Menghancurkan Roh Guqin Miliknya Sendiri
Menghancurkan Roh Guqin Miliknya Sendiri
Dia melihat Ye Futian sedang dikelilingi oleh aura pedang, yang secara perlahan-lahan bergabung menjadi sebilah pedang. Kedua matanya kini dipenuhi dengan keterkejutan dan kebingungan.
Sepertinya ayahnya tidak salah dalam menilai Ye Futian. Mungkin dia memang memiliki latar belakang yang luar biasa.
Sebilah pedang tampak berputar-putar di sekitar Pohon Dunia di dalam Istana Kehidupan Ye Futian untuk beberapa saat. Kemudian aura pedang menyebar dan menciptakan sebuah Roh Pedang.
Pohon Dunia and Meditasi Kebebasan pernah menciptakan Roh Kehidupan baru. Tentu saja, melakukan hal seperti itu membutuhkan fondasi kultivasi yang kuat untuk mengembangkan pemahaman.
Aura pedang terlintas di mata Ye Futian saat dia membuka kedua matanya. Dia berbalik dan melihat Xia Qingyuan sedang berdiri tidak jauh darinya.
"Sutra Pedang Taixuan memiliki kemampuan yang misterius. Ilmu Pedang Bencana milikku juga diperkuat oleh pemahaman terkait Sutra Pedang Taixuan di dalamnya," ujar Xia Qingyuan pada Ye Futian.
Ye Futian mengangguk. Itu adalah metode kultivasi yang disebutkan secara khusus oleh Yaya, jadi dia harus menyalinnya. Setelah itu, dia kembali mencoba untuk memahami Sutra Pedang Taixuan, sebelum dia terus berkeliling di dalam Aula Teratai Emas.
Setelah beberapa saat, dia tiba di suatu area terpencil dan membolak-balik metode kultivasi yang ada di sana.
"Metode kultivasi di area ini ditujukan bagi mereka yang memiliki kekuatan khusus atau bahkan Roh Kehidupan. Metode-metode ini tidak bisa dikuasai oleh sembarang orang. Sebaiknya kau tidak memilih metode-metode ini untuk diwariskan di Istana Holy Zhi, tetapi kau bebas mempelajarinya untuk dirimu sendiri," ujar Xia Qingyuan pada Ye Futian.
Sutra Pedang Taixuan sebenarnya bukan sebuah metode kultivasi khusus dari ilmu pedang tertentu. Itu lebih seperti sebuah garis besar mengenai ilmu pedang, sehingga cocok digunakan untuk pendekar pedang mana-pun. Footwork of Xuanyuan dan Kepalan Tinju Huangting cocok untuk para kultivator yang terlatih dalam berbagai macam kemampuan, sehingga memungkinkan mereka untuk menyatukan jalur kultivasi masing-masing.
Semua metode kultivasi yang ada di dalam Aula Teratai berada di tingkat Saint dan mampu beresonansi dengan Jalur Agung. Banyak dari metode-metode itu mampu digabungkan dengan Jalur Agung dari jenis yang berbeda-beda, sehingga menciptakan kekuatan yang dahsyat.
"Baiklah." Ye Futian mengangguk dan terus membaca metode-metode yang ada di sana.
Setelah beberapa saat, ada satu metode kultivasi yang menarik perhatiannya.
"Art of Thousand Phantasms." Ye Futian membaca buku itu dan dapat menyimpulkan dari judulnya bahwa buku itu ada hubungannya dengan penggunaan ilusi. [1][1]
Setelah membolak-balik halaman buku tersebut, dugaannya memang benar. Art of Thousand Phantasms memang sebuah buku tentang seni ilusi.
Namun, teknik ini memiliki kemampuan untuk membuat ilusi menjadi kenyataan, bahkan kenyataan dapat dirubah sedemikian rupa sehingga seseorang dapat merubah penampilan dan auranya.
Itu adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh para kultivator yang berspesialisasi dalam seni spiritual. Ditambah lagi, sosok yang menciptakan teknik itu memiliki Roh Kehidupan yang unik—Rubah Seribu Wujud.
Rubah Seribu Wujud adalah seekor monster legendaris yang memiliki kemampuan mistis dan mampu berubah menjadi ribuan wujud yang berbeda-beda. Rubah Seribu Wujud adalah makhluk yang sangat menakutkan dan legenda mengatakan bahwa rubah-rubah yang telah mendapatkan pencerahan akan mampu mengecoh orang lain hanya dengan satu tatapan mata.
