye Futian mendengar sebuah suara bergema di dalam pikirannya secara telepati. Itu adalah suara sang dewi, yang meninggalkan sebagian dari auranya di sana.     

Namun, pertempuran sudah terjadi di banyak tempat. Beberapa dari mereka bahkan mencoba mengambil Senjata-Senjata Kekaisaran itu secara paksa.     

Ekspresi Ye Futian langsung berubah menjadi muram. Setelah mengeluarkan jiwa spiritualnya dari dunia teratai itu, dia memandang seluruh medan pertempuran dan berteriak, "Berhenti bertarung!"     

Suaranya terdengar seperti gemuruh petir, memekakkan telinga banyak kultivator. Namun tetap saja, sebagian besar dari mereka tidak berhenti bertarung. Tapi, hal itu tidaklah mengejutkan. Siapa yang akan berhenti pada titik ini ketika mereka sudah begitu dekat untuk mendapatkan Senjata Kekaisaran?     

Para kultivator yang lebih kuat bahkan tidak mempedulikan peringatan Ye Futian. Mereka terus menghancurkan semua yang ada di sana tanpa mempedulikan apa pun.     

Saat ini, Ye Futian mendongak untuk menatap langit saat dia merasakan tekanan yang menyesakkan itu menjadi semakin mengerikan.     

*Krak, Krak, Krak* Suara-suara yang menyeramkan terdengar seperti untaian rantai yang hancur berkeping-keping. Suara itu berasal dari semua Senjata Kekaisaran yang terhubung ke atas langit. Sebelumnya, Ye Futian melihat adanya pilar-pilar cahaya ilahi yang menembus langit. Tapi semua pilar itu kini mulai runtuh.     

Namun, meski demikian, para kultivator yang bertarung satu sama lain untuk memperebutkan reruntuhan Kaisar Agung itu tidak merasakan sesuatu yang aneh. Mereka tidak melihat adanya perubahan di sana.     

Terdapat sebuah aura tak terlihat yang menyelimuti area tepat di bawah langit. Ye Futian bisa merasakan hawa kehadiran yang menakjubkan di atas awan dengan sangat jelas. Segala sesuatu yang ada di atas langit perlahan-lahan dilahap olehnya.     

"Perhatian, para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei dan Istana Kekaisaran Barat! Mundur sekarang juga!" Ye Futian memberi perintah dengan suara keras.     

Meskipun dia tidak bisa menghentikan kultivator lainnya, dia memiliki kuasa atas Istana Kekaisaran Ziwei dan para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat. Kelompok dari Istana Kekaisaran Ziwei bergegas kembali setelah mendengar perintahnya. Xi Chiyao juga mengulangi perintah yang disampaikan oleh Ye Futian. Dalam sekejap, kelompok dari Istana Kekaisaran Barat kembali ke tempat sang Dewi berada.     

"Ada apa?" Xi Chiyao bertanya.     

Ye Futian mengangkat kepalanya untuk memandang ke atas langit dan menjawab, "Ada sebuah kekuatan misterius yang saat ini sedang terbangun. Reruntuhan di area ini telah membentuk sebuah matriks ilahi. Dua kekuatan ini saling menjaga keseimbangan dengan cara menyegel satu sama lain. Tetapi setelah kedatangan kita kemari, kita telah menghancurkan matriks ilahi tersebut dan merusak keseimbangan mereka."     

Tepat setelah dia berbicara, Senjata-Senjata Kekaisaran dan wilayah reruntuhan itu berkilauan dengan cahaya suci dari para Kaisar Agung. Baru pada saat itulah para kultivator yang tersisa merasa ada sesuatu yang tidak beres. Fakta bahwa Ye Futian telah memerintahkan bawahannya untuk mundur semakin meningkatkan kecurigaan mereka.     

Mereka tahu Ye Futian tidak sedang bercanda, atau dia tidak akan meminta para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei untuk menarik diri dari penjarahan harta karun di reruntuhan ini.     

Kekuatan alam dan aura Jalur Agung terus menerus melesat ke arah langit dari area di bawahnya. Langit yang gelap kini mulai melahap kekuatan alam di bawahnya seperti sebuah lubang tanpa dasar. Semua orang akhirnya tersadar dan mendongak, mengalihkan pandangan mereka ke arah langit. Pada saat itu, jantung mereka berdegup tak terkendali.     

