Kekalahan Dunia Kaisar Merak Iblis
Kekalahan Dunia Kaisar Merak Iblis
Berdasarkan situasi saat ini, semua yang telah dilakukan oleh Ye Futian tampaknya dipersiapkan untuk hari ini.
Sosok sekuat Jialou Feng menolak untuk mendengarkan perintahnya, dan Iblis Banteng juga telah memberikan perintah palsu sehingga dia bisa membawa pasukan yang bertugas menjaga Kota Merak Iblis, dimana dia akan menggunakan pasukan itu untuk mengambil bendera kekaisaran di Kota Kaisar Li. Maksud dibalik semua tindakan tersebut sudah bisa ditebak.
Semua itu menunjukkan bahwa sejak awal Dunia Kaisar Merak Iblis sebenarnya sudah kalah dalam Pertempuran Dunia Kosong. Karena Iblis Banteng telah dikendalikan, maka akan mudah bagi musuh-musuh mereka untuk mengambil bendera kekaisaran di Kota Merak Iblis, hal itu begitu mudah sehingga mereka dapat melakukannya kapan saja. Namun, Iblis Banteng akhirnya tidak melakukan hal tersebut, atau lebih tepatnya, Ye Futian tidak terburu-buru untuk menyingkirkan mereka keluar dari kompetisi ini.
Itu semua karena dari sudut pandang Ye Futian, kekuatan yang dimiliki oleh Dunia Kaisar Merak Iblis masih berguna bagi mereka. Itulah penyebab dari pertempuran yang sedang terjadi tepat di depan mata mereka.
Dengan melihat situasi saat ini, dua bersaudara itu telah menjadi pion Ye Futian sejak Pertempuran Dunia Kosong dimulai. Semua ini sungguh ironis dan orang-orang hanya bisa menebak-nebak apa yang sedang dipikirkan oleh Kong Xuan saat ini. Apa yang telah terjadi saat ini jauh lebih menyakitkan daripada penghinaan yang selama ini dia terima dari Ye Futian.
"Puteri, aku mohon maaf atas semua kesalahanku selama ini. Segalanya menjadi adil dalam Pertempuran Dunia Kosong, namun aku tidak berniat untuk bertarung sampai mati melawan pasukanmu dari Dunia Kaisar Merak Iblis. Kau memiliki kebebasan untuk mundur dari medan pertempuran. Ketika Pertempuran Dunia Kosong berakhir, aku akan mengembalikan monster-monster dari Dunia Kaisar Merak Iblis padamu," ujar Ye Futian saat dia meminta maaf pada Kong Xuan. Sepertinya sejak awal targetnya bukanlah Dunia Kaisar Merak Iblis.
Kong Xuan mengerti bahwa meskipun kata-kata Ye Futian terdengar sangat kejam, namun pada kenyataannya, pasukan dari Dunia Kaisar Merak Iblis memang telah kalah dalam Pertempuran Dunia Kosong, dan tidak ada gunanya bagi mereka untuk terus bertarung.
Tapi kembali lagi, trik yang dilakukan oleh Ye Futian—monster-monster iblis mereka dikendalikan oleh Ye Futian dan orang-orang dari Dunia Kaisar Iblis dimanfaatkan sebagai pionnya—masih merupakan sesuatu yang tidak bisa dia terima begitu saja.
Cahaya suci sembilan warna bersinar terang dan kekuatan Saint terpancar dari bulu-bulu yang berada di belakang Kong Xuan. Cahaya itu bersinar ke berbagai arah dan banyak kultivator yang berada di seluruh penjuru medan pertempuran kini mengalihkan pandangan mereka ke arah Kong Xuan.
Bulu-bulu di belakang Kong Xuan tersebar dan saat tubuhnya diselimuti dalam cahaya suci, dia terlihat seperti seorang dewi yang tak tertandingi dan dia memancarkan pesona yang luar biasa, sehingga hanya satu tatapan mata ke arahnya saja mampu mengukir kecantikannya di dalam pikiran orang-orang yang melihatnya, membuat mereka takluk pada kecantikannya yang menakjubkan.
