Menikah dengan Mantan

Bab 186 \"RASA YANG SUDAH LAMA TIDAK DI RASAKAN\"



Bab 186 \"RASA YANG SUDAH LAMA TIDAK DI RASAKAN\"

3HAI HULA HULA.. UP GUYS…     

MAAF YA… TYPO MASIH BETEBARAN.     

HAPPY READING…     

OH IYA GUYS.. PEMENANG KEMARIN MASIH ADA 3 ORANG YANG BELUM AMBIL HADIAH, KALAU ENGGAK PUNYA IG KALIAN BISA KOMENT DI PARAGRAF INI LOH SAYANG"KU.     

OH IYA GUYS, AKU ADA CERITA BARU NIH, FRESH BANGET KELUAR DARI OVEN. JUDULNYA PERNIKAHAN SATU MALAM, JANGAN LUPA MAMPIR YA GUYS... KASIH RIVEW JUGA KALAU BISA. WEHEHEHE...     

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 6 jam 50 menit lebih, akhirnya meraka sampai di Bandar Udara Internasional Canberra. Mereka menaiki taxi terpisah dan mobil taxi itu membawa mereka ke hotel yang sudah mereka pesan untuk malam ini. Selisih waktu Indonesia dan Australia yaitu 4 jam jadi sekarang sudah malam di Australia.     

Sekitar 15 menit akhirnya mereka berdua sampai di hotel yang sudah di pesan untuk menginap mala mini. Besok mungkin mereka baru akan berangkat ke lokasi tempat perusahaan Kenan yang sudah di bangun. Hanya saja baru bangunan saja sedangkan interior dan lainnya masih perlu di benahi. Itu sebabnya Kenan pergi untuk melihat segalanya.     

Masalah perizinan, Kenan sudah meminta bantuan orang kepercayaannya sekaligus orang yang nantinya akan menjabat sebagai CEO di kantor tersebut. Walau sudah ada CEO yang di tunjuk, Kenan tidak akan menyerahkan langsung. Ia akan turun tangan langsung mengurus pengembangan perusahaan di sini.     

Biasanya untuk pembangunan perusahaan seperti ini Kenan baru benar-benar melepaskannya setelah satu tahun ia mengelolah. Namun, kali ini mungkin akan lebih cepat atau mungkin tidak. Karena saat ini, ada Qia yang menunggunya pulang. Jadi, dirinya masih belum tahu apakah dirinya akan tinggal di Australia untuk membangun perusahaan ini, atau ia akan memantau lewat jarak jauh.     

Mereka menginap di hotel Jamala Wildlife Lodge salah satu hotel terbaik di kota ini. Terletak di tepi Sungai Molonglo di sebelah Scrivener Dam, National Zoo & Aquarium. Hotel Jamala Wildlife Lodge adalah National Zoo & Aquarium yang merupakan kebun binatang dan akuarium gabungan di Australia, Dimana memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menjelajahi, belajar, dan bersantai di antara berbagai macam hewan, ikan, dan reptil asli dan eksotis. Jamala Wildlife Lodge adalah safari semalam terbaik dan pengalaman menginap mewah pertama di Canberra.     

Kenan sendiri memilih menginap di sana karena tempatnya yang mewah dan setahun yang lalu Raka pernah berkata jika mereka kembali lagi ke Australia ia ingin menikmati tinggal di hotel Jamala ini. Mereka hanya memesan satu kamar saja karena kamar di hotel Jamala Wildlife Lodge ini cukup luas bahkan tempat tidurnya cukup untuk di tempati oleh dua orang dewasa.     

Raka meletakann kopernya di dekat tempat tidur. Ia segera pergi ke kamar mandi karena sudah tidak tahan menahan kantung kemihnya yang penuh. Cuaca di Australia saat ini begitu pas, jadi walau malam pun mereka tidak akan kedinginan ketika mandi.     

Kenan merebahkan tubuhnya dan mengambil handphonenya yang berada di saku celananya. Ia melemparkan asal handphonenya ke atas tempat tidur. Ia menyugar rambutnya seraya menatap ke langit-langit kamar yang ia tempati. Ia memandang langit-langit kamar itu dengan tatapan sulit di artikan. Ia sedang memikirkan sesuatu terutama tentang Qia.     

"Apa dia baik-baik saja?" tanya Kenan dalam hati.     

"Apakah traumanya akan kambuh?" tanyanya lagi dalam hati. Ia ingin mengabarkan jika ia sudah sampai, tetapi ia ragu untuk mengabari Qia. Entahlah, rasanya ia ragu saja mengabari Qia jika dirinya sudah sampai.     