Tidak hanya orang-orang di dalam area itu yang terpengaruh, tetapi para kultivator di dunia luar, yang baru saja memasuki pegunungan ini juga menyaksikan kebangkitan sebuah kekuatan yang misterius dan dahsyat. Mereka terdiam di tempat masing-masing ketika mereka melihat ular piton yang tak terhitung jumlahnya muncul secara tiba-tiba dengan tatapan mengerikan di mata mereka.     

Mereka menyaksikan pemandangan yang menakutkan itu saat mereka mengalihkan pandangan ke suatu tempat di kejauhan. Satu sosok raksasa perlahan-lahan mencuri perhatian di atas langit.     

Kekuatan penghisap di tempat Ye Futian dan yang lainnya berdiri menjadi semakin kuat seiring berjalannya waktu. Mereka bisa melihat satu sosok dewa yang buram di tengah-tengah badai yang menakutkan itu. Sosok raksasa tersebut memiliki kepala manusia dan tubuh seperti ular. Penampilannya tampak mengintimidasi dan menakjubkan, seperti dewa dari para iblis—itu adalah sebuah pemandangan yang menakutkan untuk dilihat.     

"Dia masih belum sepenuhnya terbangun," gumam Ye Futian, "Ayo kita mundur."     

Setelah berbicara, dia langsung memimpin kelompok itu pergi meninggalkan tempat ini. Namun saat ini, badai yang ganas itu menyebar dengan cepat. Saat kekuatan penghisap di area tersebut meningkat, suara jeritan para kultivator bisa terdengar secara acak. Tubuh mereka akan ditarik ke dalam badai yang bergejolak itu. Bahkan beberapa jiwa spiritual mereka ikut ditarik keluar dari tubuh fisik mereka.     

Ye Futian memancarkan Cahaya Buddha di tubuhnya dan menyelimuti semua kultivator di sekitarnya. Namun meski demikian, dia masih bisa merasakan kekuatan penghisap yang menakutkan itu, karena kekuatan tersebut menjadi semakin kuat setiap detiknya.     

Bayangan raksasa dari seorang Dewa Iblis saat ini muncul di atas kepala mereka. Sosoknya sangat tinggi sehingga menutupi seluruh bagian gunung itu, seolah-olah tidak ada seorang pun yang bisa lolos dari genggamannya.     

"Itu...Mahoraga!"     

Semua orang bergegas mundur ketika mereka melihat kehadirannya. Jantung mereka berdegup kencang ketika mereka menyadari bahwa sosok itu adalah salah satu dari Delapan Legiun di bawah Jalur Surgawi—Mahoraga yang legendaris. Sosok itu perlahan-lahan mendapatkan kembali kesadarannya sambil melahap semua kultivator yang telah menerobos masuk ke dalam wilayahnya itu.     

Mereka tidak percaya bahwa auranya masih menakutkan seperti yang digambarkan dalam legenda, bahkan setelah bertahun-tahun berlalu.     

Banyak sosok ditarik ke dalam badai itu satu demi satu dari permukaan tanah. Para kultivator yang berada di bawah Tribulation Plane tidak dapat menahan kekuatan penghisap tersebut. Sebagian dari jiwa spiritual mereka ditarik keluar dari tubuh mereka secara paksa dan dilahap olehnya. Saat ini, seluruh penjuru tempat itu berada dalam kekacauan.     

Kultivator-kultivator kuat langsung mengeluarkan beberapa serangan terkuat mereka dari berbagai lokasi. Titik serangan mereka tersebar di area yang luas dan mendarat pada sosok yang dibentuk oleh aura Mahoraga itu.     

"Kita tidak bisa keluar tepat waktu dari sini." Ye Futian berhenti bergerak saat dia merasakan bahwa kekuatan itu menjadi semakin kuat. Lalu dia berkata, "Elang Kecil, tolong lindungi semua orang."     

"Baik." Elang Kecil mengangguk dengan tatapan tegas. Setelah itu, dia mengeluarkan jasad ilahi Karura dan menggabungkan pikirannya ke dalamnya. Selanjutnya, Karura raksasa itu membentangkan sayapnya dan melingkupi semua orang di bawah sepasang sayap itu, sehingga tidak ada yang akan terpengaruh oleh kekuatan penghisap tersebut.     

Setelah itu, Ye Futian membawa Guncangan Langit di tangannya dan terbang menuju titik pusat badai yang ada di atas langit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.