Namun, tidak perlu diragukan lagi bahwa kecantikan yang ditunjukkan oleh Kong Xuan saat ini sangat mematikan.
Terutama bagi Ye Futian, karena dia tepat berada di hadapan Kong Xuan. Dia bisa merasakan bahaya yang semakin mendekat.
Kong Xuan, putri kesayangan dari Kaisar Merak Iblis, sosok yang memiliki status setara dengan Xia Qingyuan dari Dunia Kaisar Xia. Dia datang ke medan pertempuran dengan membawa barang-barang pribadi milik Kaisar Merak Iblis. Sembilan helai bulu dari ayahnya telah digabungkan ke dalam bulu-bulu suci di belakang tubuhnya. Sehingga kekuatannya kini telah meningkat dan bulu-bulu itu mengandung kekuatan yang luar biasa, karena kesembilan bulu itu adalah benda-benda milik Renhuang. Ditambah lagi, bulu-bulu itu cocok dengan bulu-bulu merak milik Kong Xuan.
Bayangan seekor merak raksasa telah muncul di atas medan pertempuran. Sayapnya terbentang lebar dan langsung menutupi langit, bahkan pasukan lawan tidak bisa menahan diri untuk mengagumi keindahannya.
Namun, tampaknya ada sepasang mata yang muncul di setiap bulu pada tubuh burung merak raksasa tersebut. Kong Xuan mengulurkan tangannya ke depan dan menyelimuti Ye Futian di dalam sayapnya. Dalam sekejap, Ye Futian bisa merasakan seolah-olah tubuhnya telah terbelenggu oleh cahaya yang dipancarkan dari merak tersebut. Kekuatan pelahap yang mengerikan muncul di sekitarnya, berusaha melahap segala sesuatu yang ada di sekitarnya, termasuk Jalur Agung.
Kekuatan pelahap itu tampaknya juga telah diperkuat dengan cahaya suci yang mampu menghancurkan kekuatan hukum apa-pun, sehingga kekuatan itu kini menghancurkan semua kekuatan yang bisa dikumpulkan oleh Ye Futian. Cahaya suci sembilan warna itu menembus tubuhnya. Dihadapkan dengan rentetan serangan yang dilancarkan oleh Kong Xuan, Ye Futian tampak sangat lemah, seolah-olah dia akan dihancurkan di dalam sayap indah yang menyelimuti tubuhnya itu.
Ye Futian mencengkeram Tombak Ruang dan Waktu di tangannya dengan erat. Namun pada saat itu, Tombak Ruang dan Waktu—Nothingness—yang menempati posisi ketiga dalam Peringkat Peralatan Ritual Saint dari Sembilan Negara, tampaknya benar-benar tidak mampu mengatasi kekuatan lawannya. Tapi sekali lagi, dengan mengingat status dan kekuatan yang dimiliki oleh Kong Xuan, hal itu tidaklah mengejutkan.
Dengan mengesampingkan peralatan ritual Saint milik Kong Xuan, bahkan Tungku Pemurnian Surgawi yang berada di belakang Gongsun Zhong dari Lembah Awan Suci memiliki kekuatan yang setara dengan Tombak Ruang dan Waktu. Bagaimanapun juga, Pemimpin dari Lembah Awan Suci adalah armorer nomor satu di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia.
Cahaya hukum menjalar di sekujur tubuh Ye Futian. Meskipun tubuh fisiknya memang sangat tangguh, namun tetap saja dia perlu membentuk pertahanan dengan menggunakan kekuatan hukum. Tidak lama kemudian, cahaya suci sembilan warna menghantam tubuhnya. Tubuh fisiknya bergetar saat kekuatan hukum miliknya tertembus dan cahaya suci menghantam tubuhnya secara langsung, yang membuat organ dalamnya bergetar hebat.
Kong Xuan, yang belum menjadi seorang Saint, masih bisa menyerang tubuh fisik Ye Futian, yang telah ditempa dengan kolam pengobatan. Hal itu menunjukkan bahwa kekuatan dari serangan yang dilancarkan oleh Kong Xuan padanya dengan meminjam kekuatan dari Bulu Kekaisaran milik Kaisar Merak Iblis itu telah jauh melampaui bencana divine.
