Ini yang pertama\nDia begitu pandai membaca pikiranku
Ini yang pertama\nDia begitu pandai membaca pikiranku
" Aku sepertinya membuat kesalahan,," gumam yoga.
Nita memicingkan matanya dan hanya terdiam menatap yoga saja.Untuk beberapa waktu yg lama.
Tapi akhirnya dia menyerah sendiri,nita memang mempunyai satu kekurangan yg sangat dia benci sendiri.Dia sangat tidak bisa seperti istri-istri yg lain, yg bila cemburu dengan suaminya bisa dengan mudah meluapkan amarahnya dan akan dengan sendirinya menjadi wanita yg cerewet pada suaminya.
" Lho,,??" yoga menjadi semakin tidak mengerti,beberapa menit yg lalu dia melihat nita yg memasang wajah dan sikap yg seakan sedang marah.
Berubah seketika menjadi begitu dingin dan kemudian berdiam diri.
" Memang penting sekali ya telponnya?sampai terimanya harus jauh-jauh diluar,," akhirnya nita bicara dengan wajah masam.
Yoga dengan segera menghampiri wanita yg selalu cantik di matanya itu walaupun dia memperlihatkan wajah masamnya ,ini pertama kalinya dia melihat wajah marah nita walaupun hanya sekilas saja.Dia begitu cepat bisa mengendalikan amarahnya dengan memasang aksi diam.
" Maapkan aku nuna cantik,," yoga kemudian memeluknya " tadi itu telpon dari teman kuliahku di FK dulu,kami satu SMA juga.Dia sekarang sudah menjadi spesialis anesthesi, dan baru pindah ke kota ini"
" Jadi amanda itu dokter,sekaligus teman kuliah dan teman SMA,," nita melirik ke arah yoga " tapi,,kenapa aku berpikir dia juga mantan pacarmu ya,,,??"
Yoga tertawa seketika,tapi ada yg berubah dari raut wajahnya walaupun dia mencoba menutupinya dengan tawa.Nita tahu pasti dugaannya sangat tepat.
Yoga akhirnya menyerah,nita seperti wanita yg mempunyai kekuatan supranatural yg tahu semua kehidupan masa lampaunya hanya dengan melihat raut wajahnya saja.
" Tadi itu,aku cuma tidak mau membuatmu salah sangka saja.Karena aku menerima telpon dari temanku,," yoga menjelaskan.
" Tapi,,justru itu yg membuatku salah sangka" nita membalikan kata-kata yoga,dia sedang mencoba menjadi istri yg sangat marah ketika merasa cemburu " dia itu teman lamamu,tapi kamu masih menyimpan nomor telponnya dengan baik di ponselmu dengan namanya yg begitu lengkap,,sepertinya membuktikan dia bukan teman biasa,,"
" Baiklah,,baiklah,,aku menyerah,," yoga semakin mempererat pelukannya pada nita.
" Waktu SMA dia pacarku,," akhirnya yoga memberi pengakuan " sampai kami pernah berjanji untuk kuliah di jurusan yg sama,supaya tetap bisa bersama,,dulu dia kuliah di FK karena "
" Tapi,dua tahun bersama di FK kami akhirnya harus berpisah,," sambungnya " dia menikah dengan senior di kampus dan setelah itu aku bertemu dengan elsa,,"
" Dia menelponku tadi,karena di sekolah SMA kami ada acara reuni.Kebetulan dia menjadi panitia nya,,"
Nita tersenyum ke arah yoga dan memegang kedua pipinya " kamu tidak perlu merasa tidak enak karena aku,sampai tidak datang ke acara reuni sekolahmu.Aku tidak apa-apa,pergi saja"
Yoga tertawa kecil,mengetahui nita tidak benar-benar marah padanya.Dia hanya menggunakan cara tersebut agar supaya yoga mau bicara jujur pada nita.
" Padahal,aku sengaja menyembunyikannya,,"
Yoga memencet lembut hidung nita dan mengusap rambutnya " aku memang tidak akan menghadirinya sejak awal manda menghubungiku,aku lebih baik menemani nuna cantik saja di rumah sama-sama dengan axel"
" Iya,,iya,," nita melepaskan pelukan yoga perlahan dan beranjak dari duduknya " aku tahu kamu takut untuk bilang,menghadiri reuni sekolah itu lima puluh persen akan mengingatkan kembali pada cinta lama.Apalagi,,,kalau mantannya sudah bercerai dengan suaminya,kemungkinan cinta lama bersemi kembali meningkat menjadi tujuh puluh lima persen,,"
Nita yg sudah berdiri di ujung pintu lalu tertawa dan menjulurkan lidahnya,,
Mata yoga memelototi perkataan akhir nita,dia semakin yakin nita adalah wanita satu-satunya yg dapat membaca pikirannya.Dia begitu terkejut ketika nita mengetahui manda sudah bercerai,padahal tadi itu dia ragu-ragu untuk membicarakannya pada nita.
