Legenda Futian

Kejayaan di Masa Lalu



Kejayaan di Masa Lalu

3Sebuah berita yang mengejutkan datang dari Prefektur Ilahi—Istana Kekaisaran Donghuang dan Dunia Iblis tengah membicarakan kesepakatan damai untuk menghentikan jalannya peperangan.     

Untuk alasan ini, Prefektur Ilahi bersedia menyerahkan Wilayah Tebing Utara kepada orang-orang dari Dunia Iblis sebagai tempat kultivasi mereka. Prefektur Ilahi akan kehilangan wilayah itu tanpa ada persyaratan lebih lanjut dan akan menarik pasukan mereka dari sana.     

Pada saat yang bersamaan, para kultivator dari Wilayah Tebing Utara memiliki kebebasan memilih untuk pindah atau tetap tinggal di sana. Selama proses ini berlangsung, orang-orang dari Dunia Iblis tidak boleh melakukan apa pun terhadap para kultivator di Wilayah Tebing Utara.     

Istana Kekaisaran Donghuang telah melakukan gencatan senjata dengan mengorbankan salah satu dari 18 wilayah di Prefektur Ilahi, yaitu Wilayah Tebing Utara.     

Keputusan ini telah menimbulkan kegemparan di Prefektur Ilahi, dan hal tersebut juga memicu banyak perselisihan.     

Beberapa orang di Prefektur Ilahi mulai mempertanyakan penilaian dari Donghuang Agung. Ratusan tahun yang lalu, Donghuang Agung muncul secara tiba-tiba dan memimpin Prefektur Ilahi dengan bakatnya yang luar biasa. Sekarang, ratusan tahun kemudian, Donghuang Agung memutuskan untuk menyerahkan Wilayah Tebing Utara ke pihak lawan.     

Apakah ini benar-benar Kaisar Agung yang pernah mereka kenal?     

Mungkinkah ini berarti, bahkan tanpa adanya Kaisar Ye Qing, Donghuang Agung juga sangat waspada terhadap Kaisar Iblis?     

Banyak rumor lain juga beredar di Prefektur Ilahi, yang melemahkan kekuasaan dari Donghuang Agung.     

Tentu saja, beberapa orang mengatakan bahwa Wilayah Tebing Utara sejak awal memang telah dikuasai oleh tiga dunia utama dalam aliansi Dunia Iblis. Tempat itu telah berubah menjadi medan perang, dan pertempuran jangka panjang akan berakhir sia-sia; hal tersebut hanya akan membawa lebih banyak kematian dan penderitaan, serta menimbulkan bencana besar pada benua lain di Wilayah Tebing Utara.     

Inilah alasan sebenarnya mengapa Donghuang Agung harus mengesampingkan harga dirinya dan menyerahkan Wilayah Tebing Utara pada Dunia Iblis—untuk memberi kesempatan kepada para kultivator di Wilayah Tebing Utara untuk melepaskan diri dari penderitaan ini.     

Namun, tidak ada yang tahu pasti bagaimana jalan pemikiran dari Donghuang Agung yang sesungguhnya.     

Hanya saja, Prefektur Ilahi telah kehilangan haknya untuk memegang kekuasaan, dan sekarang dengan jatuhnya Wilayah Tebing Utara ke tangan Dunia Iblis, tampaknya selama bertahun-tahun, Prefektur Ilahi telah membuat beberapa kesepakatan. Apakah ini masih Prefektur Ilahi yang dulu mereka kenal?     

Apakah Donghuang Agung adalah Kaisar Agung yang sama seperti dulu?     

Selain itu, ada berita buruk lainnya yang muncul dari Prefektur Ilahi.     

Rumor mengatakan bahwa Wang Xiao dari Kota Tianyan bukan lagi sosoknya di masa lalu.     

Berita ini tersebar dari Wilayah Tebing Utara, dan Evil Sage dari Dunia Empty Divine adalah orang pertama yang mengatakan hal tersebut. Dia telah menyaksikan kematian Wang Xiao dengan mata kepalanya sendiri, dimana jiwa spiritual dan rohnya hancur berkeping-keping saat pria itu menemui ajalnya.     

Namun, Kota Tianyan tidak memberikan tanggapan apa pun terkait rumor ini.     

Mengingat munculnya berita semengejutkan itu, para kultivator dari Prefektur Ilahi telah mengajukan pertanyaan lebih lanjut kepada Kota Tianyan. Semua pertanyaan ini berasal dari pasukan-pasukan terkemuka, termasuk orang-orang dari Klan Dewa Kuno. Mereka adalah pihak yang paling tertarik dengan kebenaran dari rumor ini.     

Jika sosok itu bukanlah Wang Xiao, lalu siapakah dia sebenarnya?     

