Legenda Futian

Di Bawah Ancaman



Di Bawah Ancaman

2Ye Futian dan Elang Kecil menarik kembali aura gabungan mereka dan membuka mata masing-masing saat Ye Futian pergi meninggalkan dunia di dalam pedang iblis itu.     

Di belakang mereka, kultivator lain telah tiba di sana dan kini memandang Sword Saint. Mereka melihat Sword Saint memegang pedang iblis di tangannya, dan kedua matanya masih tertutup rapat. Saat cahaya iblis memurnikan tubuh dan area sekitarnya, aura iblis yang mengerikan langsung memasuki pedang iblis tersebut. Namun, dengan adanya warisan dari aura Kaisar Iblis, aura Sword Saint kini tidak lagi goyah. Auranya tampak kokoh karena dia membiarkan pedang iblis itu melahap kekuatan dari aura iblis yang semakin mendekat.     

Sebuah pusaran yang mengerikan muncul di udara saat bayangan-bayangan iblis yang buram itu mengalir ke dalamnya. Pada saat ini, aura kekacauan itu tampaknya telah bergabung menjadi satu kesatuan dan melahap segalanya.     

*Whoosh* Di sekitar pedang iblis itu, cahaya iblis berwarna merah darah yang sangat mengerikan melesat ke atas langit; kekuatan iblisnya sungguh luar biasa. Tidak lama kemudian, cahaya itu berubah menjadi seberkas sinar cahaya mengerikan yang menembus langit. Itu adalah sebuah pemandangan yang menakutkan untuk dilihat.     

Ye Futian dan yang lainnya mendongak ke atas langit. Mereka melihat bahwa langit di dunia ini telah berubah warna. Kekuatan iblis itu tampak bergejolak dan bergemuruh tanpa henti.     

Para kultivator lain yang berada di kejauhan juga mengalihkan perhatian mereka ke area ini, dan mereka semua tampak sangat terkejut.     

Mereka bertanya-tanya apa yang sedang terjadi di lokasi jasad iblis tanpa kepala itu. Sebelumnya, tidak ada seorang pun yang bisa mengambil pedang iblis tersebut, tetapi sekarang, mereka melihat ada perubahan yang terjadi di lokasi itu. Mungkinkah ada seseorang yang berhasil mengambil pedang iblis tersebut?     

Di kejauhan, banyak kultivator bergegas mendekat ketika mereka melihat pemandangan yang muncul di atas langit. Mereka semua bergerak dengan sangat cepat.     

Sword Saint masih terbawa dalam kultivasinya karena dia belum bisa memahami semua yang diberikan kepadanya itu dalam waktu singkat. Sejak awal, kultivasinya memang sedikit tertinggal. Meskipun Kaisar Iblis telah bersedia bergabung dengannya, namun dia butuh waktu untuk memahami kekuatan ini.     

"Jasad ilahi." Ye Futian memandang tubuh raksasa dari Raja Iblis Karura, lalu dia berjalan mendekat untuk menghilangkan sebagian dari aura kekacauan di dalam jasad tersebut. Kemudian, dia menyimpan jasad ilahi itu. Meskipun jasad itu mungkin tidak ada gunanya untuk saat ini, mungkin suatu saat, dia dapat menggunakannya.     

Jasad ilahi, seperti yang ditinggalkan oleh Raja Iblis Karura, sangatlah mengerikan. Itu adalah tubuh seorang Kaisar Agung, jadi sekujur tubuhnya dipenuhi dengan harta karun. Namun, belum memungkinkan bagi mereka untuk menggunakannya saat ini. Bahkan jika mereka memiliki pemikiran untuk menempanya menjadi senjata-senjata ilahi, saat ini mereka tidak dapat melakukan hal tersebut, jadi semua itu harus menunggu hingga waktunya tiba.     

Dia kembali memandang jasad sang Kaisar Iblis. Pada saat ini, jasad iblis itu berdiri di tempatnya dengan tenang, tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan. Ye Futian berjalan ke arahnya dan berkata, "Tetua yang terhormat, jika saya mendapat kesempatan, saya akan membawa anda kembali ke Dunia Iblis untuk mendapatkan pemakaman yang layak."     

