Legenda Futian

Sosok Terkemuka Dari Istana Kegelapan



Sosok Terkemuka Dari Istana Kegelapan

0Ye Futian memegang kendali atas Pecahan Ziwei. Jadi, ketika Benua Shenyi pindah ke Pecahan Ziwei, secara otomatis Lost Clan kini berada dalam genggamannya.     

Tujuan utama Ye Futian untuk mengundang Lost Clan bergabung dengan Pecahan Ziwei adalah karena dia ingin meningkatkan kekuatan yang dimiliki oleh Pecahan Ziwei.     

Namun, dia tidak akan memperlakukan Lost Clan dengan buruk. Benua Shenyi akan ditempatkan tepat di samping bintang utama di Pecahan Ziwei. Selain itu, Ye Futian akan membangun sebuah matriks teleportasi yang menghubungkan Lost Clan dan Istana Kekaisaran Ziwei. Selain itu, para kultivator dari Lost Clan dapat memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia di Istana Kekaisaran Ziwei untuk kultivasi mereka.     

Jika Ye Futian berharap agar Lost Clan bersedia mengambil tindakan di masa depan, maka dia harus mendapatkan kepercayaan mereka terlebih dahulu.     

Ye Futian juga mempertemukan Lord Chen dan Sikong Nan untuk bertemu dan saling mengenal satu sama lain. Di masa depan, mereka dapat bekerja sama dalam membuat keputusan mengenai kedua belah pihak.     

Setelah mempersiapkan semua ini, Ye Futian pun melanjutkan kultivasinya. Lagipula, dia sudah terbiasa menjadi pemimpin yang pasif.     

…     

Dalam sekejap mata, beberapa tahun telah berlalu begitu saja.      

Beberapa tahun terakhir ini, banyak orang telah tewas dalam perang antara enam dunia utama. Mereka terlibat dalam perang dingin yang berkepanjangan. Semua pihak tidak berani bertindak terlalu agresif dan memilih untuk menahan diri.     

Istana Kekaisaran Donghuang telah memanggil berbagai macam kultivator dari Prefektur Ilahi untuk berpartisipasi dalam perang. Namun, banyak pasukan tidak menanggapi panggilan mereka. Semakin kuat suatu pasukan, maka semakin besar pula kemungkinan bahwa mereka tidak akan bereaksi dan bertindak seenaknya sendiri. Perbedaan antara situasi di Prefektur Ilahi dan Dunia Iblis ini sangatlah mencengangkan.     

Sebagai salah satu pasukan dari Klan Dewa Kuno, Kota Tianyan juga bertindak setengah hati. Mereka memang mengirimkan sekelompok anggota mereka untuk berpartisipasi dalam perang, namun hanya beberapa anggota inti mereka yang ikut dikirim ke atas medan perang.     

Sedangkan bagi penerus nomor satu dari Kota Tianyan, dia bahkan tidak pernah muncul di hadapan publik, apalagi berpartisipasi dalam perang.     

Saat ini, ada sebuah area unik yang terletak di dalam Kantor Pemimpin Kota Tianyan. Area ini dipenuhi oleh kobaran api ilahi dan sudah menjadi sebuah dunia tersendiri. Wang Xiao dari Kota Tianyan sedang bermandikan kobaran api dan berkultivasi di dalamnya.     

Dia telah menempa Zona Penempaan di dalam area tersebut dan menempa senjata-senjata ilahi. Aliran hawa panas yang mengerikan menyelimuti sosoknya, menyebabkan sekujur tubuhnya bermandikan oleh kobaran api. Tubuhnya terus-menerus ditempa. Namun, hal yang lebih mengerikan adalah, tampaknya ada sebuah wajah ilusi yang muncul di seluruh bagian dari area spasial tersebut, seolah-olah mengamati setiap tindakannya.     

*Sssshhh* Saat Wang Xiao melakukan penempaan, kobaran api ilahi yang panas itu membanjiri sosoknya, hingga membekas di tubuhnya. Perlahan-lahan, tubuh Wang Xiao tampak seperti terbentuk dari kobaran api ilahi berwarna emas. Seolah-olah dia sedang mengenakan baju zirah emas. Penampilannya saat ini tampak sangat menakjubkan.     

