Bab 155 \"WARNING!!! PAKAI PENGAMAN\"
Bab 155 \"WARNING!!! PAKAI PENGAMAN\"
YUKS IKUTAN CHALEGE YANG BANYAK – BANYAKIN POWER STONE + HADIAH. YANG MAU IKUTAN, SEKUY LANGSUNG KOMENT DI PARAGRAF INI KALAU MAU IKUTAN.
MAAF YA… AKU LAKUIN INI LAGI. MAAF BANGET.
MAAFKAN JUGA TYPO YANG MASIH BETEBURAN YA GUYS…
HAPPY READING…
"Ah… faster.. ah…" ucap seorang eanita yang posisinya sednag menungging.
"Ah, yes. Yes, yes…" ucap wanita itu yang menerima hujaman kenikmatan di dalam miliknya.
Plak
Pria yang sedang memasukkan pusakanya ke dalam sarung kenikamatan itu memukul bokokng si wanita itu dengan gemas. Bukan sekali saja, tapi beberapa kali. Si pria itu melepaskan pedangnya kemudin memindahkannya ke anus si wanita dengan cairan dari sarung pedang si wanita yang keluar cukup banyak.
"Ah…" desah wanita itu ketika milik pria itu memasuki lubang anusnya.
Gerakan yang pelan tetapi lama kelamaan berubah menjadi tempo yang cepat itu membuat racauan kenikmatan itu menggema di dalam kamar yang sedang mereka tempati saat ini.
"Oh, yes, yes, yes… faster Raka, faster," racau wanita yang tidak lain adalah Chika.
Chika yang sekarang sudah berubah dari Chika yang tenang dan tidak mengerti cara bercinta kini ia menjadi Chika yang mengerti bagaimana cara bercinta. Bahkan Chika ternyata begitu liar dari sebelumnya. Lihat saja lingerie yang saat ini ia pakai. Linggerie berwarna hitam putih menantang dengan tali yang banyak di bagian punggungnya. Serta bagian kepalnya ia memakai telinga kelinci yang menggemaskan. Nuluri liar cara bercinta Chika sepertinya keluar.
"Ah…" desahan panjang itu menggema di ruangan appartement Raka. Raka pun langsung ambruk di atas tubuh Chika dengan pedangnya yang masih berada di dalam anus Chika.
"Berat, Ka," ucap Chika dengan suara terbata karena dirinya tertimpah tubuh Raka yang sebesar Babon Gorilla.
Raka langsung menggulingkan tubuhnya ke samping dan napasnya pun begitu memburu setelah pelepasan. Chika juga sudah membalikkan tubuhnya dan menghembuskan napasnya dengan cepat. Ketika ia membalikan tubuhnya ia merasa ada cairan yang mengalir dari lubang anusnya membuat Chika pun terdiam.
Ia menghentikan napasnya sejenak kemudian kembali bernapas lagi ketika melihat pedang Raka yang sudag tidak tegak. "Kamu tadi lepas pengaman ya?" tanya Chika ketika napasnya sudah kembali normal.
"Hum," jawab Raka singkat.
"Kan aku udah bilang, jangan enggak—" ucapan Chika terheneti ketika Raka tiba-tiba membawanya ke dalam pelukannya.
"Aku lepas, tetapi di anal," ucap Raka semakin mengeratkan pelukannya ke tubuh Chika yang rasanya begitu remuk karena ia kelelahan.
"Ra-ka, se-sak," ucap Chika terbata seraya memukul punggung Raka.
Raka pun langsung melepaskan pelukannya kemudia ia terkekeh melihat Chika yang sedang menghirup napas banyak-banyak. Chika yang napasnya mulai normal kini menatap Raka dengan tatapan sengit.
"Apa?" tanya Raka dengan nada menantang.
Chika memutar malas bola matanya dan hal itu malah membuat Raka terkekeh kemudian mengacak rambut Chika dengan satu tangannya. Chika menepis kasar tangan Raka mebuat sang empiunya entah mengapa malah tertawa.
Raka seperti sedang bahagia hingga hal kecil saja sudah membuatnya terkekeh, Raka akhirnya melihat sisi Chika yang lain. Dirinya sendiri tidak menyangka bahwa naluri terdalam Chika seperti ini. Ia menyukai cara bercinta yang penuh tantangan.
