Legenda Futian

Kau Tidak Layak



Kau Tidak Layak

0Jalur kultivasi tidak dapat dituntaskan dalam semalam. Wang Xiao berhasil menyelesaikan perjalanan ini dalam satu lompatan besar, yang jauh melampaui lompatan yang bisa dicapai oleh kemampuan yang dia miliki.     

Dia telah menempa tubuh ilahi yang kekuatannya dapat disejajarkan dengan senjata ilahi. Tidak sulit untuk membayangkan bahwa Wang Xiao harus membayar harga mahal untuk meraih hal tersebut.     

Meski begitu, tubuh ilahi milik Ye Futian juga tidak bisa diremehkan. Bahkan jika Wang Xiao sekuat dirinya sekarang, Ye Futian tidak ragu untuk menghadapi serangannya berulang kali, dimana serangan telapak tangan dan kepalan tinju itu terus menerus bertabrakan. Para kultivator yang menyaksikan pertempuran itu bisa melihat bahwa keduanya telah berulang kali bertabrakan hanya dalam waktu singkat.     

Setiap kali mereka bertabrakan, ada suara ledakan keras yang terdengar, dan sebuah badai yang menakjubkan akan terbentuk. Pada saat ini, area yang luas itu dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan, seolah-olah area itu tidak lama lagi akan runtuh. Apalagi di bagian tengah medan pertempuran tersebut, dimana aura penghancur yang dipancarkan jauh lebih mengerikan.     

"Simbol Wan!"     

Para kultivator Buddha mengamati serangan yang dilancarkan oleh Ye Futian dengan seksama dan melihat bahwa serangan telapak tangan ini berasal dari Simbol Wan. Setiap serangan itu mengandung kekuatan Buddha yang mengerikan di dalamnya dan menekan semua kekuatan iblis di sekitarnya. Namun, hal yang lebih mengerikan adalah, Simbol Wan ini tampaknya telah mengalami transformasi melalui Ye Futian, yang telah menggabungkan kemampuannya sendiri di dalamnya. Ketika serangan telapak tangan itu dikerahkan, suara rapalan sutra Buddha bergema seperti mantra kebenaran sang Buddha, yang selanjutnya meningkatkan kekuatan Buddha di dalamnya.     

Selain itu, setiap kali Simbol Wan dikeluarkan, mereka bisa merasakan hawa dingin mengerikan yang mampu membekukan area ini, jiwa spiritual mereka, dan menyerang tubuh Wang Xiao.     

Coba lihat! Area itu tampaknya akan segera membeku dan berhenti total. Jika bukan karena kobaran api ilahi emas yang terkandung di dalam tubuh ilahi milik Wang Xiao, dia mungkin sudah membeku sekarang, beberapa kultivator tampak takjub ketika mereka menyaksikan apa yang terjadi di atas medan pertempuran.     

Ye Futian memang menjadi semakin kuat. Meskipun tabrakan antara keduanya tidak menyebar ke lingkup yang luas karena keduanya telah mengendalikan kekuatan mereka dengan tepat, namun semua orang yang menyaksikan pertarungan itu dapat merasakan kekuatan sejati di balik serangan mereka berdua.     

Orang yang menunjukkan ekspresi paling buruk adalah Pemimpin Kota Tianyan. Dia tahu betul betapa mengerikannya kekuatan yang dimiliki oleh Wang Xiao dalam pertempuran jarak dekat, sedemikian rupa sehingga bahkan dia enggan untuk bertarung melawannya secara langsung. Namun tetap saja, Wang Xiao berhasil ditekan sepenuhnya oleh Ye Futian.     

Pada saat ini, suara ledakan keras lainnya kembali terdengar, dan tubuh Wang Xiao dihempaskan ke belakang oleh serangan ini. Akan tetapi, tatapan matanya tidak pernah beralih dari Ye Futian, yang berada di depannya.     

Meskipun dia telah ditekan, namun tubuhnya sekarang tidak bisa dihancurkan dan tak terkalahkan. Tubuh dan jiwa spiritualnya telah berubah, sehingga bahkan jika mereka diserang oleh kekuatan Jalur Agung yang terkandung dalam serangan telapak tangan milik Ye Futian, dia tetap tidak akan terluka.     

