‘Pendekar’ Sejati
‘Pendekar’ Sejati
Hari-hari terus berlalu, dan Tahun 10021 dari Kalender Prefektur Ilahi akan segera berakhir.
Pada hari itu, Ye Futian akhirnya keluar dari Aula Teratai Emas dan pergi mengunjungi kediaman sang Puteri.
Xia Qingyuan mengamati sosok Ye Futian. Dia sudah tidak pernah melangkahkan kaki ke dalam Aula Teratai Emas. Faktanya, dia belum pernah bertemu dengan Ye Futian semenjak dia menghancurkan Roh Guqin milik Ye Futian kala itu.
Saat ini, dia menyadari bahwa aura Ye Futian telah berubah 180 derajat setelah lama tidak melihatnya secara langsung.
Di masa lalu, Ye Futian memancarkan aura yang luar biasa dan wajahnya yang tampan tampak begitu santai. Orang-orang juga bisa merasakan kelembutan dan kesopanan dari auranya—sesuatu yang dihasilkan dari bermain guqin selama bertahun-tahun.
Namun pada saat ini, meskipun Ye Futian masih bisa digambarkan sebagai sosok yang tampan dan gagah—apalagi jika hanya mempertimbangkan aspek penampilan—ketampanannya kini tampak sedikit mengintimidasi. Tatapan matanya yang dalam itu tampak begitu mempesona, seolah-olah dia mampu membuat seseorang jatuh cinta padanya hanya dengan melihat sepasang mata itu.
Saat ini Xia Qingyuan merasa bahwa kedua mata Ye Futian tampak semakin mengintimidasi sekaligus mempesona. Seolah-olah hanya ada sepasang mata itu yang memenuhi pikirannya, rasanya dia bisa terpikat olehnya kapan saja.
"Apa yang baru saja kau lakukan padaku?" Xia Qingyuan tersadar dari lamunannya dan bisa merasakan tubuhnya merinding, dia langsung mengalihkan pandangannya dari mata Ye Futian.
"Saya hanya ingin mencobanya sebentar. Maafkan saya, Puteri," jawab Ye Futian. Ekspresinya kini telah kembali normal, namun tetap saja dia terlihat sangat tampan.
Namun, aura yang menyelimuti tubuh Ye Futian mulai berubah. Saat ini penampilannya mulai berubah secara perlahan-lahan dan rambutnya yang berwarna abu-abu kini kembali menjadi warna hitam.
Ye Futian tampaknya telah berubah menjadi sosok yang benar-benar berbeda dari sebelumnya. Meskipun dia masih terlihat sangat tampan, namun penampilan dan auranya kini telah berubah.
"Sepertinya kau telah menguasai Art of Thousand Phantasms." Xia Qingyuan masih menatap ke arah Ye Futian. Dia harus mengakui bahwa jika dia tidak menyaksikan perubahan Ye Futian secara langsung, dia tidak akan mengenalinya.
Bahkan jika seorang kultivator mengubah penampilannya, dia tidak mungkin bisa mengubah aura dan hawa kehadirannya. Tidak peduli sekuat apa-pun seorang kultivator, orang-orang masih bisa mengenali identitas mereka hanya dengan satu tatapan mata.
Namun, Ye Futian tidak hanya mengubah penampilannya, bahkan auranya serta hawa kehadirannya tidak memiliki kemiripan seperti sosoknya sebelumnya. Dia telah mengalami perubahan total, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Puteri, apakah anda keberatan jika saya ingin bertemu dengan Yang Mulia?" ujar Ye Futian pada Xia Qingyuan.
Xia Qingyuan menatapnya, dia mengetahui maksud dari kata-katanya itu.
"Tunggu di sini." Kemudian Xia Qingyuan pergi meninggalkan tempatnya setelah dia mengatakan hal tersebut. Tidak lama kemudian, Xia Qingyuan kembali dan berkata, "Kau tidak perlu khawatir."
"Terima kasih, Puteri." Ye Futian mengangguk. Kata-kata yang diucapkan oleh Xia Qingyuan itu menunjukkan bahwa Kaisar Xia telah melihat semuanya dari awal.
Meskipun teknik Art of Thousand Phantasms sangat mistis, namun tetap saja Ye Futian memiliki kekhawatiran, dia khawatir bahwa para kultivator yang sangat tangguh masih bisa melihat penyamarannya. Namun, dia tidak perlu mengkhawatirkan tentang hal itu lagi.
