Legenda Futian

Kematianmu Akan Menjadi Pembuka Jalanku



Kematianmu Akan Menjadi Pembuka Jalanku

1Perhatian Ye Futian juga beralih ke arah Wang Xiao. Setelah bertahun-tahun lamanya, kultivasi Wang Xiao menjadi lebih menakutkan dari sebelumnya, dimana kini dia telah selamat dari Ujian Para Dewa tahap kedua.     

Meskipun bertahun-tahun telah berlalu sejak Kompetisi Armorer berlangsung di Kota Tianyan, jarang sekali bagi Wang Xiao untuk meraih terobosan selama beberapa tahun terakhir. Terlebih lagi, sosoknya yang sekarang sangat berbeda dari sosoknya di masa lalu. Sekujur tubuhnya bersinar terang; seolah-olah dia mengenakan baju zirah api berwarna emas.     

Wang Xiao menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya dan bukan lagi sosok yang sama seperti di masa lalu.     

'Apa yang telah dia alami dalam jangka waktu ini?' Ye Futian bertanya-tanya dalam hati, dan merasa sedikit terkejut. Bagaimana caranya Wang Xiao bisa mendapatkan perubahan sebesar itu dalam waktu yang begitu singkat?     

Kala itu, Wang Xiao sama sekali tidak bisa bersaing melawannya. Namun, sosok Wang Xiao saat ini tampaknya telah menyamai kemampuannya.     

Sosok yang berada di belakang Wang Xiao adalah Pemimpin Kota Tianyan. Tatapan matanya tampak dingin, dan keinginan membunuh yang menyelimuti tubuhnya terlihat sangat mengerikan saat dia menatap tajam ke arah Ye Futian.     

Dulu, karena kekuatan Ye Futian mampu membantai para kultivator di Tribulation Plane tingkat kedua, mereka tidak punya pilihan selain pergi meninggalkan Dunia Asal. Enam Klan Dewa Kuno telah gagal dalam penyerangan gabungan mereka, dan kekalahan mereka adalah sebuah penghinaan yang luar biasa. Namun, sosok Wang Xiao saat ini bukan lagi seperti sosok Wang Xiao di masa lalu.     

Dia bahkan telah mengatur agar setelah perang ini berakhir, dia akan meneruskan posisi sebagai Pemimpin Kota Tianyan kepada Wang Xiao, dan dia akan bekerja di balik layar serta mempersiapkan semuanya untuk Wang Xiao.     

Ambisi terbesar dari Kota Tianyan selama ini adalah untuk melahirkan seorang Kaisar Agung. Ketika hari itu tiba, Kota Tianyan dapat menjadi pasukan yang disegani dan mampu berdiri sendiri. Mereka tidak akan lagi diperintah oleh Prefektur Ilahi, dan mereka bahkan mungkin bisa menghancurkan Dunia Asal dengan mudah.     

Hanya karena Donghuang Agung tidak mengambil tindakan apa pun, bukan berarti mereka juga akan duduk diam.     

Tentu saja, semua ini bisa dilakukan karena Kota Tianyan memiliki Wang Xiao, yang memiliki potensi untuk menjadi Kaisar Agung berikutnya!     

"Ye Futian, kau telah berkomplot dengan Dunia Iblis dan Istana Kegelapan, selain itu kau juga bertarung melawan Buddha-Buddha Tertinggi dari Western Heaven, yang telah memberikan teknik-teknik Buddha kepadamu. Kau memang orang yang tidak tahu terima kasih," tegur Pemimpin Kota Tianyan dengan nada dingin. Bagaimana mungkin dia bisa melewatkan kesempatan langka ini untuk menambah kebencian terhadap Ye Futian? Dia akan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk menjadikan Ye Futian sebagai target yang lebih besar, dan mengasingkannya dari orang lain.     