Yang di maksudkan bercinta penuh tantangan itu seperti mengunakan lingerie berikat banyak, di ikat di ikat denga tangan dan kaki bersatu sehingga miliknya terbuka sempurna. Mulutnya di tutup oleh ball gag, menggunakan penjepit nipple dan beberapa macam alat yang menurutnya menantang.
Berawal dari Raka yang tidak sengaja ketahuan sedang menontong film blue, Chika pun akhirnya meminta cara bagaimana agar bisa menonton flim blue itu. Setelah tahu cara memakainya mungkin saja Chika sering menontonnya hingga adegan bercinta yang menurutnya penuh tantangan ini pun di lakukan.
Beberapa alat yang di punya seperti dildo dari berbagai bentuk, nipple clips, ball gag, cambukan dan juga ada vibrator. Raka sampai geleng-geleng kepala ketika sebuah paket sampai ke appartementnya, ternyata itu ulah dari Chika yang memesannya.
Chika memesan itu dari beberapa situs jual beli online dan Raka hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihatnya. Ketika di tanya, aku ingin bercinta dengan cara yang menantang. Raka benar-benar tidak habis pikir dengan jawaban Chika. Bahkan saat ini, di kamar appartement Raka ada tiang poll dance. Raka pun hanya membiarkan saja apa yang dimau oleh Chika.
Chika juga menunjukkan beberapa scane bdsm dari yang biasa sampai yang extreme tetapi kata Chika ia mau di level yang sedang-sedang saja. Tidak biasa juga tidak extreme. Benar-benar sebuah kejutan besar untuk Raka dengan semua sikap Chika.
BDSM merupakan beragam kegiatan seksual yang melibatkaan praktik bondage and discipline (perbudakan dan disiplin), dominance and submission (dominansi dan penyerahan diri), atau sadism and masochism (sadisme dan masokisme). Seluruh kegiatan tersebut bertujuan untuk memperoleh kepuasan berhubungan intim.
Di dalam BDSM persetujuan menjadi penting dalam praktik BDSM. Baik bagi sang dominan maupun submisif, keduanya perlu memberikan persetujuan jelas dalam keadaan sadar sebelum melakukan kegiatan seksual apa pun.
Seperti jenis hubungan lainnya, BDSM juga tidak luput dari risiko. Kegiatan BDSM bisa menyebabkan kecelakaan, cedera, serta dampak psikologis seperti sakit hati dan stres setelah berhubungan intim. Itu sebanya, persetujuan adalah unsur yang penting untuk mencegah berbagai efek tersebut.
Hubungan BDSM melibatkan komunikasi dan aturan yang jelas. Tidak jarang, pasangan yang melakukan BDSM bahkan memiliki aturan hitam di atas putih yang ditandatangani. Aturan inilah yang membuat praktik BDSM menjadi aman, sekalipun melibatkan aksi yang terkesan sadis.
BDSM bertujuan untuk menyenangkan kedua pihak. Sang submisif memang menerima perilaku sadis, rasa sakit, dan direndahkan oleh sang dominan. Akan tetapi, semua itu dilakukan dalam situasi yang terkendali dengan memerhatikan kenyamanan si submisif.
Melalui perlakuan tersebut, pihak dominan dan submisif sama-sama membangun ikatan batin dan kepercayaan antara satu sama lain. Mereka juga saling menunjukkan rasa menghargai dengan caranya tersendiri.
Selain aturan yang jelas, satu lagi faktor yang membuat BDSM menjadi aman adalah kendali pada kedua pihak. Kendali ini berasal dari safe word atau 'kata aman'. Safe word digunakan oleh submisif untuk mengendalikan situasi bila sewaktu-waktu kegiatan seksual sudah melebihi batas yang ditetapkan.
Begitu si submisif mengatakan safe word-nya, si dominan harus menghentikan kegiatan seksual yang ia lakukan, apa pun bentuknya. Hal ini tidak membuat si dominan menjadi pihak yang lemah, tapi justru menunjukkan bahwa ia peduli terhadap keselamatan pasangannya.
BDSM Relationship itu hubungan antar 2 orang atau lebih dimana masing-masing menjalani peran sebagai Sub, Dom, atau Dom sekaligus Sub. Sub singaktan dari Submissive adalah orang yang memasrahkan diri dan tunduk pada Dom. Sedangkan Dom atau Dominan adalah orang yang memegang kendali Sub saat Scene dan berlangsungnya Relationship.