Inilah alasan kenapa dia berani bertarung melawan Ye Futian tanpa menggunakan Senjata Kekaisaran, dan Pemimpin Kota Tianyan juga tidak menghentikan tindakannya itu.     

Sekarang, Wang Xiao sudah menjadi sosok yang tidak bisa dibunuh.     

*Boom* Sebuah badai yang mengerikan terbentuk dari tubuh Wang Xiao, dan sebuah gambaran yang menakutkan muncul di belakangnya. Itu adalah sebuah matriks ilahi, yang terbentuk dari Roda Ilahi Jalur Agung, yang menghisap Jalur Agung di antara langit dan bumi. Matriks ilahi ini langsung bergabung ke dalam tubuh Wang Xiao, dan dalam sekejap, tubuhnya berubah menjadi sebuah matriks, yang berusaha menghanguskan area ini. Saat ini, sekujur tubuhnya dipenuhi dengan kekuatan yang tak tertandingi.     

Dia mengepalkan kedua telapak tangannya dan terus menatap tajam ke arah Ye Futian, yang berada di depannya.     

*Whoosh* Sebuah gelombang Jalur Agung yang dahsyat menyebar di udara saat Wang Xiao melangkah di atas langit. Dalam sekejap, sosoknya menghilang dari tempatnya. Dia berubah wujud menjadi kilatan petir mengerikan yang langsung menerjang ke arah Ye Futian.     

Ketika kedua kepalan tinjunya dikerahkan ke depan, serangkaian gelombang kejut yang mengerikan dikeluarkan dalam sekejap, yang tampaknya mampu menghancurkan tubuh dan jiwa spiritual siapa pun yang berada di sekitarnya. Kekuatan yang terkandung di dalamnya menggambarkan betapa tingginya status Wang Xiao. Dia turun ke muka bumi seperti dewa yang kehadirannya tidak bisa diganggu gugat.     

Pada saat yang hampir bersamaan, Ye Futian juga bergerak dari tempatnya. Dalam sekejap, dunia di sekitarnya berubah menjadi area Buddha, dan di belakangnya, bayangan Buddha yang berukuran sangat besar telah muncul, yang beresonansi dengan semua sosok Buddha di sekitarnya. Pada saat yang bersamaan, sebuah serangan telapak tangan yang dahsyat dikerahkan ke bawah saat sosok Buddha raksasa di langit di atas Ye Futian juga mengeluarkan Simbol Wan yang berukuran sangat besar.     

Setelah Simbol Wan dikeluarkan, teknik itu langsung menutupi langit dan matahari sepenuhnya. Ketika Simbol Wan dikerahkan ke depan, tampaknya ada sebuah area yang sepertinya tersembunyi di dalamnya. Wang Xiao merasa bahwa dia, entah bagaimana, telah jatuh ke dalam area di dalam Simbol Wan tersebut. Di dalam dunia ini, hal yang bisa dia lihat hanyalah rune tak terbatas yang berbentuk simbol-simbol, dan setiap rune ini sekarang telah berubah menjadi serangan yang sangat kuat.     

*Klang* Diikuti dengan suara yang keras, kedua kepalan tinju Wang Xiao memberikan dampak yang dahsyat dan menghancurkan Simbol Wan yang tak terhitung jumlahnya di hadapannya. Namun, Simbol Wan yang berukuran besar itu turun tepat di hadapan Wang Xiao. Kepalan tinjunya menghantamnya, tapi dia tidak bisa menghancurkan serangan tersebut. Sebaliknya, dialah yang dihempaskan ke bawah.     

Semua orang masih memandang ke atas langit, dan hati mereka semua berdebar kencang. Tampaknya Wang Xiao sedang berada dalam kesulitan, dimana dia telah ditekan dan dihempaskan ke bawah.     

"Mundur." Semua kultivator ini tidak mampu bergerak cukup cepat saat mereka berusaha mengosongkan area di bagian bawah secara bergantian.     

*Boom* Sebuah suara yang keras dan mampu mengguncang langit tiba-tiba bergema di udara. Simbol Wan itu menghantam permukaan tanah, dan membuat banyak retakan bermunculan tanpa henti. Retakan ini terus menyebar kejauhan. Ketika serangan mengerikan ini menghilang, bekas sebuah Simbol Wan raksasa telah terukir di permukaan tanah.     