"Dia pernah menjadi seorang kultivator dari Prefektur Ilahi, namun sekarang, dia tidak hanya mengkhianati Prefektur Ilahi dan memimpin wilayahnya sendiri, dia bahkan telah mengusir para kultivator dari Prefektur Ilahi di Dunia Asal. Sebelumnya, semua orang mengira hal itu terjadi dikarenakan konflik mendalam yang dia miliki terhadap Prefektur Ilahi, tapi sekarang, tampaknya hal itu terjadi dikarenakan dia telah berkomplot dengan Dunia Iblis dan Dunia Kegelapan," sosok lain menambahkan. Sudah jelas, Ye Futian telah menyinggung banyak pasukan di Prefektur Ilahi.     

Ditambah lagi, dia telah menjadi pusat perhatian, dan banyak kultivator yang ingin melihat kemalangan menimpa Ye Futian.     

"Sang Buddha adalah sosok yang penuh kasih dan telah mengajarinya ajaran Buddha, tetapi hal itu tidak dimaksudkan baginya untuk menimbulkan kejahatan di dunia ini; ini adalah sebuah dosa, yang sayangnya, disebabkan oleh ajaran Buddha." Seorang kultivator Buddha menyatukan kedua telapak tangannya, dan Cahaya Buddha langsung menyinari tubuhnya. Dia juga seseorang yang berasal dari kelompok yang sama dengan Buddha Tertinggi Tongchan dan sikapnya tidak begitu ramah pada Ye Futian.     

Di sisi lain, Ye Futian berdiri di tempatnya dengan tercengang. Dia hanya sekedar berkeliling dan memeriksa situasi di atas medan perang. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa dia akan menjadi target kebencian publik dan ternyata ada begitu banyak orang yang ingin mencelakainya.     

Dia memandang Pemimpin Kota Tianyan, dan ada kebencian yang tersirat di kedua matanya. Rasanya seolah-olah dia ingin mengabaikan harga dirinya dan melakukan hal yang sama kepada Pemimpin Kota Tianyan.     

"Sepertinya Kota Tianyan telah melupakan apa yang terjadi di masa lalu," ujar Ye Futian dengan nada sinis. Dia pun melanjutkan kata-katanya, "Mengenai hubunganku dengan Western Heaven, aku sudah menjelaskannya secara lengkap. Dalam perjalanan kultivasiku terkait ajaran Buddha, aku selalu menghormati ajarannya; inilah alasan kenapa aku memperlakukan orang-orang di hadapanku ini dengan sopan. Namun, beberapa dari mereka, dengan dalih ajaran Buddha, berniat membalas dendam setiap pelanggaran kecil tanpa adanya toleransi. Setiap kali mereka angkat bicara, mereka akan mengutuk orang lain, yang jelas bertentangan dengan ajaran Buddha. Sehingga aku merasa bahwa mereka tidak pantas disebut sebagai 'Buddha'. Jika mereka tidak memfokuskan energi mereka untuk mengkultivasi ajaran Buddha dan malah berkonsentrasi pada penilaian terhadap orang lain, sepertinya mereka adalah orang-orang yang akan jatuh dalam kejahatan dan menciptakan bencana untuk generasi yang akan datang."     

"Lancang!" Buddha Tertinggi Shenyan berseru dengan nada dingin.     

Semakin banyak kultivator yang berkumpul di sana, dan Buddha Tertinggi Shenyan pun berkata, "Pria ini sangat kurang ajar dan sombong, serta tidak memiliki sopan santun. Sekarang setelah dia berkomplot dengan Dunia Iblis dan Dunia Kegelapan, bukankah kita sebaiknya menangkapnya sekarang juga?"     

Semua kultivator yang berada di sana menatap tajam ke arah Ye Futian. Banyak kultivator yang hadir di sini adalah sosok-sosok terkemuka dengan keistimewaan masing-masing.     

Dengan adanya begitu banyak sosok terkemuka yang hadir, bukanlah hal yang mustahil bagi mereka untuk menangkap Ye Futian.     

Terlebih lagi, Buddha Tertinggi Shenyan mahir dalam menggunakan mata ilahi; bahkan jika Ye Futian berniat melarikan diri dengan menggunakan Buddha's Celerity, tidak akan mudah baginya untuk melakukan hal tersebut.     

