Menikah dengan Mantan

Bab 218 \"KIM AREUM\"



Bab 218 \"KIM AREUM\"

2YEY.. UP GUYS..     

MAAFKEN KALAU BANYAK TYPO YA…     

HAPPY READING…     

Kenan mengumpat kesal karena Raka tidak kunjung menjawab telphonenya. Ia pun menelphone ke kantor Raka, apakah Raka di kantor atau tidak. Kesal Kenan begitu kesal karena bagia resepsionis mengatakan jika Raka sedang tidak berada di tempat. Di tengan rasa kesalnya ia pun melampiaskan dengan menekan klakson seperti orang kesurupan karena jalanan yang mecet.     

Ia kembali menelphone Raka dan kali ini panggilan di angkat, "Hall, ka," ucap Kenan tetapi tidak ada sahutan sama sekali dari Raka.     

"Ka, hallo," panggil Kenan denagn nada suara yang mulai meninggi.     

"Raka! Di mana kamu!" teriak Kenan kesal karena tidak ada suara sahutan apapun di sebrang sana.     

Ia pun menatap layar handphonenya yang masih menampilkan nama Raka yang sedang ia hubungi saat ini. "Raka! Sialan!" maki Kenan karena ada motor yang menyalipnya tiba-tiba. Ia pun langsung menekan klakson karena kesal. Raka di sebrang telephone yang mendengar makian Kenan langsung membulatkan matanya. Ia kesal mendengar makian Kenan, padahal yang sialan itu Kenan. Sudah membuat janji bertemu tetapi ingkar hanya karena Qia sedang sakit.     

Qia bukan anak kecil sehingga harus di jaga. Ia bisa membantu Qia makan kemudian minum obat dan bersitirahat . Selesai itu, bukankah ia punya waktu untuk pergi makan siang dengan Raka. Hanya makan siang, apakah tidak bisa sama sekali. Raka meraih handphonenya yang ia letakkan di atas meja, "Lo yang sialan!" maki Raka kesal kemudian mematikan sambungan telphonenya. Ia kemudian memode pesawat handphonenya.     

Kenan pun yang mendengar umpatan Raka terdiam dan mengerem mendadak membuta mobil di belakangnya ikut mengerem mendadak sehingga bamper belakang mobil Kenan penyok dan lampu sennya juga pecah. Orang yang berada di belakanganya itu segera ke luar dari mobil dan berjalan cepat ke samping kaca mobil kemudi. Ia mengetuk dengan kasar kaca mobil Kenan, Kenan pun membuka kaca mobilnya kemudian mengeluarkan sebuah kartu nama.     

"Benerin mobil anda di sini, hanya mobil yang lecet tidak lebih. Jika lebih dari itu maka anda bayar sendiri!" ucap Kenan dengan wajah tegasnya seraya menatap orang yang baru saja mengetuk kaca mobilnya.     

Setelah mengatakan itu, Kenan pun segera melajukan mobilnya meninggalkan orang yang menerima sebuah kartu nama salah satu bengkel mobil. Ia terdiam melihat pria yang baru saja mobilnya ia tabrak. Wajah dingin dan sikap dingin yang tidak bisa di gapai sampai saat ini. Seorang wanita yang tadi mobilnya menabrak Kenan itu menatap kepergian mobil Kenan. "Kenapa lo enggak pernah bisa kasih senyuman lo sama gua sih Ken?" tanya wanita itu.     

"Kenapa hanya cewek manja dan cengeng itu yang selalu lo kasih senyuman lo itu?" tanya wanita itu lagi.     

"Gua selalu ada di samping lo, tetapi lo enggak pernah lihat gua. Gua terus belajar supaya gua bisa dekat dengan lo, tapi saat kita bisa dekat cewek manja itu yang malah dapatin perhatian lo dengan mudah. Cewek seperti apa yang sebenernya lo mau, gua udah bersikap seperti wanita manja itu. Tapi lo sama sekali enggak pernha peduli sama gua," ucapnya yang tanpa sadar sudah menitikan air matanya di sudut mata kirinya. Sakit, sesak yang ia rasakan di hatinya. Wanita yang selama bertahun-tahun ada di dekat Kenan tetapi tidak pernah Kenan lihat sedikitpun.     

Seharusnya ia tidak perlu mengingat semua tentang apa yang ia lakukan bertahun-tahun pada Kenan, karena sekarang dirinya sudah menikah. Ya, walau pun pernikahannya tidak harmonis karena mereka menikah bukan karena saling mencintai tapi karena sebuah perjodohan. Mereka juga sampai detik ini belum memiliki anak, padahal mereka sudah tiga tahun menikah. Jika masalahnya melakukan hubungan suami istri pun mereka melakukannya, hanya saja memang sampai detik ini mereka masih belum memiliki anak.     

