Gua Iblis
Gua Iblis
Seorang kaisar iblis!
Bayangan iblis ini pasti adalah seorang kaisar iblis.
Namun, sosok tersebut tidak memiliki kepala, yang telah dipenggal dari tempatnya.
Namun, bahkan tanpa ada bagian kepala, dia sepertinya masih memiliki auranya sendiri dan mampu menghancurkan Karura itu dengan satu serangan. Seolah-olah dia masih mengenali siapa musuh bebuyutannya setelah bertahun-tahun lamanya.
Sebuah tekanan yang mengerikan menyelimuti area ini, dan kesunyian menyelimuti seluruh tempat. Satu tangan dari bayangan iblis ini sudah cukup kuat untuk menghancurkan semuanya dengan mudah.
Pada saat ini, bayangan iblis itu bergerak, berbalik secara perlahan-lahan untuk menghadap mereka. Bahkan tanpa adanya kepala dari sosok tersebut, mereka masih merasa seolah-olah bayangan itu sedang menatap mereka. Dalam sekejap, semua orang merasa sesak. Seolah-olah napas mereka akan berhenti, dan mereka tidak berani bergerak sedikit pun dari tempat masing-masing.
Jejak-jejak kekuatan iblis yang mengerikan menyebar di udara dan melewati mereka. Jantung Ye Futian berdegup kencang; dia berharap mereka tidak akan semalang itu.
Pada saat ini, bayangan iblis itu berbalik dan mulai meninggalkan tempat ini. Ye Futian dan yang lainnya masih tidak bergerak dari tempat masing-masing; mereka tidak berani menghela napas lega sampai bayangan iblis itu pergi cukup jauh dari mereka.
"Itu adalah jasad seorang kaisar, yang bahkan bisa bergerak," bisik Lord Chen. Tidak ada satu pun dari mereka yang akan selamat apabila bayangan iblis itu memutuskan untuk bertarung melawan mereka.
"Kita harus lebih berhati-hati. Bagian pusat dari Legiun Karura mungkin akan jauh lebih berbahaya," Ye Futian mengingatkan semua orang sambil menganggukkan kepalanya. Mereka memang mampu bertarung melawan para kultivator dari dunia luar, tetapi saat menghadapi dewa iblis kuno semacam ini, mereka bahkan tidak akan tahu bagaimana mereka bisa mati.
Dia teringat akan tangan raksasa yang muncul dari dalam jurang sebelumnya dan bertanya-tanya apakah seorang Kaisar Agung juga bersembunyi di bawah mereka selama ini.
Ye Futian memandang kota yang hancur ini dengan penuh rasa kagum dan hormat.
"Dia memilih untuk menghindari dan tidak menyerang kita, tapi dia mengeluarkan serangan yang fatal terhadap Karura itu." Chen Yi melanjutkan, "Apakah ini adalah tindakan yang diambil dalam kondisi sadar ataukah hanya sebuah naluri belaka?"
Semua orang juga berpikir dengan serius terkait pertanyaan ini. Kaisar iblis itu memiliki kepekaan tersendiri. Atau apakah tindakannya dalam membunuh musuh bebuyutannya—Karura—adalah sebuah refleks?
"Bahkan jika ada kesadaran di dalam sosok tersebut, hal itu pasti tidaklah sempurna dan kacau. Mungkin saja apa yang dia alami sama dengan monster-monster iblis yang kita temui di dunia ini. Mereka mungkin lupa akan identitas mereka dan hanya ingat bahwa musuh bebuyutan mereka adalah Karura." Ye Futian melanjutkan, "Jika tidak, apabila masih ada kesadaran yang tersisa dalam dirinya, maka dengan kemampuan yang dimiliki oleh para Kaisar Agung, dia akan dapat kembali dalam bentuk sempurna alih-alih hanya berupa jasad tanpa kepala."
Semua orang mengangguk setuju dengan penilaian Ye Futian. Kaisar Agung adalah sosok abadi; rentang hidup mereka sama abadinya dengan langit dan bumi. Bahkan jika kepalanya dipenggal, dia masih bisa muncul kembali dan beregenerasi; namun kaisar iblis itu tidak memiliki kepala. Itu hanyalah sebuah jasad tanpa kepala.
"Jika itu hanyalah insting, maka insting di dalam dirinyalah yang membunuh Karura itu. Karena dia tidak mencoba berurusan dengan kita sebelumnya, maka dia seharusnya juga tidak melakukan hal tersebut sekarang," Lord Chen menganalisis. "Ke mana dia pergi barusan?"
