Mengejutkan Tujuh Dunia Utama
Mengejutkan Tujuh Dunia Utama
Pada saat ini, semua orang di Pecahan Ziwei bisa merasakan guncangan ini, dan hati mereka ikut berdebar bersamanya. Apakah mereka kembali diserang oleh pasukan asing?
Saat ini, terdapat kumpulan awan gelap yang menyelimuti benak mereka.
Namun, mereka segera menyadari bahwa itu bukanlah sebuah serangan. Mereka melihat cahaya di atas langit, yang bersinar tanpa henti. Lokasinya memang sangat jauh, namun mereka bisa melihatnya. Siapa pun bisa membayangkan seberapa jauh dan luasnya cakupan cahaya ini dan betapa menyilaukannya cahaya yang dipancarkan.
Kalau tidak, mereka tidak akan bisa melihat sesuatu yang lokasinya begitu jauh.
Apa yang sedang terjadi? banyak orang bertanya-tanya.
Ye Futian juga tidak tahu apa yang sedang terjadi. Di dalam Istana Kekaisaran Ziwei, banyak orang melayang ke udara saat mereka memandang jauh lebih tinggi ke atas langit. Mereka semua tampak terkejut.
"Pemimpin Istana!"
"Tuan!" banyak orang memanggil Ye Futian.
"Ikutlah denganku untuk melihatnya," ujar Ye Futian, dan sekelompok orang pun bergerak bersamanya menuju ke atas langit. Mereka bergerak dengan sangat cepat dan melesat menembus langit. Tidak butuh waktu lama bagi mereka sebelum mereka tiba di luar wilayah perbatasan dari Pecahan Ziwei. Cahaya itu telah menyebar dan menerangi area kosong yang berada di luar Pecahan Ziwei.
Ye Futian bisa merasakan sebuah aura yang aneh di sana. Sepertinya area itu tidak lagi kosong dan cahaya suci yang terus menyebar itu sepertinya berniat menerangi dan menyelimuti Dunia Asal secara keseluruhan.
"Ini..." Ye Futian merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Tampaknya mereka sedang menyaksikan gambaran-gambaran aneh, yang membuat mereka merasa bahwa Dunia Asal mungkin akan menghadapi beberapa perubahan besar di masa depan.
Sebenarnya kekuatan macam apa yang bisa memiliki dampak sebesar itu pada Dunia Asal?
Dunia Asal adalah sebuah dunia yang rusak akibat runtuhnya Jalur Surgawi. Dunia itu memiliki area kosong yang tak ada habisnya. Tapi sekarang, kekuatan ini sepertinya sedang memulihkan Dunia Asal. Kekuatan macam apa yang mampu memberikan efek mengerikan seperti itu?
Ye Futian berjalan menuju cahaya suci tersebut. Area itu tampak menyebar menuju Dunia Asal, bersama dengan cahaya suci yang menakjubkan itu.
"Sungguh aura Jalur Agung yang sangat kuat!" Lord Chen berseru. Aura Jalur Agung yang sangat murni itu bahkan ikut membuatnya merasa takjub.
Setelah sekian lama, akhirnya mereka mendapatkan sebuah petunjuk. Tempat dimana cahaya suci itu menyebar tampaknya merupakan hamparan wilayah tandus yang luas tanpa ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya, layaknya sebuah gurun pasir.
Di area gurun itu, ada sebuah aura Jalur Agung tak tertandingi yang terus menyebar luas, dan tampaknya itu adalah aura Jalur Agung yang berbeda dari biasanya.
Wilayah tandus itu tampak seperti tempat dari zaman prasejarah dan telah mengalami perubahan besar. Banyak bangunan megah dibangun di wilayah tandus itu, termasuk beberapa patung yang terlihat mengesankan. Apa yang dia lihat di depannya ini sangat mempengaruhi panca indera Ye Futian.
"Tempat apa ini?" para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei juga tampak takjub,
"Sepertinya ini adalah dunia sebelum zaman kita hidup," bisik seseorang.
Banyak orang setuju bahwa aura sakral itu tampaknya berasal dari masa lalu.
"Makam Para Dewa!" Ye Futian bergumam pelan saat akhirnya dia menyadari tempat apa ini. Tidak heran dia merasa bahwa tempat ini terlihat tidak asing baginya.
Dia pernah melihatnya satu kali, tidak lebih.
Momen itu terjadi lebih dari seratus tahun yang lalu ketika mereka berada di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Istana Kekaisaran Donghuang telah memerintahkan Istana Kekaisaran Kosong untuk membuka Reruntuhan Dewa, sehingga sosok-sosok terkemuka dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi dapat memasukinya. Pada saat itu, banyak orang, termasuk Xia Qingyuan, Ye Wuchen, dan dirinya ikut masuk ke dalamnya. Ada banyak peluang Jalur Agung di dalamnya, yang didapatkan oleh Yaya dan Xia Qingyuan.
Pada akhirnya, karena dia telah menerima warisan di tingkat Kaisar Agung, penglihatannya tampaknya telah menembus ruang hampa dan mampu melihat Makam Para Dewa.
Tampaknya, itu semua adalah apa yang dia lihat di hadapannya saat ini.
Reruntuhan Dewa, atau juga dikenal sebagai Makam Para Dewa, yang pintu masuknya tampaknya dikendalikan oleh Donghuang Agung, selama ini terletak di Dunia Asal.
Namun sekarang, Makam Para Dewa telah muncul kembali di dunia luar.
"Makam Para Dewa!" Para kultivator merinding ketika mereka mendengar kata-kata Ye Futian. Banyak dari mereka juga pernah mendengar tentang tempat seperti itu sebelumnya.