"Memang itu yang harus kita lakukan." Pemimpin Kota Tianyan adalah orang pertama yang memberikan tanggapan. "Jika kita membiarkannya pergi, dia pasti akan bergabung dengan pasukan dari Dunia Iblis dan Dunia Kegelapan, lalu bekerja sama dengan mereka. Mengingat kemampuan yang dia miliki, maka akan ada bencana lain yang menanti kita di masa depan."     

Meskipun Kota Tianyan tidak benar-benar berpikiran bahwa Ye Futian akan bersekutu dengan Dunia Iblis, namun tidak ada salahnya untuk menuduhnya dengan kejahatan yang tak berdasar ini. Dengan cara ini, Ye Futian akan dipaksa untuk berdiri di pihak yang berlawanan, dan Istana Kekaisaran Donghuang pasti akan berhenti membantunya dan Pecahan Ziwei.     

Ketika hal itu terjadi, Istana Kekaisaran Donghuang tidak akan punya pilihan selain mengambil tindakan terhadap Ye Futian.     

"Menangkapku?" Ye Futian memandang para kultivator itu, kemudian memusatkan pandangannya ke arah Pemimpin Kota Tianyan. "Tampaknya kau telah melupakan pelajaran yang kau dapatkan di masa lalu. Apakah kau ingin mengorbankan Kota Tianyan?"     

Mendengar hal ini, ekspresi Pemimpin Kota Tianyan sedikit berubah, dan itu bukanlah ekspresi yang menyenangkan untuk dilihat.     

Ye Futian hanya memandang sosok-sosok itu dengan tatapan dingin sebelum mengalihkan pandangannya ke arah Buddha Tertinggi Shenyan. "Aku telah diberkati oleh ajaran Buddha, dan aku tidak akan berselisih dengan sekte Buddha. Tetapi jika kau bersikeras untuk membicarakan masalah pribadi di antara kita, maka aku tidak keberatan untuk membahasnya bersamamu. Namun, jangan menyeret orang lain ke dalam masalah ini bersamamu. Aku tidak punya niatan untuk terlibat dalam perang ini, dan aku juga tidak tertarik untuk mempengaruhi hasil akhir dari medan perang ini."     

Ketika dia selesai berbicara, dia terus melayang ke atas langit dan muncul di atas cakrawala. Dia menundukkan kepalanya untuk mengamati semua kultivator di bagian bawah dan berkata, "Bagi siapa pun yang ingin membunuhku, kalian bisa menghampiriku dan mencoba melawanku secara langsung, tetapi jangan menghasut orang lain untuk melawanku. Bahkan kalian tidak perlu menggunakan perang ini sebagai alasan. Aku telah membawa orang-orang di Pecahan Ziwei untuk berkultivasi di Dunia Asal, dan kami sama sekali tidak tertarik pada perang ini. Namun, kalian terus menerus memaksaku untuk memilih kubu. Kenapa kalian semua melakukan hal ini?"     

Tubuh Wang Xiao melayang ke udara dan bergerak semakin tinggi ke atas langit. Terdapat keinginan bertarung yang menakjubkan di kedua matanya saat sebuah aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya dan langsung dikerahkan menuju Ye Futian.     

Wang Xiao telah menempa tubuh ilahi miliknya sendiri dan sudah menjadi sosok yang tak terkalahkan di medan perang ini. Sekarang setelah dia memiliki kesempatan untuk bertemu kembali dengan Ye Futian di atas medan perang, tentu saja, dia akan menggunakan kesempatan ini untuk bertarung melawannya lagi.     

"Kau tidak mampu mengalahkanku kala itu, dan hal yang sama akan terulang kembali. Jika kau tidak menggunakan Senjata Kekaisaran, maka kau tidak akan mampu menandingiku." Ye Futian hanya melirik Wang Xiao dan berbicara dengannya dengan nada dingin yang penuh dengan penghinaan di dalamnya.     

