Dengan Senang Hati
Dengan Senang Hati
Liang Yan'er berkata sambil sedikit mendesah, dan melihat Ye Chen dengan tatapan menggoda. Tubuh indahnya yang ada di balik sutra tipis itu tampak menarik perhatian. Tatapannya jatuh pada jari Ye Chen, lalu ia melihat dada Ye Chen.
Ye Chen merasa mutiara ilusinya sedikit aneh, kemudian ia seperti teringat sesuatu dan mendongak untuk melihat mata Liang Yan'er, seolah berusaha melihat sesuatu. Namun Liang Yan'er membalas tatapannya dengan tatapan menggoda.
Mungkin Klan Hewan Spiritual Rubah dan Klan Siluman Rubah pernah berseteru.
Ye Chen kemudian tidak menggubris tatapan menggoda dari Liang Yan'er. Bi Ling awalnya akan memperingatkan Ye Chen, tapi begitu melihat ekspresi pemuda itu, ia tersenyum manis.
"Nenek Yan, ini adalah tamu keturunan makhluk guntur, identitasnya dirahasiakan, jadi tidak boleh memperkenalkannya padamu, mohon pengertiannya. Dan maafkan aku yang tidak punya waktu untuk melayani orang tua sepertimu." Bi Ling senang sekali melihat Ye Chen yang berpendirian teguh, ia berkata menggebu-gebu pada Liang Yan'er.
Ye Chen tak bisa menahan tawanya, ia baru pertama kali melihat Bi Ling bertengkar. Wanita itu bahkan menyebut Liang Yan'er dengan sebutan Nenek Yan dan mengatainya orang tua. Ucapan Bi Ling terdengar sangat pedas, tapi terlihat sangat lucu.
Raut wajah Liang Yan'er terlihat semakin suram karena dipanggil nenek oleh Bi Ling. Namun ia berusaha untuk menahan emosinya sekuat tenaga. Kemudian ia melihat Ye Chen lalu melihat Bi Ling lagi, Bi Ling seperti induk serigala yang melindungi anak-anaknya, dan ia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk mendekati Ye Chen.
"Baiklah kalau memang identitasnya harus dirahasiakan." Jawab Liang Yan'er sambil memaksakan senyuman, lalu ia kembali berkata, "Kalau Adik ada waktu, silahkan berkunjung ke kediamanku. Kakak akan menyambutmu kapanpun. Kalau kamu datang, kamu akan menjadi tamu intim Kakak, dan Kak Bi Ling tidak akan bisa menyambutmu seperti itu." Ujar Liang Yan'er yang sengaja memprovokasi sambil menggoyangkan buah dadanya.
Bi Ling hanya mendengus dingin, kali ini Liang Yan'er salah, siapa bilang Bi Ling tidak bisa?
"Terima kasih atas niat baik Senior, tapi aku tidak mungkin bisa menerimanya." Ujar Ye Chen dengan sedikit kesal. Menurutnya, Liang Yan'er ini terlalu vulgar, tapi ia tidak akan tergoda. Berkat adanya cincin penjernih pikiran, pikirannya menjadi sangat jernih.
Tatapan mata Liang Yan'er mengeluarkan energi membunuh saat mendengar perkataan Ye Chen. Ia tak menyangka kalau Ye Chen sangat teguh, dan sama sekali tidak tergoda olehnya,
"Kalau begitu aku pamit dulu," ujarnya sambil tersenyum.
Saat Liang Yan'er pergi, hujan bunga pun langsung turun. Harum bunga itu terasa menusuk hidung, dan orang-orang yang ada di sekitar sana melihat kepergian Liang Yan'er dengan pandangan tidak rela. Dua lembar sutra tipis di tubuhnya sama sekali tidak bisa menutupi kemolekannya. Saat ia berjalan, pinggul menawannya yang menggoda itu bisa terlihat dengan jelas.
"Bocah, wanita secantik itu memanggilmu untuk menemaninya tidur, tapi kamu malah menolaknya." Ujar tuan singa sambil menggelengkan kepala, "Tapi kalau dipikir-pikir iya juga, dengan tubuhmu yang kecil itu, pasti kamu hanya akan tersisa tulang dan kulit saja setelah melakukannya beberapa kali."