Menurut legenda, ketika Jalur Surgawi runtuh di zaman kuno, pertempuran telah meletus di antara semua dewa; insiden itu dikenal sebagai hancurnya para dewa.
Dalam pertempuran itu, Jalur Surgawi mengalami keruntuhan, dan para dewa itu pun binasa. Bertahun-tahun kemudian, dunia yang mereka huni saat ini terbentuk.
Makam Para Dewa adalah medan pertempuran bagi para dewa di zaman kuno. Apakah ini adalah tempat dimana semua dewa itu terkubur?
"Pada zaman kuno, dampak dari pertempuran antar dewa menyebabkan runtuhnya Jalur Surgawi. Dunia Asal adalah apa yang tersisa dari dunia sebelumnya dan dikenal sebagai Makam Para Dewa. Namun, siapa yang mampu menyegel Makam Para Dewa?" seseorang berbisik dengan penuh rasa ingin tahu.
Kenapa medan pertempuran para dewa ini tersegel dengan sendirinya setelah Jalur Surgawi runtuh, dan mengapa itu bukanlah sebuah dunia yang rusak?
Atau lebih tepatnya, apakah medan perang kuno ini telah terbentuk dengan sendirinya?
Tentu saja, hampir mustahil untuk menemukan jawaban yang sesungguhnya atas semua spekulasi ini. Namun, kemunculan Makam Para Dewa telah membuat mereka sangat terkejut.
"Mungkin saja ini adalah sebuah dunia kuno yang selama ini terpelihara dengan baik," bisik Ye Futian. Mereka terus bergerak mendekat, merasakan aura Jalur Agung yang menyebar menuju Dunia Asal itu. Dia menduga bahwa tempat ini mungkin adalah sisa-sisa dari zaman kuno. Apa yang dikenal sebagai Makam Para Dewa adalah medan pertempuran bagi para dewa kala itu, sebuah dunia di masa lampau.
Makam Para Dewa dan hancurnya para dewa hanyalah bukti untuk menunjukkan terjadinya peristiwa tersebut.
"Tidak heran aura Jalur Agung di tempat ini begitu murni—jauh lebih murni daripada aura Jalur Agung di dunia saat ini. Jika seseorang dapat berkultivasi dan membuktikan Jalur Agungnya di sini, Roda Ilahi mereka haruslah sempurna," seorang Renhuang berkomentar, dan Ye Futian mengangguk setuju. Kala itu, orang-orang dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi memasuki Reruntuhan Dewa karena mereka ingin menggunakan Reruntuhan Dewa untuk meningkatkan tingkat kultivasi mereka, menempa Roda Ilahi yang sempurna.
Aura Jalur Agung itu menyebar ke seluruh penjuru Dunia Asal. Mungkinkah aura itu akan menyelimuti Dunia Asal sekali lagi, dan pemandangan dari zaman kuno akan muncul kembali di Dunia Asal? seseorang bertanya-tanya. Jika benar demikian, Dunia Asal mungkin akan menjadi dunia nomor satu dari semua dunia yang ada.
Semua dunia utama akan datang kemari untuk bersaing memperebutkan wilayah dari Dunia Asal.
Tentu saja, ini bukanlah hal yang menjadi perhatian utama saat ini. Dengan mengesampingkan Dunia Asal, munculnya Makam Para Dewa saja sudah cukup untuk membuat seluruh penjuru dunia dilanda kegemparan. Akan ada banyak kultivator yang berdatangan kemari.
Mungkin, akan segera terjadi keributan besar dan pertumpahan darah di sini.
Pada saat ini, Ye Futian dan yang lainnya mendekati tempat itu, namun banyak kultivator lain juga bergerak ke arah yang sama dari berbagai area di Dunia Asal.
Munculnya Makam Para Dewa telah melingkupi area yang luas dengan memancarkan cahaya suci yang tidak ada habisnya, yang bisa dilihat oleh semua orang di Pecahan Ziwei. Maka dari itu, hal yang sama juga terjadi di tempat lain. Semua orang yang berkultivasi di Dunia Asal bergegas pergi menuju ke arah dimana Makam Para Dewa berada.
Pada saat ini, di Istana Kekaisaran Donghuang di Prefektur Ilahi, Donghuang Agung membuka matanya dan berkata, "Beritahukan bahwa Makam Para Dewa di Dunia Asal telah dibuka, dan perintahkan 18 Istana Pemimpin Wilayah untuk memberitahu semua anggota mereka. Pada saat yang bersamaan, bukalah semua jalur yang terhubung ke Dunia Asal sehingga semua kultivator bisa pergi ke sana."
Suara ini bergema di seluruh penjuru Istana Kekaisaran Donghuang, dan wilayah istana kekaisaran yang luas itu bahkan ikut bergetar karenanya. Banyak orang, termasuk kultivator tingkat tinggi di dalam istana kekaisaran, telah keluar dari tempat kultivasi masing-masing dan memandang ke arah dimana suara itu berasal.
"Kalian juga, pergilah," ujar Donghuang Agung. Segala sesuatu yang terjadi di dalam istana kekaisaran tidak akan luput dari perhatiannya.
"Baik, Yang Mulia." Suara tanggapan terdengar satu demi satu saat para kultivator dari Istana Kekaisaran Donghuang memulai perjalanan mereka. Pada saat yang bersamaan, berita itu menyebar dengan cepat ke 18 Istana Pemimpin Wilayah, yang kemudian menyebar hingga ke seluruh penjuru Prefektur Ilahi.
Dan lingkupnya tidak hanya terbatas pada Prefektur Ilahi, tetapi juga ke dunia lainnya.
Munculnya Makam Para Dewa telah menggemparkan tujuh dunia utama!