Kekuatan pelahap yang mampu melahap Jalur Agung itu menyelimuti tubuh Ye Futian. Segala sesuatu yang berada di sekitar kekuatan itu tampaknya mengalir ke tempat Kong Xuan berdiri.
Ye Futian juga terjebak di dalam pusaran yang mengerikan itu dan perlahan-lahan mulai tertarik ke tempat Kong Xuan berada.
Dia mencengkeram Tombak Ruang dan Waktu di tangannya dengan erat saat tubuhnya memancarkan cahaya yang menyilaukan. Saat ini tubuhnya terlihat lebih tinggi dari sebelumnya saat titik-titik akupuntur Tujuh Bintang di sekujur tubuhnya diaktifkan. Batas dari tubuh fisiknya kini sudah tidak berlaku lagi dan dia menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya. Dengan kondisi seperti itu, dia merasa seolah-olah telah menyentuh Jalur Agung, merasakan seolah-olah tubuh fisiknya sendiri adalah perwujudan dari Jalur Agung, yang membawa kekuatan yang tak tertandingi di dalam tubuhnya.
*Boom* Cahaya bencana yang mengerikan kini telah terpancar keluar, menghantam segala sesuatu yang berada di sekitarnya. Seberkas cahaya bencana itu menghantam burung merak di belakang Kong Xuan. Pemandangan di sekitar mereka terlihat seolah-olah hari kiamat telah tiba dan Kong Xuan merasa seolah-olah aura spiritualnya sedang dibombardir oleh serangan. Kekuatan yang mengerikan dari cahaya bencana itu langsung menerobos masuk ke dalam pikirannya.
Pada saat yang sama, tubuh Ye Futian bergerak. Dia tidak lagi berusaha melawan kekuatan pelahap itu dan memilih untuk bergerak bersama kekuatan tersebut, sehingga menghasilkan kecepatan tertinggi yang bisa dia capai, dalam bentuk Extreme Shadow.
Dia menyerang dengan tombak di tangannya dan tubuhnya memancarkan cahaya bencana, yang langsung menyatu ke dalam tombak tersebut. Bayangan burung merak itu hancur dalam sekejap saat serangan itu dikerahkan dengan kecepatan yang luar biasa. Namun, ekspresi Kong Xuan nyaris tidak berubah saat bayangan burung merak itu ditusuk oleh tombak milik Ye Futian. Tangannya yang ramping mengepal menjadi sebuah kepalan tinju dan cahaya suci sembilan warna menyelimutinya, menyatu dengan kepalan tinjunya sebelum dia mengerahkannya lurus ke depan. Kepalan tinjunya itu tampaknya telah diperkuat dengan cahaya dari Kaisar Merak Iblis dan langsung bertabrakan dengan Tombak Ruang dan Waktu.
*Boom* Ye Futian terlempar ke belakang diikuti dengan suara gemuruh sementara lengan Kong Xuan tampak bergetar. Bahkan dengan kekuatan dari Kaisar Merak Iblis yang melindungi tubuhnya, dia tetap bisa merasakan lengannya menjadi mati rasa saat dia menerima serangan dari senjata milik lawannya tersebut. Itu adalah sebuah bukti dari betapa luar biasanya kekuatan yang dimiliki oleh Ye Futian.
Pada saat berikutnya, Kong Xuan melihat lawannya itu membentuk sebuah lengkungan yang menakjubkan di udara dan terus menerjang ke arahnya. Serangan itu tampaknya lebih kuat daripada sebelumnya.
Sayapnya yang indah dikepakkan dan dia mengambil satu langkah ke depan, kembali mengerahkan kepalan tinju lainnya. Bayangan dari seekor burung merak terlihat di kepalan tinjunya dan ribuan bulu dengan sembilan warna yang menakjubkan dikeluarkan, berusaha untuk mengubur Ye Futian saat itu juga.
