Legenda Futian

Penggabungan, Terobosan



Penggabungan, Terobosan

0"Dia sudah gila!"     

Lord Chen dan yang lainnya merinding ketika mereka melihat tindakan Ye Wuchen. Orang ini benar-benar gila. Dia ternyata mampu menanggapi panggilan Roh Pedang itu dengan jiwa spiritualnya dan menjadi satu dengannya. Kecerobohan sekecil apa pun bisa mengakibatkan rohnya dimusnahkan. Jika hal itu terjadi, maka tidak ada yang bisa menyelamatkannya.     

Hua Jieyu berjalan di sebelah Ye Futian dan menggenggam tangannya, dia tampak sedikit gugup. Ye Wuchen adalah salah satu orang yang memiliki hubungan paling dekat dengan Ye Futian; mereka sudah lama saling kenal. Meskipun mereka jarang bertemu akhir-akhir ini, namun ikatan mereka tetap kuat. Oleh sebab itulah, dia sangat khawatir terhadap keselamatan Ye Wuchen.     

Siapa pun dapat melihat bahwa Ye Wuchen sedang berjuang mati-matian di sana.     

Sekarang setelah Pecahan Ziwei memiliki kondisi yang ideal untuk berkultivasi, ditambah dengan ramuan-ramuan terbaik yang dapat memperkuat tubuh fisik mereka, lalu kenapa Ye Wuchen berjuang hingga seperti ini, bahkan hingga mempertaruhkan nyawanya sendiri?     

Hanya Ye Futian yang memahami kenapa Ye Wuchen melakukan hal seperti ini—memang inilah sosok Ye Wuchen. Karena dia terlahir sebagai orang biasa di Sembilan Negara, tepatnya di Dunia Bawah, dia tidak pernah membayangkan bahwa dia mampu meraih apa yang dia capai hari ini. Oleh karena itu, dia harus berjuang lebih keras dari yang lainnya untuk menyamakan posisinya. Akibatnya, dia sudah berulang kali berjuang dengan mempertaruhkan nyawanya untuk merebut peluang dalam berkultivasi. Temperamennya memang cocok untuk berkultivasi, namun bakat alaminya telah membatasi dirinya.     

Tentu saja, hal ini juga dikarenakan dirinya dan orang-orang di sekitarnya terlalu luar biasa. Jika mereka tidak saling mengenal kala itu, Ye Wuchen tetap bisa berkembang sendiri, tetapi dia mungkin tidak akan pernah bisa mencapai tingkat kultivasinya saat ini.     

Pada saat ini, dia memegang pedang yang patah itu di tangannya dan tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya. Aura pedang mengalir di dalam tubuhnya dan beresonansi dengannya. Satu sosok buram tampak menjulang tinggi di atas pedang yang patah tersebut, dan sosok itu adalah Ye Wuchen. Itu adalah jiwa spiritual yang telah terpisah dari tubuhnya yang beresonansi dengan pedang yang patah, berniat untuk bergabung dengan pedang tersebut.     

Ketika Ye Futian melihat rasa sakit yang luar biasa di dalam jiwa spiritualnya, dia tahu rasa sakit seperti apa yang diderita oleh Ye Wuchen saat ini. Itu adalah rasa sakit yang datang dari dalam jiwa seseorang. Proses pembaptisan jiwa spiritual oleh pedang itu adalah sebuah ujian yang berbahaya.     

Fang Cun dan yang lainnya telah menyegel area di sekitarnya sehingga tidak ada yang bisa masuk dan mengganggu Ye Wuchen.     

Aura pedang itu mengalir di dalam area ini, dan jiwa spiritual Ye Wuchen kini menjadi tidak stabil. Terkadang tampak buram, sementara di lain waktu, tampak semakin kokoh. Seolah-olah jiwa spiritualnya itu bisa menghilang kapan saja dan lenyap menjadi kepulan asap.     

Sekarang, semua orang telah berhenti berkultivasi, dimana mereka memilih untuk mengamati Ye Wuchen sebagai gantinya. Yaya dan Pendekar Lihen juga sangat terguncang. Mereka berdua adalah kultivator yang ahli dalam ilmu pedang, sama seperti Ye Wuchen. Kala itu, Pendekar Lihen sangat terkesan dengan kemampuan Ye Wuchen dan bahkan meminjamkannya sebilah pedang.     

Zaman telah berubah, dan sekarang tingkat kultivasi mereka berada di tingkat yang sama. Namun, kepribadian Ye Wuchen jauh lebih keras.     