Ye Futian memandang Lord Chen dan tahu apa maksud dari ucapannya itu. Dia ingin mengikuti sosok tersebut dan melihat apa yang sedang terjadi.
"Semuanya, ikuti aku dan tetap waspada," ujar Ye Futian. Kemudian dia memimpin kelompoknya untuk bergerak ke depan. Ketika mereka pertama kali tiba di sini, mereka sudah bersikap sangat waspada. Apa yang baru saja terjadi meninggalkan dampak yang besar bagi mereka.
Selama mereka menjelajahi kota kuno yang terbengkalai dari Legiun Karura ini, mereka telah melihat kultivator lain dalam perjalanan mereka, yang kultivasinya memang sangat kuat. Mereka yang bisa bertahan hidup dan sampai di sini adalah para kultivator di Tribulation Plane, atau mereka datang bersama klan atau sekte masing-masing.
"Suasana di bagian depan bahkan lebih mengerikan dari sebelumnya," bisik Ye Futian. Semua orang mengangguk karena mereka juga bisa merasakannya.
Permukaan tanah di bagian depan berwarna semerah darah. Seolah-olah area itu telah direndam dalam darah segar. Sebuah aura yang menekan dan menakutkan muncul di area ini, yang juga merupakan tempat kembalinya jasad iblis tanpa kepala itu.
Terdapat banyak jasad dan kerangka yang berserakan di permukaan tanah, termasuk para kultivator dan monster raksasa. Bahkan ada banyak tulang dari Karura, yang semuanya berukuran sangat besar.
"Ini adalah medan pertempuran utamanya."
Semua orang tampak takjub ketika mereka melihat apa yang ada di depan mereka. Aura di tempat ini sangat mengerikan, dan aura ini menerjang ke arah mereka, berubah menjadi sinar-sinar cahaya semerah darah, berniat untuk menerobos masuk ke dalam aura mereka.
"Hati-Hati!" Ye Futian berkata kepada anggota kelompoknya. "Aura iblis itu mungkin telah dipengaruhi oleh aura kekacauan yang ada di sini. Jangan sampai terpengaruh olehnya."
Dia sengaja membiarkan beberapa untaian aura ini menyerang auranya sendiri. Benar saja, aura ini dipenuhi dengan kekejaman dan keinginan membunuh, berusaha mempengaruhinya, bahkan menguasai kesadarannya. Mereka yang kultivasinya lebih lemah dan bertekad lemah akan mudah terpengaruh jika mereka tidak berhati-hati.
Ditambah lagi, aura ini tak kasat mata. Tidak ada cara untuk menghindarinya kecuali menjaga aura mereka dengan kewaspadaan tingkat tinggi.
Cahaya Buddha bersinar terang, muncul bersamaan dengan suara rapalan sutra Buddha yang bergema di antara langit dan bumi, menembus telinga semua orang. Cahaya Buddha itu menyelimuti tubuh Hua Qingqing, memancarkan kesucian yang luar biasa. Layaknya sebuah lampu Buddha yang menerangi area ini, cahaya tersebut melindungi semua orang di dalam jangkauannya. Dalam sekejap, aura yang memasuki wilayah ini dilahap secara perlahan-lahan oleh Cahaya Buddha hingga akhirnya lenyap tak bersisa.
Teknik Buddha memang ditujukan untuk menangkis kekuatan iblis dan roh jahat. Di area ini, penggunaan teknik Buddha jelas akan jauh lebih efektif.
"Tempat macam apa ini?" Ye Futian memandang ke satu arah dan melihat bahwa area tersebut telah diselimuti oleh aura dari Jalur Iblis. Permukaan tanah yang ada di sana berwarna semerah darah, dan itu adalah wilayah yang sunyi senyap. Terdapat banyak aura mengerikan di dalam area tersebut. Seolah-olah roh dari para kultivator iblis melayang di setiap sudut dari tempat itu.
Sebuah tekanan yang mengerikan juga menyebar ke seluruh penjuru area tersebut. Banyak kultivator yang tiba di sana mengambil jalan memutar dan tidak berani mendekat.
"Dia ada di dalam." Lord Chen melihat ada satu sosok di dalam sana, dan itu adalah sang kaisar iblis tanpa kepala. Dia berada di dalam sana, dan sepertinya dia terikat dengan area iblis ini. Tapi beberapa saat yang lalu, dia bisa bepergian keluar.