"Saya sudah cukup lama merepotkan anda, Puteri," Ye Futian berkata, "Sudah waktunya saya kembali dan bersiap-siap. Saya masih membutuhkan bantuan anda di masa depan, Puteri. Jika saya tidak berada di sini, saya akan mengirimkan kabar melalui utusan saya. Anda akan dapat mengetahui keberadaan saya kapan saja."
Xia Qingyuan menatapnya dengan dingin. Ye Futian menangkupkan tangannya dan kembali ke wujud aslinya, menyembunyikan auranya dan pergi meninggalkan tempat itu.
Satu sosok menghampiri Xia Qingyuan setelah Ye Futian pergi, dia menimpali sambil terkekeh, "Dia memang bocah yang menarik."
"Apakah kau sangat suka mengintip, ayah?" Xia Qingyuan menatap ke arah sosok yang baru saja muncul.
"Yah, bagaimanapun juga ini adalah dunia milik ayahmu. Apakah aku harus mengintip jika ingin mengetahui sesuatu?" ujar Kaisar Xia sambil terkekeh. Xia Qingyuan merasa kesal dan tidak bisa membalas kata-katanya.
"Apa jangan-jangan kau telah jatuh cinta pada bocah itu?" Kaisar Xia bertanya.
Xia Qingyuan menatap ayahnya dan berkata, "Aku rela jatuh cinta pada siapa-pun selain pria itu."
"Ucapanmu memang masuk akal. Bocah itu tahu betul bagaimana caranya membuat orang menjadi kesal. Aku sendiri juga ingin menghajarnya hingga babak belur." Kaisar Xia mengangguk sambil tersenyum. "Jika dia ingin menjelajah ke dunia luar sendirian, biarkan dia pergi. Kau tidak perlu terus berinteraksi dengannya. Dunia akan menjadi tempat yang lebih tenang apabila dia mati di suatu tempat di luar sana. Tidak akan ada lagi yang mengganggumu di masa depan."
"..." Xia Qingyuan menatap ayahnya dengan ekspresi tercengang.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" ujar Kaisar Xia sambil tersenyum.
"Meskipun dia sangat br*ngsek, namun tetap saja dia sangat berbakat. Mungkin saja dia akan mendapatkan hasil yang tak terduga dari perjalanannya ini. Suruh saja salah satu penjaga bayanganmu untuk mengawasinya," ujar Xia Qingyuan pada sang Kaisar.
"Jika dia sangat ingin mati, mengapa kau repot-repot melakukan hal ini? Biarkan saja dia menjelajah seorang diri," ujar Kaisar Xia.
Xia Qingyuan menatap ke arah Kaisar Xia dan berkata, "Terserah ayah saja."
Kemudian dia berbalik dan pergi.
"Tampaknya seseorang tidak berbicara dengan jujur di sini," ujar Kaisar Xia sambil tersenyum, sambil melihat Xia Qingyuan pergi dengan kesal. Dia sedang tidak ingin diganggu dan terus berjalan ke kejauhan.
Hanya ada kurang dari tiga orang yang berani bersikap seperti itu di hadapan Kaisar Xia di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia.
Xia Qingyuan, yang telah dimanja oleh Kaisar Xia sejak dia masih sangat muda, tidak perlu diragukan lagi termasuk salah satu dari ketiganya.
Kaisar Xia tersenyum dan mengalihkan pandangannya ke kejauhan. Bocah ini memang menarik.
…
Pada akhir Tahun 10021 dari Kalender Prefektur Ilahi, Ye Futian terlihat sedang berlatih di gunung yang terletak di belakang Pondok.
Aura pedang mengelilingi tubuh Ye Futian, memancarkan aura yang sangat tajam di sekujur tubuhnya.
Aura pedang yang tak terhitung jumlahnya kini telah menyatu dan kobaran api yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Kobaran api itu tampak membara saat bergabung dengan aura pedang. Aura pedang api terbentuk dengan ganas, yang secara perlahan-lahan dipadatkan pada satu titik, lalu pada akhirnya berubah bentuk menjadi sebilah pedang. Seluruh bagian dari pedang itu diselimuti dengan cahaya yang berapi-api.
Ye Futian kini memancarkan sebuah aura yang benar-benar berbeda dari sebelumnya setelah pedang itu terbentuk; itu adalah aura es. Area di sekitarnya seperti telah diserang oleh aura pedang es, yang kini telah terbentuk menjadi sebilah pedang lainnya, yang melayang di hadapan Ye Futain.
