Bermulut Besar
Bermulut Besar
Raja Negeri Yan mengadakan sebuah perjamuan untuk para kultivator serta mereka yang sudah datang jauh-jauh ke Kota Yandu untuk berkunjung, dia ingin menunjukkan keramahannya sebagai tuan rumah. Mereka harus pergi ke Kota Liwang setelah perjamuan itu berakhir.
Ye Futian tiba di sana bersama rombongan dari Saint Fierce Wind, jadi wajar saja apabila dia duduk di barisan yang sama dengan mereka. Namun, Saint Fierce Wind tetap menjaga sikapnya dalam perjamuan tersebut. Bagaimanapun juga, Klan Pedang Badai merupakan tempat suci terlemah di antara lima tempat suci dalam ilmu pedang di Negeri Yan. Dia tampak lebih lemah jika dibandingkan dengan para Saint dari tempat suci lainnya. Karena itulah, dia jarang sekali berbicara dan lebih banyak mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang lain.
"Raja Negeri Yan, siapa perwakilan dari Dunia Atas yang akan datang ke Dunia Bawah?" tanya Saint Ziwei. Mereka semua mengetahui bahwa seseorang dari Dunia Atas akan datang ke Dunia Bawah untuk memilih para kultivator jenius, yang nantinya akan dikirim ke Dunia Atas untuk melanjutkan kultivasi mereka. Namun, mereka tidak mengetahui siapa yang akan datang ke Dunia Bawah. Raja Negeri Yan bertanggung jawab atas Negeri Yan dan memiliki gelar sebagai seorang raja. Statusnya yang begitu tinggi menunjukkan bahwa mungkin dia mengetahui lebih banyak informasi daripada mereka.
"Aku sendiri juga tidak begitu mengetahui tentang detailnya. Kita akan mengetahui setelah kita tiba di sana." Kemudian Raja Negeri Yan berkata, "Tapi ada satu hal yang bisa kupastikan kebenarannya—perekrutan ini dilaksanakan berdasarkan perintah dari sang penasihat kekaisaran. Acara ini melibatkan lebih dari sekedar Sembilan Negara di Dinasti Dali, karena Dunia Atas-pun tampaknya juga sedang merencanakan sesuatu. Mungkin ini ada hubungannya dengan Pertempuran Dunia Kosong yang terjadi tahun lalu."
Semua orang yang hadir di sana memiliki status tinggi. Raja Negeri Yan sudah menjadi salah satu dari beberapa orang yang berdiri di puncak kekuatan Dunia Bawah, jadi tentu saja dia mengetahui apa yang sedang terjadi di Dunia Atas, tidak seperti para kultivator biasa lainnya.
"Penasihat kekaisaran." Rasa hormat bisa terlihat di mata banyak orang. Terdapat banyak rumor terkait sang penasihat kekaisaran. Bagaimanapun juga, dia telah memainkan peran penting dalam menciptakan Dinasti Dali yang begitu kuat seperti saat ini.
Bahkan orang-orang dari Dunia Bawah juga mengetahui tentang status yang dimiliki oleh sang penasihat kekaisaran di Dinasti Dali. Dia adalah seseorang yang selalu mendampingi sang kaisar sekaligus sosok terkemuka yang dihormati oleh para Saint.
"Jika penasihat kekaisaran terlibat dalam perekrutan ini, maka Dunia Atas pasti menganggap masalah ini sangat penting. Berapa banyak kultivator yang akan terpilih?" Saint Juque bertanya.
"Rumor mengatakan bahwa akan ada kultivator-kultivator yang datang ke Dunia Bawah untuk melihat perekrutan itu secara langsung. Tidak ada yang mengetahui berapa kultivator yang akan terpilih. Mungkin, siapa-pun yang menarik perhatian mereka akan diizinkan untuk berlatih di Dunia Atas, bahkan para kultivator yang terpilih bisa saja diizinkan untuk bergabung dengan pasukan-pasukan besar di Dunia Atas." Raja Negeri Yan menambahkan kata-katanya, "Apakah kau enggan mengirimkan murid-muridmu untuk pergi kesana?"
"Yah, kita akan dapat membantu membimbing para kultivator berbakat untuk Dinasti Dali dan murid-murid kita dapat memperluas pandangan mereka. Mengapa aku harus merasa enggan?" Saint Ziwei tersenyum dan berkata, "Aku berharap Hanxing mampu bergabung dengan Gunung Pedang Dali di Dunia Atas untuk berlatih. Selain itu, aku berasumsi bahwa kau akan merasa enggan untuk berpisah dengan para puteri, bukan begitu?"
Raja Negeri Yan memandang ke arah saudari kembar yang berada di sampingnya dan berkata, "Yah, sudah jelas aku merasa enggan untuk berpisah dengan mereka, namun pada akhirnya mereka harus pergi menjelajah ke dunia luar. Ditambah lagi, mereka mungkin akan memiliki pendamping di masa depan. Aku tidak mungkin bisa tetap berada di sisi mereka selamanya."