Seiring berjalannya waktu dan Kota Tianyan yang tetap memilih untuk tutup mulut, kecurigaan ini pun menjadi semakin kuat. Banyak kultivator dari Prefektur Ilahi akhirnya memutuskan pergi ke Kota Tianyan untuk menemui Wang Xiao dan melihat faktanya secara langsung.     

Suatu hari, Wang Xiao akhirnya muncul di depan publik dan mengumumkan bahwa dia adalah reinkarnasi dari Tianyan Agung.     

Untuk beberapa saat, berita yang mengejutkan ini telah menimbulkan keributan besar di Prefektur Ilahi, dan seluruh penjuru dunia pun terguncang olehnya.     

Tianyan Agung, Kaisar Agung nomor satu dalam bidang penempaan di zaman kuno, kini telah kembali ke dunia ini.     

Pada saat itu, semua kultivator yang hadir tampak tercengang, termasuk sosok-sosok terkemuka yang berada di sana. Mereka juga terdiam dan tidak tahu harus berkata apa. Berita ini sangatlah sensasional: Kaisar Agung dari Kota Tianyan telah dilahirkan kembali melalui tubuh Wang Xiao dan muncul sekali lagi di dunia ini.     

Apa artinya hal ini bagi Prefektur Ilahi?     

Akankah enam Kaisar Agung di dunia-dunia utama akan menaruh perhatian padanya?     

Namun, tidak ada pergerakan yang terdeteksi dari keenam kaisar tersebut. Bahkan Istana Kekaisaran Donghuang di Prefektur Ilahi terlihat sangat sepi. Meskipun Donghuang Agung telah mengirim utusan dari Istana Kekaisaran ke Kota Tianyan untuk menanyakan tentang berita ini, namun tidak ada yang istimewa terkait tindakan itu, sehingga membuat mereka terlihat seperti tidak memahami betapa besarnya makna di balik kembalinya seorang Kaisar Agung.     

Sikap acuh tak acuh semacam ini juga membuat banyak orang bertanya-tanya, apa sebenarnya yang dipikirkan oleh Donghuang Agung?     

Jika Tianyan Agung telah mencapai kondisi terbaiknya, apakah dia akan bersaing dengan Donghuang Agung untuk mendapatkan hak dalam mengendalikan Prefektur Ilahi?     

Klan Dewa Kuno tidak pernah berada di bawah komando langsung dari Istana Kekaisaran Donghuang; mereka hanyalah salah satu pasukan yang kebetulan terletak di Prefektur Ilahi. Selain itu, asal-usul mereka jauh lebih tua daripada Istana Kekaisaran Donghuang, dimana mereka telah menempati Prefektur Ilahi bertahun-tahun yang lalu sebagai pasukan yang jauh lebih tua daripada Donghuang Agung sendiri.     

Tidak ada yang berspekulasi bahwa Tianyan Agung akan menyerah di bawah komando Donghuang Agung. Dia adalah Kaisar Agung nomor satu dalam bidang penempaan dari zaman kuno. Jika dia telah kembali ke kondisi terbaiknya, bagaimana mungkin dia akan menyerah pada orang lain?     

Setelah itu, Dunia Manusia juga mengirim utusan mereka ke Kota Tianyan untuk mengucapkan selamat atas kembalinya Tianyan Agung. Kembalinya seorang Kaisar Agung dari zaman kuno dianggap sebagai sebuah berkah bagi dunia kultivasi.     

Tampaknya segala sesuatunya berkembang ke arah yang positif.     

Tianyan Agung tidak memberikan tanggapan apa pun mengenai semua ini. Dia adalah monster tua yang telah hidup selama bertahun-tahun. Dia adalah sosok dari zaman kuno yang sekarang telah kembali ke dunia ini melalui proses reinkarnasi. Hal ini tentu saja adalah masalah yang sangat sensitif. Apalagi sekarang mereka berada dalam masa kekacauan, sehingga dia tahu betul bahwa jika dia terlalu berpihak terhadap salah satu kubu, hal itu mungkin akan membuatnya menjadi target bagi pasukan lainnya.     

Kehadiran seorang Kaisar Agung akan mengganggu keseimbangan dunia. Dia ingin menunggu sampai kultivasinya kembali ke kondisi terbaiknya, karena itu adalah satu-satunya cara untuk menjaga keseimbangan yang ada tanpa mempengaruhi Kaisar-Kaisar Agung yang berkuasa saat ini. Atau, dia bisa menunggu sampai situasinya menjadi lebih jelas, dimana dia menjadi sangat yakin bahwa memihak salah satu kubu tidak akan berujung pada kehancuran bagi dirinya sendiri maupun bawahannya.     

Oleh karena itu, Tianyan Agung mengumumkan bahwa Ye Futian dari Istana Kekaisaran Ziwei berperan penting dalam pembantaian yang terjadi di Kota Tianyan, yang telah menewaskan banyak kultivator di dalam kota tersebut. Untuk itulah, dia perlu diadili.     