"Ada banyak harta karun di dalam sana," Ye Futian menatap ke bagian dalam dari tempat itu dan berkomentar.
Panca inderanya kini menjadi sangat tajam, jadi dia bisa mendeteksi bahwa ada harta karun tingkat kaisar di dalam sana. Seluruh wilayah itu mungkin adalah area iblis yang dibentuk oleh kematian dari seorang Kaisar Agung.
"Situasinya terlalu berbahaya." Lord Chen berkata, "Lupakan saja, kita tidak begitu membutuhkan peluang ini."
Ye Futian memandang ke kejauhan. Memang benar bahwa dia tidak membutuhkannya, tetapi orang lain yang membutuhkannya.
Ini adalah tempat dimana klan iblis melawan Legiun Karura, dan banyak sosok terkemuka dari dunia iblis mungkin telah tiba di sini, tetapi mereka tidak berada di area yang sama dengan kelompoknya.
Klan iblis mungkin akan mendapatkan banyak keuntungan di sini.
Namun, dia teringat bahwa kultivasi Kakak Pertama masih menemui hambatan.
Ayah baptis Ye Futian telah mengajari Kakak Pertama tentang pedang iblis dan memintanya untuk mengkultivasi teknik iblis. Kultivasi ini saja membutuhkan waktu selama bertahun-tahun. Baru setelah itulah dia menyadari bahwa Kakak Pertama telah mengalami banyak penderitaan untuk mengkultivasi teknik iblis ini. Memang benar bahwa Kakak Pertama telah membayar harga yang mahal untuk hal tersebut.
Namun setelah itu, Kakak Pertama mengalami hambatan dalam kultivasinya; bahkan dengan bantuan ramuan ilahi, dia tidak dapat mematahkan belenggu tersebut.
Sekarang, kultivasi Gu Dongliu, Kakak Ketiganya, telah berkembang pesat. Kakak Pertama tidak boleh tertinggal terlalu jauh. Dia harus mengejar ketertinggalan ini.
Karena itulah, ketika Ye Futian melihat wilayah kekuasaan dari kaisar iblis ini, dia berniat untuk membantu Kakak Pertama dalam mendapatkan peluang Jalur Agung ini.
"Kaisar iblis tanpa kepala ini seharusnya bukanlah sosok yang jahat. Kalau tidak, kita tidak akan selamat dalam insiden sebelumnya. Aku akan masuk ke dalam sana dan melihat situasinya, dan kalian tunggu saja di sini," ujar Ye Futian kepada semua orang. Sepertinya dia ingin mengambil risiko lagi.
Hua Jieyu menyentuh tangannya dan berkata, "Aku akan pergi denganmu."
Ye Futian menggelengkan kepalanya. "Jangan khawatir. Jika ada bahaya yang mendekat, aku akan menggunakan Buddha's Celerity untuk segera melarikan diri."
Dia telah mempertimbangkan pro dan kontra dalam tindakannya ini. Apabila dia pergi sendirian, dia merasa bahwa dia seharusnya relatif aman. Satu-satunya variabel yang mengkhawatirkan adalah jasad kaisar tanpa kepala itu. Tetapi, bahkan jika jasad kaisar tanpa kepala itu memiliki niat buruk, dia bisa mengandalkan Buddha's Celerity, dan dia bisa melarikan diri dengan mudah. Bagaimanapun juga, sosok itu bukanlah seorang Kaisar Agung yang sesungguhnya, hanya sebuah jasad ilahi.
"Mmm," Hua Jieyu hanya bisa mengangguk setuju.
"Aku akan masuk terlebih dahulu," ujar Ye Futian sebelum memasuki area itu. Dalam sekejap, jejak-jejak aura iblis yang mengerikan mengelilingi tubuhnya. Seolah-olah dia telah jatuh ke dalam dunia para dewa iblis, yang terpisah dari dunia luar.
Ini adalah gua iblis—dunia iblis yang sesungguhnya.
Di area sekitarnya, banyak bayangan iblis yang terbentuk, dan tatapan mata mereka tertuju pada Ye Futian, yang dipenuhi dengan keinginan membunuh yang dingin. Tampaknya bayangan-bayangan iblis ini bukanlah sesuatu yang nyata, melainkan perwujudan dari aura semata.
Cahaya Buddha bersinar terang di sekeliling Ye Futian. Tiba-tiba, di bawah pancaran Cahaya Buddha tersebut, banyak bayangan iblis langsung menghilang. Seolah-olah mereka takut akan kekuatan Buddha.