Pedang ketiga yang muncul setelah itu memiliki kekuatan badai di dalamnya.
Pedang keempat, yaitu sebilah pedang bintang yang mampu menekan langit dan bumi.
Pedang kelima, yaitu sebilah pedang yang terbentuk dari partikel yang tak terhitung jumlahnya, yang bisa berubah menjadi ribuan bilah pedang kapan saja.
Pedang keenam, yaitu sebilah pedang petir yang diperkuat dengan kekuatan yang meledak-ledak di dalamnya.
Pedang ketujuh, yaitu sebilah pedang yang terus menerus muncul-menghilang, seolah-olah tampak tidak nyata.
Pedang kedelapan, yaitu sebilah pedang yang diselimuti oleh cahaya ruang dan waktu.
Kedelapan pedang itu bergetar dan memancarkan aura pedang yang berbeda-beda. Dalam sekejap, tekanan yang menyesakkan menyebar di area sekitarnya. Kedua mata Ye Futian seperti bersinar dengan cahaya pedang. Kemudian delapan pedang itu berputar-putar di sekitarnya.
Selain Sutra Pedang Taixuan, dia juga mempelajari berbagai macam ilmu pedang lainnya selama dia berlatih di dalam Aula Teratai Emas. Setiap ilmu pedang yang dia pelajari berhubungan dengan satu jenis elemen, yang kemudian dia gabungkan dengan pemahamannya sendiri.
Teknik pedangnya jelas akan berbeda dari pendekar pedang lainnya, yang membuatnya memiliki kemampuan yang unik.
Sementara itu, Yaya terus menatapnya dari belakang.
Dia belum pernah melihat kultivator seperti Ye Futian sebelumnya. Sepertinya dia akan mampu menguasai teknik apa-pun dalam waktu singkat, asalkan dia memiliki keinginan untuk melakukannya.
Saat ini, tidak ada seorang-pun yang akan meragukan kemampuan Ye Futian sebagai seorang pendekar pedang.
Ditambah lagi, bahkan jika dia mengaku bahwa sejak awal dia telah berlatih ilmu pedang, tidak ada seorang-pun yang akan meragukan kata-katanya itu setelah menyaksikan kemampuannya.
Ye Futian memang seorang pendekar pedang.
Selain itu, dia adalah seorang pendekar pedang yang jauh lebih kuat daripada pendekar-pendekar biasa dari tingkat Plane-nya saat ini.
Ye Futian mengayunkan tangannya. Dalam sekejap, aura pedang melesat keluar dan menghancurkan sebuah bukit yang berada di kejauhan.
Saat ini aura pedang yang berada di sekitarnya telah menghilang dan dia mengarahkan pandangannya ke kejauhan, sepertinya dia sedang berpikir. Karena ilmu pedangnya telah berkembang pesat, dia bisa menjadi semakin kuat apabila dia menggabungkan Footwork of Xuanyuan dan Kepalan Tinju Huangting dengan ilmu pedangnya. Bahkan jika dia menggunakan kekuatannya yang lama, dia akan tetap tak terkalahkan di bawah Saint Plane, tidak sedikit-pun lebih lemah dari sebelumnya.
"Kau telah mengubah auramu dan mulai mempelajari ilmu pedang. Apa yang sedang kau rencanakan?" Yaya bertanya pada Ye Futian. Jarang sekali kultivator melakukan apa yang dilakukan oleh Ye Futian. Sudah jelas dia memiliki alasan tersendiri untuk melakukan hal ini.
"Yaya, mungkin aku akan pergi untuk sementara waktu. Tolong jaga tempat ini untukku," ujar Ye Futian.
"Kau mau pergi kemana?" Yaya bertanya lagi.
"Ke suatu tempat yang jauh." Ye Futian berkata, "Aku telah menemui hambatan dalam kultivasiku. Jika aku ingin menerobos ke tingkat Saint Plane, maka aku harus pergi menjelajah. Aku akan melakukan hal ini sendirian, tanpa membawa siapa-pun bersamaku. Aku tidak tahu kapan aku akan berangkat, tetapi aku akan meninggalkan elang kecil di sini. Jadi aku bisa mengetahui jika sesuatu terjadi pada kalian semua."
"Kau akan pergi ke Dunia Kaisar Li, bukan?" Tatapan mata Yaya seperti menunjukkan bahwa dia mengetahui jalan pikiran Ye Futian.
Jika kau ingin melakukan perjalanan, mengapa kau memilih untuk pergi sendirian?