Selain itu, dia juga mengumumkan bahwa Istana Kekaisaran Ziwei tidak layak menduduki sebuah wilayah, apalagi menguasai Dunia Asal. Maka dari itu, Kota Tianyan akan mengambil alih Istana Kekaisaran Ziwei dan menggantikan posisinya.     

Setelah berita itu tersebar, Prefektur Ilahi kembali dilanda kegemparan dan diguncang oleh berita tersebut.     

Tianyan Agung telah memutuskan untuk menyerang Pecahan Ziwei, bukan hanya karena konflik yang terjadi dengan Pecahan Ziwei, tetapi ada tujuan lain yang lebih serius. Contohnya adalah, dia bisa memindahkan Kota Tianyan ke Pecahan Ziwei di masa depan dan mengambil alih kendalinya, sehingga dia bisa menguasai Dunia Asal seutuhnya.     

Dengan cara ini, dia tidak akan menjadi bagian dari Prefektur Ilahi maupun bersaing dengan Istana Kekaisaran Donghuang untuk menguasai Prefektur Ilahi.     

Rupanya dia mengincar Dunia Asal.     

Untuk alasan inilah, banyak pasukan ternyata bersedia menanggapi panggilannya, termasuk semua Klan Dewa Kuno yang mendukung Tianyan Agung. Mereka bersedia mengikutinya ke Pecahan Ziwei untuk menghancurkan Istana Kekaisaran Ziwei dan menyingkirkan Ye Futian.     

Seolah-olah mereka kembali melupakan apa yang telah terjadi kala itu.     

Bagaimanapun juga, kali ini Tianyan Agung telah kembali ke dunia, dan Ye Futian pasti akan mati.     

Akhirnya, riwayat Pecahan Ziwei dan Ye Futian akan segera berakhir.     

Orang-orang di Prefektur Ilahi sangat bersimpati ketika mendengar berita ini. Kekuatan Ye Futian telah disaksikan dan dibuktikan di hadapan publik. Rumor mengatakan bahwa dia adalah orang yang membunuh Wang Xiao saat Wang Xiao menggunakan Senjata Kekaisaran di atas medan perang. Selain itu, dia juga mampu menekan Pemimpin Kota Tianyan, yang menunjukkan betapa kuatnya dirinya. Oleh sebab itulah, dia bisa dianggap sebagai kultivator jenius yang sangat terkenal di seluruh penjuru dunia.     

Seiring berjalannya waktu, Ye Futian akan memulai perjalanannya menjadi Kaisar Agung di masa depan. Namun, kembalinya seorang kaisar kuno ini akan menghalangi jalannya untuk menjadi seorang Kaisar Agung, belum lagi kaisar kuno ini bermaksud untuk melenyapkan Ye Futian. Kali ini, Ye Futian mungkin tidak akan bisa melarikan diri.     

Sudah jelas, Ye Futian menerima berita ini dengan cepat di Istana Kekaisaran Ziwei. Bagaimana mungkin berita sepenting itu tentang dirinya akan diabaikan begitu saja?     

Banyak orang menghubunginya tidak lama setelah mereka mendengar kabar tersebut, dan Xi Chiyao juga berada di sana untuk memberitahunya secara langsung.     

Saat berita tersebut menyebar di Istana Kekaisaran Ziwei, banyak kultivator merasa putus asa, seolah-olah ada kumpulan awan gelap yang kembali melayang di atas kepala mereka. Ini bukanlah perjalanan yang mudah bagi Pecahan Ziwei, karena mereka telah melalui begitu banyak bencana dan penderitaan, dimana mereka sudah berulang kali diserang oleh lawan-lawan mereka.     

Sekarang setelah seorang Kaisar Agung dibangkitkan kembali, perintah pertama yang dia keluarkan adalah menghancurkan mereka. Hal ini membuat mereka merasa dihukum secara tidak adil.     

Kali ini, apakah mereka benar-benar akan dihancurkan?     

Siapa yang bisa menghentikan kekuatan dari seorang Kaisar Agung?     

Meskipun Tianyan Agung belum sepenuhnya memulihkan kekuatannya sebagai Kaisar Agung, dia pernah menjadi kaisar kuno yang dipersenjatai dengan Senjata Kekaisaran. Mungkin akan menjadi tugas yang mustahil untuk menghentikannya, tidak peduli bagaimanapun caranya.     