Tubuh Ye Futian kembali terlempar ke belakang. Dia merasa seolah-olah dia telah menerima pukulan yang tak terhitung jumlahnya dalam kurun waktu sepersekian detik, namun dia terus membentuk lengkungan yang menakjubkan di udara dan terbang menukik ke permukaan tanah. Saat melihat bagaimana Ye Futian kini menjadi semakin kuat, Kong Xuan membentangkan sayapnya dan terbang ke udara. Kedua sosok itu terus bertempur di udara dengan mengeluarkan kekuatan yang mampu menghancurkan bumi di sekitar mereka. Rentetan gelombang kejut yang mengerikan terbentuk saat cahaya suci sembilan warna melesat ke sekeliling mereka. Setiap kultivator tingkat atas yang berusaha mendekati keduanya secara mengejutkan ditembus oleh cahaya suci sembilan warna dan tewas seketika.
Tidak ada satu-pun dari mereka yang mampu menahan gelombang kejut yang dihasilkan dari pertempuran antara Kong Xuan dan Ye Futian. Tidak perlu diragukan lagi bahwa itu adalah bukti betapa luar biasa-nya kekuatan yang dikeluarkan oleh sepasang manusia dan monster iblis itu pada satu sama lain.
Ada beberapa orang yang mengalihkan perhatian mereka pada pertempuran antara keduanya. Ye Futian tampaknya telah membelah diri menjadi ribuan bayangan yang menyerupai dirinya, dan bayangan itu seperti tidak ada habisnya. Kemudian, semua bayangan itu menyerang secara bersamaan. Meskipun tubuhnya diselimuti oleh cahaya suci dari burung merak tersebut, kekuatan itu tidak mampu membelenggu tubuh Ye Futian.
Pada saat itu, ribuan bayangan itu bergabung menjadi satu sosok. Area di sekitarnya berguncang saat kekuatan hukum dan Jalur Agung beresonansi satu sama lain. Dia menyerang dengan sebuah serangan tombak yang membawa kekuatan penghancur bumi di dalamnya.
*Boom* Terdengar suara gemuruh saat tubuh Kong Xuan terlempar ke belakang. Lengannya gemetar dan cahaya di belakangnya kini tampak redup.
Ruang dan waktu di area sekitar Ye Futian tampaknya telah berhenti bergerak. Cahaya suci sembilan warna ditembakkan ke depan, yang menghancurkan hukum dari Jalur Agung dan mengoyak kekuatan Hukum Space-freezing. Tatapan mata Kong Xuan kini tertuju pada Ye Futian.
Dia merasa seolah-olah sebuah kekuatan gelombang pasang yang mengerikan sedang menerjang ke arahnya dan kekuatan itu menjadi semakin mengerikan saat bergerak ke arahnya, seolah-olah itu adalah sebuah tsunami yang terbentuk dari kekuatan hukum yang hendak menghancurkan segalanya.
Cahaya bencana yang mengerikan itu menghantam tubuh Kong Xuan saat kekuatan yang menerjang ke arahnya itu bertabrakan dengan cahaya suci sembilan warna. Ye Futian bergerak ke depan selangkah demi selangkah. Udara berguncang seolah-olah langit akan runtuh. Tampaknya Ye Futian telah menyatu dengan langit dan Jalur Agung beresonansi dengan auranya.
*Whoosh*
Sebuah bayangan melesat di atas langit dengan kecepatan tinggi. Cahaya suci yang menyilaukan menghantam kekuatan yang semakin mendekat, namun semuanya dihancurkan oleh satu serangan dari tombak tersebut.
Itu adalah serangan terkuat dari tombak itu yang diberi nama sesuai dengan nama dari tombak itu sendiri: Nothingness.
Segala sesuatu yang ada di bawah langit telah dihancurkan hingga tak bersisa.
Setelah itu bayangan seekor burung merak muncul dengan cara yang menakjubkan tepat di belakang Kong Xuan. Cahaya suci sembilan warna yang tak terbatas melesat dan berusaha untuk menenggelamkan Ye Futian di dalamnya. Kedua mata iblis Kong Xuan menatap ke arah Ye Futian. Dia mengulurkan lengan ke depan yang disertai dengan cahaya suci tak terbatas, melesat di udara dan bergerak menuju Ye Futian.