Bahkan jika perjalanan itu akan menjadi suatu perjalanan yang mempertaruhkan nyawamu dan kau tidak berniat untuk membawa Saint bersamamu, mengapa kau tidak membawa Yu Sheng dan yang lainnya bersamamu?
Ditambah lagi, setelah Ye Futian mengubah auranya dan mulai berlatih dalam ilmu pedang, semua itu tampaknya mengarah pada gagasan bahwa dia hendak melakukan penyamaran.
Dia berspekulasi bahwa perjalanan jauh yang dibicarakan oleh Ye Futian akan terjadi di Dunia Kaisar Li.
"Jangan berpikir terlalu berlebihan, nak." Ye Futian mengulurkan tangannya, tapi Yaya telah mengantisipasinya dan menghindar, sambil membelalakkan matanya pada Ye Futian.
'Nak'? Dia masih menganggapku seperti seorang gadis?
Ye Futian menarik kembali tangannya yang sedikit gemetar, sambil menggelengkan kepalanya dan tersenyum pahit. Kemudian Yaya berjalan menghampirinya saat melihat reaksi Ye Futian.
Ye Futian menunjukkan sebuah senyuman hangat saat melihat Yaya menghampirinya. Dia mengulurkan tangannya dan membelai rambutnya, lalu berkata, "Kau tidak perlu mengkhawatirkanku."
"Apakah kau sudah menguasai Art of Thousand Phantasms?" Yaya memandang ke arah Ye Futian dan bertanya. Sangat berisiko apabila dia hanya mengubah auranya dan teknik kultivasinya.
"Sudah." Ye Futian mengangguk. Penampilannya mulai berubah saat Yaya mengamati sosok Ye Futian. Dia benar-benar tidak terlihat seperti berada dalam penyamaran. Sebaliknya, pria yang sedang berdiri di hadapannya ini adalah sosok yang benar-benar berbeda dari sebelumnya.
"Bagaimana menurutmu?" Ye Futian kembali ke wujud aslinya.
"Bahkan jika kau mampu mengubah dunia di sekitarmu, apabila kau hendak membunuh Li Yao di Dunia Kaisar Li dan dengan berasumsi bahwa kau berhasil membunuhnya, bagaimana caramu untuk keluar hidup-hidup?" Yaya terus bertanya.
"Siapa yang mengatakan bahwa aku akan membunuh Li Yao?" Ye Futian tersenyum dan berkata, "Aku hanya pergi ke Dunia Kaisar Li untuk berlatih. Aku tidak sebodoh itu untuk pergi kesana dan membunuhnya. Tidak usah khawatir."
Tatapan mata Yaya masih dipenuhi oleh rasa tidak percaya. Dia hendak pergi ke Dunia Kaisar Li hanya untuk berlatih?
Alasan macam apa ini?
Ada banyak tempat untuk berlatih di antara Tiga Ribu Dunia dari Jalur Agung, dan pasti ada banyak tempat yang lebih kuat dari Dunia Kaisar Li, namun dia tetap bersikeras untuk berlatih di Dunia Kaisar Li.
Tapi karena Ye Futian telah membuat keputusan, maka sia-sia saja berdebat dengannya.
"Jika kau menemui bahaya sekecil apa-pun, jangan lupa untuk mengabariku." Yaya terus menatapnya, tetapi dia tidak dapat mengatakan apa-pun untuk menghentikan Ye Futian. Jika Ye Futian telah membuat keputusan, maka dia tidak akan bisa mengubahnya dengan cara apa-pun.
"Sebaiknya kita ubah topik pembicaraan. Besok akan menjadi hari pertama di tahun baru, mari kita rayakan bersama-sama," ujar Ye Futian sambil tersenyum dan membawa Yaya menuju Pondok.
Tidak jauh dari posisi Ye Futian berada, Elang Angin Hitam terbang mendekat dan berkata, "Apa yang akan kita makan untuk pesta tahun baru? Daging panggang?"
"Ide bagus, bagaimana kalau elang panggang?" Ye Futian berbalik dan berkata pada elang tersebut, "Hei elang kecil, sepertinya kau menjadi semakin gemuk karena terlalu banyak makan. Apakah kau benar-benar masih bisa terbang? Bagaimana kalau kau mengurangi berat badanmu itu?"
Elang itu merinding dan langsung memekik, sambil memandang ke arah Ye Futian karena dia merasa telah ditindas.
Baiklah, baiklah. Hentikan leluconmu itu bos. Aku akan memulai diet!