Ye Futian telah mendengar perbincangan di dunia luar dan berpikir bahwa apa pun yang telah ditakdirkan cepat atau lambat pasti akan terjadi. Tentu saja dia berharap bahwa dia memiliki tambahan waktu, namun kebenaran terungkap lebih awal. Tebakan Mo Qingge memang benar. Sekarang setelah identitas Tianyan Agung terungkap, tidak ada lagi dorongan baginya untuk menyembunyikan kebenaran dari siapa pun. Jadi, sekarang dia memutuskan untuk mengambil tindakan dengan cara menghancurkan Pecahan Ziwei dan Ye Futian.     

Saat dia melangkah maju, Ye Futian tiba-tiba muncul di aula utama dari Istana Kekaisaran Ziwei, dimana banyak kultivator telah berkumpul di sana. Perhatian mereka beralih pada Ye Futian begitu mereka melihatnya berjalan mendekat.     

"Pemimpin Istana," Lord Chen menyapanya.     

"Mereka sedang dalam perjalanan kemari," ujar Ye Futian. Pemimpin dari Klan Dewa juga telah bergabung dengan pasukan yang dikirim dari Kota Tianyan. Klan Dewa saat ini berada di bawah kendalinya, jadi dia sangat tertarik dengan apa yang sedang terjadi. Tidak ada pergerakan dari pihak lawan yang bisa lepas dari pengawasannya.     

Meskipun semua orang merasa bingung, namun mereka tidak bertanya lebih lanjut. Ye Futian pasti memiliki cara tersendiri dalam menangani suatu masalah.     

"Aku sudah mengetahui tentang semua ini ketika aku berada di Wilayah Tebing Utara, itulah alasan kenapa aku memilih untuk pergi. Setelah itu, aku kembali ke Desa Empat Sudut untuk berbicara dengan sang guru. Beliau mengatakan bahwa dia akan mengawasi tempat ini." Ye Futian mencoba menenangkan semua orang dan melanjutkan kata-katanya, "Namun, aku tidak begitu yakin dengan situasi mengenai sang guru, dan Tianyan Agung benar-benar telah dilahirkan kembali, jadi hasil dari pertempuran ini tidak bisa dipastikan. Jika Tianyan Agung tidak dapat dihentikan, kalian semua harus bergegas pergi melalui matriks teleportasi dan menyerahkan kendali atas Istana Kekaisaran Ziwei."     

"Kami akan hidup dan mati bersama Istana Kekaisaran Ziwei," ujar Lord Chen dan yang lainnya.     

"Tidak perlu melakukan hal seperti itu; selamatkan diri kalian masing-masing." Ye Futian mengayunkan tangannya. Dia tidak suka adanya pengorbanan yang sia-sia. Meskipun itu adalah tindakan yang mulia, namun hal tersebut tidak akan membawa dampak yang berarti. Jika hasil akhirnya telah ditakdirkan, dia berharap bisa menyelamatkan nyawa mereka sebanyak mungkin.     

Sekarang, itu semua bergantung pada dirinya, apakah dia bisa menghentikan serangan ini atau tidak.     

"Lord Chen, kau adalah sang Tetua Tertinggi; kau bertanggung jawab untuk memastikan hal ini terjadi." Ye Futian memandang Lord Chen dan menambahkan, "Ini adalah perintah."     

Lord Chen memandang Ye Futian, lalu mengangguk pelan dan menyetujuinya, "Ya, Pemimpin Istana."     

Melihat semua orang menundukkan kepala masing-masing, Ye Futian tersenyum dan berkata, "Jangan pesimis. Aku telah berulang kali mengalami hal semacam ini sebelumnya, dan aku selalu berhasil melewatinya. Hal yang sama juga akan terjadi kali ini. Aku tidak akan mudah untuk ditangkap."     

Dia mengangkat bahunya saat berbicara, tampak sangat tenang dan tanpa beban. Banyak orang melihat ketenangannya itu, tetapi hati mereka tetap terasa berat.     

Lawannya kali ini lebih menakutkan daripada apa yang dia hadapi sebelumnya; yaitu seorang Kaisar Agung yang dibangkitkan dari zaman kuno.     

"Mereka sudah berangkat dan kini memasuki Dunia Asal. Aku akan pergi menuju ke sana sekarang. Lord Chen, ingatlah perintahku," ujar Ye Futian, lalu sosoknya melesat dan menghilang dari tempatnya.     

Semua orang di Istana Kekaisaran Ziwei mendongak untuk menyaksikan sosok yang pergi menjauh di atas langit itu, dan hati mereka terasa sangat berat.     

Tidak butuh waktu lama hingga sebuah tirai cahaya bintang yang menakjubkan untuk bersinar terang di Pecahan Ziwei, yang membentang hingga melingkupi Pecahan Ziwei di dalamnya. Sedangkan di Dunia Asal, sebuah pasukan yang kuat telah muncul di sana, dan para kultivator di dalamnya bermaksud untuk menaklukkan Pecahan Ziwei.     

Kali ini, sosok yang memimpin pasukan itu adalah Tianyan Agung sendiri!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.