Pada saat yang sama, Tombak Ruang dan Waktu dikerahkan ke depan. Pada saat itu, cahaya suci sembilan warna yang dikerahkan oleh Kong Xuan tampaknya telah terbelah menjadi dua bagian, yang bergejolak saat cahaya itu melesat ke arah Ye Futian, menenggelamkan area di sekitarnya.
Kekuatan itu membuat ekspresi Kong Xuan terlihat kesal. Cahaya dari bulu-bulu suci kini telah menyelimuti tubuhnya. Bulu-bulu suci itu satu per satu berjatuhan dan bertabrakan dengan tombak yang semakin mendekat.
*Boom* Kekuatan dari Tombak Ruang dan Waktu tampaknya telah menembus pertahanan dari bulu-bulu suci milik Kong Xuan dengan disertai oleh suara gemuruh yang keras, dan kekuatan itu telah menghantam tubuh Kong Xuan. Tubuhnya terlempar ke belakang saat sayapnya dibentangkan, dimana banyak retakan terlihat pada kedua sayapnya. Wajahnya yang cantik kini tampak pucat dan darah terlihat di sudut mulutnya.
"Kong Xuan," panggil Kong Zhan. Saat ini dia sedang bertarung melawan Xia Qingyuan. Setelah menyaksikan situasi yang dialami oleh saudarinya, dia segera melesat dan pergi meninggalkan medan pertempuran tempat dia berada. Tatapan matanya yang dingin masih tertuju pada Ye Futian saat dia menghampiri Kong Xuan.
"Aku kalah." Wajah Kong Xuan tampak pucat. Dia telah dikalahkan oleh Ye Futian, sang kultivator berambut abu-abu yang selalu mengunjungi kotanya setiap hari untuk memprovokasi dirinya.
Pasukan dari Dunia Kaisar Merak Iblis telah menjadi pion-pion yang dimanfaatkan oleh pasukan musuh. Mereka menderita kerugian besar dalam Pertempuran Dunia Kosong, dan saat ini, bahkan dirinya telah dikalahkan. Dapat dikatakan mereka mengalami kekalahan dalam setiap aspek di Pertempuran Dunia Kosong tahun ini.
Kong Xuan tampil dengan penuh percaya diri saat dia memimpin pasukannya secara pribadi dalam Pertempuran Dunia Kosong, dimana dia bertekad untuk kembali dengan membawa kemenangan bagi pasukan Dunia Kaisar Merak Iblis. Sehingga tidak ada satu-pun dari mereka yang menyangka bahwa Kong Xuan akan mengalami akhir yang tragis seperti itu.
"Pasukan dari Dunia Kaisar Merak Iblis, aku menyarankan kalian untuk mundur dari medan pertempuran," ujar Ye Futian pada Kong Xuan, sementara dia sendiri masih berada di udara. Kemudian dia mengalihkan perhatiannya ke medan pertempuran lainnya. Situasi akan menjadi sangat memalukan bagi para kultivator dari Dunia Kaisar Xia apabila mereka tetap tidak mampu mengendalikan jalannya pertempuran sementara pasukan lawan sibuk bertarung satu sama lain. Ketika pasukan dari Dunia Kaisar Xia bergabung dalam pertempuran, mereka berhasil menghancurkan formasi musuh dalam waktu singkat dan membunuh banyak kultivator dari Dunia Kaisar Li.
Ditambah lagi, pasukan dari Dunia Kaisar Li telah mundur tanpa ada niatan untuk melanjutkan pertempuran. Dapat dikatakan bahwa mereka telah mengalami kekalahan yang memalukan.
Li Yao, Yuan Jin dan yang lainnya telah mundur ke kejauhan bersama pasukan mereka, bersiap-siap untuk berkumpul kembali dan mempertahankan Kota Kaisar Li. Harapan masih ada bagi mereka selama bendera kekaisaran mereka masih berdiri tegak!