Ada unsur wajib (golden rules) dalam BDSM, yaitu Safe (keamanan), Sane (Kesadaran), dan Consensual (Kesepakatan). Suatu kegiatan tidak bisa disebut sebagai BDSM jika salah satu unsur tersebut tidak ada.
Ada juga, pilar terbangunnya BDSM, diantaranya: Trust & chemistry, itu dua pilar penting. Namun, beberapa ahli menjabarkan secara lebih luas tidak hanya dua saja, Trust & honesty, Chemistry, Intimacy, & Affection, Communication.
BDSM itu bukan SEX ABUS (Kekerasan Sexual). BDSM itu tidak harus mengandung unsur sex dan kegiatan sexual. Jikapun mengandung, maka kegiatan tersebut dipastikan sudah disepakati oleh kedua belah pihak untuk ber main ria. Bagi kebanyakan orang yang into BDSM BDSM bukan hanya sebagai bumbu sex saja, tapi sebagai lifestyle dan pemenuhan kebutuhan psikologis.
Kemudian ada Limit & Safeword. Limit adalah suatu yang tidak bisa diterima oleh Sub dan Dom. Contohnya, Saya tidak bisa menerima treatment yang menimbulkan keluarnya darah, entah itu dengan pisau, tusukan, ataupun hal lain. Dengan demikian limit saya adalah BLOOD.
Safeword adalah kata atau isyarat yang diberikan oleh Sub kepada Dom untuk menginterupsi Domnya bahwa Ia ingin berhenti atau mengurangi dosis treatment yang diberikan. Tingkatan Safeword itu hijau, kuning, merah. Hijau artinya Sub masih bisa menerima treatment dengan syarat tingkat painnya dikurangi (Scene tetep lanjut). Kuning artinya scene juga tetep lanjut dengan syarat ganti treatment sedangkan merah, scene pun berhenti.
Ada aftercare yaitu kegiatan yang dilakukan oleh Dom dan sub untuk merilekskan, melepaskan diri dari space masing-masing. Ada beberapa jenis Sub dan Dom. Sub itu ada beberapa, di antaranya, Little, Baby, Ropebunny, Slave, Slut/Bitch/Whore, dll. Atau bahkan disebut dengan Sub saja. Sedangkan Dom ada, Daddy/Mommy, Master/Mistress, Sir/Madam. Kadang ada juga yang menyebutnya Dom saja.
Karena Chika dan Raka masih baru dalam hal bdsm ini, mereka pun hanya main aman saja tanpa adanya perjajian yang terpenting adalah jika mereka tidak tahan mereka akan mengatakannya. Kenapa mereka, karena yang merasakan di bawah kendali dalam permainan bdsm itu Chika dan Raka. Ketika Raka menjadi Dom, maka Chika pasrah dengan apa saja yang Raka katakan asalkan kembali lagi ketika sudah tidak nyama mereka harus berkata.
Begitu pula jika Chika yang menjadi seorang Dominan maka semua kendali di pegang penuh oleh Chika. Seperti kejadian beberapa hari lalu ketika Chika ingin menjadi dominan. Ia mengikat tangan Raka menyatu dengan kaki hingga hole Raka bisa terlihat. Chika memasang pump di pedang Raka, ia juga memasang nipple pump di ke dua dada Raka.
Raka tidak mengeluh sama sekali. Chika kemudian mengambil sebuah dildo dan melumasinya dengan gel. Ia memasukk dildo itu ke hole Rak dan desahan itu pun Raka keluarkan. Chika menggunakan linggeria berwarna meraah menantang ketika melakukannya. Tangannya aktif bermain di hole Raka menggunakan dildo. Kemduain ia menggantinya dildonya dengan vibrator.
Vibrator ini sama dengan dildo hanya saja vibrator ini dildo yang bisa bergerak sendiri tanpa ada yang menggerakkannya. Kecepatannya bisa di atur oleh sebuah remote control, itu sebabnya vibrator tidak peru di gerakkan oleh tangan, cukup menekan tombolnya dildo itu akan bergerak sesuai dengan berapa kecepatan yang di pilih.
TBC…
GIMANA GUYS PART INI, LGBT+BDSM. AH…. MANTAPS!! WKWKWKWK…..
SEKUYLAH BANYAKIN KOMENT DAN POWER STONENYA YA GUYS…
AKU SEKALI LAGI MINTA MAAF SAMA KALIAN KARENA NGELAKUIN INI. MAAF YA SEMUANYA…