Legenda Futian

Penggabungan dan Pembantaian



Penggabungan dan Pembantaian

0Aura Jalur Agung di dalam diri Ye Futian terus menerus mengalir ke dalam pedang iblis itu, begitu pula dengan auranya sendiri.     

Secara perlahan-lahan, banyak aura iblis yang menarik diri. Saat kekuatan Ye Futian terus menembus dunia ilusi itu, dia melihat banyak iblis yang memilih untuk mundur atau terhempas, hingga sebuah bayangan lainnya muncul di sana.     

Di arah yang berbeda, sosok lain juga muncul di sana. Aura kekacauan yang muncul sebelumnya tampaknya telah menghilang, digantikan oleh dua aura yang dapat dirasakan dengan jelas. Namun, kekuatan mereka lebih lemah.     

"Ini..." Ye Futian tampak sangat terkejut. Apakah ini adalah aura dari Kaisar Iblis dan Raja Iblis Karura?     

Apakah jejak-jejak aura mereka kini telah lenyap karena campur tangannya?     

"Kau siapa?!" Dua suara terdengar di dalam benak Ye Futian secara bersamaan.     

"Nama saya Ye Futian, pendatang baru di sini," jawab Ye Futian.     

Bayangan Kaisar Iblis itu menatap tajam ke arah Ye Futian dan bertanya, "Tahun berapa ini?"     

"Lebih dari 10.000 tahun menurut Kalender Prefektur Ilahi. Tetua adalah seorang kultivator dari Zaman Para Dewa." Ye Futian menjawab, "Namun, saya tidak memiliki cara untuk memastikan sudah berapa lama waktu berlalu sejak zaman anda hidup."     

"Zaman Para Dewa!" Sosok itu bergumam pada dirinya sendiri, "Apa yang telah terjadi dengan zaman itu?"     

"Semua dewa telah binasa, dan Jalur Surgawi mengalami keruntuhan," jawab Ye Futian. Mereka sudah binasa pada saat itu, jadi mereka mungkin tidak tahu apa yang terjadi setelahnya.     

"Di dunia saat ini, terdapat enam Kaisar Agung yang memimpin enam dunia utama," lanjut Ye Futian.     

Bayangan iblis itu terdiam. Jadi, hanya ada enam Kaisar Agung yang masih hidup sekarang.     

Dunia tempat mereka berada dikenal sebagai Zaman Para Dewa. Namun, para dewa telah binasa, dan Jalur Surgawi mengalami keruntuhan.     

Mereka tampaknya berhasil meraih kemenangan, dikarenakan Jalur Surgawi telah runtuh. Tapi bagaimanakah hasil akhirnya?     

"Seperti apa dunia setelah runtuhnya Jalur Surgawi? Apakah Klan Iblis masih berdiri?" Kaisar Iblis bertanya.     

"Setelah Jalur Surgawi runtuh, Dunia Asal terus berkembang. Selain itu, dunia mengalami bencana besar, yang nantinya menciptakan sebuah dunia baru. Namun, hal ini hanyalah apa yang kami ketahui dari catatan sejarah dan legenda kuno. Tidak ada cara bagi kami untuk memastikan kebenarannya saat ini. Namun, satu hal yang bisa kami pastikan adalah, dunia telah berubah, dan Jalur Surgawi telah runtuh. Jalur kultivasi tidak lagi sempurna, dan para Kaisar Agung adalah keberadaan yang langka." Ye Futian menambahkan, "Adapun Klan Iblis, Dunia Iblis tetap berdiri hingga hari ini, di mana mereka menjaga Jurang Iblis."     

"Jalur Surgawi telah runtuh, namun 'penjara' untuk Klan Iblis itu masih ada hingga sekarang." Dia menghela napas dan tidak bisa berkata-kata. Kenapa mereka melakukan semua yang mereka lakukan kala itu?     

Siapa yang benar, dan siapa yang salah?     

Jalur Surgawi telah runtuh, tetapi dunia juga mengalami kehancuran. Apakah mereka dianggap sebagai pahlawan ataukah pendosa?     

Kaisar Iblis memandang Ye Futian. Sepertinya dia merasa penasaran dengannya. Jiwa spiritualnya tampaknya sedikit lebih kuat daripada Raja Iblis Karura.     

"Kau memiliki aura Klan Iblis di dalam dirimu," ujar sosok itu pada Ye Futian.     

"Saya pernah mengunjungi Dunia Iblis sebelumnya, dan tubuh saya telah ditempa oleh cahaya bencana dari Jurang Iblis," jawab Ye Futian.     

"Jadi, kau memiliki hubungan dekat dengan Dunia Iblis?" Kaisar Iblis bertanya.     

"Penerus dari Dunia Iblis adalah sahabat saya, dan kami berdua tumbuh besar bersama," jawab Ye Futian. Meskipun dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk menenangkan aura dua sosok kuat ini, namun dia tahu bahwa dia harus meninggalkan kesan baik di mata seseorang seperti Kaisar Iblis.     

"Di mana dia sekarang?" sosok itu bertanya.     

"Dia berada di dunia luar, mungkin sedang mencari peluang Jalur Agung di tempat lain. Jika anda berkenan, saya bisa pergi dan menemukannya untuk anda," ujar Ye Futian.     

"Tidak ada waktu untuk hal tersebut," jawab pria itu. "Bertahun-tahun yang lalu, aku telah binasa, dan jejak-jejak auraku seharusnya telah menghilang kala itu. Tapi, karena keberadaan pedang ini, aku bisa mempertahankan jejak-jejak auraku. Setelah bertahun-tahun lamanya, jejak aura ini telah lama bergabung dengan aura dari pedang iblis dan menjadi kacau. Sekarang setelah kau membangunkanku, maka ini seharusnya menjadi akhir dari perjalananku di dunia ini. "     

"Kakak senior saya mengkultivasi Jalur Iblis," ujar Ye Futian.     