Dari dalamnya, muncul satu sosok yang melayang keluar, dan itu adalah Wang Xiao. Dia terus melayang ke udara sampai dia tiba di tempat yang berada di seberang Ye Futian. Tatapan matanya masih sedingin es, dan napasnya tampak lemah, namun luka-luka yang dia derita tidak begitu parah.     

Bahkan setelah menerima serangan yang begitu dahsyat pada tubuhnya, dia mampu muncul kembali tanpa menerima dampak apa pun.      

Tubuh macam apa ini? Ye Futian jadi bertanya-tanya. Wang Xiao memang telah berubah. Pasti dia telah mengalami sesuatu yang luar biasa. Jika tidak, situasi ini tidak mungkin bisa terjadi padanya.     

Bahkan jika Donghuang Diyuan yang menggantikan Wang Xiao untuk menerima serangan dari Simbol Wan, kondisinya mungkin tidak jauh lebih baik daripada Wang Xiao.     

"Tubuh ilahi yang kutempa ini tidak bisa dihancurkan dan tak terkalahkan," ujar Wang Xiao sambil terus menatap tajam ke arah Ye Futian. Nada bicaranya terdengar saat dingin saat kedua matanya mengeluarkan kobaran api berwarna emas. Kini dia telah memiliki tubuh ilahi yang abadi dan ditakdirkan untuk melangkahi mayat Ye Futian.     

Di antara langit dan bumi, sosok-sosok Buddha itu beresonansi satu sama lain, dan mantra Buddha dari Jalur Agung bergema di udara. Ye Futian membalas tatapan Wang Xiao dan kembali mengeluarkan serangan telapak tangan miliknya. Tiba-tiba, semua Simbol Wan menerjang ke bawah sekali lagi.     

*Brak* Sebuah segel Buddha yang mengerikan dikerahkan ke bawah tanpa ada keraguan sedikit pun, dan lagi-lagi menghempaskan tubuh Wang Xiao ke permukaan tanah. Segel Buddha itu pun kembali membentuk lubang raksasa di permukaan tanah.     

Ketika semua kultivator melihat bagaimana situasi pertempuran telah berkembang saat ini, mereka juga merasa sangat gelisah. Serangan Ye Futian terlalu agresif dan mengerikan. Wang Xiao mungkin adalah sosok dengan bakat alami yang telah bertransformasi berkat bantuan tubuh ilahi, namun pada akhirnya dia juga dihancurkan oleh Ye Futian. Dia jelas bukan tandingannya.     

Namun, harus diakui bahwa tubuh ilahi ini memang sangat mengerikan. Bahkan serangan-serangan kuat yang dilancarkan oleh Ye Futian tidak mampu menghancurkannya; itu memang tubuh ilahi yang abadi.     

"Wang Xiao!" Pemimpin Kota Tianyan menunjukkan ekspresi buruk di wajahnya saat dia menyaksikan apa yang baru saja terjadi. Apakah Ye Futian benar-benar sudah menjadi sekuat ini? Serangan-serangannya bahkan mampu meredam semua serangan yang dikeluarkan oleh Wang Xiao.     

Pada saat ini, Ye Futian juga mengerutkan keningnya. Dia menatap tajam ke arah Wang Xiao di bagian bawah dan bertanya-tanya, apakah dia belum berhasil membunuhnya?     

Apa sebenarnya yang telah dialami oleh Wang Xiao?      

Dalam sekejap, langit dan bumi berubah secara drastis ketika sebuah area Jalur Agung yang mengerikan muncul di sana. Sosok Pemimpin Kota Tianyan muncul di suatu tempat untuk menyegel area ini di dalam sebuah area Jalur Agung. Sepertinya dia tidak ingin Ye Futian pergi dari tempat ini.     

Selain itu, dia tidak sendirian. Pada kenyataannya, sudah banyak kultivator yang berdiri di segala arah, dan mereka semua adalah sosok-sosok terkemuka dari berbagai tempat. Banyak dari mereka memendam kebencian terhadap Ye Futian, dan tujuan utama mereka saat ini adalah menangkapnya.     

"Wang Xiao, gunakan Senjata Kekaisaran dan habisi dia sekarang juga," ujar Pemimpin Kota Tianyan. Dia tahu bahwa Wang Xiao memiliki trauma terhadap Ye Futian, jadi dia berharap Wang Xiao akan membunuh Ye Futian dengan tangannya sendiri.     