" Aku tidak akan pergi ke acara itu,," yoga dengan cepat dapat menyusul langkah nita yg sudah lebih dulu keluar dari kamarnya "kalau pun kamu ijinkan aku tetap tidak akan pergi"
Nita tersenyum dan mengangguk "ya,, sudah terserah oppa dokter aja,aku cuma bercanda soal kalimat cinta lama bersemi kembali tadi.Aku sangat percaya pada perkataan pak dokter,walaupun tadi dia tidak bilang secara langsung kalau yg namanya manda itu sudah bercerai,,"
" Tapi,aku sudah benar-benar tidak akan mencoba untuk dekat dengan dia walaupun hanya dalam hubungan telpon,," yoga menjelaskan lebih terperinci pada nita.
" Iya,,aku tahu,,!" cetus nita bernada sedikit keras dan memegang kedua pipi yoga,matanya melihat ke arah yoga dan lalu tersenyum "aku sudah merasa cukup dengan penjelasan pak dokter,aku percaya semua yg pak dokter bilang,,"
" Tapi,,kenapa kamu tiba-tiba pergi?"
Nita tertawa kecil ketika baru menyadarinya,alasan mengapa yoga terus saja menjelaskan semua tentang manda.
" Aku mau ke dapur,oppa dokter.Aku dan bayiku sudah kelaparan,,,!"
" Jadi bukan karena marah,,?" yoga tertawa malu,dan menggaruk kepalanya yg tidak gatal sama sekali " aku lupa,istriku ini sedang hamil jadi dia pasti akan sering merasa lapar,,"
Di awal tadi yoga begitu takut nita akan marah padanya,sampai dia harus menjelaskan semua yg tadinya dia tidak mau ceritakan pada nita.Dia tidak ingin membuat wanita itu menjadi berpikir hal yg aneh,karena biasanya perasaan ibu hamil itu sangat sensitif dan mudah sekali menangis.
••••
" Kita mau kemana?" nita teraneh ketika yoga yg sudah bangun pagi-pagi sekali sudah menyiapkannya pakaian untuk dipakai nita hari ini dan membawanya pergi bersama tanpa axel.
" Nanti kalau sudah sampai aku beritahu,,"
yoga lalu memfokuskan kembali pandangannya ke arah jalan di depannya.
Nita teraneh melihat yoga yg sedari awal pergi ,terus saja tersenyum.Sepertinya dia sedang merasakan satu kesenangan.
" Ini,,kebiasaan oppa dokter!" cetus nita ketika mereka sampai di sebuah gedung,dia membaca dengan jelas bahwa di dalam sana adalah tempat reuni sekolah SMA yoga.
" Suka gak bilang kalau mau mengajak ke suatu tempat,,"lanjut nita.
Yoga tersenyum senang " kita hanya sebentar,setelah menemui guru kita kembali pulang.Aku mau memperkenalkan pada mereka istriku yg cantik dan hebat,,"
" Tidak usah memuji,," nita sedikit memperlihat rasa kesalnya pada yoga yg sama sekali tidak meminta persetujuan nita terlebih dulu.
Seorang wanita cantik,tinggi semampai, dengan rambut hitamnya yg sedikit bergelombang terurai dibawah bahunya.
Mata sayunya terlihat menyempurnakan penampilannya,wanita tercantik kedua yg pernah nita lihat setelah syilla.
" Ini,istriku,," yoga memperkenalkan nita pada wanita cantik yg berada di hadapannya "Akmeela Kanita Maxell,,"
Nita begitu terkejut yoga ternyata mengetahui nama panjangnya,dan tersenyum ke arah wanita cantik itu "panggil nita saja"
" Amandalyn zharifa " wanita cantik bernama amanda itu memperkenalkan diri pada nita dan tersenyum ke arah yoga "Kamu belum menyapa pak gunawan kan?guru kimia kita,,dia ada disana,,cepat pergi temui dia,,"
Mata nita terus memperhatikan tangan amanda yg memegang tangan yoga.
" Biar aku yg temani istri kecilmu ini,,"
Yoga melihat ke arah nita yg memberikannya ijin dengan anggukan kepalanya.
" Kamu dokter juga?" tanya amanda pada nita ketika yoga meninggalkan mereka berdua.
" Bukan,," jawab nita
" Bukan dokter,lalu? "
" Bidan,," nita memperlihatkan senyumannya,walaupun dia tahu amanda sedang menguji kesabarannya dengan kata-katanya yg halus tetapi mengandung makna sindiran bahwa seseorang yg hebat harus memiliki pendamping hebat juga.
Amanda memberikan tatapan lekatnya pada nita,begitu elegan namun menyimpan satu tujuan.
" Apa kamu tahu hubungan aku dan yoga seperti apa?"
Kata-kata ini sepertinya sangat sengaja di keluarkan amanda dengan pelan dan hati-hati di telinga nita.
Nita tersenyum dan berniat hanya akan mendengarkannya terlebih dan akan berbicara bila dia sudah merasa waktunya tepat untuk bicara,,,