Ye Chen tahu kalau Liang Yan'er tidak tulus, dan ia tidak akan tertipu dengan mudah.
"Teknik ilusi siluman rubah berekor sembilan itu sangat kuat, kalau kamu tidak berhati-hati, kamu akan bertekuk lutut dan menuruti semua permintaannya. Lain kali kalau ia menggodamu lagi, undang dia ke dalam segel bintang langit, aku akan membantumu menghadapinya. Aku tidak akan menolak urusan seperti ini." Ujar tuan singa dengan percaya diri.
Dasar tuan singa cabul!
Mendengar perkataan tuan singa membuat Ye Chen mengelus dagunya, itu bukanlah cara yang bagus, apakah orang jahat harus berhadapan dengan orang jahat juga?
"Adik kecil, kamu harus berhati-hati padanya, bahkan para orang tua dari berbagai kekuasaan super juga tidak berani menyentuh wanita itu." Bisik Bi Ling yang menempelkan tubuhnya pada Ye Chen. Kemudian ujung lidahnya menjilat telinga Ye Chen, "Kalau kamu mau, Kakak bisa memuaskanmu setiap saat."
Aroma harum terasa menusuk hidung Ye Chen. Kulitnya yang bersentuhan dengan kulit Bi Ling membuatnya merasa begitu nyaman, dan ia samar-samar bisa merasakan buah dada wanita itu, membuatnya teringat dengan kejadian gila waktu itu. Perutnya pun bergejolak, lalu ia tertawa pahit. Jika dibandingkan dengan Liang Yan'er, Bi Ling lebih membuatnya tergoda.
"Kak Bi Ling, jangan bercanda lagi, di sini ada banyak orang." Ujar Ye Chen sambil melihat ke kanan dan kiri.
"Hehe, adik kecil malu ya." Bi Ling tertawa dan berkata, "Orang-orang di sekitar kita ini masih membutuhkan sedikit waktu lagi untuk tersadar." Ujar Bi Ling, perkataannya terdengar sangat menggoda.
"Aku tidak percaya godaanku kalah dari wanita itu." Bi Ling mendengus ringan saat teringat akan Liang Yan'er.
Wanita itu terlalu berani!
Walaupun orang-orang di sana masih dalam pengaruh teknik ilusi, dan perlu waktu beberapa menit lagi untuk tersadar, tapi pikiran roh ahli lainnya bisa saja sedang memperhatikan mereka. Ye Chen tidak ingin orang lain mengetahuinya, jadi ia mengulurkan tangannya dan memukul sisi pantat Bi Ling, "Kakak ingin cari mati? Di sini adalah tempat makhluk guntur, bisa gawat kalau orang lain melihatnya." Suara Ye Chen dan sentuhannya membuat hati Bi Ling ikut bergetar.
"Adik kecil, apa yang sedang kamu pikirkan? Apa kamu ingin melakukannya dengan Kakak di sini? Kamu benar-benar nakal." Ujar Bi Ling sambil tersenyum nakal. Lalu ia berkata dengan malu-malu, "Kalau kamu menginginkannya, kita harus ke kamarku dulu. Nanti terserah kamu mau bagaimana."
Ye Chen baru paham kalau Bi Ling sedang mempermainkannya!
"Tentu saja kalau kamu tetap mau di sini, mana mungkin Kakak tega menolakmu, siapa suruh kamu menjadi kesayanganku." Nada bicara Bi Ling sekarang terdengar melembut, napasnya yang harum terasa di telinga Ye Chen, membuat hatinya gatal setengah mati.
Bi Ling benar-benar menggoda, dan ketika Ye Chen akan mengatakan sesuatu, mutiara ilusi di dadanya bergetar dan mengeluarkan cahaya putih. Sepertinya Bi Ling sudah membuat A Li marah.