Akan tetapi, tekad seperti itu hanya berlaku untuk dirinya sendiri.     

*Whoosh* Seberkas cahaya yang menakutkan melesat di atas pedang yang patah itu, dan aura pedang itu pun menyebar ke depan. Dalam sekejap, kekuatan pertahanan dari Jalur Agung muncul di depan semua orang, namun tatapan mata mereka masih tertuju ke kejauhan. Jiwa spiritual Ye Wuchen saat ini dipenuhi dengan aura pedang yang bersinar terang. Bahkan jiwa spiritual Ye Futian merasa bahwa jiwa spiritual milik Ye Wuchen seperti akan hancur.     

Namun, pada saat berikutnya, Roh Pedang yang akan hancur itu langsung berubah menjadi sinar pedang yang tak terhitung jumlahnya, yang kemudian bergabung dengan pedang yang patah itu. Pada saat ini, pedang yang patah itu bergemuruh, seolah-olah memiliki nyawa sendiri. Suara ledakan yang menggelegar dan menakutkan bergema di udara, dan gunung-gunung di sekitarnya terkoyak seperti sarung pedang dari pedang yang patah itu.     

Sekarang, pedang yang patah itu telah terlepas dari sarungnya dan melayang di udara, sambil memancarkan sinar cahaya pedang yang tak terbatas.     

Segala sesuatu di sekitar mereka tampaknya telah dihancurkan. Di bawah aura pedang yang ekstrem itu, sebuah kekuatan pertahanan dari Jalur Agung dikeluarkan dari sosok Ye Futian, menyelimuti semua kultivator di belakangnya saat semua gunung itu dihancurkan dan berubah menjadi debu.     

Ye Wuchen berdiri di sana seperti sebuah patung. Pada saat ini, pedang yang patah itu langsung menerobos masuk ke dalam kening Ye Wuchen. Tidak lama kemudian, Ye Wuchen membuka matanya, dan sebuah aura pedang yang mengerikan melesat keluar dari matanya, yang terlihat seperti aurora pedang.     

Setelah itu, dia duduk bersila di tempatnya. Puncak gunung itu telah terbelah saat dia duduk di atas sebongkah batu, berkultivasi dengan tenang dan memahami ilmu pedang tersebut.     

"Dia berhasil!" Ye Futian tampak sangat terkejut. Ye Wuchen telah bergabung dengan pedang yang patah itu dan kini telah menyatu dengan Roh Pedang. Sekarang, Roh Pedang miliknya menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya.     

Kultivator lainnya juga tampak senang, dan banyak di antara mereka yang bersorak kegirangan. Tidak ada yang tahu seberapa besar peningkatan yang akan dicapai Ye Wuchen.     

Pada saat ini, mereka melihat Ye Wuchen memasukkan beberapa pil ke dalam mulutnya. Itu adalah ramuan yang dibuat oleh Ye Futian. Tampaknya pada momen kritis ini, Ye Wuchen memutuskan untuk meminum dua Ramuan Sub-divine.     

Untuk beberapa saat, sebuah aura yang kuat bergejolak di dalam dirinya saat aura pedang mengalir di sekelilingnya. Tiba-tiba, dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat, sebuah area pedang yang kuat kini telah terbentuk. Aura yang dipancarkan sungguh luar biasa dan mencengangkan.     

Saat dia berkultivasi, sebuah badai qi pedang yang menakjubkan terbentuk di sekelilingnya. Aura Jalur Agung yang tak terhitung jumlahnya mengalir ke dalam tubuhnya dan berubah menjadi aura pedang.     

Sementara itu di atas langit, sebuah aura menakutkan telah berkumpul, yang tampaknya memiliki kekuatan untuk menghancurkan segalanya.     

"Ujian Para Dewa!"     

Tatapan mata Ye Futian menajam saat dia memandang ke atas langit. Aura penghancur di atas langit itu menjadi semakin kuat. Tampaknya aura itu membentuk Ujian Para Dewa yang mengerikan. Kekuatan ujian ini bahkan lebih dahsyat daripada kebanyakan kultivator ketika mereka mengalami Ujian Para Dewa masing-masing. Mungkin hal ini terjadi karena peluang Jalur Agung yang baru saja dia temui, jadi kekuatan Ujian Para Dewa yang dihasilkan menjadi lebih menakutkan karenanya.     

"Mundur!" ujar Ye Futian. Semua orang pun bergegas mundur saat mendengar perintahnya.     