Setelah mengatakan hal itu, dia juga menyimpan jasad iblis ini. Pada menit-menit terakhir, aura Kaisar Iblis memilih untuk membantunya, yang tentu saja membuat Ye Futian merasa sangat berterima kasih. Terlebih lagi, dia sudah mewariskan auranya kepada Kakak Pertamanya, jadi Ye Futian tidak bisa meninggalkannya di sini tanpa menjalani pemakaman yang layak.     

Sebaliknya, dia dibuat takjub oleh aura Raja Iblis Karura, namun sang Raja Iblis tiba-tiba menyerang Elang Kecil. Hal itu membuktikan bahwa dia adalah sosok yang tak terduga, dan Ye Futian tidak suka pada hal-hal yang tercela seperti itu.     

"Sungguh disayangkan; aku melewatkan kesempatan emas dari seorang Kaisar Agung," ujar Elang Kecil dengan ekspresi serius di wajahnya. Dia telah mengikuti Ye Futian dalam berkultivasi untuk waktu yang lama dan memiliki pemahaman yang sama dengan Ye Futian dalam kultivasi. Namun, untuk selamat dari Ujian Para Dewa adalah hal yang berbeda. Dia telah terjebak di tingkat Plane yang sama untuk waktu yang sangat lama, dimana dia dibatasi oleh bakatnya sendiri. Bagaimanapun juga, pada awalnya, dia tidak lebih dari seekor monster iblis biasa, dan sudah merupakan keajaiban baginya untuk mencapai tingkat kultivasi setinggi ini. Banyak monster iblis dari masa lalunya harus bersujud di hadapannya ketika mereka menemuinya sekarang.     

Dia sudah begitu dekat dengan warisan di tingkat Kaisar Agung, namun peluang itu digagalkan oleh sosok menyedihkan yang tidak hanya menolak untuk bergabung dengannya, tetapi malah ingin melahapnya. Elang Kecil mau tidak mau merasa sangat kesal dengan perubahan peristiwa ini.     

"Tidak, itu tidak benar. Tidak mengambil kesempatan ini bersamaku adalah kerugian bagi makhluk bodoh itu." Menyadari bahwa logikanya menyakiti hatinya, Elang Kecil memutuskan bahwa pada akhirnya dia bukanlah yang dirugikan atas hal tersebut.     

Raja Iblis Karura sendiri yang tidak tahu pilihan terbaik untuk dirinya sendiri, dan dengan demikian, dia telah melewatkan kesempatan yang begitu besar.     

"Jangan khawatir. Dunia sedang mengalami perubahan, dan ada berbagai macam peninggalan Kaisar Agung yang telah terungkap; aku yakin akan ada banyak peluang lain bagimu di masa depan," jawab Ye Futian.     

"Lagipula aku tidak terburu-buru." Elang Kecil menyombongkan diri dan tampaknya sama sekali tidak peduli akan hal tersebut!     

Para kultivator lain di belakang mereka menaruh harapan tinggi ketika mereka mendengar hal ini. Dunia telah mengalami beberapa perubahan besar, dan peninggalan para dewa telah muncul kembali. Mereka jadi bertanya-tanya apakah mereka akan memiliki peluang Jalur Agung masing-masing nantinya?     

Pertama, Ye Wuchen yang berhasil mendapatkan peluang tersebut, lalu Gu Dongliu, Pendekar Lihen, Yaya, dan sekarang giliran Sword Saint. Banyak orang sudah mendapatkan peluang mereka masing-masing, jadi anggota lainnya sedang menantikan giliran mereka.     

Namun pada saat ini, semua orang bisa merasakan kultivator lain yang semakin mendekat. Banyak dari mereka mengerutkan kening saat mereka memperluas jangkauan jiwa spiritual mereka.     

Setelah Sword Saint mewarisi aura milik Kaisar Iblis, bahaya yang mengintai di dalam gua iblis ini telah menghilang, dan hal ini dapat dilihat dengan jelas oleh kultivator lain di area tersebut. Dalam sekejap, banyak jiwa spiritual mendekati area ini, bahkan mengintai lokasi dimana Sword Saint berada.     

Rupanya ada Senjata Kekaisaran di sana.     

Ye Futian mengerutkan kening. Cahaya suci dari Jalur Agung menyelimuti area dimana Sword Saint berada, mencegah agar dia tidak diganggu oleh orang lain. Para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei juga melangkah ke depan untuk menjaga di setiap sisinya, mencegah siapa pun mempengaruhi Sword Saint yang sedang mewarisi pedang iblis tersebut.     