Melihat situasi saat ini, sebenarnya dia tidak ingin bertarung, namun orang-orang ini jelas tidak akan menyerah begitu saja. Jika demikian, dia jadi penasaran siapa yang berani menghampirinya dan bertarung melawannya.     

"Benarkah begitu?" Tatapan mata Wang Xiao terpaku pada Ye Futian. "Namun sayangnya, situasi kali ini akan berbeda."     

Setelah beberapa kali dikalahkan oleh Ye Futian, Wang Xiao kini telah menganggap Ye Futian sebagai musuh bebuyutannya, musuh terbesar dalam hidupnya. Tujuan utamanya saat ini adalah membunuh Ye Futian dan menggunakan kematiannya untuk membuka jalannya menjadi seorang Kaisar Agung. Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa Ye Futian akan menjadi hambatan terbesar baginya dalam perjalanan ini.     

Dia telah menempa tubuhnya dengan kekuatan milik Tianyan Agung dan membentuk tubuh ilahi miliknya sendiri, yang tidak ada duanya. Tubuhnya menjadi tak terkalahkan, dan bahkan tanpa bantuan dari Senjata Kekaisaran, di bawah Great Emperor Plane, tidak banyak orang di dunia ini yang bisa mengalahkannya.     

"Aku tidak yakin akan hal itu." Ye Futian berkata dengan acuh tak acuh, "Seorang pecundang tidak akan pernah bisa merubah nasibnya."     

'Benarkah begitu?' pikir Wang Xiao dalam hati.     

Tubuh ilahi Wang Xiao bersinar terang, dan dalam sekejap, cahaya itu telah menerangi langit, bersamaan dengan sebuah aura mengerikan yang menyelimuti seluruh tempat. Dia menatap tajam ke arah Ye Futian dan berkata dengan nada tegas, "Aku akan menggunakan kematianmu untuk membuka jalanku sebagai seorang Kaisar Agung."     

Tatapan mata Ye Futian masih terlihat acuh tak acuh saat dia mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Wang Xiao. Dia tahu bahwa Wang Xiao menganggapnya sebagai musuh yang harus dikalahkan, tidak peduli bagaimanapun caranya, dan keduanya akan menjadi musuh untuk selama-lamanya.     

Namun di mata Ye Futian, mungkin hanya Donghuang Diyuan yang layak untuk menjadi pesaingnya dan dapat dianggap sebagai musuh bebuyutannya.     

Wang Xiao tidak layak untuk menyandang gelar tersebut.     

"Sebaliknya, aku tidak pernah menganggapmu sebagai lawan yang sepadan. Pada jalur untuk menjadi seorang Kaisar Agung, kau bahkan bukanlah batu sandungan bagiku. Kau terlalu melebih-lebihkan kemampuanmu." Ye Futian berbicara dengan acuh tak acuh, dan ketenangan dari nada bicaranya itu dipenuhi dengan penghinaan di dalamnya. Sikapnya itu hanya akan membuat Wang Xiao menjadi semakin keras kepala.     

Jika dia belum bisa mengalahkan Ye Futian, dia khawatir bahwa dia tidak akan bisa menjadi seorang Kaisar Agung di masa hidupnya ini. Ye Futian sudah menjadi penghalang terbesar bagi ambisi Wang Xiao.     

Ketika Pemimpin Kota Tianyan mendengar kata-kata Ye Futian, ekspresinya menjadi sangat muram. Kata-kata sombong yang diucapkan oleh Ye Futian itu adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk melemahkan mental Wang Xiao, untuk menimbulkan keraguan dalam diri Wang Xiao.     

Dalam pertarungan ini, dia berharap Wang Xiao mampu menghapus semua penghinaan yang dia alami di masa lalu untuk selamanya.     

Selama bertahun-tahun, terutama dengan bantuan sang Kaisar Agung dalam kultivasinya, Wang Xiao telah berubah total. Hanya dia yang tahu seberapa besar kemajuan yang telah diraih oleh Wang Xiao dan seperti apa kekuatannya yang sesungguhnya; dia bahkan hampir menyamai kemampuan sang Pemimpin Kota.     