Dalam sekejap, cahaya bencana dari Ujian Paa Dewa mengalir turun, sehingga menyebabkan area ini bergetar hebat.     

Di benua kuno ini, banyak kultivator di kejauhan sedang memandang langit di atas area ini. Mungkinkah itu adalah... Apakah seseorang sedang menghadapi Ujian Para Dewa sekarang?     

Mungkin ini adalah orang pertama yang mengalami Ujian Para Dewa di dalam Makam Para Dewa.     

Beberapa orang dengan kultivasi yang kuat juga bergerak mendekat. Mungkinkah seseorang mendapatkan peluang Jalur Agung yang dapat membantu mereka mematahkan belenggu Plane masing-masing dengan lebih cepat?     

Peluang ini seharusnya adalah warisan di tingkat Kaisar Agung.     

Perlahan-lahan, semakin banyak kultivator yang berkumpul di area ini, dan kultivator dari seluruh penjuru dunia kini telah tiba di Makam Para Dewa. Ujian Para Dewa yang dialami oleh Ye Wuchen telah menyebabkan sensasi yang jelas tidak akan luput dari perhatian semua orang.     

Ye Futian mengamati sekelilingnya dan mendapati beberapa sosok yang sangat kuat di antara mereka; bahkan anggota terlemah dari mereka berada di Renhuang tingkat atas. Kali ini, sosok-sosok paling kuat dari tujuh dunia utama telah berkumpul di sini.     

Saat cahaya bencana itu terus mengalir turun, ada pula aura yang lebih mengerikan menyebar di udara. Di atas langit, sebilah Pedang Bencana telah terbentuk di sana. Pedang Bencana yang diciptakan oleh Ujian Para Dewa itu memiliki aura menakutkan yang mampu menghancurkan segalanya.     

Ye Wuchen menatap Pedang Bencana itu. Kemudian, dia berdiri dari tempatnya, dan jubahnya berkibar tertiup angin saat dia melayang lebih tinggi ke atas langit.     

*Whoosh* Pedang Bencana yang mengerikan itu kini berubah menjadi seberkas cahaya penghancur, yang jatuh dari atas langit seperti kilatan petir berwarna putih.     

Ye Wuchen tidak melakukan gerakan untuk mengelak. Sebaliknya, aura pedang di tubuhnya bergemuruh, dan sebilah pedang muncul secara tiba-tiba, yang kemudian bertabrakan dengan Pedang Bencana itu secara langsung, tanpa ada niatan untuk membentuk pertahanan semata.     

*Brak* Dua pedang mengerikan itu pun bertabrakan dan membentuk sebuah area pedang penghancur, yang mengoyak ruang hampa. Seolah-olah segala sesuatu yang ada di udara akan dimusnahkan, dan bahkan cahaya penghancur itu kini telah menyelimuti sosok Ye Wuchen.     

Semua orang menyaksikan pemandangan itu dan melihat bahwa cahaya itu baru menghilang setelah waktu yang cukup lama. Seseorang tampak berdiri di dalamnya dengan dikelilingi oleh cahaya suci. Aura pedang mengalir di sekujur tubuhnya dengan memancarkan temperamen yang tak tertandingi. Sosok itu tidak lain adalah Ye Wuchen.     

Pada saat ini, aura di tubuhnya sudah menjadi aura di tingkat Tribulation Plane. Setelah menghadapi Ujian Para Dewa, dia tetap tidak terluka dan masih dipenuhi dengan energi.     

Sebelumnya, proses pembaptisan Roh Pedang adalah sebuah momen kelam dimana dia hampir kehilangan nyawanya. Tapi, setelah dia berhasil melewatinya, dia kini telah mencapai kondisi puncaknya.     

"Aura Kaisar Agung!"     

Di sekitar mereka, para kultivator mengarahkan pandangan mereka pada Ye Wuchen karena mereka dapat melihat bahwa aura pedang yang menyelimuti tubuhnya itu juga berisi aura Kaisar Agung. Apakah dia baru saja menerima pedang ilahi milik seorang Kaisar Agung? Oleh sebab itulah, dia mampu menembus belenggu Plane-nya dan meraih terobosan.     

Jauh di atas langit, banyak jiwa spiritual terus menerus berdatangan dan tiba di dekat Ye Wuchen tanpa basa-basi. Di Makam Para Dewa, tidak ada sopan santun atau norma yang berlaku. Mereka semua menyadari bahwa para kultivator dari semua dunia telah berkumpul di sini.     