Senjata Kekaisaran sangat penting bagi Istana Kekaisaran Ziwei dan dapat mengubah kemampuan bertarung dari Istana Kekaisaran Ziwei secara langsung.     

"Saat ini Istana Kekaisaran Ziwei telah menempati area ini untuk berkultivasi. Sepertinya kalian semua harus pindah ke lokasi lainnya," Ye Futian mengumumkan dengan suara keras, memberitahu semua orang akan status mereka. Dia melakukan hal ini sebagai sebuah peringatan. Mudah-mudahan, beberapa dari mereka akan pergi secara sukarela dan menghindari terjadinya konflik lanjutan.     

Namun, nama Istana Kekaisaran Ziwei tidak selalu menimbulkan efek yang diinginkan. Setidaknya, hal itu tidak terjadi di sini.     

Siapa pun yang berhasil melangkah sejauh ini jelas bukanlah sosok biasa; mereka semua adalah kultivator dari pasukan-pasukan terkemuka. Pada saat ini, Ye Futian melihat para kultivator dari Klan Dewa Kuno di Wilayah Vajra dan pasukan terkemuka dari dunia lainnya di sana.     

"Aku tidak menyangka bahwa kau akan memiliki seorang kultivator iblis dalam kelompokmu. Sepertinya kau memang berkomplot dengan Dunia Iblis dan telah jatuh ke dalam Jalur Iblis," Pemimpin Wilayah Vajra angkat bicara dengan penuh sopan santun. Sosoknya dikelilingi oleh cahaya suci, dan penampilannya tampak agung dan bermartabat. Cahaya suci berwarna emas yang bersinar terang itu telah menyelimuti area yang luas dan membuat tempat ini berubah warna menjadi emas.     

"Memangnya apa yang salah dengan kultivator iblis?" sebuah suara langsung menantang ucapannya tersebut. Terdapat satu sosok iblis yang berdiri di sana dengan aura yang luar biasa; kekuatan iblis miliknya sangat mencengangkan bagi siapa pun yang berada di dekatnya. Namun, Ye Futian tidak ingat bahwa dia pernah melihat pria ini sebelumnya. Dia belum pernah melihat pria itu di Istana Kekaisaran Iblis maupun di medan perang di Wilayah Tebing Utara. Mungkin saja dia bukanlah seorang kultivator dari Istana Kekaisaran Iblis, melainkan seorang kultivator kuat di Dunia Iblis.     

Ada beberapa sosok luar biasa yang berasal dari setiap dunia, tetapi tidak semua dari mereka bergabung dengan istana kekaisaran di setiap dunia utama. Misalnya, Klan Dewa Kuno di Prefektur Ilahi memiliki kultivator unggulan seperti Kaisar Pedang Tertinggi di antara anggota mereka. Namun, mereka belum tentu berada di bawah komando Istana Kekaisaran Donghuang.     

"Iblis Tua Beigong!" Ketika Pemimpin Wilayah Vajra melihat orang yang baru saja berbicara, dia menyadari bahwa dia mengenali pria itu. Iblis Tua Beigong adalah sosok yang sangat terkenal di Dunia Iblis. Selama zaman kekacauan berlangsung, banyak orang tewas terbunuh di tangannya.     

Di Dunia Iblis, Iblis Tua Beigong adalah salah satu dari segelintir orang yang berdiri di puncak kekuatan, seseorang yang berada dalam Daftar Demigod [1][1].     

Ketika Jalur Surgawi runtuh, dunia dibagi menjadi Tujuh Dunia Utama, yang dipimpin oleh beberapa Kaisar Agung.     

Di bawah Kaisar Agung, ada orang-orang yang dikenal sebagai Benshen—sosok-sosok yang hampir menjadi Kaisar Agung. Seseorang pernah menghitung jumlah sosok tertinggi semacam ini dan mendapati bahwa hanya ada beberapa dari mereka di setiap dunia utama.     

Sosok-sosok ini kemudian dimasukkan ke dalam Daftar Demigod oleh beberapa orang, yang menunjukkan bahwa mereka adalah kultivator yang berdiri di puncak dengan kekuatan yang berada tepat di bawah para Kaisar Agung.     