"Aaah!" Wang Xiao berteriak.     

Wang Xiao mengeluarkan suara teriakan yang mengerikan, seolah-olah dia sedang menahan rasa sakit yang luar biasa. Bahkan otot di sekujur tubuhnya tampak berkedut.     

"Jika kau ingin mengalahkannya, Tubuh Jalur Agung biasa tidak akan cukup. Kau harus menempa tubuh ilahi agar bisa menandinginya," ujar sosok ilusi itu. Tampaknya dia sedang memotivasi Wang Xiao.     

Wang Xiao menggertakkan giginya sambil terus menahan rasa sakit. Rasa sakit itu perlahan-lahan membuat sarafnya mati rasa. Kobaran api ilahi yang mengerikan itu mengalir ke dalam tubuhnya, membuat tubuhnya menjadi semakin menakutkan. Seluruh area itu sudah menjadi sebuah area api ilahi. Terdapat kekuatan eksternal yang melindunginya, dan sepertinya, kekuatan itu berasal dari sosok ilusi tersebut.     

…     

Di Istana Kekaisaran Ziwei, Ye Futian sedang mengasingkan diri untuk berkultivasi. Namun saat ini, seseorang memanggil namanya.     

Ye Futian menghentikan kultivasinya dan memandang sosok yang baru saja datang. Itu adalah Tetua Ma.     

"Pemimpin Istana," sapa Tetua Ma sambil membungkuk hormat.     

"Tetua Ma, kau tidak perlu bersikap sopan saat bertemu denganku," ujar Ye Futian. "Ada apa?"     

"Seseorang ingin bertemu denganmu," jawab Tetua Ma.     

"Siapa?" tanya Ye Futian dengan penasaran. Urusan-urusan biasa pasti akan ditangani oleh Lord Chen dan yang lainnya. Mereka tidak akan berani mengganggu kultivasi Ye Futian.     

Melihat Tetua Ma sampai mengunjunginya secara pribadi, hal ini menunjukkan bahwa tamu kali ini bukanlah sosok biasa.     

"Dia berasal dari Istana Kegelapan," jawab Tetua Ma. Mendengar hal ini, ekspresi Ye Futian berubah menjadi aneh. Kenapa ada kultivator dari Istana Kegelapan yang ingin menemuinya?     

"Sosok yang datang sangatlah kuat. Bahkan Lord Chen tidak yakin bahwa dia mampu mengalahkan mereka," lanjut Tetua Ma. Ye Futian menganggukkan kepalanya saat ekspresinya berubah menjadi serius.     

Tampaknya tamu kali ini adalah salah satu sosok terkemuka dari Istana Kegelapan.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian.     

Terlepas dari sekuat apa pun seorang kultivator, mereka tidak mungkin bertindak sembarangan selama mereka berada di Pecahan Ziwei. Ini adalah dunia yang berada di bawah kendali mutlak Ye Futian.     

Keduanya pergi bersama-sama menuju Kota Ziwei. Ye Futian tidak membawa siapa pun bersamanya dan hanya Tetua Ma yang mendampinginya.     

Setelah kelompok dari Istana Kegelapan tiba di Pecahan Ziwei, mereka menempati sebuah istana. Ketika Ye Futian tiba di sana, dia melihat beberapa kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei berada di sekitarnya. Lord Chen dan Fang Cun juga hadir. Sudah jelas, mereka semua khawatir bahwa para kultivator dari Istana Kegelapan itu akan bertindak gegabah.     

"Pemimpin Istana," kerumunan kultivator itu menyapa Ye Futian sambil membungkuk hormat.     

"Hmm." Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan dan berkata, "Kalian semua menunggu di sini saja."     

Setelah dia memberi perintah, dia berjalan memasuki istana itu bersama Tetua Ma. Tidak lama kemudian, dia berhenti di depan sebuah halaman. Ada cukup banyak kultivator dari Istana Kegelapan yang berkumpul di sana. Dua dari mereka bahkan memiliki kultivasi yang tak terduga. Ye Futian memandang kerumunan itu dan berkata, "Ada urusan apa sehingga Istana Kegelapan datang jauh-jauh kemari?"     