Di benua kuno ini, hanya akan ada penjarahan, pembunuhan, dan pendapatan warisan di dalamnya. Situasi di tempat ini jelas akan menjadi sangat kacau dan penuh dengan pertumpahan darah.     

Di kejauhan, sebuah mata ilahi yang menakutkan menembus ruang hampa dan ikut mengamati area ini. Ye Futian mengerutkan kening saat dia mengalihkan pandangannya ke arah tersebut. Tatapan matanya juga menembus ruang hampa dan mencari sesuatu di kejauhan.     

"Buddha Tertinggi Shenyan!"     

Kilatan cahaya dingin terlintas di mata Ye Futian. Tubuh fisik Buddha Tertinggi Shenyan memang berada di tempat yang jauh, namun dia mampu memata-matai mereka. Tampaknya dia juga ikut menyaksikan Ujian Para Dewa yang baru saja terjadi di sini.     

Pada saat ini, sebuah aura dari Jalur Agung Spasial yang tak tertandingi tiba-tiba muncul di depan Ye Wuchen. Sebuah pintu spasial muncul secara tiba-tiba, dan sebuah jejak telapak tangan raksasa ingin mencengkeram tubuh Ye Wuchen.     

Namun, sebuah aura pedang yang tak terkalahkan muncul dari sosok Ye Wuchen, dan sebilah pedang ilahi yang bersinar terang telah terbentuk di sana, langsung menyerang jejak telapak tangan raksasa yang berusaha mencengkeram tubuhnya itu. Pedang tersebut menemukan targetnya dan bertabrakan dengannya, menghasilkan suara gemuruh yang keras, dan jejak telapak tangan spasial itu pun berhasil dihancurkan.     

"Bunuh dia!" Kedua mata Ye Wuchen memandang ke depan, dan pedang ilahi itu langsung melesat melewati pintu spasial di hadapannya dan mendekati targetnya. Sebenarnya Ye Wuchen ingin pergi ke sana untuk bertarung secara langsung, tetapi dia menahan diri ketika dia mengingat apa yang dikatakan oleh Ye Futian kepadanya. Meskipun dia telah meraih terobosan dan mendapatkan pedang yang patah itu, namun sosok yang dia hadapi saat ini adalah kultivator di Tribulation Plane tingkat kedua. Dia mungkin tidak bisa melawannya.     

Pintu spasial itu pun tertutup, namun pedang ilahi tersebut telah mengincar area lain. Ye Wuchen bisa merasakan bahwa pedang ilahi itu telah dihentikan oleh lawannya.     

Pada saat berikutnya, arus kegelapan yang mengerikan menyelimuti area yang luas, mengubah area ini menjadi area kegelapan. Ini adalah kegelapan mutlak, tanpa ada sedikit pun cahaya di dalamnya. Bahkan pergerakan jiwa spiritual para kultivator sangat dibatasi olehnya.     

Ini adalah kekuatan dari Jalur Agung Kegelapan.     

Pancaran aura-aura yang mengerikan muncul pada saat yang bersamaan, dan banyak orang mulai bergerak ke tempat Ye Wuchen berada, termasuk orang yang memulai serangan sebelumnya. Tentu saja, sosok yang paling berbahaya adalah kultivator yang telah menciptakan area kegelapan ini.     

Ye Wuchen mendeteksi adanya ancaman yang mendekatinya. Dengan satu perintah dari dalam pikirannya, pedang ilahi itu jatuh tepat di hadapannya. Tiba-tiba, sebuah area pedang yang mengerikan tercipta di sekelilingnya. Tidak ada seorang pun yang diizinkan untuk mendekatinya, termasuk serangan-serangan Jalu Agung itu, yang langsung dihentikan olehnya.     

Tapi cahaya yang dihasilkan tampaknya telah mengungkapkan lokasinya.     

Banyak kultivator mulai menyerang tanpa berpikir dua kali, namun justru pada saat inilah muncul seberkas cahaya yang menyilaukan. Di suatu tempat, cahaya telah menerangi area ini, dan penyebab munculnya cahaya itu adalah kekuatan dari Jalur Agung Cahaya.     

Ye Futian memandang area di sekitarnya, dan melihat para kultivator yang telah melancarkan serangan terhadap Ye Wuchen. Kemudian, dia berkata dengan nada dingin, "Kalian cari mati rupanya!"     

Orang-orang ini mengetahui bahwa mereka adalah kultivator dari Pecahan Ziwei, namun mereka masih berpikir untuk menjarah Ye Wuchen. Apakah mereka pikir Pecahan Ziwei bisa diprovokasi dengan sesuka hati?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.