Mereka yang berada di tingkat ini jarang sekali terlihat di dunia kultivasi. Salah satu alasannya adalah jumlah mereka sangatlah sedikit, dan hanya ada beberapa dari mereka di setiap dunia. Kedua, mereka semua sibuk dengan kultivasi masing-masing, sehingga dunia luar tidak memiliki kesempatan untuk melihat mereka.     

Terlebih lagi, banyak orang di dalam Daftar Demigod adalah kultivator tertinggi di istana kekaisaran yang berbeda-beda; status mereka sangat tinggi dan dihormati. Biasanya, mereka tidak terbiasa untuk bepergian ke dunia luar.     

Iblis Tua Beigong adalah salah satu kultivator tertinggi yang ada di Daftar Demigod.     

Saat ini, Guncangan Langit telah muncul di tangan Ye Futian. Meskipun pria ini adalah seorang kultivator iblis, namun itu bukan jaminan bahwa dia akan bersikap baik pada Ye Futian. Lagipula, selain hubungannya dengan Yu Sheng, Ye Futian tidak memiliki koneksi apa pun dengan Dunia Iblis.     

Ditambah lagi, Iblis Tua Beigong mungkin tidak memiliki keterkaitan dengan Istana Kekaisaran Iblis. Dengan adanya Senjata Kekaisaran di depannya, bagaimana mungkin dia bisa menahan godaan untuk merebutnya?     

Selain Pemimpin Wilayah Vajra dan Iblis Tua Beigong, ada sosok-sosok lain yang sangat kuat di arah yang berbeda. Di antara mereka, terdapat seorang pria paruh baya berdiri di suatu tempat dengan tenang dan memancarkan aura yang sangat menakutkan untuk memastikan bahwa Ye Futian menyadari ancaman tersebut.     

Dia telah berdiri di sana dengan tenang tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dimana dia hanya menatap pedang iblis di depannya itu.     

Sudah jelas, semua orang yang hadir di sana mengetahui nama dan reputasi Ye Futian, jadi belum ada perebutan dan pertarungan yang terjadi.     

"Kalian pasti sudah pernah datang kemari sebelumnya. Karena kalian tidak mampu mendapatkan pedang tersebut, itu berarti kalian tidak ditakdirkan untuk memilikinya. Sekarang setelah pedang iblis itu memilih kami, maka pedang tersebut sudah menjadi milik Istana Kekaisaran Ziwei," ujar Ye Futian secara terang-terangan sambil memandang semua orang yang hadir. "Jika ada di antara kalian yang ingin mengambilnya secara paksa dari kami, maka kalian tidak memberi kami pilihan selain membela diri. Pikirkan baik-baik sebelum kalian mengambil tindakan. Tidak peduli apakah kalian akan berhasil atau tidak, begitu kalian memilih untuk melawan kami, kalian akan langsung menjadi musuh bebuyutan kami, dan kalian harus selalu waspada di masa depan."     

Dia tidak menyembunyikan ancaman di dalam kata-katanya. Dengan memiliki Senjata Kekaisaran di tangannya, maka kemampuan bertarungnya juga telah mencapai puncaknya. Mereka yang ingin menyerangnya sebelumnya hanya perlu mengingat kembali akan kehancuran Kota Tianyan, yang telah disaksikan banyak orang kala itu.     

Pada saat itu, Kantor Pemimpin Kota Tianyan jelas bukanlah pasukan yang bisa dihadapi oleh Ye Futian. Namun pada akhirnya, tempat itu tetap dihancurkan oleh Ye Futian.     

Jika mereka menyinggung Ye Futian sekarang, maka akan ada risiko besar akibat melakukan hal tersebut.     

Bagaimanapun juga, dia sudah membuktikan sejauh mana kekuatannya saat ini.     

"Membunuhmu akan menyelesaikan semua masalah yang ada," ujar Pemimpin Wilayah Vajra dengan suara keras. Terdapat jejak-jejak kekuatan kaisar yang terpancar darinya, dan terlihat sangat mengintimidasi. Vajra Dominion muncul di hadapan mereka disertai dengan pancaran cahaya suci berwarna emas dan langsung menyegel area yang luas ini!     

---     

[1] Daftar Demigod adalah kumpulan kultivator yang kemampuannya hampir menyamai 'dewa', sehingga mereka dianggap sebagai sosok setengah dewa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.