"Seseorang ingin bertemu denganmu," jawab salah satu kultivator dari Istana Kegelapan.     

"Siapa dia?" Ye Futian bertanya.     

"Semuanya, kembali ke tempat kalian masing-masing," sebuah suara memberi perintah secara tiba-tiba.     

"Kami mengerti." Para kultivator dari Istana Kegelapan langsung mengangguk dengan patuh. Mereka membungkuk hormat ke arah salah satu kamar sebelum pergi meninggalkan tempat itu. Bahkan dua sosok kuat itu juga mengangguk sebelum pergi bersama yang lainnya.     

Hanya Ye Futian yang tersisa di sana.     

*Krieek* Pintu itu terbuka. Ye Futian mengintip ke dalam dan melihat satu sosok ramping yang mengenakan jubah berjalan keluar. Kepala sosok itu sedikit tertunduk dan wajahnya ditutupi oleh jubah. Sosok ini tampak misterius. Namun, sosok ini tampaknya adalah seorang gadis, karena dia memiliki tubuh yang ramping. Meskipun kakinya panjang, namun posturnya cukup ramping.     

Dia berhenti tidak jauh dari Ye Futian. Dia mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan kedua matanya yang berwarna hitam legam. Setelah itu, dia melepas tudung jubahnya dan memperlihatkan wajahnya yang dingin namun cantik. Kedua matanya bersinar seterang cahaya bulan di malam yang gelap, mengirimkan hawa dingin pada siapa pun yang memandangnya. Seseorang samar-samar bisa merasakan bahaya saat mereka bertatapan dengannya.     

Saat Ye Futian memandang wajahnya, dia merasa ada sesuatu yang tidak asing, namun dia tetap tidak bisa menebak identitasnya.     

Tepat pada saat ini, wanita itu tiba-tiba tersenyum pada Ye Futian. Senyumannya itu tampak seperti sinar matahari di antara kegelapan; sangat hangat dan memberi harapan pada siapa pun yang melihatnya.     

"Kakak!" dia menyapanya dengan lembut, dan entah kenapa dia tampak malu-malu.     

Sapaannya itu langsung membuat Ye Futian teringat akan masa lalu.     

Ketika kekacauan pertama kali terjadi di Dunia Asal, Dunia Kegelapan melakukan penyerangan terhadap Dunia Daratan Tersembunyi. Pintu Neraka terbuka dan pasukan-pasukan dari Dunia Kegelapan tiba di sana.     

Ye Futian bertemu dengan seorang gadis di Dunia Kegelapan. Dia diburu oleh banyak kelompok dan selalu bersembunyi. Dia tidak menguasai kultivasi, namun dia dapat membunuh para Renhuang. Dia mengaku bahwa dirinya telah dikutuk. Dia dilahirkan untuk membawa malapetaka bagi orang-orang di sekitarnya. Siapa pun yang menjalin hubungan dekat dengannya akan dikutuk.     

Meski begitu, Ye Futian tetap membawanya kembali ke Akademi Heavenly Mandate. Sayangnya, tidak lama kemudian, Istana Kegelapan menyerang Dunia Heavenly Mandate. Bahkan Pemimpin Neraka memimpin Pasukan Kegelapan secara pribadi untuk menyerang dunia tersebut dan memaksa Ye Futian untuk menyerahkan gadis itu kepadanya. Pada saat itu, jalur yang menghubungkan semua dunia masih belum diaktifkan, jadi skala penyerangan kala itu jauh berbeda dengan saat ini. Namun, Akademi Heavenly Mandate saat itu juga jauh lebih lemah dan tidak dapat menahan serangan tersebut.     

Pada akhirnya, gadis itu memilih untuk pergi bersama Istana Kegelapan.     

Pertemuan mereka berlangsung begitu lama sehingga Ye Futian mulai melupakan tentang hal tersebut.     

Dulu, Ye Futian memberi nama gadis itu sebagai Ye Qingyao!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.