Ada banyak kisah mengenai Rubah Seribu Wujud yang berubah wujud menjadi wanita-wanita cantik, dan mereka memiliki kemampuan untuk mengendalikan orang lain.
Ye Futian mengalirkan kekuatan spiritualnya ke dalam gulungan batu giok dari buku itu dan dia bisa merasakan kekuatan dari Jalur Agung yang dahsyat di dalamnya. Bahkan kedua matanya kini terlihat seperti mata iblis, yang membuatnya mampu mengendalikan orang lain.
Saat ini terdapat seekor Rubah Seribu Wujud yang muncul di dalam dunia spiritualnya. Sepasang mata yang mengerikan itu sepertinya mampu mendorongnya ke dalam sebuah dunia ilusi.
*Boom* Aura spiritual Ye Futian bergetar hebat saat dia melepaskan diri dari sepasang mata itu. Aura spiritualnya kini telah pergi meninggalkan dunia yang ada di dalam gulungan batu giok tersebut, namun sepasang mata itu tetap terukir di dalam pikirannya. Dalam waktu yang begitu singkat, dia merasa seolah-olah aura spiritualnya telah diambil alih oleh sesuatu.
Eye of the Storm yang diwariskan dari Kaisar Ye Qing memungkinkannya untuk mengendalikan monster iblis, namun Rubah Seribu Wujud itu mampu mengendalikan manusia sekaligus aura spiritualnya. Satu hal yang membedakan keduanya adalah, Eye of the Storm mampu menanamkan sebuah jejak aura di dalam aura spiritual targetnya, sehingga penggunanya mampu mengendalikan targetnya secara permanen. Di sisi lain, Rubah Seribu Wujud mungkin memerlukan kontak mata agar bisa mempertahankan efek yang dihasilkan pada aura spiritual targetnya. Meskipun begitu, kemampuan itu tetap sangat mengerikan
Kedua mata Ye Futian berbinar saat melihat metode kultivasi yang ada di depannya itu, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.
Setelah beberapa saat, dia melangkah pergi dan kembali mencari metode kultivasi lainnya.
Waktu terus berlalu dan akhirnya dia keluar dari Aula Teratai Emas setelah memilih sepuluh metode kultivasi. Kemudian dia pergi meninggalkan Istana Kaisar Xia dan kembali ke Pondok dengan membawa sepuluh metode yang telah dia salin, membiarkan rekan-rekannya memilih metode kultivasi yang mereka inginkan. Pada saat yang sama, dia juga meminta gurunya, Douzhan, serta You Chi dan kultivator lainnya untuk kembali ke Istana Holy Zhi di Negeri Barren dengan membawa metode-metode kultivasi tersebut.
Terdapat satu metode di antara sepuluh metode kultivasi itu yang merupakan sebuah seni penyegelan yang sangat kuat. Perintah dari Permaisuri Xiao mengatakan bahwa dia hanya boleh mewariskan metode-metode kultivasi yang dia pilih di dalam wilayah Istana Holy Zhi saja. Oleh karena itu, Ye Futian memberi saran pada Saint Moon agar dia memilih murid paling luar biasa di antara anggota klan mereka untuk berlatih di Istana Holy Zhi. Cara itu memungkinkan Klan Yue untuk mendapatkan seni penyegelan tersebut, sehingga Saint Moon menyetujui saran dari Ye Futian.
Lagipula, tidak ada bedanya apakah orang tersebut berlatih di Klan Yue maupun di Istana Holy Zhi.
Ditambah lagi, status Ye Futian di Dunia Atas sudah begitu tinggi sehingga dia dianggap sebagai sosok yang sangat penting oleh Kaisar Xia dan sang Puteri. Bahkan karena Permaisuri Xiao ingin menyelamatkan keponakannya, dia harus memberikan begitu banyak imbalan pada Ye Futian. Itu adalah sebuah bukti bahwa masa depan yang cerah telah menanti Ye Futian. Saint Moon tidak akan menolak mengirimkan salah satu anggota klannya sendiri untuk berlatih di Istana Holy Zhi.
Tentu saja dia mengetahui bahwa Ye Futian memilih seni penyegelan untuk membalas budi Klan Yue yang telah berpartisipasi dalam perang suci di Sembilan Negara.
Bahkan dia juga berpikiran untuk bergabung dengan Istana Holy Zhi.