Mata Kenan pun mulai terpejam dan lama-lama suara dengkuran halus pun terdengar dari bibirnya. Raka keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya dan satu handuk lainnya ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya. Ia menatap Kenan seraya menggelengkan kepalanya karena Kenan yang tertidur denga posisi kakinya menggantung.     

Raka sudah berdiri di samping kaki Kenan. Ia kemudian menatap wajah Kenan yang lelah. Raka menundukkan tubuhya dengan kedua tangan yang kini menopang tubuhnya. Posisi tangannya ada di sebelah kanan dan kiri kepala Kenan. Perlahan ia mendekatkan wajahnya dan hembusan napas hangat dari Kenan menerpa wajahnya.     

Raka tersenyum bisa merasakan hembusan napas hangat Kenan. Sudah lama sekali dirinya tidak merasakan hembusan napas hangat Kenan. Ia semakin menipiskan jarakanya hingga Kenan membuka matanya. Mata mereka pun saling beradu, Raka tersenyum menatap Kenan. Tanpa aba-aba, Kenan langusng meraup bibir Kenan yang begitu candu itu.     

Bibir yang hampir setengah tahun ini tidak pernah ia rasakan, kini kembali bisa ia rasakan. Kenan yang tadi sempat terkejut pun membalas lumatan bibir Raka. Mereka saling melumat, menghisap satu sama lain. Lidah mereka pun saling membelit satu sama lain. Ciuman mereka begitu rakus dan menuntun.     

Tangan Raka sudah bergerak melepaskan kancing kemeja Kenan satu persatu, sedangkan Kenan hanya membelai tubuh bagian Raka yang polos karena ia barus selesai mandi. Kenan kini membalikkan keadaannya dengan Raka yang berada di bawahnya. Ia pun dengan kasar melepaskan kemeja yang ia pakai kemudian melepaskan kaos dalamnya.     

Raka pun memandangi Kenan yang sedang membuka pakaiannya dengan tatapana bahagia. Setelah itu Kenan melepaskan celana bahannya di bantu oleh Raka untuk melepaskan belt-nya. Ia membuang pakaian dan juga ikat pinggang itu asal. Kenan pun menurunkan celana bahannya dan melemparnya asal. Kenan kini menatap Raka yang tersenyum ke arahnya.     

"Apa kamu siap?" tanya Kenan memastikan.     

"Ambil gel dulu di koper," ucap Raka.     

"Kamu bawa gel?" tanya Kenan mengernyitkan dahinya bingung. Karena bisa-bisanya Raka sampai kepikiran untuk membawa gel. Hubungan mereka sedang tidak baik, jadi membawa gel itu apa fungsinya. Namun, Raka sepertinya sudah memprediksikan hal ini.     

Kenan pun turun dari tempat tidur kemudian berjalan ke arah koper Raka untuk mengambik gel. "Kamu taruh mana?" tanya Kenan, padahal ia baru akan membuka koper Raka.     

Raka pun bangun dari tidurannya, menyuruh Kenan mengambil gel di kopernya bukanlah hal baik. Karena Kenan pasti akan memberantakan semua barang-baragnya. Padahal ia meletakkan gel itu tidak sulit untuk di ambil. Raka turun dari tempat tidur kemudian ia berjalan ke arah Kenan yang sedang mengacak-acak koper milik Raka. Membuat Rak memejamkan matanya melihat isi kopernya yang sudah teracak.     

"Minggir," ucap Raka yang sudah berjongkok di samping Kenan. Ia kemudian mengambil gel yang ia bawa dan kemudian ia pun berdiri. Kenan sudha duduk di pinggir tempat tidur seraya menatap Raka.     

"Kamu mandi dulu, sana," ucap Raka seraya berjalan ke tempat tidur.     

"Aku enggak ngapa-ngapain, jadi enggak usah mandi," jawab Kenan seraya menatap Raka kemudia ia menarik pergelangan tanga Raka hingga Raka terjatuh di atas tempat tidur.     

Kenan membalikkan tubuh Raka karena tadi Raka jatuh di terlungkup di atas tempat tidur. Kenan perlahan merangkang naik ke atas tempat tidur dengan kedua tangan berada di kaan kiri tubuh Raka. Senyuman penuh arti yang Kenan tampilkan dan Raka pun hanya diam menatap Kenan.     

TBC…     

YO YO YO… GIMANA INI GUYS…     

YUKS LAH KOMENT DAN POWER STONENYA BANYAKIN YA GUYS…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.