"Adik kecil, rubah kecilmu sepertinya marah." Ujar Bi Ling, "Adik kecil, sepertinya kamu dikelilingi banyak wanita. Kakak tidak keberatan untuk berbagi dengan wanita lain, rubah kecil itu mengenalmu lebih dulu, bagaimana kalau dia sebagai yang pertama dan kakak yang kedua? Kakak tidak keberatan kok!"
Mutiara ilusi tidak bergerak lagi setelah mendengar perkataan Bi Ling.
Ye Chen tak menyangka kalau A Li bisa dibujuk semudah ini, ia benar-benar tak habis pikir. Ternyata wanita di dunia ini memang sulit untuk ditebak pikirannya.
Di belokan yang ada di ujung jalan, Liang Yan'er seolah merasakan sesuatu, ia tersenyum dengan tatapan yang sulit dipahami.
"Aku tak menyangka kalau mutiara ilusi muncul kembali, menarik sekali." Ujar Liang Yan'er dalam hati, ia kemudian mengeluarkan tangan kanannya dan berkata, "Kalian, papah aku kembali."
Kemudian ada tiga pria gagah yang bertelanjang dada terlihat mendekat. Mereka kemudian memegang tangan kanan Liang Yan'er dan memapahnya pergi, tatapan mata mereka terlihat kosong.
Setelah Liang Yan'er meninggalkan tempat cukup lama, orang-orang di sana barusan sadar, termasuk Bi Yin, matanya kembali terlihat jernih. Lalu ia melihat Bi Ling dan Ye Chen, mereka berdua sedang berbicara, dan tidak terlihat seperti orang yang baru saja terkena ilusi.
Bi Yin masih belum memiliki wilayah tahap satu, jadi ia tidak bisa melawan teknik ilusi Liang Yan'er. Ia tampak terkejut saat mengingat kejadian tadi, ia pasti sudah kalah duluan kalau ikut dalam pertarungan tadi.
Ia juga tak menyangka kalau teknik ilusi siluman rubah berekor sembilan begitu kuat!
Kini mereka bertiga telah sampai ke kediaman Bi Ling, desain di dalamnya sangat elegan, penuh dengan ukiran. Halamannya sangat rindang dengan gunung-gunung palsu dan danau kecil, terlihat sangat indah.
Mereka duduk di dalam sebuah gazebo, dan Ye Chen melihat pemandangan di sekelilingnya, ia sadar kalau pepohonan, rumput, dan bunga di sana berbeda dengan yang ada di luar. Semua tanaman tersebut mengandung Xuan Qi guntur yang sangat tebal.
"Yin'er, apa kamu tidak kembali?" Bi Ling sudah lama tidak bertemu dengan Ye Chen, jadi ia ingin cepat-cepat mengusir Bi Yin pulang. Bi Ling duduk di tepi meja, kakinya yang indah menyentuh kaki Ye Chen, dan ia menggunakan kekuatan wilayahnya agar Bi Yin tidak bisa merasakannya.
"Aku akan menemanimu di sini, berjaga kalau ada orang yang akan macam-macam denganmu." Bi Yin kemudian melirik Ye Chen.
Ye Chen hanya bisa tertawa pahit. Sebenarnya siapa yang ingin berbuat macam-macam? Ia hanya duduk diam, tapi kaki Bi Ling terus mengitari pahanya, membuat hatinya bergejolak.
"Yin'er bercanda, siapa yang bisa macam-macam denganku? Benar kan, Adik kecil?" Bi Ling tersenyum menatap Ye Chen, sambil terus memainkan kakinya di paha pemuda itu.
Bi Yin melihat ekspresi Ye Chen, bagaimanapun ia melihatnya, ekspresi pemuda itu tetap saja terlihat aneh. Kemudian ia tampak mengerutkan kening, entah kenapa Chen Ye ini membuatnya merasa khawatir.
Sementara itu, Ye Chen juga merasa sangat aneh karena ada dua wanita cantik di hadapannya, apalagi Bi Ling sedang menggodanya.
Tiba-tiba Ye Chen merasakan sesuatu, ia mengeluarkan kalung warna ungu yang indah, dengan batu ungu yang menghiasi kalung tersebut. Lalu kalung itu mengeluarkan energi menyegarkan yang membuat orang merasa tersadar.