Karena ini hal inilah dia ingin menyerahkan posisi Pemimpin Kota kepada Wang Xiao dan membiarkannya memimpin Kota Tianyan. Dia akan memikul misi dari Kota Tianyan, mengejar jalan menuju puncak kekuatan, dan mengembalikan kejayaan Kota Tianyan seperti di masa lalu.     

Bagaimana mungkin dunia ini menolak lahirnya seorang Kaisar Agung di bidang penempaan?      

*Brak* Wang Xiao melangkah ke depan saat cahaya suci terpancar dari tubuhnya; bahkan ruang hampa ikut bergetar saat dia bergerak. Sebuah aura Jalur Agung yang mengerikan menyebar di udara dan dikerahkan menuju Ye Futian. Aura yang berkobar dan badai yang mengerikan itu membuat Ye Futian menyadari bahwa Wang Xiao bukanlah sosok yang sama seperti di masa lalu. Jika dibandingkan dengan sebelumnya, dia kini sudah menjadi jauh lebih kuat.     

Apa sebenarnya yang telah dialami oleh Wang Xiao?     

"Kau telah memahami tubuh fisik Kaisar Agung Shenjia dan menempa tubuh yang kuat. Sekarang, aku juga telah menempa tubuh ilahi milikku sendiri. Jadi, mari kita lihat seberapa kuat tubuh Jalur Agung milikmu itu," ujar Wang Xiao dengan nada sombong. Di sekitar tubuh ilahinya, sebuah aura mengerikan meledak di bawah tatapan mata begitu banyak kultivator di sekitar mereka.     

Tubuh fisik Wang Xiao memang memberi sensasi yang kuat pada mereka.     

"Baiklah kalau begitu." Ye Futian menanggapinya dengan tenang. Begitu dia selesai berbicara, cahaya Jalur Agung langsung mengitari tubuhnya, dan cahaya itu sangatlah menyilaukan.     

*Whoosh* Tiba-tiba, Wang Xiao menghilang dari tempatnya. Tubuh ilahinya yang diselimuti oleh baju zirah emas itu tiba dalam sekejap di hadapan Ye Futian, dan kepalan tinjunya dikerahkan pada saat yang bersamaan. Aliran hawa panas yang mengerikan langsung menyelimuti area ini dan menerjang ke arah Ye Futian, berniat untuk membunuhnya.     

Serangan itu membuat sebuah aliran api berwarna emas muncul di atas langit.     

Kedua mata Ye Futian saat ini tampak menakutkan. Ketika dia melihat serangan yang semakin mendekat, dia mengangkat tangannya, lalu mengeluarkan sebuah jejak telapak tangan. Pada jejak telapak tangan raksasa ini, ada sebuah Simbol Wan dengan Cahaya Buddha yang mengerikan berputar-putar di sekitarnya. Ketika serangan itu dikerahkan ke bawah, sepertinya jejak telapak tangan itu telah menutupi seluruh penjuru langit, disertai dengan Kekuatan Yin yang mampu membekukan ruang hampa.     

Kedua serangan itu pun bertabrakan, dan sebuah aura yang mengerikan menyebar di area ini. Sebuah badai penghancur muncul di sekitar mereka, tetapi tidak ada satu pun yang mundur dari tabrakan ini. Kekuatan fisik mereka sangatlah kuat.     

Ketika jejak telapak tangan milik Ye Futian menghantam serangan lawannya, serangan itu seperti menabrak sebuah senjata ilahi yang tidak bisa dihancurkan. Tubuh Wang Xiao saat ini tampaknya bukan hanya terdiri dari darah dan daging, namun juga menyerupai senjata ilahi.     

Tubuhnya telah mengalami proses penempaan, sama seperti ketika senjata-senjata ilahi dibuat.      

Apakah ini sebabnya Wang Xiao berani menyatakan bahwa dia telah menempa tubuh ilahi miliknya sendiri?     

Namun, konsekuensi seperti apa yang harus diterima oleh Wang Xiao untuk menempa tubuh ilahi dengan cara seperti ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.