Bagaimanapun juga, dia bisa mengkultivasi metode tingkat Saint yang kuat dengan melakukan hal tersebut.
Douzhan, You Chi dan yang lainnya kembali ke Istana Holy Zhi setelah menyelesaikan berbagai macam urusan di Dunia Atas.
Ye Futian kembali mengunjungi Istana Kaisar Xia, namun kali ini untuk menemui Xia Qingyuan.
"Saya butuh bantuan anda, Puteri," ujar Ye Futian pada Xia Qingyuan.
"Bantuan seperti apa?" Xia Qingyuan menatap ke arah Ye Futian. Pria ini benar-benar datang kemari untuk meminta bantuanku atas kehendaknya sendiri.
"Saya ingin melakukan sesuatu dan saya mungkin akan membutuhkan bantuan anda di masa depan," ujar Ye Futian.
Melihat sikap Ye Futian yang begitu serius, dia menegapkan tubuhnya dan berkata, "Kalau begitu bicaralah."
Kemudian Ye Futian memberitahu Xia Qingyuan tentang apa yang ingin dia lakukan dan ekspresi Xia Qingyuan langsung berubah drastis, lalu dia berkata, "Apakah kau sudah gila?"
"Seharusnya anda mengetahui bahwa saya terlatih dalam berbagai macam kemampuan, Puteri. Saya telah membaca metode kultivasi 'itu' di dalam Aula Teratai Emas, dan saya berpikir bahwa metode itu layak untuk dicoba," Ye Futian melanjutkan.
"Itu hanya anggapanmu belaka. Apa yang akan terjadi jika situasinya memburuk?'' Xia Qingyuan menatap ke arah Ye Futian dengan ekspresi yang sedingin es. Sebenarnya apa yang sedang dipikirkan oleh baj*ngan ini?
Apakah dia perlu bertindak sejauh ini untuk membalas dendam?
Tidak bisakah kau lebih bersabar?
"Saat ini saya sudah berada di puncak Sage Plane, bahkan saya telah menyentuh kekuatan dari Jalur Agung, jadi tidak lama lagi saya akan mencapai Saint Plane. Saya telah memperoleh beberapa pemahaman di Aula Teratai Emas setelah menghabiskan waktu selama berbulan-bulan di dalam sana. Jika saya ingin menerobos ke tingkat Saint Plane, saya perlu mendapatkan pengalaman lebih banyak untuk menempa pikiran saya, sehingga memungkinkan pola pikir saya menjadi stabil dan meningkatkan tingkat Plane yang saya miliki."
Tatapan mata Ye Futian dipenuhi oleh tekad saat dia berkata, "Itu akan menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga."
"Aku tetap beranggapan bahwa itu terlalu berbahaya," ujar Xia Qingyuan.
"Itulah sebabnya saya membutuhkan bantuan dari anda, Puteri," ujar Ye Futian.
"Aku tidak setuju dengan rencanamu ini," Xia Qingyuan memandangnya dengan tatapan dingin dan nada bicaranya juga dipenuhi oleh tekad.
Ye Futian mengerutkan keningnya. Apa yang dia ingin lakukan akan sulit untuk direalisasikan tanpa adanya bantuan dari Xia Qingyuan. Ditambah lagi, dia akan membutuhkan informasi dalam jumlah besar.
"Jadi, kau menolak karena mengkhawatirkan keselamatanku?" Ye Futian menatap ke arah Xia Qingyuan dan bertanya secara tiba-tiba.
Xia Qingyuan tampak tercengang dan terus memandang ke arah Ye Futian dengan tatapan mata sedingin es.
"Sekarang kau sudah menjadi pengawalku. Sayang sekali jika membiarkanmu mati begitu saja," jawab Xia Qingyuan dengan nada dingin.
"Kultivator tidak bisa membatasi diri dengan terus menerus menempuh jalur yang sama. Bukankah anda sendiri telah menjelajah ke Dunia Kosong, serta menantang bahaya untuk bertarung dalam Pertempuran Dunia Kosong, Puteri?" Kemudian Ye Futian melanjutkan kata-katanya pada Xia Qingyuan, "Apa yang ingin saya lakukan sebenarnya tidak terlalu berbahaya, dan ditambah lagi, saya bisa mengabdi pada Yang Mulia dengan melakukan hal tersebut. Lalu mengapa anda bersikeras menolak permintaan saya?"
Xia Qingyuan hanya menatap ke arah Ye Futian tanpa mengatakan sepatah kata-pun.