Kim Areum, wanita keturunan korea dan indo. Ayahnya keturuan korea dan ibunya orang manado. Wajah Areum kecil, kulit putih hidung mancung, bibir kecil matanya sedikit sipit. Tingginya sekitar 163 sentimeter. Ayahnya seorang pemilik hotel bintang lima yang terkenal di daerah Jakarta, ia pun di jodohkan dengan seorang pria keturunan asli korea yang kini menetap di Indonesia karena perusahaan ayahnya mengembangkan sayang di indonesi. Ia adalah anak pemilik salah satu caebol atau konglomerat di korea yang memiliki perusahaan elektronik yang cukup terkenal.     

Tidak seperti di drama korea pria nya romantis dan sebagainya. Suami Areum jauh dari kata romantis, ia hanya fokus bekerj dan bekerja. Usianya juga masih dua uluh sembilan tahun, jadi ia tidak begitu tertarik untuk menikah. Jika bukan karena keinginan terakhir dari sang ayah, ia tidak mau menikah muda. Ya, baginya menikah di usinya yang baru dua puluha enam tahun saat itu masihah sangat muda.     

Nama suami Areum Lee Il Hyuk, tingginya 186, putih, matanya sedikit sipit, rahanganya tegas, rambutnya sedikit ikal, tubuhnya berotot dan wajahnya begitu oriental sehingga sekali lihat saja sudah pasti mengetahuo jika ia bukan orang Idonesia asli. Selama tiga tahun menikah Il Hyuk sama sekali tidak banyak bicara. Ia hanya berbicara seperlunya saja pada Areum. Tidak ada yang bisa membuat Areum bisa mencintai Il Hyuk.     

Hal yang membuat Areum akhirnya jatuh cinta pada Kenan karena Kenan dulu pernah menolong Areum ketika teman-temannya itu membullynya. Ia kenal dengan Kenan ketika mereka duduk di kelas dua sekolah menengah pertama. Tubuh Areum yang sekarang itu berbeda dengan Areum sekarang. Karena dulu tinggi Areum yang hanya 155 sentimeter itu tubuhnya begitu bulat. Bagimana tidak bulat jika berat badannya saja 65 kilogram. Jadi, teman-temannya dulu sering sekali mengejeknya, bahkan dengan usil terkadang mereka membuat Areum jatuh dari kursi. Dan saat itulah Kenan membantunya, "kamu enggak apa-apa?" tanya Kenan seraya membantu Areum berdiri.     

"Enggak apa-apa," jawab Areum.     

Kenan kini mentap anak-anak sekelasnya, "Kalian itu di sekolahin supaya otal kalian itu pinter, bukan untuk ngebully," ucap Kenan dengan nada merendahkan seraya menatap seluruh teman-teman sekelasnya.     

"Eh, anak enggak punya ibu. Jangan mentang-mentang lo anak pinter kalau ngomong asal ya!" marah seorang anak laki-laki yang memiliki bada sedikit besar dari Kenan.     

Kenan menatap marah anak laki-laki itu, dengan kuat ia menggebrak mejanya. Tatapan tajam seperti hunusan pedang itu membuat anak laki-laki itu seketika menciut. Aura kemarahan Kenan benar-benar mengerikan menurutnya. Ia bahkan tidak mampu berkata apa-apa dengan sikap Kenan barusan. "Ada hak apa lo bilang gua enggak punya ibu. Memangnya salah kalau ibu gua enggak pernah datang ke sekolah? Asal lo tahu ya, kita ini sekolah untuk cari ilmu bukan untuk merendahlan satu sama lain. Otak itu untuk di pakek, bukan jadi goblok karena isinya cuma merendahkan orang lain. Kurang perhatian lo ya, di rumah makanya sering menganggu?" tanya Kenan dengan nada sarkatis.     

Areum menatap punggung Kenan yang berdiri di depannya saat ini. Ia begitu kagum dengan tindakan Kenan. Padahal selama ini ia terlihat diam dan dingin, tetapi hari ini Kenan seperti seorang malaikat penyelamat. Areum terkesan hingga tanpa sadar benih-benih cinta itu timbul di hatinya.     

TBC….     

YEY… BAYAKIN KOMENT DAN POWER STONENYA YA GUYS…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.