"Dengan penampilan dan bakat mereka yang menakjubkan, menurutku kultivasi para puteri akan melampauimu. Kau tidak perlu mengkhawatirkan siapa pasangan mereka di masa depan," ujar Saint Ziwei sambil tersenyum.
"Ditambah lagi, kultivator wanita selalu mengalami nasib yang lebih buruk daripada kultivator pria saat menjelajah di dunia luar. Tapi jika mereka memilih menjadi pendekar pedang, aku hanya berharap bahwa mereka memfokuskan diri pada hal tersebut seumur hidup mereka." Sebagai seseorang yang bertanggung jawab dalam mengelola Negeri Yan, wajar saja apabila dia begitu akrab dengan para Saint dari tempat-tempat suci di Negeri Yan, itulah sebabnya dia bisa berbincang-bincang santai dengan mereka.
"Li Hanxing dari Klan Pedang Ziwei, Kai Huang dari Klan Pedang Juque, Chi Xia dan Chi Yao dari Klan Pedang Phoenix Merah, Lin Ya dari Klan Pedang Petir, dan Nie Yun dari Klan Pedang Badai. Kalian semua adalah para pendekar pedang terkuat dari tempat-tempat suci di Negeri Yan, dan kali ini kalian memiliki kesempatan untuk berlatih di Dunia Atas. Aku tahu bahwa ada persaingan antar klan pedang, namun jika kalian berhasil terpilih untuk berlatih di Dunia Atas, aku berharap kalian dapat saling membantu satu sama lain." Raja Negeri Yan mengalihkan pandangannya pada para jenius dari tempat-tempat suci di Negeri Yan tersebut.
Nama-nama yang baru saja dia sebutkan adalah para pendekar pedang paling terkenal dari lima tempat suci dalam ilmu pedang di Negeri Yan.
"Jika saya mampu bergabung dengan Gunung Pedang Dali di Dunia Atas dan berlatih di sana, saya pasti akan melindungi para puteri," ujar Li Hanxing pada Raja Negeri Yan, yang meresponnya dengan mengangguk.
"Aku ingin merekomendasikan seseorang padamu, Raja Negeri Yan."
Tiba-tiba terdengar sebuah suara dan Raja Negeri Yan mengalihkan pandangannya pada sumber suara. Kemudian dia memandang ke arah Saint Fierce Wind dan bertanya, "Siapa orang yang kau maksud?"
Nie Yun, putrinya, Huanxue, dan satu orang lainnya sedang duduk di samping Saint Fierce Wind. Banyak orang menyadari kehadiran pria itu saat dia tiba di sini, karena dia terlihat sangat tampan sekaligus mengintimidasi. Mungkin itu ada hubungannya dengan kultivasinya. Ditambah lagi, dia duduk di sebelah putri dari Saint Fierce Wind, jadi wajar saja apabila dia menarik perhatian orang-orang.
Namun, pria itu hanya menikmati minuman dan makanannya selama perjamuan berlangsung, sehingga orang-orang tidak menaruh perhatian padanya lagi.
"Pendekar Ketujuh," Saint Fierce Wind memanggil namanya.
Ye Futian menatap ke arah Raja Negeri Yan dan menangkupkan tangannya, lalu berkata, "Saya adalah sang Pendekar Ketujuh. Suatu kehormatan dapat bertemu dengan anda, Raja Negeri Yan."
Tatapan mata Raja Negeri Yan tertuju pada Ye Futian untuk beberapa saat. Tampaknya kedua mata Ye Futian terlihat begitu mempesona dan dia bahkan bisa merasakan aura mistis yang terpancar dari sepasang mata tersebut. Kedua mata Ye Futian bersinar seperti bintang-bintang, tampak begitu cerah dan dalam. Meskipun hanya seorang Sage, tetapi Raja Negeri Yan bisa menebak bahwa pria itu adalah sosok yang luar biasa, hanya dengan melihat dari auranya saja.
Tapi kembali lagi, dia tidak merasakan kekuatan Jalur Agung dari tubuh Ye Futian. Dia sengaja memancarkan aura dari Jalur Agung yang samar untuk melawan tekanan yang dipancarkan oleh Saint Fierce Wind, tetapi saat ini dia tidak melakukan hal tersebut.
"Tidak buruk. Apakah dia adalah seorang murid yang baru saja kau rekrut?" Raja Negeri Yan mengalihkan pandangannya dan bertanya pada Saint Fierce Wind.