"Ada banyak orang yang rela mengambil risiko dalam Pertempuran Dunia Kosong. Anda telah berpartisipasi dalam pertempuran itu secara langsung dan tidak pernah menunjukkan keraguan. Namun sekarang anda justru mengkhawatirkan keselamatan saya. Apakah anda memiliki perasaan pada saya sekarang?" Ye Futian memprovokasi Xia Qingyuan dengan tatapan matanya. Setelah sering menghabiskan waktu bersama satu sama lain, tentu saja dia telah memahami seperti apa kepribadian Xia Qingyuan dan cara paling efektif dalam menghadapinya
Kesombongan yang dimiliki oleh Xia Qingyuan membuatnya tidak bisa menerima provokasi semacam itu dan hanya berdiam diri saat mendengarkan hal tersebut.
Seperti yang diharapkan, Xia Qingyuan memandangnya dengan tatapan mata sedingin es dan berkata, "Jika kau sangat ingin mati, baiklah, aku akan mengabulkan keinginanmu. Mengenai masalah lainnya, kusarankan agar kau tidak terlalu memikirkannya."
Ye Futian tersenyum setelah mendengar kata-kata Xia Qingyuan dan berkata, "Terima kasih atas bantuan anda, Puteri."
Kemudian tubuh Ye Futian bersinar setelah dia berterima kasih pada sang Puteri. Roh Guqin miliknya melayang di udara. Sementara Xia Qingyuan sendiri tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Ye Futian. Dia menatap ke arah Ye Futian, yang kemudian berkata, "Saya ingin meminta anda untuk menghancurkannya, Puteri."
Ekspresi Xia Qingyuan berubah menjadi suram. Baj*ngan ini memang sudah gila.
Dia memintaku untuk menghancurkan Roh Kehidupannya?
Meskipun dia mengetahui bahwa Ye Futian pernah menderita karena Roh Kehidupannya telah dihancurkan sebelumnya, tetapi dia tidak dapat memahami alasan mengapa Ye Futian ingin dirinya menghancurkan Roh Kehidupannya saat ini juga.
"Apakah anda merasa ragu-ragu, Puteri?" Kemudian Ye Futian melanjutkan kata-katanya, "Jika anda ingin melihat saya terus hidup, maka Roh Guqin ini harus dihancurkan."
Kemudian tubuh Xia Qingyuan memancarkan aura Pedang Bencana yang mengerikan setelah mendengar kata-kata Ye Futian. Aura pedang berputar-putar di sekelilingnya dan tatapan matanya juga terlihat tajam saat dia menatap mata Ye Futian. Dia mengambil satu langkah ke depan dan cahaya bencana bersinar, yang kemudian berubah menjadi ribuan bilah pedang dan melesat ke arah Roh Guqin milik Ye Futian.
Senar-senarnya putus dan Roh Guqin itu kini telah hancur berkeping-keping.
Ye Futian mengerang dan memuntahkan darah. Xia Qingyuan menarik kembali aura pedangnya dan menatapnya dengan dingin, "Kau puas sekarang?"
Kemudian dia berbalik dan pergi, meninggalkan Ye Futian di tempatnya. Kedua tangannya, yang dia sembunyikan di dalam lengan bajunya, tampak sedikit gemetar.
Dasar baj*ngan.
"Terima kasih telah mengabulkan permintaan saya, Puteri," Ye Futian mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Xia Qingyuan yang telah pergi ke kejauhan. Sebuah senyuman pahit terlihat di dalam matanya. Roh Guqin itu telah bersamanya selama bertahun-tahun. Dia benar-benar merasa sedih karena harus menghancurkannya.
Terutama karena Roh Guqin memiliki arti penting baginya. Gurunya, Hua Fengliu, Jieyu, grandmaster-nya, mereka semua berhubungan dengan guqin.
Sementara pada saat ini, Roh Guqinnya telah lenyap.
Namun, tekad yang tak tergoyahkan terlihat di mata Ye Futian. Meskipun Roh Guqinnya telah lenyap, dia tidak menyesali keputusannya.
Apa yang akan dia lakukan selanjutnya menuntut dirinya untuk menghancurkan Roh Guqin, yang nantinya digantikan dengan Roh Kehidupan lainnya.
Ye Futian menekuk lututnya dan duduk di atas tanah, kini dia mulai memulihkan diri di kediaman sang Puteri.
[1] Art of Thousand Phantasms artinya Seni Seribu Ilusi