"Suruh dia untuk datang kemari," ujar sosok itu pada Ye Futian.     

Ye Futian mengangguk, lalu memberitahu Elang Kecil tentang hal ini. Tidak butuh waktu lama bagi Elang Kecil untuk membawa Kakak Pertamanya, Sword Saint, untuk datang kemari.     

Elang Kecil dan Ye Futian memiliki pikiran yang terhubung satu sama lain, jadi dia menyadari maksud dari permintaan ini. Dia dan Sword Saint berjalan di depan pedang iblis itu, kemudian membiarkan aura mereka mengalir ke dalamnya.     

"Para Tetua yang terhormat." Setelah Sword Saint tiba di sana, dia juga langsung terkejut. Di sini, selain Ye Futian, ada dua aura dari Raja Iblis, dan keduanya telah terbangun.     

*Boom* Sebuah aura iblis yang mengerikan menerobos masuk ke dalam aura milik Sword Saint, dan sekujur tubuhnya langsung berada di bawah sebuah serangan yang mengerikan. Sword Saint telah mengerahkan auranya ke tingkat maksimal, tetapi aura iblis itu terus menerobos masuk, ingin melahapnya seutuhnya.     

Dia pernah mengalami sensasi ini sebelumnya, yaitu ketika kultivator misterius yang melindungi Ye Futian kala itu memberikan pedang iblis kepadanya.     

"Sungguh disayangkan bahwa kekuatannya terlalu lemah, tapi auranya sendiri cukup kuat," sebuah suara berkomentar. Kemudian, sebuah aura iblis yang menakutkan bergabung ke dalam aura milik Sword Saint. Pada saat ini, Sword Saint berada di bawah tekanan yang mengerikan, dan tubuhnya bergetar hebat.     

Di atas pedang iblis tersebut, untaian cahaya iblis mengalir ke dalam tubuhnya, sehingga sebuah aura iblis yang menakjubkan kini tampak mengalir di sekelilingnya.     

"Aura anda tampaknya cukup cocok dengan monster iblis saya; bagaimana kalau anda membantunya juga?" Ye Futian memandang aura dari Raja Iblis Karura dan menyampaikan usulannya.     

"Tidak masalah." Sosok itu memandang Ye Futian dan mengangguk tanpa ragu-ragu. Kemudian, auranya juga bergabung dengan aura milik Elang Kecil.     

Ye Futian menyaksikan semua ini dengan tenang, dimana dia merasa bahwa semuanya berjalan terlalu lancar. Dia terkejut saat melihat bahwa Raja Iblis ini sangat kooperatif dengan apa yang dia katakan.     

Namun, ketika pemikiran itu terlintas di dalam benaknya, suara pekikan yang menyedihkan bergema di udara. Ye Futian dapat dengan jelas merasakan bahwa aura dari Elang Kecil sedang diserang. Ini bukanlah proses penggabungan melainkan proses ambil alih.     

"Monster tak tahu diuntung!" Ye Futian mengutuk dalam hati. Aura Raja Iblis ini jelas membuatnya takjub beberapa saat yang lalu, tetapi tiba-tiba dia menyerang Elang Kecil. Temperamennya sangat tidak terduga.     

Aura Ye Futian langsung terpancar keluar. Pikirannya dan Elang Kecil terhubung satu sama lain dan aura mereka sudah menjadi satu kesatuan. Aura Ye Futian tampaknya telah berubah menjadi pohon ilahi, yang melingkupi bayangan dari aura lawannya itu. Kekuatan dari aura ini tampaknya mampu menekan sosok tersebut.     

*Boom* Kekuatan Jalur Agung Bayangan dan Matahari muncul secara bersamaan. Pada saat itu juga, aura iblis yang terkandung di dalam pedang iblis itu juga menerjang ke depan untuk memberikan bantuan, karena Sword Saint telah menyelesaikan proses penggabungan aura dan kini datang untuk membantunya. Dengan adanya tiga kekuatan yang mengelilingi dan menekannya, bayangan sang Raja Iblis tampak sangat kesakitan dan menjadi semakin buram.     

"Kau hanyalah jejak-jejak aura yang akan segera menghilang, tetapi kau tidak menghargai kesempatan yang kuberikan padamu untuk tetap berada di dunia ini. Kau justru mencoba mengkhianati kami, dasar monster yang tak tahu diuntung." Nada bicara Ye Futian terdengar sangat dingin saat dia terus menekan jejak-jejak aura dari sang Raja Iblis.     

Jejak aura itu bertarung mati-matian, namun Sword Saint telah memegang kendali atas aura pedang iblis tersebut. Lawan mereka itu disegel di sini, dan sulit baginya untuk memberikan perlawanan.     

"Aku menyerah," jawab sosok itu.     

"Sudah terlambat." Suara Ye Futian terdengar sangat dingin. "Sudah menjadi suatu kehormatan bagimu untuk bisa bergabung menjadi satu kesatuan dengan hewan tungganganku. Karena kau yang menipuku terlebih dahulu dan mengabaikan kesempatan emas ini, maka bersiaplah untuk dihancurkan selama-lamanya."     

Aura dari Raja Iblis ini tidak dapat diprediksi. Jika dia benar-benar bergabung dengan aura milik Elang Kecil, siapa yang tahu bahaya tersembunyi seperti apa yang akan mengintainya? Oleh sebab itu, lebih baik dia memusnahkannya sekarang.     

Begitu suara Ye Futian memudar, aliran kekuatan menerjang ke depan pada saat yang bersamaan dan melenyapkan targetnya. Bayangan itu pun hancur dan lenyap tak bersisa!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.