"Tidak." Saint Fierce Wind menggelengkan kepalanya dan menjelaskan, "Bocah itu menghabiskan lebih dari 30 tahun untuk berlatih di Gunung Pedang Tersembunyi, dimana dia telah menyempurnakan ilmu pedangnya selama beberapa dekade. Jalur Pedangnya baru tercapai akhir-akhir ini dan dia memilih untuk menjelajah ke dunia luar. Tidak lama setelah kedatangannya di wilayahku, dia telah menimbulkan keributan, bahkan dia membunuh seorang Pemimpin Kota yang juga muridku. Aku memerintahkan Nie Yun untuk menangkapnya, tetapi Nie Yun tidak dapat menahan satu serangan darinya."
"Benarkah begitu?" Kedua mata Raja Negeri Yan berbinar. Meskipun dia menyadari bahwa Ye Futian adalah sosok yang luar biasa, namun dia tidak menyangka bahwa Nie Yun, murid nomor satu dari Klan Pedang Badai, bahkan tidak mampu menerima satu serangan pria tersebut.
Di antara lima tempat suci dalam ilmu pedang di Negeri Yan, Klan Pedang Badai adalah tempat suci terlemah. Nie Yun mungkin lebih lemah jika dibandingkan dengan sosok-sosok terkemuka dari tempat-tempat suci lainnya. Namun, sebenarnya hanya ada sekitar satu atau dua orang di antara mereka yang benar-benar bisa mengalahkan Nie Yun, itulah sebabnya dia mampu menempati posisi sepuluh besar.
Penjelasan mengenai 'tidak mampu menahan satu serangan' itu telah mengejutkan banyak orang.
Raja Negeri Yan bukan satu-satunya orang yang sedang mengamati sosok Ye Futian, karena setiap Saint yang hadir di sana juga melakukan hal yang sama, begitu pula dengan para kultvator jenius.
Mereka semua tentu saja saling mengenal satu sama lain dan ada banyak di antara mereka yang pernah saling bertarung sebelumnya. Tapi pria dengan sebutan Pendekar Ketujuh ini... Apakah dia benar-benar muncul secara tiba-tiba dan mengalahkan Nie Yun hanya dengan satu serangan?
"Jadi kau telah menghabiskan waktu selama beberapa dekade untuk menyempurnakan ilmu pedangmu, ya? Tekadmu itu memang luar biasa. Jadi katakan padaku, Pendekar Ketujuh, ilmu pedang seperti apa yang telah kau pelajari selama ini?" Raja Negeri Yan bertanya.
"Pedang Matahari, Pedang Es, Pedang Badai, Pedang Petir... selama 30 tahun saya mempelajari ilmu pedang, tidak ada ilmu pedang yang tidak mampu saya kuasai." ujar Ye Futian dengan tenang. Saat ini tatapan mata semua orang tertuju padanya.
Tidak ada ilmu pedang yang tidak mampu dia kuasai.
Dia memang sangat sombong.
Tapi kembali lagi, memang seperti itulah sifat para jenius, terutama dia adalah seseorang yang telah mempelajari ilmu pedang selama 30 tahun dan baru saja menyelesaikan masa latihannya, kemudian muncul ke dunia dan mencapai ketenaran hanya dengan satu serangan. Dia memang pantas bersikap sombong.
"Jadi kau mengatakan bahwa kau memiliki bakat dalam berbagai macam elemen dan kau telah menggabungkan semua itu ke dalam Jalur Pedangmu. Tampaknya seorang pendekar pedang jenius lainnya kini telah muncul di Negeri Yan." Raja Negeri Yan tidak terganggu dengan kesombongan Ye Futian. Dia telah berlatih selama bertahun-tahun dan telah menyaksikan begitu banyak generasi muda dengan kemampuan yang luar biasa. Tidak peduli apakah mereka rendah hati atau sombong, pada akhirnya pedang mereka-lah yang berbicara.
Terdapat lebih dari satu cara untuk berjalan menuju Jalur Pedang. Selama seorang pendekar pedang memiliki kemampuan yang mumpuni dan pola pikir mereka jernih dan sempurna, maka jalur apa-pun yang mereka ambil bisa menjadi Jalur Pedang mereka sendiri.
Tapi kembali lagi, Huanxue, yang berada di samping Ye Futian, kini tidak bisa berkata-kata dan tidak sabar untuk menjauhkan diri dari Ye Futian. Selain Raja Negeri Yan, ada juga para pemimpin tempat suci lainnya yang hadir di sana. Mereka semua adalah Saint yang sangat kuat dan murid-murid mereka adalah para jenius terkemuka.
Meskipun Ye Futian memiliki kekuatan yang luar biasa, namun dia tetap bersikap sombong bahkan dalam acara seperti ini, dimana dia mengatakan seolah-olah ilmu pedangnya tak tertandingi di Negeri Yan. Dia merasa bingung mengapa ayahnya perlu menyebut nama Pendekar Ketujuh. Apakah ayahnya benar-benar mempercayai bualannya?