Sejak awal, dia berharap agar Wang Xiao dapat membunuh Ye Futian dan melenyapkan semua penghinaan yang selama ini mengganggu pikirannya. Dengan cara ini, semoga trauma yang dialami oleh Wang Xiao bisa dihilangkan, dan dia kemudian bisa melangkahi mayat Ye Futian saat dia melangkah di jalan menuju seorang Kaisar Agung.     

Namun, Pemimpin Kota Tianyan mendapati bahwa, bahkan setelah Wang Xiao mengalami transformasi, Wang Xiao masih belum bisa menandingi Ye Futian.     

Wang Xiao selama ini menganggap Ye Futian sebagai musuh bebuyutannya, namun di mata Ye Futian, sosok Wang Xiao bahkan tidak pernah ada di sana. Serangan beruntun itu kemungkinan besar akan menjadi sebuah mimpi buruk dimana Wang Xiao tidak akan pernah terbangun darinya.     

Sekarang, dia hanya ingin Wang Xiao menggunakan Senjata Kekaisaran dan membunuh Ye Futian sekarang juga untuk mencegah munculnya masalah di masa depan.     

"Menggunakan Senjata Kekaisaran untuk membunuh Ye Futian?" Wang Xiao memandang sosok yang berada di atas langit itu. Ini bukanlah hal yang dia inginkan.     

Namun, dengan kekuatannya saat ini, tampaknya kultivator di hadapannya ini akan menjadi rintangan yang tidak akan pernah bisa dia lewati seumur hidupnya. Bahkan setelah dibaptis oleh seorang Kaisar Agung, hasil akhirnya tetap sama. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?     

Dia telah melakukan segala cara dan membayar biaya yang mahal, namun hasil akhirnya tetap sama, dan situasinya tidak banyak berubah.     

Dia tetap tidak bisa mengalahkan Ye Futian!     

Jadi, apakah dia sudah ditakdirkan untuk tidak bisa mengalahkan Ye Futian dengan kekuatannya sendiri, dan dipaksa untuk mengandalkan bantuan dari Senjata Kekaisaran?     

Wang Xiao tidak bisa melakukannya semudah itu. Jika dia tidak bisa menyingkirkan Ye Futian dengan kekuatannya sendiri, lalu bagaimana dia bisa melenyapkan penghinaan yang selama ini mengganggu pikirannya, dan bagaimana dia bisa memulai langkahnya pada jalur untuk menjadi seorang Kaisar Agung?     

Jika dia tidak mampu menjadi sosok yang tak tertandingi di dunia ini dan bersandiwara di balik gelar sebagai 'sosok yang tak terkalahkan', apakah dia layak untuk menjadi seorang Kaisar Agung di masa depan?     

Ye Futian memandang Wang Xiao di bagian bawah. Dia tahu bahwa tidak mungkin baginya untuk membunuh Wang Xiao. Area di sekitarnya dipenuhi dengan kultivator, dan Ye Futian jelas bisa menebak apa yang sedang mereka pikirkan. Dia mengamati area di bagian bawah dan berkata dengan acuh tak acuh, "Bahkan jika kau telah menempa tubuh fisik ini dengan sebuah metode khusus, esensi kultivasimu tidak berubah. Kau tidak akan bisa melampauiku seumur hidupmu. Hari-hari yang kujalani dan setiap napas yang kuhirup adalah hari dimana kau akan selalu berada di bawah bayang-bayangku. Selama aku masih hidup, kau tidak akan pernah bisa mencapai puncak kekuatan. Sosok yang disebut sebagai 'tak tertandingi' hanyalah sebuah lelucon. Kau tidak memenuhi syarat untuk menjadi seorang Kaisar Agung."     

"Bunuh dia!" Pemimpin Kota Tianyan berteriak ketika mereka melihat bahwa Ye Futian masih memancing perang psikologis pada mental Wang Xiao yang rapuh. Dia hanya ingin Wang Xiao menggunakan Senjata Kekaisaran dan membunuh Ye Futian untuk selamanya.     

Pada saat ini, sebuah aura yang mengerikan muncul dari kejauhan dan membuat semua orang memandang ke arah tersebut sambil mengerutkan kening.     

Tampaknya seseorang dari pasukan lawan telah tiba di sana!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.