"Kalau begitu, pedang mana yang paling kuat di antara semua pedang yang kau miliki?" Seorang wanita yang duduk di samping Raja Negeri Yan bertanya. Ye Futian mengalihkan pandangannya ke arah wanita tersebut. Saudari kembar itu benar-benar tidak memiliki perbedaan dalam aspek apa-pun. Jika bukan karena perbedaan dalam pakaian yang mereka kenakan, mungkin hampir mustahil untuk membedakan keduanya.
"Semua pedang saya sama kuatnya," jawab Ye Futian.
…..
Ekspresi semua orang tampak aneh saat mereka memandang ke arah Ye Futian. Terlepas dari fakta bahwa dia memang sangat kuat karena mampu mengalahkan Nie Yun hanya dengan satu serangan, namun apakah dia tidak tahu bagaimana caranya menahan diri dalam situasi seperti itu?
Semua pedangnya sama kuat?
Huanxue menyaksikan tatapan mata orang-orang yang tertuju pada Ye Futian, dan dia sangat ingin pergi dari sini daripada dia harus duduk di samping orang seperti itu.
Tidak bisakah kau bersikap lebih sopan?
Namun, Ye Futian tetap terlihat sangat tenang, seolah-olah dia tidak pernah memperhatikan bagaimana orang lain memandangnya.
Itulah sang Pendekar Ketujuh—tidak bisa dikendalikan, egois, dan bertindak sesuka hatinya, namun meskipun demikian, dia memiliki bakat yang tak tertandingi dalam ilmu pedang.
Pendekar pedang seperti itu bisa melakukan apa-pun dan orang-orang tidak akan terkejut saat menyaksikan setiap tindakannya.
Puteri yang bertanya pada Ye Futian sebelumnya kini tidak bisa berkata-kata setelah mendengar jawaban dari Ye Futian.
"Seseorang harus memiliki spesialisasi dalam teknik yang mereka latih, apalagi dalam ilmu pedang. Mengambil terlalu banyak spesialisasi akan membuat Jalur Pedang seseorang menjadi tidak murni. Terlepas dari bakatmu yang begitu luar biasa, kau tetap harus memilih spesialisasimu," ujar Li Hanxing dari Klan Pedang Ziwei sambil memandang ke arah Ye Futian.
"Jalur Agung menghubungkan semua jalur kultivasi. Mengetahui satu jalur akan membuka jalur untuk mengetahui segalanya. Hal yang sama juga berlaku pada Jalur Pedang." Ye Futian bahkan tidak repot-repot untuk menatap lawan bicaranya. Dia menambahkan kata-katanya dengan tenang, "Setelah menghabiskan beberapa dekade untuk menyempurnakan ilmu pedangku, hanya diriku sendiri yang tahu betul seperti apa kemurnian dari Jalur Pedangku. Setiap pembelajaran ilmu pedang hanya berupa metode belaka. Apa yang benar-benar dipelajari oleh pendekar pedang adalah segala sesuatu tentang pedang, bukan yang lain."
"Jadi, kau mengatakan bahwa kau telah mengembangkan ilmu pedang yang sempurna?" Kai Huang dari Klan Pedang Juque juga ikut bertanya.
"Ada banyak Saint yang sedang bersama kita hari ini. Silahkan tanyakan pada mereka apakah ada di antara mereka yang berani mengatakan bahwa mereka telah mengembangkan ilmu pedang yang sempurna." Ye Futian melanjutkan kata-katanya," Perjalanan seseorang dalam kultivasi ilmu pedang tidak memiliki batas."
Tidak ada seorang-pun yang berkomentar dan mereka hanya menatap ke arah Ye Futian.
Tidak peduli sehebat apa-pun dia dalam ilmu pedang, tetapi harus diakui bahwa dia memang pandai berbicara.
Semua hal yang dia katakan telah membuat semua orang terdiam.
"Luar biasa." Raja Negeri Yan tersenyum dan berbicara setelah melihat suasana di perjamuan itu menjadi canggung. "Jalan Agung saling terhubung satu sama lain dan mengetahui satu jalur akan membuka akses ke segalanya. Perjalanan seseorang dalam kultivasi ilmu pedang tidak memiliki batas. Mampu memahami semua itu pada usia yang begitu muda, tidak mengherankan apabila kau mampu mencapai titik ini dengan pedangmu. Tampaknya kita telah memiliki sosok terkemuka lainnya yang akan mampu lolos ke Dunia Atas untuk berlatih di sana."
Karena Raja Negeri Yan berkata seperti itu, maka tidak ada seorang-pun yang berkomentar. Namun, mereka semua tetap merasa ragu apakah Jalur Pedang miliki Ye Futian benar-benar luar biasa seperti yang dikatakan oleh dirinya sendiri.